oleh: Mentari Rahma DPS (10122100017) Maryanto (10122100006) PENGELOLAAN TANAMAN PADI MELALUI METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) oleh: Mentari Rahma DPS (10122100017) Maryanto (10122100006)
Inovasi Metode SRI SRI adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara, terbukti telah berhasil meningkatkan produktifitas padi sebesar 50%, bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari 100% Pertama kali ditemukan Madagaskar tahun 1983 -84 Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis yang lebih dari 30 tahun hidup bersama petani-petani di sana. Dalam bahasa Prancis dinamakan Le Système de Riziculture Intensive disingkat SRI. Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI.
Prinsip Metode SRI Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai (HSS) ketika bibit masih berdaun 2 helai Bibit ditanam satu pohon perlubang (per titik tanam) dengan jarak 30x30, 35x35 atau lebih jarang Pemindahan tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal Pemberian air maksimal 2 cm (macak-macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai pecah (Irigasi berselang/terputus) Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari Sedapat mungkin menggunakan pupuk organik (kompos atau pupuk hijau)
Gambar metode SRI Jarak tanam Benih padi yang ditanam
Keunggulan metode SRI Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (Irigasi terputus) Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg/ha. Tidak memerlukan biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang dll. Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 - 12 HSS, dan waktu panen akan lebih awal Produksi meningkat, dibeberapa tempat mencapai 11ton/ha Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan Mikro-oragisme Lokal), begitu juga penggunaan pestisida.
Manfaat Sistem SRI Secara umum manfaat dari budidaya metode SRI adalah: Hemat air (tidak digenang), Kebutuhan air hanya 20-30% dari kebutuhan air untuk cara konvensional memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah, serta mewujudkan keseimbangan ekologi tanah Membentuk petani mandiri yang mampu meneliti dan menjadi ahli di lahannya sendiri. Tidak tergantung pada pupuk dan pertisida kimia buatan pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka membuka lapangan kerja dipedesaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan keluarga petani menghasilkan produksi beras yang sehat rendemen tinggi, serta tidak mengandung residu kimia mewariskan tanah yang sehat untuk generasi mendatang
Kelemahan metode SRI Kelemahan SRI antara lain: Akan perlu waktu untuk merubah cara pandang petani beralih dari budidaya konvensional ke SRI. Dalam metode SRI organik, tantangan hama yang umumnya dihadapi petani antara lain keong, tikus dan gulma, serta permasalahan hama berbeda dari satu lokasi dengan lokasi lainnya, sehingga membutuhkan waktu, biaya dan upaya yang tidak sedikit untuk mencari penyelesaiannya. SRI organik membutuhkan pupuk alami, dimana ketersediaan bahan kompos untuk pupuk terbatas dan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya untuk melakukan pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk organik. pasar beras SRI masih relatif terbatas, dengan harga yang relatif lebih tinggi. Pengembangan padi SRI juga akan lebih efektif jika dilakukan di daerah-daerah yang petaninya adalah petani padi dan bukan petani dari komoditas lain, dengan mengikuti karakteristik daerah setempat. Budidaya SRI membutuhkan sarana irigasi, karenanya pengembangan SRI akan dapat lebih berkembang di daerah-daerah yang sudah tersedia jaringan irigasi. Sertifikasi SRI, khususnya organik juga sangat penting, karena hal ini akan dapat meningkatkan standar mutu, harga dan dapat membuka peluang ekspor beras ke luar negeri.
Nilai Ekonomis SRI Perbandingan Sistem tanam SRI dengan Sistem Tanam Lain
Sekian & terimakasih