KELOMPOK SATU IMAN KEPADA ALLAH
Kelompok 1 Ratih Oktaviana ( ) Rery Tiara Amalaia D ( ) Amalia Alfi Karomallahu D ( ) Hevi Netya Restu ( ) Taufiq Wildan Laksono ( ) Filcha Novia S ( )
Pengertian Iman kepada Allah Iman menurut bahasa : yakin terhadap sesuatu. istilah : pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota badan. Sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi : الايمان معرفة بالقلب و قول باللسا ن و عمل بالاركان ( رواه الطبران ) Artinya : “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)
Macam - macam Iman kepada Allah Mengimani Sifat Rububiyah Allah (Tauhid Rububiyah) `Bahwa Allah-lah memberi rizki, menolong, menghidupkan, mematikan dan Dia itu adalah penguasa segala sesuatu. Mengimani Sifat Uluhiyah Allah (Tauhid Uluhiyah) Dia lah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, mengesakan Allah melalui segala ibadah yang disyariatkan dan diperintahkan-Nya dengan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Mengimani Asma’ dan Sifat Allah (Tauhid Asma’ Wa Sifat) Yaitu menetapkan apa-apa yang Allah dan RasulNya telah tetapkan atas diriNya baik itu berkenaan dengan nama-nama maupun sifat-sifat Allah.
Dua Prinsip dalam meyakini sifat Allah SWT : Allah swt wajib disucikan dari semua sifat-sifat kurang secara mutlak, seperti ngantuk, tidur, lemah, bodoh, mati, dan lainnya. Allah mempunyai nama dan sifat yang sempurna yang tidak ada kekurangan sedikit pun juga, tidak ada sesuatu pun dari makhluk yang menyamai Sifat-Sifat Allah.
Dzat Alloh Allah SWT merupakan zat pribadi dimana zat pribadi merupakan satu perwujudan yang berdiri sendiri tanpa adanya ketergantungan pada dzat yang lain. Dzat Allah SWT memiliki sifat-sifat yaitu sifat yang wajib, sifat yang mustahil bagi allah, dan sifat yang ada pada dzat Allah.
Sifat - sifat Alloh
Sifat wajib yang menunjukkan makna “Maha”
Sifat - sifat Allah yang Utama
Wujud Berarti ada. Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Adapun sifat mustahil-Nya adalah adam
Qidam Berarti terdahulu. Allah SWT mempunyai sifat terdahulu karena tidak ada yang mendahului. Sifat mustahil-Nya adalah Hudus هُوَ الاوَّلُ وَالاخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَئٍ عَلِيْمٍ ﴿الحديد »3 ﴾ “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan dia Maha mengetahui segala sesuatu”.(QS.Al-Hadiid:3)
Baqa’ Berarti kekal. Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan atau penghabisan. Sifat mustahilnya adalah fana’ كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ ﴿ 26 ﴾ وَيِبْقى وِجْهُ رَبّك ذُوا الجَلالِ وِالاكْرَامِ ﴿ 27 ﴾ ﴿الرحمن » ٢٧ – ٢٦﴾ Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS.Ar Rahman :26-27)
Mukhalafatu lil Hawadisi Berarti berbeda dengan semua yang baru (mahluk). Sifat mustahilnya adalah mumasalatu lil hawadisi. Firman Allah SWT : …. لَيْسَ كَمِثلِهِ شِئٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ البَصِيْرُ ﴿الشورى » ١١﴾ Artinya :”……… Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(QS Asyura’: 11)
Qiyamuhu Binafsihi Berarti Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Sifat mustahilnya adalah ihtiyaju lighairihi. اَللهُ لا اِلهَ اِلا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ ﴿على عمران » ٢﴾ Artinya : “Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri.” (QS Ali Imran:2)
Wahdaniyah Berarti esa atau tunggal. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuata-Nya. Sifat mustahil-Nya adalah ta’adud. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ ﴿ 1 ﴾ اَللهُ الصَّمَدُ ﴿ 2 ﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ﴿ 3 ﴾ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ ﴿ 4 ﴾ ”Katakanlah (Muhammad ). Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada_Nya segala sesuatu. dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS Al Ikhlas :1-4)
Qudrat Berarti kuasa. Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi. Sifat mustahilnya adalah ‘ajzu. Firman Allah SWT : …. اِنَّ اللهَ عَلى كُلِّ شَئٍْ قَدِيْر ٍ﴿البقرة » ٢٠﴾ Artinya : “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”. (QS.Al Baqarah:20)
Iradat Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti terjadi, begitu juga setiap setiap Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak terjadi. Adapun sifat mustahilnya adalah karahah. اِنََّمَا اَمْرُهُ اِذَا اَرَادَ شَيْئًا اَنْ َيقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ ﴿يس » ٧٢﴾ Artinya : “Sesungguhnya perintah-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:”Jadilah”maka terjadilah”. (QS. Yasin : 82)
Ilmu Berarti mengetahui. Sifat mustahilnya adalah Jahlun yang artinya bodoh. Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi …. وَاللهُ يَعْلمُ مَا فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى الارْضِ وَاللهُ بِكُل شَئٍْ عَلِيْمٌ ﴿الحجرات » ١٦﴾ Artinya :”…..Allah SWT mengetahui apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Hujurat:16)..
Hayat Hayat berarti hidup. Hidupnya Allah tidak ada yang menhidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri. Sifat mustahilnya adalah mautun. اللهُ لا الهَ الا هُوَ الحَيُّ القيُّومُ لا تَاخُذهُ سِنَة وَلا نَوْمٌ …. ”Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur”. (QS Al Baqarah: 255)
Sama’ Sama’ berarti mendengar. Yidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia.Sifat mustahilnya adalah summun. …. وَاللهُ هُوَ السَمِيعُ العَلِيمُ ﴿الماﺋده » ٧٦﴾ Artinya :”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.(QS Al Maidah :76)
Bashar Basar berarti melihat. Penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT. Sifat mustahil- Nya adalah ‘umyun. وَاللهُ بمَا تَعْمَلونَ بَصِيْرٌ﴿البقرة » ٢٦٥﴾ Artinya :”………Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(al-Baqarah: 265)
Kalam Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sifat mustahi-Nya adalah bukmun. وَكَلَّمَ اللهُ مُوسى تَكلِيمًا ﴿النسأ » ١٦٤﴾ Artinya :”…….Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.(QS AnNisa’ :164)
Qadiran Adalah kadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan. Hakikatnya yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, yaitu lain daripada sifat Qudrat.
Muridan Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu..
‘Aliman Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu. Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, yaitu lain dari pada sifat ‚Ilmu.
Kaunuhu Hayyun Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup. Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Hayat.
Kaunuhu Sami’an Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud. Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Sama’
Kaunuhu Bashiran Keadaan Allah Ta’ala yang Melihat akan tiap- tiap yang Maujudat ( benda yang ada ). Hakikatnya yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adud, yaitu lain daripada sifat Bashar
Kaunuhu Mutakalliman Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata- kata. Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Kalam.
Hikmah Beriman Kepada Allah SWT Meyakini kebesaran Allah SWT Meningkatkan rasa syukur Selalu menjalankan perinyah-Nya. Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya. Tidak takut menghadapi kematian