KOMUNIKASI MASSA TEORI MEDIA DAN TEORI MASYARAKAT
TEORI MEDIA DAN TEORI MASYARAKAT TEORI MASYARAKAT MASSA Teori ini menekankan ketergantungan timbal-balik antara institusi yang memegang kekuasaan dan integrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Dengan demikian isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi
Teori masyarakat massa memberi kedudukan terhormat kepada media sebagai penggerak dan pengaman masyarakat massa. Teori itu juga sangat mengunggulkan gagasan yang menyatakan bahwa media menyuguhkan pandangan tentang dunia, semacam pengganti atau lingkungan-semu (pseudo-environment) yang di satu pihak merupakan sarana ampuh untuk memanipulasi orang, tetapi dilain pihak merupakan alat bantu bagi kelanjutan ketenangan psikisnya dalam kondisi yang sulit. Menurut C. Wright Mills (1951, halaman 333), “diantara kesadaran dan keberadaan terdapat komunikasi yang mempengaruhi keadaan itu sehingga manusia menyadari keberadaannya.” Sebagai suatu teori media, teori ini sangat mengandalkan upaya control dan penyarinngan. Disamping itu, teori ini juga merefleksikan arah pengaruh dari atas ke bawah
Teori Media Politik – Ekonomi Marxisme – pandangan Klasik Kompleksitas gagasan Marxis tersebut mendorong lahirnya beberapa analisis media modern yang dipengaruhi oleh ide Marxis, yakni teori politik – ekonomi; teori kritik; teori hegemoni media Teori Media Politik – Ekonomi Teori ini mengemukakan ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi dan mengarahkan perhatian penelitian pada analisis empiris terhadap struktur pemilikan dan mekanisme kerja kekuatan pasar media. Menurut tinjauan ini, institusi media harus dinilai sebagai bagian dari sistem ekonomi yang juga bertalian erat dengan sistem politik. Meskipun Marxisme merupakan sumber inspirasi utama bagi analisis politik-ekonomi, namun paham ini tidak memonopoli analisis kritik terhadap struktuk dan ekonomi media, alat pendekatan yang banyak tersedia ragamnya dalam sosiologi, ilmu politik dan ekonomi (Baca Curran dan Seaton, 1985; Hirsch dan Gordon, 1975; Bagdikian, 1983; Murdock dan Golding, 1977; Curran, 1986).
Aliran Frankfrut dan Teori Kritik Teori frankfrut menekankan dependensi orang dan kelas pada definisi citra dan perbedaan pendapat yang berlaku umum dalam sistem keseluruhan. Marcuse menggunakan istilah masyarakat “ satu–deminsi” untuk menyebutkan masyarakat yang lahir dari dukungan “budaya industri”. Penekanan masalah yang oleh aliran frankfrut ditujukan pada media sebagai suatu mekanisme ampuh yang mampu mengarahkan perubahan, masih tetap berlanjut dan dikaitkan dengan pendekatan “hegemoni” yang akan disinggung pada bagian bawah ini. Para ahli teori kritik Marxis dan para penganut Aliran Frankfrut dapat dikatakan melakukan upaya yang mengkombinasikan pandangan serba-media dengan dominasi satu kelas sosial. Meskipun demikian, mereka tidak mengabaikan segi sosial dan material. Pandangan mereka mengenai kekuasaan media tidak terlepas dari gagasan yang menekankan pelestarian tatanan yang berlaku, bukannya perubahan.
Teori Hegemoni Media Istilah yang dipinjam dari Gramci (1971) yang memakai istilah tersebut untuk menyebut ideologi penguasa. Istilah “hegemoni” memang dapat membingungkan karena istilah tersebut juga dipakai dalam karya beberapa ahli teori lainnya. Jadi, istilah ini harus digunakan dengan hati-hati. Teori ini kurang memusatkan perhatian pada faktor ekonomi dan struktur ideologi yang mengunggulkan kelas tertentu, tetapi lebih menekankan ideologi itu sendiri, bentuk ekspresi, cara penerapan, dan mekanisme yang dijalankannya untuk mempertahankan dan mengenbangkan diri melalui kepatuhan para korbannya (terutama kelas pekerja), sehingga upaya itu berhasil mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka.
Pendekatan fungsionalis struktural Pendekatan “sosial-budaya” Pendekatan ini diwarnai oleh tinjauan yang lebih posiif terhadap produk media massa dan oleh keinginan untuk memahami makna dan peran yang dibawakan oleh budaya mutakhir dalam kehidupan kelompok tertentu dalam masyarakat –golongan muda, kelas pekerja, kelompok etnik minoritas, dan kelompok marjinal. “budaya” juga berupaya untuk menjelaskan cara budaya massa berperan dalam mengintegrasikan dan mempatuhkangolongan masyarakat yang berkemungkinan menyimpang serta menentang Pendekatan fungsionalis struktural Teori strutural fungsional tidak menganggap perlu adanya pengarahan ideologi media, karena media pada hakikatnya mampu mengarahkan dan mengoreksi dirinya sendiri, sesuai dengan peraturan kelembagaan tertentu yang telah disepakati secara politis. Terlepas dari berbagai masalah yang disinggung diatas, terdapat beberapa alasan yang menunjang penggunaan pendekatan fungsionalis untuk beberapa tujuan tertentu. Pertama, pendekatan fungsionalis menyajikan kerangka berfikir untuk membahas hubunngan media massa dengan masyarakat dan seperangkat konsep yang sulit untuk diganti. Kerangka berfikir tersebut penting karena banyak dianut oleh berbagai kalangan-komunikator massa, badan masyarakat, khalayak media, dan ahli ilmu pengetahuan sosial (meskipun yang terakhir disebut ini banyak mempersoalkan kerangka berfikir itu). Kedua, pendekatan itu sekurang-kurangnya dapat membantu kita dalam memahami kegiatan utama media dalam kaitannya dengan beberapa aspek struktur dan proses sosial. Ketiga, pendekatan ini menciptakan jembatan antara pengamatan empiris tentang institusi media dengan teori normatif yang membahas peran yang seharusnya dibawakan oleh media
Fungsionalisme individual Fungsi Utama Media Massa Bagi Masyarakat Kerangka acuan yang telah disinggung terdahulu menunjukkan beberapa kemungkinan mengenai fungsi yang melekat pada media dalam melakukan perannya sebagai saluran mediasi. Hampir disemua tempat, media diharapkan ikut mengembangkan kepentingan nasional dan menunjang nilai-nilai utama dan pola-pola perilaku tertentu, terutama pada masa krisis. Fungsionalisme individual Teori yang membicarakan fungsi dan disfungsi individual mengamati media dari sudut pandangan khalayaknya. Meskipun teori ini masih searah dengan funngsionalisme struktural, teori tersebut membahas masalah yang berbeda dan menerapkan metode serta konsep yang berbeda pula. Teori ini memusatkan perhatian pada perilaku individu, motif dan konsekuensinya pada individu
Fungsi media bagi individu Memang lebih sulit untuk mengaitkan motif, harapan, dan pemakaian dengan tipe isi tertentu, karena pada umumnya pemakaian media dapat dikatakan ada kalanya memberikan semua manfaat yang disebutkan. Dengan demikian, semuanya cocok dengan konsep kita mengenai fungsi media, dan berkaitan dengan pemahaman kita menyangkut peran yang dibawakan oleh media dalam menghubungkan anggota masyarakat dengan masyarakat Fungsi dan Disfungsi: Deskripsi tentang fungsi media kebanyakan menyangkut pemakaian atau aplikasi media yang positif. Tentu saja terdapat hal negatif yang tidak diakui dalam proses kerja media, terutama pada tingkat masyarakat, yang mengubah atau menyambunyikan tujuan media yang sebenarnya. Jadi, pemberian informasi dapat menimbulkan efek yanng diinginkan dan yang tidak diinginkan, karena adanya sikap berat-sebelah dalam proses seleksi atau kesalahan interpretasi.
Ringkasan : keanekaragaman perspektif menyangkut fungsi dan tujuan Walaupun peran media massa dalam kenaikan produksi informasi tersebut sulit dipastikan, namun menurut beberapa perkiraan perannya dapat dikatakan besar. Tentu saja para ahli teori masyarakat informasi tidak mengemukakan bahwa media massa merupakan penyebab utama terjadinya transformasi masyarakat tersebut. Meskipun demikian, mereka banyak memberi penjelasan tentang proses perubahan yang sementara terjadi. Media massa memang cukup banyak terlibat dalam proses perubahan tersebut, sehingga mendapat perhatian besar dalam teori tentang masyarakat informasi; demikian pula sebaliknya. Setidak-tidaknya dapat dikemukakan : media massa semakin berkembang dan kian efisien dalam memproduksi dan mendistribusi informasi; dalam pengertian luas, media massa merupakan perangsang penting terhadap penilaian dan konsumsi informasi; media massa menunjang upaya produksi, perolehan teknologi komunikasi dan pengembangan teknologi baru; media massa merupakan sektor pekerjaan yang semakin membuka kesempatan bagi para pekerja informasi
THANK YOUUU...