PERILAKU ABNORMAL.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

ASKEP WAHAM.
SEHAT SAKIT DUNIA BARAT
Dasar – Dasar Antropologi Kesehatan (2 SKS)
PENYIMPANGAN SOSIAL.
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
DALAM KEPERAWATAN JIWA
Keseimbangan Gizi Buruk
Disusun oleh : Dr. Erna Karim
STIGMA DAN IDENTITAS SOSIAL
STIGMA DAN IDENTITAS SOSIAL
PRILAKU SEHAT & SAKIT DI MASYARAKAT
Ciri Universal Sistem Medis
PERSPEKTIF HISTORIS tentang PERILAKU ABNORMAL
FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.
Gangguan psikosis-neurotik
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
Ns. I Gede Yudiana Putra, S,Kep, M.Kes
SISTEM MEDIS NUNIK SURYANI
KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT GANGGUAN JIWA
ASUHAN KEBIDANAN IV.
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KESUKARAN BELAJAR PART III
Dissociative disorder
KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PSIKIS
PENGARUH BUDAYA TERHADAP KESEHATAN
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
PSIKOLOGI KLINIS Sri Hastuti Handayani.
Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini
Batasan Normal, Abnormal, dan Patologis
Apa hubunganya percaya dengan kesehatan? By; Tabita wahyu a
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Apa itu HIV? HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh Dimana sel darah putih dalam tubuh berfungsi sebagai tameng untuk melawan bibit.
CANCER.
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikologis.
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
Oleh : Afrira Esa Putri, S.SiT
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
KONSEP SEHAT DAN SAKIT DALAM SOSIAL BUDAYA
BAB II PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Akademi Perawat Panti Waluya 9 Januari 2010
MANUSIA & penderitaan MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
Pokok Bahasan 12 KEPRIBADIAN By Purwandari, M.si..
MENYEMBUHKAN DIRI SENDIRI
Pendekatan terhadap Perawatan dan Terapi
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
Suprastruktur.
Assalamualaikum Wr. Wb..
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
Selamat Sore.
Terapi Terhadap Gangguan Psikologis
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Remaja Ketergantungan NAPZA ADE RIA CARISNA.
Perilaku Normal dan Abnormal dalam Lingkungan
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
Apa itu HIV? HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh Dimana sel darah putih dalam tubuh berfungsi sebagai tameng untuk melawan bibit.
GELANDANGAN PSIKOTIK.
Arti dan Konsep Sehat  WHO (1947) Sehat : suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau.
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
MUJAHIDAH PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN SAMARINDA.
Transcript presentasi:

PERILAKU ABNORMAL

SEHAT vs NORMAL SEHAT NORMAL Sehat mengandung pengertian keadaan yang sempurna secara biopsikososial, lebih sekedar terbebas dari penyakit atau kecacatan. Ada lima pengertian normalitas: 1. Tidak adanya gangguan atau kesakitan 2. Keadaan yang ideal atau keadaan mental yang positif 3. Normal sebagai rata-rata pengertian statistik 4. Diterima secara sosial 5. Proses berlangsung secara wajar, terutama dalam tahapan perkembangan. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental, dan kehidupan sosial yang lengkap dan tidak semata-mata karena tidak adanya penyakit atau cacat/luka

Demonologi ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani. Latar Belakang… Secara Demonologis merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Demonologi ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani. Pada zaman Yunani Kuno, orang-orang yang berperilaku abnormal sering dikirim ke kuil untuk persembahan pada Aesculapius, yaitu Dewa Penyembuhan.

Lanjutan … Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Metode tersebut dinamakan exorcism.

PERPEKTIF HISTORIS TENTANG GANGGUAN ABNORMAL Model Demonologi Perilaku abnormal merefleksikan serbuan/ invasi dari roh-roh jahat. Lubang di atas ditujukan untuk jalan agar roh-roh yang marah dapat keluar (terapi trephination). Model ini mengaitkan perilaku abnormal dengan supranatural atau hal-hal gaib.

2. Asal Mula Model Medis: dalam “Cairan Tubuh Manusia Memicu Penyakit” 2. Asal Mula Model Medis: dalam “Cairan Tubuh Manusia Memicu Penyakit”. Perilaku abnormal terjadi karena ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. CONTOH: Orang yang tidak bertenaga atau lambat diyakini memiliki kelebihan lendir (plegm) Kelebihan cairan empedu hitam diyakini menyebabkan depresi atau melankolia. Terlalu banyak cairan darah menimbulkan disposisi sanguinis: ceria, percara diri, optimis. Kelebihan cairan empedu kuning membuat orang-orang menjadi muram dan koleris (cepat marah).

3. Zaman Pertengahan (475-1450M) Kekuatan supranatural sebagai penyebab perilaku abnormal dikuatkan kembali oleh Gereja Katolik Roma. Upaya penanganan dengan Upacara Pengusiran Roh Jahat. Metodenya: Berdo’a, mengayun-ayunkan tanda salib, memukul dan mencambuk. Jika tak kunjung sembuh, disiksa dengan alat yang sangat menyakitkan, dengan harapan si penderita dapat termotivasi untuk menyesuaikan perilaku mereka dengan masyarakat. 4. Gerakan Reformasi dan Terapi Moral (akhir 18 – awal 19) Penderita abnormalitas seharusnya ditangani secara manusiawi. yakni memberikan penanganan yang manusiawi dalam lingkungan yang santai dan layak dapat mengembalikan fungsi yang normal.

5. Pertengahan abad 19 Keyakinan bahwa perilaku abnormal dapat disembuhkan kurang disukai, dan menganggap perilaku ini tidak dapat disembuhkan. 6. The National Comite of Mental Hygine (1909), di AS bertujuan untuk: Menyatakan bahwa penyakit mental tidak bisa disembuhkan, membawa cacat dan kutukan.

PERSPEKTIK TENTANG PERILAKU ABNORMAL Apakah Perilaku Abnormal Itu? PERSPEKTIK TENTANG PERILAKU ABNORMAL Perspektif Biologis Psikologis, Sosiokultural, dan Biopsikososial

Perspektif Biologis Perspektif biologis: Perilaku abnormal berakar pada penyakit di otak dan gangguan mental berhubungan dengan penyakit fisik.

Perspektif Psikologis: Disebabkan karenan konflik psikologis diluar alam sadar yang dapat dilacak pada masa kecil pada masa perkembangan psikoseksual: Tahap oral: Bayi memperoleh kepuasan seks dengan mengisap payudara Ibunya. Tahap anal: pemenuhan kepuasan seks melalui kontraksi dan relaksasi saat memngeluarkan kotoran (BAK&BAB) Tahap phalic: Oedipus complex dan erectra complex.

Perspektif Sosiokultural Pandangan ini meyakini bahwa kita harus mempertimbangkan konteks-konteks sosial yang lebih luas di mana suatu perilaku muncul untuk memahami akar dari perilaku abnormal.

Perspektif Bio-Psiko-Sosial Pandangan ini meyakini bahwa perilaku abnormal terlalu kompleks untuk dapat dipahami hanya dari salah satu model atau perspektif. Mereka mendukung pandangan bahwa perilaku abnormal dapat dipahami dengan paling baik bila memperhitungkan interaksi antara berbagai macam penyebab yang mewakili bidang biologis, psikologis, dan sosiokultural.

Kriteria abnormalitas (Nevid, dkk., 2005) 1. Perilaku yg tidak biasa ex: Cemas selama interviu kerja = biasa Cemas ketika masuk mall = tdk biasa 2. Perilaku yg tidak dapat diterima secar sosial atau melanggar norma sosial ex: “homo / lesbi” 3. Persepsi atau interpretasi yg salah terhadap realitas Ex : If u talk to God, u’re praying If God talk to u, u’re schizophrenic

4. Penyimpangan perilaku yg biasa dilakukan sebagian besar anggota masyarakat. 5. Perilaku membahayakan diri . Ex : Suicide (bunuh diri) 6. Perilaku maladaptif Perilaku maladaptif adalah perilaku yang mempunyai ciri sebagai berikut: a. Menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan bagi pelaku maupun lingkungannya, b. Tidak sesuai dengan stimulus yang dimunculkan oleh lingkungannya

MODEL PERILAKU ABNORMAL 1. Model Demonologis Dasar PL abnormal : Kepercayaan pada unsur2 mistik, ghaib (kekuatan setan, guna2, sihir) Gejala-gejala : Halusinasi, PL aneh, tanda jasmani khusus (warna kulit, pigmen, dsb) yang dianggap tanda setan Gangguan mental : Bersifat “jahat” -dianggap berbahaya, bisa merugikan / membunuh orang Cara mengatasi Zaman batu: tengkorak dibor (dibolong), sebagai jalan keluar roh jahat Abad pertengahan : disiksa, dibunuh, dimusnahkan, dipenjara, RSJ Perkembangan di gereja : pendeta yang mengobati (doa, sembahyang, penebusan dosa)

2. Model Naturalistis Dasar penyebab : Proses2 fisik / jasmani PL abnormal selalu berhubungan dengan fungsi2 jasman yang abnormal (bukan karena gejala spiritual) Misal : Hipocrates – Galenus PL abnormal --- karena gangguan pada sistem humoral (cairan dalam tubuh) Cara mengatasi : Perlakuan terhadap penderita lebih humanistic/manusiawi – lebih lembut, wajar & menghilangkan bentuk siksaan2  

3. Model Organis / Biologis Dasar PL abnormal : Kerusakan pada jaringan syaraf / gangguan biokimia pada otak karena kerusakan genetic, disfungsi endokrin, infeksi, luka2 – khususnya pada otak 4. Model Psikologis Pola-pola yang patologis, Pendekatan : Psikoanalisis, Behavioristis, kognitif, humanistic,

Terapi Perilaku Abnormal: Perspektif Biologis 1. Kemoterapi (Chemotherapy) Chemotherapy atau Kemoterapi dalam kamus J.P. Chaplin diartikan sebagai penggunaan obat bius dalam penyembuhan gangguan atau penyakit-penyakit mental. Adapun penemuan obat-obat ini dimulai pada awal tahun 1950-an, yaitu ditemukannya obat yang menghilangkan sebagian gejala Schizophrenia. Beberapa tahun kemudian ditemukan obat yang dapat meredakan depresi dan sejumlah obat-obatan dikembangkan untuk menyembuhkan kecemasan.

2. Electroconvulsive Terapi elektrokonvulsif (electroconvulsive therapy) dijelaskan oleh psikiater asal Itali Ugo Carletti pada tahun 1939. Pada terapi ini dikenal electroschot therapy, yaitu adanya penggunaan arus listrik kecil yang dialirkan ke otak untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik. Pada saat ini ECT diberikan pada pasien yang mengalami depresi yang parah dimana pasien tidak merespon pada terapi otak.

3. Psychosurgery Pada terapi ini, tindakan yang dilakukan adalah adanya pemotongan serabut saraf dengan penyinaran ultrasonik. Psychosurgery merupakan metode yang digunakan untuk pasien yang menunjukan tingkah laku abnormal, diantaranya pasien yang mengalamai gangguan emosi yang berat dan kerusakan pada bagian otaknya. Pada pasien yang mengalami gangguan berat, pembedahan dilakukan terhadap serabut yang menghubungkan frontal lobe dengan sistim limbik atau dengan area hipotalamus tertentu. Terapi ini digunakan untuk mengurangi simptom psikotis, seperti disorganisasi proses pikiran, gangguan emosionalitas, disorientasi waktu ruang dan lingkungan, serta halusinasi dan delusi.