SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
SOSIALISASI Macionis, sosialisasi sebagai pengalaman sosial sepanjang hidup yang memungkinkan seseorang mengembangkan potensi kemanusiaannya dan mempelajari pola-pola kebudayaan
Proses Sosialisasi Proses yang memungkinkan seseorang belajar tentang sikap-sikap, nilai-nilai dan tindakan-tindakan yang dianggap tepat oleh suatu masyarakat atau oleh satu kebudayaan tertentu
Hal-hal yang disosialisasikan Pengetahuan, nilai dan norma, keterampilan hidup Nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, intisari atau makna yang terdalam. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal. Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi konkret dan nyata, maka perlu dirumuskan yang lebih konkret dalam wujud norma.
Hubungan nilai dengan norma Aturan-aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang oleh masyarakat dianggap baik, benar, bermanfaat, serta dijunjung tinggi. Jadi, hubungan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya nilai sebagai sumber dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku manusia agar harapan-harapannya dapat menjadi kenyataan.
Tata kelakuan (mores). Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran agama atau ideology yang dianut oleh masyarakat. Pelanggarnya disebut jahat. Contoh: larangan berzina, berjudi, minum minuman keras, penggunaan napza, mencuri, dst.
Hukum (law). Hukum merupakan norma berupa aturan tertulis, ketentuan sanksi terhadap siapa saja yang melanggar dirumuskan secara tegas. Berbeda dengan norma-norma yang lain, pelaksanaan norma hukum didukung oleh adanya aparat, sehingga memungkinkan pelaksanaan yang tegas.
Jenis-jenis Sosialisasi Sosialisasi Primer keluarga, kelompok teman sepermainan dan sekolah Sosialisasi Sekunder tempat kerja, akademi militer
Tujuan Sosialisasi Menumbuhkan disiplin Menanamkan aspirasi atau cita-cita Mengajarkan peran-peran sosial dan sikap-sikap penunjangnya Mengajarkan keterampilan sebagai persiapan dasar untuk berpartisipasi dalam kehidupan orang dewasa
Faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi Kesiapan atau kematangan pribadi seseorang Lingkungan atau sarana sosialisasi Interaksi dengan sesama Bahasa Cinta atau kasih sayang
Agen-agen Sosialisasi Keluarga Menjaga dan memelihara anak Tempat awal persemaian nilai dan norma Tempat persemaian cinta atau kasih sayang Tempat perlindungan bagi anggota keluarga Sekolah Peer grops/Kelompok Teman Sebaya Media massa Tempat Kerja Negara
KEPRIBADIAN Horton kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temperamen seseorang
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian Warisan biologis Lingkungan fisik Kebudayaan Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian Pengalaman individu Pengalaman bersama Pengalaman hidup dalam kelompok Pengalaman unik atau khas
Contoh pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian Contoh pengaruh budaya terhadap keperibadiaan dapat kita petik dari kehidupan masyarakat suku dayak di daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya sangat memperihatinkan dan menggenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-banyaknya ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal sangat mengelikan dan menakutkan. Yang lebih parahnya lagi hal ini telah melanggar berbagai norma-norma yang telah tertera. Tetapi mau bagaimana lagi, inikan budaya. Masyarakat yang hidup di Kalimantan memilki budaya yang unik dan berbeda. Keunikan kebudayaan mereka membuat cara hidup termasuk kepribadiaan mereka sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan yang mereka miliki, pengaruh itu dapat kita lihat masyarakat Kalimantan selalu hidup dan berbudaya dengan istilah mengorbankan apapun yang mereka miliki untuk seseorang yang mereka miliki dan sayangi.
Tahap-tahap Perkembangan Kepribadain menurut Eric Erikson Tahap bayi Tahap anak-anak Tahap awal kesadaran diri Tahap remaja sampai akhir hidup
Krisis Identitas yang harus dilampaui Usia Krisis Identitas yang harus dilampaui Nilai Keutamaan dasar yang harus dikembangkan Bayi Percaya Vs Tidak Percaya Harapan Awal kanak-kanak (2-3 Tahun) Kemandirian Vs Pemalu dan Peragu Kehendak/ Kemauan Tahap bermain (4-5 Tahun) Inisiatif Vs Rasa Bersalah Tujuan/ Cita-Ciota Tahap Sekolah (6-... Tahun) Pekerja Keras Vs Rendah Diri Kompetensi Remaja Identitas Vs Kebingungan Peran (12-18 Th) Loyalitas/ Kesetiaan Dewasa Awal (19-35 Tahun) Keakraban Vs Keterasingan Cinta Dewasa Menengah (30-50 Tahun) Produktivitas Vs Kemandegan Kepedulian Tua (51 Tahun Keatas) Integritas Vs Tak Berpengharapan Kebijaksanaan
Perkembangan kesadaran diri sesuai dengan penilaian orang lain Gambaran seseorang tentang diri sendiri tidak ada hubungan dengan kenyataan yang sesungguhnya, tetapi lebih ditentukan oleh pandangan orang lain terhadap dirinya
Terima Kasih !