SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kehidupan sosial manusia
Advertisements

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Perkembangan Psikologi Bayi - Remaja
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Perilaku Menyimpang (SOS 311)
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
1 Kebutuhan remaja
Perkembangan peserta didik
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
Komponen-Komponen Pendidikan
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
Aku seorang REMAJA Layanan Informasi Bidang Bimbingan Pribadi
PENYIMPANGAN SOSIAL.
PERKEMBANGAN PSYCHO-FISIK ANAK
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
PERKEMBANGAN REMAJA Dyah Astriani.
Pergaulan remaja sehat
LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS :
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
ETIKA PROFESI KEGURUAN
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Sosialisasi.
VIENA RUSMIATI HASANAH
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA (PAR)
Komponen-komponen Pendidikan
KEBUTUHAN REMAJA Kebutuhan Fisiologis (primer): makan, minum, instrahat, seksual, perlindungan diri, dll. Kebutuhan Psikologis (sekunder): kebutuhan untuk.
POKOK BAHASAN Pertemuan 3
Perkembangan Sosial (Erick Erikson)
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Oleh Kelompok 1 (X Unggulan 2)
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Perkembangan Psikologi Bayi - Remaja
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
TEORI IDENTITAS EGO (ERIKSON)
Kehidupan Sosial Manusia
FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Karateristik dan Perbedaan Individu
Keluarga dengan Anak Usia Remaja
NILAI DAN NORMA SOSIAL GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
BIMBINGAN KONSELING.
SOSIALISASI
Kehidupan sosial manusia
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
ASSALAMUALAIKUM WRWB.
4.Rahayuni Muliana 5. Ratu Agung Cynthia L.D. 6. Risa Martia Aryanti
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Kebutuhan Remaja Menu Utama Kompetensi Materi Latihan Referensi.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
Disusun oleh: Rizka Megawati 4B
BAB 03 SOCIAL INSTITUTION
SOSIALISASI Pertemuan Ketiga TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
KELEMBAGAAN SOSIAL PRANATA SOSIAL SOCIAL INSTITUTION
Definisi Kenakalan Remaja Menurut Para Ahli  K K K Kartono, ilmuwan sosiologi Dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency.
KAIDAH SOSIAL.
Psikologi Lintas Budaya
FREDY AKBAR K. Tak terhingga jumlah kata dari doa yg kami panjatkan kpd-Nya utk kalian… Kami meminta kpd Allah agar kalian sehat, kuat, cerdas, sholeh,
Delapan fungsi keluarga Oleh: Dra. T. Yuli Kristiyanti  Picture diambil dari google 1.
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
SOSIALISASI Pertemuan Ketiga TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Transcript presentasi:

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

SOSIALISASI Macionis, sosialisasi sebagai pengalaman sosial sepanjang hidup yang memungkinkan seseorang mengembangkan potensi kemanusiaannya dan mempelajari pola-pola kebudayaan

Proses Sosialisasi Proses yang memungkinkan seseorang belajar tentang sikap-sikap, nilai-nilai dan tindakan-tindakan yang dianggap tepat oleh suatu masyarakat atau oleh satu kebudayaan tertentu

Hal-hal yang disosialisasikan Pengetahuan, nilai dan norma, keterampilan hidup Nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, intisari atau makna yang terdalam. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal. Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi konkret dan nyata, maka perlu dirumuskan yang lebih konkret dalam wujud norma.

Hubungan nilai dengan norma Aturan-aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang oleh masyarakat dianggap baik, benar, bermanfaat, serta dijunjung tinggi. Jadi, hubungan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya nilai sebagai sumber dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku manusia agar harapan-harapannya dapat menjadi kenyataan.

Tata kelakuan (mores). Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran agama atau ideology yang dianut oleh masyarakat. Pelanggarnya disebut jahat. Contoh: larangan berzina, berjudi, minum minuman keras, penggunaan napza, mencuri, dst.

Hukum (law). Hukum merupakan norma berupa aturan tertulis, ketentuan sanksi terhadap siapa saja yang melanggar dirumuskan secara tegas. Berbeda dengan norma-norma yang lain, pelaksanaan norma hukum didukung oleh adanya aparat, sehingga memungkinkan pelaksanaan yang tegas.

Jenis-jenis Sosialisasi Sosialisasi Primer keluarga, kelompok teman sepermainan dan sekolah Sosialisasi Sekunder tempat kerja, akademi militer

Tujuan Sosialisasi Menumbuhkan disiplin Menanamkan aspirasi atau cita-cita Mengajarkan peran-peran sosial dan sikap-sikap penunjangnya Mengajarkan keterampilan sebagai persiapan dasar untuk berpartisipasi dalam kehidupan orang dewasa

Faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi Kesiapan atau kematangan pribadi seseorang Lingkungan atau sarana sosialisasi Interaksi dengan sesama Bahasa Cinta atau kasih sayang

Agen-agen Sosialisasi Keluarga Menjaga dan memelihara anak Tempat awal persemaian nilai dan norma Tempat persemaian cinta atau kasih sayang Tempat perlindungan bagi anggota keluarga Sekolah Peer grops/Kelompok Teman Sebaya Media massa Tempat Kerja Negara

KEPRIBADIAN Horton kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temperamen seseorang

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian Warisan biologis Lingkungan fisik Kebudayaan Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian Pengalaman individu Pengalaman bersama Pengalaman hidup dalam kelompok Pengalaman unik atau khas

Contoh pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian Contoh pengaruh budaya terhadap keperibadiaan dapat kita petik dari kehidupan masyarakat suku dayak di daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya sangat memperihatinkan dan menggenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-banyaknya ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal sangat mengelikan dan menakutkan. Yang lebih parahnya lagi hal ini telah melanggar berbagai norma-norma yang telah tertera. Tetapi mau bagaimana lagi, inikan budaya. Masyarakat yang hidup di Kalimantan memilki budaya yang unik dan berbeda. Keunikan kebudayaan mereka membuat cara hidup termasuk kepribadiaan mereka sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan yang mereka miliki, pengaruh itu dapat kita lihat masyarakat Kalimantan selalu hidup dan berbudaya dengan istilah mengorbankan apapun yang mereka miliki untuk seseorang yang mereka miliki dan sayangi.

Tahap-tahap Perkembangan Kepribadain menurut Eric Erikson Tahap bayi Tahap anak-anak Tahap awal kesadaran diri Tahap remaja sampai akhir hidup

Krisis Identitas yang harus dilampaui Usia Krisis Identitas yang harus dilampaui Nilai Keutamaan dasar yang harus dikembangkan Bayi Percaya Vs Tidak Percaya Harapan Awal kanak-kanak (2-3 Tahun) Kemandirian Vs Pemalu dan Peragu Kehendak/ Kemauan Tahap bermain (4-5 Tahun) Inisiatif Vs Rasa Bersalah Tujuan/ Cita-Ciota Tahap Sekolah (6-... Tahun) Pekerja Keras Vs Rendah Diri Kompetensi Remaja Identitas Vs Kebingungan Peran (12-18 Th) Loyalitas/ Kesetiaan Dewasa Awal (19-35 Tahun) Keakraban Vs Keterasingan Cinta Dewasa Menengah (30-50 Tahun) Produktivitas Vs Kemandegan Kepedulian Tua (51 Tahun Keatas) Integritas Vs Tak Berpengharapan Kebijaksanaan

Perkembangan kesadaran diri sesuai dengan penilaian orang lain Gambaran seseorang tentang diri sendiri tidak ada hubungan dengan kenyataan yang sesungguhnya, tetapi lebih ditentukan oleh pandangan orang lain terhadap dirinya

Terima Kasih !