6 Manajemen Keuangan Agribisnis: AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG MODUL Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id
Akuntansi Untuk Penjualan Barang Dagangan 1. Penjualan barang dagangan dapat dilakukan secara tunai atau dapat dilakukan secara kredit. Penjualan Tunai Penjualan tunai biasanya dicatat pada Register Kas dan pada akhir hari kerja dijumlah. Penjualan tunai seperti ini dapat dicatat sebagai berikut Kas Rp 12.000,00 Penjualan Rp 12.000,00 (untuk mencatat transaksi penjualan tunai)
2. Penjualan Kredit Suatu perusahaan sering juga menjual barang dagangan secara kredit yaitu bilamana pembayaran baru diterima bebarapa waktu kemudian. Piutang Dagang Rp 12.000,00 Penjualan Rp 12.000,00 (Untuk mencatat transaksi penjualan kredit)
Retur Dan Potongan Penjualan Retur penjualan merupakan pembatalan atas penjualan yang telah dilakukan perusahaan (baik sebagian ataupun seluruhnya). Pengaruh Retur ataupun potongan penjualan adalah berkurangnya pendapatan penjualan dan berkurangnya kas atau piutang dagang.
Misalnya diterima pengembalian barang karena rusak dari salah seorang pelanggan senilai Rp 2.500,00 yang berasal dari transaksi penjualan kredit, maka pencatatn yang dilakukan untuk pengembalian barang tersebut adalah : Retur dan Potongan Penjualan Rp 2.500,00 Piutang Dagang Rp 2.500,00 (untuk mencatat pengembalian barang dari seorang pembeli)
Potongan Penjualan Syarat perjanjian disebut juga dengan termin yang biasa ditulis 2/10, n/30 Artinya adalah akan diberikan potongan 2% jika pembayaran dilakukan 10 hari sesudah tanggal faktur, tapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur. n/30 (n adalah singkatan dari netto) harga faktur neto atau keseluruhan harga faktur harus dibayar dalam waktu 30 hari sesudah tanggal faktur n,10/EOM (End of Month) faktur harus dibayar dalam waktu 10 hari sesudah akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertulis pada faktur.
Contoh : Pada tanggal 10 oktober perusahaan merbabu menjual barang dagangan kepada seorang pembeli seharga Rp 10.000,00 secara kredit, dengan syarat 2/10,n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan ini adalah : 10 oktober Piutang dagang Rp 10.000,00 Penjualan Rp 10.000,00 (Pencatatan penjualan barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30)
Syarat penjualan diatas mempunyai arti bahwa perusahaan merbabu akan memberikan potongan 2% ( 2% x 10.000 = 200) jika pembeli melakukan pembayaran tidak melewati tanggal 20 oktober atau jika melewati tanggal 20 oktober tetapi tidak lebih dari tanggal 9 november.seandainya pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 19 oktober (masih dalam periode potongan),maka jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan piutang adalah sebagai berikut: 19 oktober Kas Rp 9.800,00 Potongan penjualan Rp 200,00 Piutang Dagang Rp 10.000,00 (untuk mencatat penerimaan piutang dikurangi potongan 2%)
Harga Pokok Penjualan Seperti terlihat dalam laporan rugi-laba,terdapat hubungan-hubungan sebagai berikut: Harga pokok barang yang tersedia dijual = persediaan awal + harga pokok Pembelian Harga pokok penjualan = harga barang yang tersedia dijual – harga pokok persediaanakhir Laba kotor penjualan = penjualan barsih – harga poko penjualan
Rekening-rekening dalam perusahaan dagang: Penjualan Retur dan potongan penjualan Potongan tunai penjualan Pembelian Retur dan potongan pembelian Potongan tunai pembelian Biaya angkut pembelian Persediaan barang dagangan
PENYESUAIAN Penyesuaian diperlukan pada akhir periode didalam suatu perusahaan dagang, pada umumnya tidak berbeda dengan penyesuaian-penyesuaian dengan perusahaan jasa. Perusaahaan yang menggunakan metode periodik sangat sederhana, namun metode ini tidak dapat menyediakan informasi mengenai dua hal yang sangat diperlukan dalam laporan keuangan, yaitu informasi tentang : Persediaan yang ada pada setiap saat diperlukan Harga pokok barang yang sudah dijual ( harga pokok penjualan) HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir