Bahasa Indonesia
Pendekatan untuk memperoleh kebenaran (apa (what), mengapa (why), dan bagaimana (how) Pendekatan wahyu merupakan kebenaran mutlak dan tidak perlu dipertanyakan dan diuji lagi Pendekatan non-ilmiah (akal sehat, kebetulan, intuitif, trial and error, otoritas dan kewibawaan) Pendekatan ilmiah dengan melalui kegiatan penelitian
Kegiatan ilmiah Pentingnya kegiatan penelitian: Tuntutan sbg manusia sosial Penemuan bidang teknologi dan inovasi Tuntutan praktis di lapangan
Prinsip kegiatan penelitian usaha sadar memalui proses berfikir ilmiah dalam mencari kebenaran. dilakukan secara hati-hati melalui prosedur kerja yang teratur, sistematis dan terkontrol. mengkaitkan antara penalaran dan empiris atau atara teori , konsep, ilmu pengetahuan dengan empiris (kenyataan)
KARYA ILMIAH Pengertian karya seorang ilmuwan yg ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Tujuan agar gagasan penulis karya ilmiah dapat dipelajari lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.
Fungsi karya ilmiah Penjelasan Ramalan Kontrol Menjelaskan yg sblmnya tdk diketahui, tdk jelas dan tdk pasti Ramalan Mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yg akan terjadi Kontrol Mengontrol, mengawasi atau mengoreksi bener/tidaknya suatu pernyataan
Syarat menulis karya ilmiah Motivasi dan disiplin Kemampuan mengolah data Kemampuan berfikir urut dan sistematis Kemampuan berbahasa
Sifat karya ilmiah Lugas Logis Efektif Punya satu arti sehingga pembaca tidak membuat tafsiran sendiri. Logis Kalimat, alinea, subbab, sub-subbab disusun berdasarkan urutan yg konsisten Efektif Alinea maupun subbab menunjukkan satu kebulatan pikiran, penekanan dan pengembangan
Manfaat penyusunan karya ilmiah Terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yg efektif Terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber dan mengambil sarinya Terampil dalam menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis Memperoleh kepuasan intelektual Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat
Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah penelitian rancang bangun Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah Menyusun kerangka pikir Membuat metodologi rancang bangun Pendataan/Menguji Alat Melakukan analisa & pembahasan Menarik Kesimpulan dan saran
1. Mengidentikasi, Memilih dan merumuskan Masalah 1.1 Idenftifikasi masalah Merupakan pencarian masalah yang paling relevan Dicari menggunakan pancaindra Ada kesenjangan (gap) antara das solen dan das sein
Penyebab timbulnya permasalahan Adanya gap/kesenjangan/perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia antara harapan dan kenyataan
Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang mengancam, mengganggu, menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan “A problem as any situation where a gap exist betweent he actual and the desired ideal state (Sekaran, 1992)
Sumber Masalah (1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian (2) Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah (3) Pernyataan pemegang otoritas (4) Pengamatan sepintas (5) Pengalaman pribadi (6) Perasaan intuitif.
1.2 Memilih Masalah/Pembatasan Masalaha tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada : * Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang relevan dengan itu , * Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis. * Managebility yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan metode yang diperlukan.
1.3 Merumuskan Masalah (1) Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas. (2) Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya.
Tujuan penelitian Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yan hendak dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan mengacu pada isi dan rumusan masalah Dirumuskan dalam kalimat pernyataan
2. Penyusunan Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses deduktif.
Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi (penelitian) yang relevan untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian
Tujuan Kerangka Teoritis menemukan teori (hukum, dalil, hipotesis) dan menemukan metodologi yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penyusunannya dituntut jujur yaitu dgn slalu menyebut sumber (acuan) yg digunakan walau hanya sedikit yang dikutip.
SYARAT PUSTAKA YG BISA DIAMBIL Relevan dgn tema, topik dan judul. Informasinya mutakhir Berbobot Ilmiah
3. Metodologi Rancang Bangun Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program secara rinci: Desain teknologi/alat Bahan dan alat yang diperlukan Tahapan pembuatan Instrumen uji coba Uji coba teknologi/alat Waktu dan tempat kegiatan PROPOSAL KTI
4. Pendataan Melakukan pendataan terhadap titik pengukuran guna meyakinkan kebenaran
5. Analisa dan Pembahasan Mencakup unsur-unsur pokok pembahasan dari hasil pendataan dengan tujuan untuk menemukan kesenjangan antara teori dengan fakta yang ada sehingga diperoleh persentase kesalahan.
TUJUAN PEMBAHASAN Menjawab masalah penelitian Menafsirkan temuan penelitian Mengintegrasi temuan penelitian Memodifikasi teori yang telah ada / menyusun teori baru Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian termasuk keterbatasan temuan penelitian
6. MENARIK KESIMPULAN Isi simpulan harus bersifat komseptual yang harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian Bisa juga dari hasil pembahasan yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh
SARAN Saran hendaknya berpangkal dari temuan penelitian, pembahasan dan simpulan hasil penelitian Rumusan bersifat rinci dan operasional, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan maupun melaksanakannya