Nama : Wa Ode Harnanti Nim : 2008 14 065 Prodi : kimia Fak : Kip Judul : PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI GULA DARI POHON AREN (ARENGGA PINNATA) DAN POHON KELAPA (COCUS NUCIFERA) DI DESA JAMILU.
Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Manfaat Penelitian 1.5. Penjelasan Istilah
2.1. Tanaman aren 2.2. Anatomi tanaman aren 2.3.Anatomi pohon kelapa Tinjauan pustaka 2.1. Tanaman aren 2.2. Anatomi tanaman aren 2.3.Anatomi pohon kelapa 2.4.Alkohol 2.5.Pfermentasi 2.6.Destilasi 2.7.Hidrometer
Metode penelitian 3.1.tipe penelitian 3.2.tempat dan waktu penelitian tipe penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian eksperimen. 3.2.tempat dan waktu penelitian A.Tempat penelitian Penelitian ini akan di laksanakan di laboratorium penelitian baristan –industri jln.kebun cengkeh kota ambon. B.Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakanpada tanggal 31 januari – 8februari 2013 .
3.5. prosedur kerja 3.3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah nira aren dan nira kelapa yang terdapat di desa jamilu kecamatan Namlea. . 3.4.Alat dan Bahan a.Alat Gelas ukur, gelas piala, alkohol meter, labu semprot, termometer dan alat destilasi b.Bahan Nira aren dan nira kelapa yang telah di fermentasi ,aquades dan tissu 3.5. prosedur kerja a. Tahap- tahap pembuatan alkohol sebagai berikut : Nira aren dan nira kelapa yang telah disadap dari tandan bunga jantan pohon aren dan pohon kelapa, kemudian disaring untuk memisahkan serangga yang yang ada didalam nira yang telah selesai disadap. b.Proses fermentasi Nira yang telah disadap dari tandan bunga jantan pohon aren dan pohon kelapa, ditampung dalam sebuah wadah kemudian dimasukan kedalam toples utuk difermentasi dengan lama penyimpanan yang berbeda,selama proses fermentasi secara spontan dan fermentasi dengan menambahkan ragi kedalamnya, variasi ragi yang di berikan adalah 5 gr dan 8 gr yang dibiarkan selama 2 hari dan 4 hari sampai keluar alkoholnya. c. Tahap destilasi/ Pemurnian Masukan 500 mL nira aren atau nira kelapa yang sudah fermentasi ke dalam labu destilasi ukuran 500 mL dan diletakan kedalam alat destilator, alirkan air pendingin dan masukan termometer, termometer ini berfungsi sebagai pengatur suhu, cairan etanol yang sudah tertampung dimasukan kedalam gelas ukur dengan volume 200 mL untuk mengukur kadar alkoholnya menggunakan alat hidrometer.
3.6. Teknik Analisis Data Anlisis data dalam penelitian ini, menggunakan data analisa dengan melihat skala pada alkohol meter (Hidrometer), sedangkan larutan alkohol yang akan digunakan sebagai bahan uji dibuat dengan menggunakan dengan rumus. Perhitungan : V1 . %1 = V2 . %2 %1 Dimana : V1 = Volume awal sebelum destilasi. V2 = Volume akhir setelah destilasi. %1 = Nilai kadar alkohol yang diinginkan (%) %2 = Nilai kadar alkohol yang tersedia (%)
BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1. Hasil Penelitian Langkah awal nira yang telah selesai disadap dari tandan bunga jantan pohon aren dan pohon kelapa difermentasi dengan lama penyimpanan yang berbeda difermentasi secara spontan (tanpa ragi) dan fermentasi dengan menambahkan ragi sebanyak 5 gr dan 8 gr dan dilakukan proses fermentasi selama 2 hari dan 4 hari hingga dimana akan terjadi proses perubahan glukosa menjadi alkohol, nira yang difermentasi akan mengalami perubahan warna dan bau proses fermentasi ini akan menghasilkan alkohol. Selanjutnya untuk memisahkan kedua zat cair yang mengalami titik didih berbeda kemudian di destilasi, untuk mengukur kadar alkohol dalam hasil destilasi digunakan alat hidrometer. 4.2. Pembahasan Dari kasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari kedua jenis sampel yang berbeda tapi mengalami perlakuan yang sama, yang memiliki kadar alkohol tertinggi berada pada perlakuan BD3Y( Fermentasi 4 hari dosis ragi 8 gr) dengan volume awal 1500 ml dapat menghasilkan 165 ml dengan kadar alkohol 10,12 % sedangkan kadar alkohol terendah berada pada perlakuan AD1X (fermentasi 2 hari tanpa ragi) dengan volume awal 1500 ml menghasilkan 108 ml dengan kadar alkohol 5,04 % hal ini menunjukan bahwa perbedaan waktu fermentasi (2, 4 hari serta tanpa ragi dan ragi 5 gr, 8 gr) sangat menentukan kadar alkohol yang terbentuk pada nira kelapa dan nira aren yang difermentasi. Dari kasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari kedua jenis sampel yang berbeda tapi mengalami perlakuan yang sama, yang memiliki kadar alkohol tertinggi berada pada perlakuan BD3Y ( Fermentasi 4 hari dosis ragi 8 gr) dengan volume awal 1500 ml dapat menghasilkan 165 ml dengan kadar alkohol 10,12 % sedangkan kadar alkohol terendah berada pada perlakuan AD1X (fermentasi 2 hari tanpa ragi) dengan volume awal 1500 ml menghasilkan 108 ml dengan kadar alkohol 5,04 % hal ini menunjukan bahwa perbedaan waktu fermentasi (2, 4 hari serta tanpa ragi dan ragi 5 gr, 8 gr) sangat menentukan kadar alkohol yang terbentuk pada nira kelapa dan nira aren yang difermentasi. Dari hasil pengukuran dilapangan didapatkan hasil bahwa kadar alkohol yang dihasilkan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu fermentasi dan variasi ragi yang diberikan untuk proses fermentasi nira kelapa dan nira aren. Sacharomyces cerevisiae juga dapat toleran terhadap alkohol yang cukup tinggi dan juga mampu memfermentasi glukosa, sukrosa dan maltosa. Sacharomyces cerevisiae merupakan ragi yang paling penting pada fermentasi pertama dan akhir karna mampu mremproduksi alkohol dengan konsentarsi tinggi pada fermentasi spontan (Asngad
BAB V Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan : Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata ada perbedaan kadar alkohol antara nira kelapa dan nira aren yakni kadar alkohol yang dihasilkan pada waktu fermentasi 2 hari dan 4 hari dengan variasi tanpa ragi dan fermentasi menggunakan ragi 5 gr, 8 gr berturut – turut adalah tanpa ragi untuk nira kelapa (5,45% dan 6,36%), nira aren (5,04% dan 6,06%), menggunakan ragi 5 gr untuk nira kelapa (5,57% dan 6,55%), nira aren (5,20% dan 6,35%), serta ragi 8 gr untuk nira kelapa (7,20% dan 10,12%), nira aren (6,96% dan 9,19%). Ternyata dari hasil penelitian yang dilakukan, ada pengaruh kadar alkohol yang dihasilkan dari lama penyimpanan 2 hari dan 4 hari pada nira aren dan nira kelapa yang berbeda, yakni pada nira kelapa tanpa ragi 2 hari memiliki kadar alkohol 5,45% dan 4 hari kadar alkohol 6,36%. Berat ragi yang dapat menghasilkan kadar alkohol tertinggi diantara kedua sampel terjadi pada variasi ragi 8 gr dengan lama penyimpanan 4 hari. 5.2 Saran 1. Nira aren dan nira kelapa memiliki kadar alcohol yang berbeda, ini disebabkan karna ada pengaruh kadar gula yang terkandung berbeda pula, jadi diharapkan bagi semua pihak yan memanfaatkan nira kelapa fermentasi sebagai minuman tradisional, lebih baik menfaatkan nira kelapa sebagai bahan pangan yang tidak merugikan orang banyak. 2. Untuk masyarakat yang sering memanfaatkan nira aren dan nira kelapa sebagai bahan baku fermentasi lebih baik dilakukan penyimpanan dibawah 2 hari, agar nira memiliki nilai ekonomis tinggi. 3. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para produsen alkohol dalam melaksanakan fermentasi khususnya nira aren dan nira kelapa dengan menambahkan ragi dan penyulingan melalui bimbingan teknis perlu diberikan lebih lanjut.
Terimakasih kepada pembimbing M. Said Karyani, S.pd. Mpd 2. Dewiyanty Fadli, S.pd. Mpd H