Modal Saham Stock Capital
Perusahaan perseroan (share) adalah perusahaan yang memisahkan manajemen dengan pemilik perusahaan atau pemilik modal. Dalam hal ini pemilik modal mempercayakan dananya kepada manajemen perusahaan untuk dikelola. Para pemilik dana mempunyai tanda kepemilikan yang disebut saham (stock), yang dengannya mereka memiliki hak untuk menentukan kebijakan perusahaan sejauh tidak menyangkut operasional sehari-hari.
Unsur-unsur Modal Saham Modal saham harus dicantumkan dalam jumlah maksimum yang akan dikeluarkan oleh para pemilik perusahaan ketika perseroan didirikan dan dicantumkan di anggaran dasar. Atas penjualan saham, apabila timbul selisih harga jual dengan harga yang ditentukan, maka harus dinyatakan sebagai kelebihan dari harga yang ditentukan dan dicantumkan dalam rekening tersendiri. Pencantuman Modal Saham dalam Laporan Keuangan:
Modal saham (nilai pari Rpxxx atau nilai tercatat Rpxxx per lembar) disetujui jumlah akan dikeluarkan xxx lembar......... RpXXX Dikurangi: Jumlah yang belum diotorisasi untuk dikeluarkan... Disetujui untuk dikeluarkan..................................... RpXXXX Dijual tetapi belum disetor....................................... Modal saham sudah disetor..................................... Ditambah/Dikurangi: Selisih harga jual dengan harga yang ditentukan..... MODAL SAHAM................................................... RpXXXXX
Contoh PT. Davis pada saat pendirian menyetujui untuk mengeluarkan saham sebesar 10.000.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000,00 per lembar. Jumlah yang telah disetujui untuk diedarkan adalah sebesar 4.000.000 lembar dan dijual dengan harga Rp3.000,00 per lembar. Dari jumlah tersebut, 60% sudah dibayar oleh pembeli
Disetujui untuk dikeluarkan..................................... Dalam 000.000 Modal saham (nilai pari Rp1.000,00 per lembar) disetujui jumlah akan dikeluarkan 10.000.000 lembar............................ Rp10.000 Dikurangi: Jumlah yang belum diotorisasi untuk dikeluarkan 6.000.000................................................................. (6.000) Disetujui untuk dikeluarkan..................................... Rp4.000 Dijual tetapi belum disetor....................................... (1.600) Modal saham sudah disetor..................................... Rp2.400 Ditambah: Kelebihan pembayaran atas nilai nominal.............. 8.000 MODAL SAHAM................................................... Rp10.400
Jenis Saham Secara garis besar, ada dua jenis saham: Saham biasa (common stock) Saham prioritas (preferred stock) Perbedaan pokok pada kedua jenis saham tersebut terdapat pada hak para pemegang saham dalam pembagian dividen serta pembagian aset saat prusahaan terpaksa herus dilikuidasi.
Pemegang saham prioritas mempunyai hak menerima dividen terlebih dahulu dan apabila timbul likuidasi akan menerima aset lebih dahulu dibandingkan dengan para pemegang saham biasa.
Saham biasa dikelompokkan menjadi beberapa jenis: Saham biasa: Saham biasa dengan nilai nominal Saham biasa tanpa nilai nominal, tetapi tercatat pada saat dikeluarkan Saham biasa tanpa nilai nominal dan tidak tercatat pada saat dikeluarkan
Penjualan saham Ada dua kemungkinan penjualan saham kepada calon pemegang saham, yaitu: Saham dijual secara tunai Saham dijual secara pesanan
Saham dijual secara tunai Apabila saham dijual secara tunai, maka perusahaan akan membuat catatan ketika terjadi penjualan dengan mendebet kas dan mengkredit modal saham Apabila timbul perbedaan antara keduanya, maka akan diakui sebagai selisih kurang atau dari modal tercatat (paid in capital in excess)
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2001, PT. Davis menjual saham sebanyak 100.000 lembar dengan harga jual per lembar Rp2.500,00. Jika jenis saham yang dijual adalah: Saham biasa dengan nilai nominal Rp1.000,00/lb Saham biasa tidak bernilai nominal, tetapi tercatat Rp1.000,00/lb Saham biasa tanpa nilai nominal dan tidak tercatat
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut: 1 Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut: 1. Saham biasa dengan nilai nominal Rp1.000,00/lb Kas Rp250.000.000,00 Modal Saham (nominal Rp1.000,00) Rp100.000.000,00 Kelebihan modal atas penjualan saham Rp150.000.000,00
2. Saham biasa tidak bernilai nominal, tetapi tercatat Rp1.000,00/lb Kas Rp250.000.000,00 Modal Saham (tercatat Rp1.000,00) Rp100.000.000,00 Kelebihan setoran penjualan saham dari nilai tercatat Rp150.000.000,00
3. Saham biasa tanpa nilai nominal dan tidak tercatat Kas Rp250.000.000,00 Modal Saham
Penjualan saham secara pesanan Dalam cara ini ada kemungkinan sebagian dari pemesan membatalkan pesanannya, sehingga akuntansi untuk penjualan saham dengan pesanan ini dibagi menjadi 3, yaitu: Akuntansi pada saat saham dipesan Akuntansi pada saat pelunasan Akuntansi pembatalan pesanan saham
Contoh Pada tanggal 1 Pebruari 2001, PT. Davis menjual saham secara pesanan sebesar 100.000 lembar @Rp3.000,00 dengan uang muka yang diterima sebesar 40%, nilai nominal per lembar Rp1.000,00
Akuntansi pada saat saham dipesan: Kas Rp120.000.000,00 Piutang pesanan saham 180.000.000,00 Modal Saham dalam pesanan Rp100.000.000,00 Agio saham 200.000.000,00
Akuntansi pada saat pelunasan pesanan saham Dengan asumsi bahwa 100.000 lembar saham yang dipesan tersebut 80.000 lembar (80%) diantaranya dilunasi, maka catatan yang dibuat adalah: Kas Rp144.000.000,00 *) Piutang pesanan saham Rp144.000.000,00 *) 80% x Rp180.000.000,00 = Rp144.000.000,00 Modal Saham dalam pesanan Rp80.000.000,00 *) Modal saham Rp80.000.000,00 *) 80% x Rp100.000.000,00 = Rp80.000.000,00
Akuntansi pembatalan pesanan Ada tiga kemungkinan pencatat atas pembatalan pesanan saham. Hal ini dipengaruhi oleh perjanjian ketika dilakukan pemesanan saham. Kemungkinan tersebut: Uang muka dikembalikan Uang muka diganti dengan saham secara proporsional Uang muka tidak dikembalikan
a. Uang muka dikembalikan Apabila uang muka dikembalikan, maka perusahaan akan membatalkan seluruh rekening yang berhubungan dengan saham yang belum dilunasi dan dibatalkan tersebut. Calon pemegang saham yang belum melunasi dalam contoh ini: Rp300.000.000,00 x 40% x 20% = Rp24.000.000,00 Agio saham atas pesanan tersebut: (Rp3.000,00 – Rp1.000,00) x 20% x 100.000 lb = Rp40.000.000,00
Jurnal yang dibuat: Modal Saham dalam pesanan Rp20.000.000,00 Agio Saham 40.000.000,00 *) Kas Rp24.000.000,00 Piutang pesanan saham 36.000.000,00 **) *) 20% x Rp200.000.000,00 = Rp40.000.000,00 **) 20% x Rp180.000.000,00 = Rp36.000.000,00
Uang muka diganti dengan saham secara proporsional Agio saham atas saham dibatalkan Rp2.000,00 X 12.000 = Rp24.000.000,00 Uang muka Rp24.000.000,00 Harga Saham per lembar 3.000,00 : Jumlah saham pengganti 8.000 lembar Jumlah saham dibatalkan 12.000 lembar
Jurnal yang dibuat: Modal Saham dalam pesanan Rp20.000.000,00 Agio Saham 24.000.000,00 Kas Rp36.000.000,00 Piutang pesanan saham 8.000.000,00
Uang muka tidak dikembalikan Apabila dalam perjanjian dinyatakan bahwa uang muka tidak akan dikembalikan apabila pemesan membatalkan pesanannya, maka jurnal yang dibuat adalah: Modal Saham dalam pesanan Rp20.000.000,00 Agio Saham 40.000.000,00 Piutang pesanan saham Rp36.000.000,00 Tambahan modal saham dari pembatalan pesanan 24.000.000,00
Latihan Pada tanggal 5 Mei 2010 PT. Kerja Keras menjual saham (nilai nominal Rp1.000,00 per lembar) sebanyak 500 lembar dengan harga jual per lembar Rp1.800,00. Saham tersebut sebelumnya sudah dipesan oleh pihak lain dengan uang muka 25% dan harga jual Rp2.000,00 per lembar. Berhubung pemesan tidak melunasi kekurangan pembayaran, maka uang muka dikembalikan. Buat jurnalnya...