ANFIS SISTEM REPRODUKSI R BAYU KUSUMAH N
Introduction Suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Tujuannya yaitu untuk mempertahankan kelangsungan jenisnya
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA
ALAT REPRODUKSI LUAR PADA PRIA PENIS BENTUK SILINDRIS, MENGGANTUNG DI DEPAN SKROTUM FUNGSI : KOPULASI / PERSETUBUHAN PENIS DISUSUN OLEH : JARINGAN OTOT, JARINGAN SPONS YANG LEMBUT, PEMBULUH DARAH DAN JARINGAN SARAF UKURAN PENIS PADA WAKTU EREKSI 9-15 CM
SKROTUM MERUPAKAN KANTUNG PEMBUNGKUS TESTIS SKROTUM DAPAT MENJAGA SUHU TESTIS LEBIH RENDAH DARI SUHU TUBUH JIKA SUHU PANAS, SKROTUM MENGEMBANG, JIKA SUHU DINGIN SKROTUM MENGKERUT
ALAT REPRODUKSI DALAM PRIA TESTIS JUMLAH SEPASANG, KIRI – KANAN FUNGSI : MENGHASILKAN SPERMA DAN HORMON TESTOSTERON BERAT ± 450 GRAM
Testis and epididymis epididymis vas deferens (sperm duct) sperm tubules epididymis vas deferens (sperm duct)
MRP SALURAN LANJUTAN DARI EPIDIDIMIS SAL INI BERAKHIR PADA KEL PROSTAT SALURAN KELAMIN PRIA VAS DEFERENS MRP SALURAN LANJUTAN DARI EPIDIDIMIS SAL INI BERAKHIR PADA KEL PROSTAT BERFUNGSI UNTUK MENGANGKUT SPERMA DARI EPIDIDIMIS MENUJU KANTUNG SPERMA ( VESIKA SEMINALIS)
DUKTUS EJAKULATORIUS MRP SALURAN PENDEK YANG MENGHUBUNGKAN KANTUNG SEMEN DENGAN URETRA SAL. TSB MAMPU MENYEMPROTKAN SPERMA HINGGA MASUK KE DALAM URETRA DAN SELANJUTNYA MENGALIRKANNYA KE LUAR
URETRA MRP SALURAN TERAKHIR DARI SAL. REPRODUKSI PRIA BERFUNGSI SEBAGAI SALURAN SEMEN DARI KANTUNG MANI DAN SEBAGAI ALAT EKSKRESI (MEMBUANG URIN)
Spermatogenesis Spermatogenesis pada tubulus seminiferus.
ALAT REPRODUKSI WANITA
ALAT REPRODUKSI PADA WANITA ALAT REPRODUKSI LUAR ALAT REPRODUKSI DALAM VULVA LABIA MAYORA LABIA MINORA KLITORIS HIMEN LUBANG SAL. VAGINA OVARIUM OVIDUCT / TUBA FALOPII UTERUS VAGINA
ORGAN LUAR SISTEM REPRODUKSI WANITA
ORGAN DALAM SISTEM REPRODUKSI WANITA Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.
ALAT KELAMIN LUAR VULVA MERUPAKAN CELAH PALING LUAR DARI ALAT KELAMIN WANITA 2. LABIA MAYORA ( BIBIR BESAR) BERUKURAN TEBAL, KARENA DILAPISI LEMAK. FUNGSI : MELINDUNGI VAGINA
3. LABIA MINORA ( BIBIR KECIL) HALUS, TIPIS, DAN TIDAK DILAPISI LEMAK FUNGSI : MELINDUNGI VAGINA KLITORIS MERUPAKAN ORGAN YANG SANGAT SENSITIF BERUPA TONJOLAN YANG KECIL DI BAGIAN DEPAN VULVA MERUPAKAN ORGAN EREKTIL
LUBANG VAGINA SELAPUT DARA ( HYMEN ) MERUPAKAN SELAPUT MUKOSA YANG BANYAK MENGANDUNG PEMBULUH DARAH
ALAT KELAMIN DALAM WANITA MERUPAKAN ORGAN REPRODUKSI UTAMA WANITA JUMLAH SEPASANG, BENTUK OVAL, UKURAN 3-4 CM LETAK DI DALAM RONGGA BADAN – DAERAH PINGGANG FUNGSI : MENGHASILKAN OVUM DAN HORMON ESTROGEN DAN PROGESTERON 1. OVARIUM
2. OVIDUCT / TUBA FALOPII SEPASANG PANJANG LK 10 CM DISEBUT JUGA SAL. TELUR JUMLAH SEPASANG PANJANG LK 10 CM BAGIAN PANGKAL BERBENTUK CORONG DISEBUT INFUNDIBULUM PADA INFUNDUBULUM TERDAPAT JUMBAI ( FIMBRAE ) YANG BERFUNGSI MENANGKAP OVUM YANG DILEPASKAN OVARIUM FUNGSI OVIDAK : MENYALURKAN OVUM DARI OVARIUM MENUJU UTERUS
3. UTERUS BAGIAN BAWAHNYA MENGECIL DAN DISEBUT SERVIKS ( LEHER RAHIM BERBENTUK BUAH PEAR BAGIAN BAWAHNYA MENGECIL DAN DISEBUT SERVIKS ( LEHER RAHIM FUNGSI : TEMPAT PERKEMBANGAN ZIGOT APABILA TERJADI FERTILISASI BAGIAN DINDING DALAM RAHIM DISEBUT ENDOMETRIUM YANG AKAN MENGALAMI PENEBALAN PADA SAAT OVULASI DAN MELURUH PADA SAAT MENSTRUASI
4. VAGINA MERUPAKAN SALURAN AKHIR DARI SALURAN REPRODUKSI BAGIAN DALAM WANITA VAGINA BERMUARA PADA VULVA MEMPUNYAI DINDING YANG BERLIPAT-LIPAT DENGAN BAGIAN TERLUAR BERUPA SELAPUT LENDIR, BAGIAN TENGAH BERUPA OTOT DAN BAGIAN DALAM BERUPA JARINGAN IKAT BERSERAT SELAPUT BERLENDIR MENGHASILKAN LENDIR PADA SAAT TERJADI RANGSANGAN SEKSUAL. LENDIR ITU DIHASILKAN OLEH KELENJAR BERTHOLIN JARINGAN OTOT DAN JARINGAN IKAT BERSERAT BERSIFAT ELASTIS
Oogenesis Tahapan oogenesis.
Oogenesis Oogenesis pada ovarium.
Seksual “seks” secara etimologis Secara terminologis seks adalah nafsu syahwat Suatu kekuatan pendorong hidup yang biasanya disebut dengan insting/naluri
Arti Sempit Seksual Alat kelamin itu sendiri Anggota tubuh dan ciri badaniyah lainnya yang membedakan antara laki-laki dan perempuan Kelenjar-kelenjar dan hormon-hormon dalam tubuh yang mempengaruhi bekerjanya lat-alat kelamin Hubungan kelamin (sengggama, percumbuan).
Arti Luas Seksualitas Pembedaan tingkah laku; kasar, genit, lembut dan lain-lain. Perbedaan atribut; pakaian, nama. Perbedaan peran dan pekerjaan. Hubungan antara pria dan wanita; tata krama pergaulan, percintaan, pacaran, perkawinan dan lain-lain.
Faktor-faktor yg mempengaruhi seksual Faktor Klien/Fisik (Aktivitas, kelelahan, penyakit, citra tubuh) Faktor hubungan (kedekatan/kemesraan) Faktor gaya hidup (Alkohol, waktu)
Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual (menurut Purnawan, 2004) FAKTRO INTERNAL Perkembangan seksual (fisik, psikologis) Pengetahuan mengenaikesehatan reproduksi motivasi FAKTOR EKSTERNAL Keluarga Pergaulan Media masa
Respon Seksual Fase Hasrat Seksual Fase Gairah Seksual Orgasme Fase Resolusi Fase Refrakter
Siklus Respon Seksual Fase Eksitasi (Stimulasi fisik atau psikologi) Fase Plateu (Rangsangan seksual) Fase Orgasme (Puncak) Fase Resolusi Fase Refrakter
Pemenuhan Kebutuhan Seksual
Penyimpangan Seksual Transeksualisme Pedofilia Eksibisionisme tidak senang dgn alat kelamin sendiri keinginan berganti kelamin Pedofilia Kepuasan seks dgn objek anak-anak di bawah usia pubertas Disebabkan skizophrenia, sadisme organik, gangguan kepribadian organik Eksibisionisme Mempertontonkan alat kelamin di muka umum, namun tidak ada upaya untuk melakukan hubungan seks
Voyerisme/skopofolia Fetisisme Menggunakan benda seks seperti sepatu tinggi, pakaian dalam, stoking Terjadi karena eksperimen seksual yg normal dan bedah pergantian kelamin Transvestisme memakai pakaian lawan jenis dan melakukan peran seks yg berlawanan Voyerisme/skopofolia Kepuasan seksual dicapai dgn melihat alat kelamin org lain atau aktivitas seks yag dilakukan orang lain
Homoseksual atau lesbianisme Zoofilia Masokisme Kepuasan seksual dicapai melalui kekerasan atau disakiti terlebih dahulu secara fisik maupun psikologis Sadisme Kebalikan masokisme Homoseksual atau lesbianisme Zoofilia Kepuasan seks dicapai dgn menggunakan objek binatang
Sodomi Nekrofilia (objek mayat) Koprofilia (Objek Feses) Urolagnia (Minum Air seni)
FAKTOR YG MEMPENGARUHI MASALAH SEKSUAL Tidak adanya panutan (role model) Gangguan struktur dan fungsi tubuh, seperti trauma, obat, kehamilan, abnormalitas anatomi vagina Kurang pengetahuan atau informasi yg salah mengenai masalah seksual Penganiayaan fisik Adanya penyimpangan psikoseksual Konflik terhadap nilai Kehilangan pasangan karena perpisahan atau kematian
SEMOGA SUKSES Materi bisa di download di web: http://dosen.stikesdhb.ac.id/bayu/