MIMISAN Kelompok FCP 1B:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Advertisements

SEORANG ANAK LELAKI DENGAN KETERLAMBATAN MOTORIK KASAR
1. FRANKY MARTION(17) 2. MIM JAZULI(25) 3. OKI RISKI KARLISNA(31) 4. RONALD GUNTORO(35) 5. UMMUL AMANIA SARI(38) 6. YOGA ARFYAN(41) INDERA PENCIUMAN.
Susunan respirasi. Gambaran anatomi sistem pernafasan
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
TBC.
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
Laki-Laki 30 tahun dengan Left Ophtalmoplegi Total ec susp
Perhatikan Sakit Kepala Anda
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Oleh: Michael Christian,
PENATALAKSANAAN EPISTAKSIS
Pembahasan Khusus Kematian janin pada pasien ini diketahui melalui
Hidung dan Sinus paranasal
Ilustrasi Kasus.
Laporan Jaga 15 Januari-16 Januari 2010 RSP
Kasus SBI.
Sudden Deafness.
Kasus Kematian 13 Januari 2013
ASKEP OMK (OTITIS MEDIA KRONIK)
STROKE (CVD).
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
STUDI KASUS PENGKAJIAN FISIK
APA ITU KANKER ? Suatu pertumbuhan dari sel-sel tubuh /organ yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan untuk sel-sel tersebut.
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
Hepatitis Fatty Liver.
Nyeri Abdomen KASUS.
HIDUNG BUNTU (OBSTRUKSI NASI)
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Kelompok 1 B Tutor: dr. Bimby Alisya Putri Hannani Desi Kartika Sari
Nama Kelompok 2A : Anggi Dwi Prasetyo Ahmad Fahrozi Ester Veny Junita Muhammad Tarmizi Novita Amelia Nela Dita Sari Reza Nita Pertiwi Rana Nurfariski Randi.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENDENGARAN
Kegawatdaruratan selama Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK)
PERTEMUAN KE-4 “PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA”
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
PBL gangguan pendengaran
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Asal : Pembengkakan mukosa hidung atau sinus yg berisi.
Laporan kasus Pembimbing : Dr.Retna D.Iskandar Sp.M. Oleh
Kelompok 13 Skenario Jatuh.
Kelompok 3 PARU - PARU.
BARTOLINITIS DAN KISTA BARTOLIN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
Hidung & Sinus Para Nasal
EKTIMA GIOVANNI W PUTRA
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Indera Penciuman Kelompok Disusun oleh Dwi Riska Putri
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNUD/RSUP SANGLAH
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Nasofaringeal
Penyakit Jantung Koroner dan Perikarditis
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan,
STROKE (CVD).
LAPORAN JAGA Tanggal 17 Februari 2016 Konsulen Jaga : Dr. Denny Satria Utama, Sp.THT-KL, M.Si, M.Med, FICS Residen Jaga : dr. Depi/dr. Andrey-dr. Novi.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Migrain Without Aura; A New Definition
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
RUPTURA SINUS MARGINALIS
Transcript presentasi:

MIMISAN Kelompok FCP 1B: Echi, Feri, Hendy, Galuh, Ikhlas, Winda, Yuni, Naufal, Selti, Sonia, Bila

Pemicu Seorang anak laki-laki berumur 13 tahun datang ke RS IGD tempat anda bekerja karena perdarahan hidung (mimisan). Darah keluar tidak hanya dari hidung tetapi juga dari mulut. Kejadian perdarahan hidung ini sudah terjadi sebanyak 3 kali sejak 3 bulan terakhir. Setiap episode perdarahan disertai dnegan hidung tersumbat dan pilek. Penderita sering mengeluh nyeri kepala dan nyeri wajah, dan telinga terasa penuh. Pendengaran dan penglihatan tidak ada keluhan

Identitas Nama: Ikhlas Umur: 13 tahun Pekerjaan: Pelajar 1 SMP Suku Bangsa: Padang Tanggal pemeriksaan: 2 September 2010 Kasus ke-3 Pemeriksa: Ngabila Salama

Keluhan Utama Perdarahan hidung (mimisan) sejak beberapa saat yang lalu?

Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 3 bulan terakhir pasien sudah 3 kali mimisan Setiap mimisan disertai hidung tersumbat dan pilek Hidung mimisan beberapa saat sebelum masuk IGD Darah keluar dari hidung dan mulut Pasien sering nyeri kepala, nyeri wajah, telinga terasa penuh, tidak ada gangguan pendengaran dan penglihatan GEJALA BERULANG. Mimisan karena pecahnya pembuluh darah hidung: penyakit lokal rinitis, sinusitis. Penyakit sistemik DBD, jantung, DM, hipertensi. Ada tersumbat dan pilek inflamasi bisa infeksi dan non-infeksi. Non infeksi alergi. Mimisannya baru bisa trauma/tidak. Pembuluh darah di hidung tipis bisa pecah. Kalau inflamasi juga ada vasodilatasi. Darah keluar dari hidung dan mulut di daerah posterior. Kalau anterior darahnya lebih sedikit dan cepat sembuh. Kalau posterior darah lebih banyak dan bisa dikeluarkan lewat mulut. Kalau perdarahan di anterior tekan hidung bagian anterior darahnya akan berhenti. Posterior predisposisi gangguan penyakit vaskular, keganasan, dll. Kalau ada ganguan pendengaran dan penglihatan bisa kanker nasofaring (gangguan pendengaran konduktif). Ada nyeri sinus2 paranasal (frontal, etmoid anterior/posterior, maksilaris, sphenoid). Telinga penuh gangguan pada tuba eustachius harusnya ada gangguan pendengaran konduktif. Kenapa anak tidak mengeluh pendengaran turun? Karena tidak mengganggu ambang percakapan harian, tapi gangguan ada diluar ambang percakapan harian. Fungsional percakapannya belum terganggu.

NOTES GEJALA BERULANG. Mimisan karena pecahnya pembuluh darah hidung: penyakit lokal rinitis, sinusitis. Penyakit sistemik DBD, jantung, DM, hipertensi. Ada tersumbat dan pilek inflamasi bisa infeksi dan non-infeksi. Non infeksi alergi. Mimisannya baru bisa trauma/tidak. Pembuluh darah di hidung tipis bisa pecah. Kalau inflamasi juga ada vasodilatasi. Darah keluar dari hidung dan mulut di daerah posterior. Kalau anterior darahnya lebih sedikit dan cepat sembuh. Kalau posterior darah lebih banyak dan bisa dikeluarkan lewat mulut. Kalau perdarahan di anterior tekan hidung bagian anterior darahnya akan berhenti. Posterior predisposisi gangguan penyakit vaskular, keganasan, dll. Kalau ada ganguan pendengaran dan penglihatan bisa kanker nasofaring (gangguan pendengaran konduktif). Ada nyeri sinus2 paranasal (frontal, etmoid anterior/posterior, maksilaris, sphenoid). Telinga penuh gangguan pada tuba eustachius harusnya ada gangguan pendengaran konduktif. Kenapa anak tidak mengeluh pendengaran turun? Karena tidak mengganggu ambang percakapan harian, tapi gangguan ada diluar ambang percakapan harian. Fungsional percakapannya belum terganggu.

Anamnesis Darah berapa banyak? Disertai lendir? Deras? Kental/encer? Bau/tidak? Warna merah/kehitaman? Unilateral/Bilateral? Mudah dihentikan dengan cara pencet hidung? Tatalaksana selama ini bagaimana? Sudah pernah berobat ke dokter? Disertai demam? Ada keluhan lain selain batuk pilek? Nyeri kepala: Sejak kapan? Waktu terjadi? Sifat? Lokasi? Pemicu? Nyeri wajah: Sejak kapan? Waktu terjadi? Sifat? Lokasi? Pemicu? Telinga terasa penuh: rasanya seperti apa? Ada udara/cairan? Pemicu? Hilang dengan apa? Ada riwayat perdarahan? Lokasi perdarahan ada dimana lagi?

Anamnesis (2) Seberapa lama durasi dan frekuensi perdarahan? Kalau pasien duduk tegak darah keluar ke depan atau aspirasi ke tenggorokan? Pemicu perdarahan hidung? Riwayat perdarahan dalam keluarga? Ada riwayat trauma (kebiasaan mengorek hidung), dan penggunaan obat-obatan (obat nasal topikal, NSAID, tiklopidin, piridamol, dll)? Ada riwayat alergi, infeksi (sinusitis), kelainan anatomi kongenital dan vaskular (telangiektasi kongenital, aneurisma, perforasi septal, endometriosis hidung) Mengkonsumsi alkohol, merokok, gagal ginjal, AIDS?

Riwayat Penyakit Dahulu Ada penyakit sistemik? Kelainan pembekuan darah? DBD? Kanker? DM? Hipertensi? Penyakit Hati? Penggunaan antikoagulan (warfarin, aspirin, dll)? Ada trauma hidung? Ada penyakit jantung? Ada riwayat bedah minor pada hidung/operasi lain, intubasi, NGT? Pernah dirawat di RS?

Riwayat Penyakit Keluarga Ada yang mengalami mimisan juga di keluarga? Ada penyakit sistemik? Kelainan pembekuan darah? DBD? Kanker? DM? Hipertensi? Penyakit Hati? Penyakit jantung?

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: kesadaran, tampak sakit ringan/sedang/berat? Tanda vital BB, TB Inspeksi kepala dan wajah Inspeksi telinga, hidung, dan tenggorok Palpasi kepala, wajah (sinus-sinus paranasal), palpasi telinga, hidung, dan tenggorok Pemeriksaan fungsi THT (pendengaran) Inspeksi dan palpasi KGB

Pemeriksaan Fisik (2) Menilai hidung nares anterior, septum nasi, konka nasalis inferior dan media, meatus nasi inferior dan media, vestibulum. JVP, Thorax, abdomen, ektremitas (CRT, cyanosis). Notes: Perdarahan hidung, gambaran edema mukosa, perforasi septum, hiperemis, sekret berlebih, meatus? Perdarahan hidung, gambaran edema mukosa, perforasi septum, hiperemis, sekret berlebih, meatus?

Pemeriksaan Penunjang Rhinoskopi Rontgen/CT Scan Darah tepi lengkap Fungsi hemostasis NB: Dilakukan setelah keadaan akut diatasi ABC dan menghentikan perdarahan Rhinoskopi lihat asal perdarahan di anterior (spekulum) pleksus kisselbach (septum nasi anterior deket nares), a.etmoidalis anterior, vena di epitel konka nasalis. Rhinoskopi posterior (nasoendoskopi) harus dinilai dan dibersihkan dahulu (dengan tampon bs vasokonstriksi pembuluh darah). Rontgen PA, AP, lateral, waters.

Notes Rhinoskopi lihat asal perdarahan di anterior (spekulum) pleksus kisselbach (septum nasi anterior deket nares), a.etmoidalis anterior, vena di epitel konka nasalis. Rhinoskopi posterior (nasoendoskopi) harus dinilai dan dibersihkan dahulu (dengan tampon bs vasokonstriksi pembuluh darah). Rontgen PA, AP, lateral, waters.

Perencanaan Diagnosis Kerja: Epistaksis et causa sinusitis Diagnosis Banding: Epistaksis et causa trauma scratch Penatalaksanaan: -A,B,C -Pencet hidung di pangkal kartilago 10-15 menit -Pasang tampon jenis tertentu (setelah tahu di anterior/posterior) -Antibiotik profilaksis dan vaselin pada tampon, xylocain (anastesi) dan epinefrin untuk vasokonstriksi. -Edukasi: mencegah penyebab, personal hygiene, mencegah trauma, jangan suka ngorek2 hidung. Prognosis: -Ad vitam: bonam -Ad functionam: bonam -Ad sanactionam: malam Kalau perdarahan di anterior tapi setelah dipencet 15 menit masih perdarahan di kaustik dengan AgNO3 25-30%, kalau belum berhenti juga di tampon pakai kasa/kapas dibentuk dengan pinset bayoner. Tampon besarnya sebesar lubang hidung pasien. Tampon diberikan sampai darah berhenti dan diberikan vaselin agar tidak infeksi sama biar gak infeksi kasih antibiotik (povidone iodine). Tampon posterior (block) besarnya sebesar daerah nasofaring. Dipasang selama 2-3 hari kalau masih berdarah dipasang lagi tampon yang baru.

Notes Kalau perdarahan di anterior tapi setelah dipencet 15 menit masih perdarahan di kaustik dengan AgNO3 25-30%, kalau belum berhenti juga di tampon pakai kasa/kapas dibentuk dengan pinset bayoner. Tampon besarnya sebesar lubang hidung pasien. Tampon diberikan sampai darah berhenti dan diberikan vaselin agar tidak infeksi sama biar gak infeksi kasih antibiotik (povidone iodine). Tampon posterior (block) besarnya sebesar daerah nasofaring. Dipasang selama 2-3 hari kalau masih berdarah dipasang lagi tampon yang baru.