Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012-2013 EKOLOGI PERTANIAN Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012-2013 Oktavia Shinta
Ekologi tumbuh secara bertahap dan sebetulnya manusia sudah sejak dahulu telah mengetahui adanya hubunan antara organism dengan lingkungannya. Oleh sebab itu, dalam praktikum ekologi pertanian juga akan dibahas mengenai hubungan serangga dan peranan serangga tersebut dalam bidang pertanian.
STRUKTUR KLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA Vertebrata Invertebrata Chordata Nematoda Mollusca Antrhopoda Hexapoda (insekta) Chilopoda Diplopoda Arachnida Crustacea
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Nematoda (dalam bahasa latin, Nematos = benang, Oidos = bentuk) merupakan cacing yang dapat hidup dimanapun, tanah, air, maupun sebagai parasit.
Kelas insekta memilki jumlah spesies terbanyak di permukaan bumi , beberapa diantaranya yang banyak kita temui dikelompokkan sebagai berikut : Hymenoptera Lepidoptera Tysanoptera Orthoptera Odonata Coleoptera Diptera Isoptera Homoptera Hemiptera
Orthoptera Memiliki dua pasang sayap, dengan vena sayap depan menebal dan sayap belakang membranus Memiliki sepasang mata facet Memiliki sepasang antenna Memiliki 3 buah mata sederhana(occeli) 2 pasang sayap serta 3 pasang tungkai pada thorax Caput bertipe penggigit dan pengunyah Metamorfosa sederhana (paurometabola) telur→nimfa→imago Beberapa jenis serangga Orthoptera a.l. - Kecoa (Periplaneta sp.) - Belalang sembah (Stagmomantis carolina) - Belalang kayu (Valanga nigricornis)
Homoptera Alat mulut menusuk menghisap Sayap depan menebal atau seperti selaput, sayap belakang seperti selaput. Pada waktu istirahat letak sayap dalam posisi seperti atap rumah di atas tubuhnya Antena pendek, seperti benang atau rambut kaku, namun pada beberapa famili antena relatif panjang Metamorfosis: Paurometabola Banyak spesies, yang selain menjadi hama, juga menjadi vektor virus Banyak spesies yang menghasilkan embun madu (limbah pencernaan) Beberapa jenis serangga Homoptera a.l. - Wereng batang coklat(Nilaparvata lugens) - Wereng punggung putih (Sogatela furcifera) - Kutu loncat pada jeruk (Diaphorina citri)
Hemiptera Memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Alat mulut menusuk-menghisap (haustelata), tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet Metamorfosis: Paurometabola Beberapa jenis serangga Hemiptera a.l. Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.) Kepik hijau (Nezara viridula L) Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
Coleoptera Sayap depan berbentuk seperti seludang, keras dan tebal disebut elitron Alat mulut menggigit mengunyah dimiliki oleh larva dan imago; Larva dan imago keduanya menjadi hama atau predator Hama : pemakan daun, bunga dan buah; penggerek batang; pemakan akar Predator : memangsa berbagai jenis serangga lain yang berukuran lebih kecil, terutama kutu tanaman Metamorfosis holometabola Beberapa jenis serangga Coleoptera a.l. Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L) Kepik Beras (Calandra oryzae) Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
Diptera - Sayap 1 pasang, sayap belakang berubah menjadi halter - Metamorfosis holometabola - Larvanya ada yang menjadi hama, predator, parasit Hama : penggerak batang, pembentuk puru dan penggerek daun Predator: memangsa kutu-kutu tanaman terutama famili Aphididae (kutu daun) - Imago menghisap cairan pada tanaman yang membusuk Beberapa jenis serangga Diptera a.l. lalat buah (Bacthrocera spp.) nyamuk malaria ( Anopheles ludlowii ) lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).
Isoptera Serangga dewasa yang bersayap tipis memiliki 2 pasang sayap dengan bentuk dan ukuran yang sama Antena bertipe moniliform (seperti manik-manik) Alat mulut menggigit-mengunyah, metamorfosis tidak sempurna atau sederhana Cara hidupnya membentuk koloni dengan sistem pembagian tugas tertentu yang disebut polimorfisme. Pembagian tugas itu adalah raja, ratu dan prajurit atau tentara. Beberapa jenis serangga Isoptera a.l. Macrotermes gilvus Microtermes sp Cryptotermes cynocephalus
Ukuran tubuh kecil (beberapa mm), pipih (flat), dan umumnya berwarna hitam, sayap mempunyai rumbai Alat mulut meraut-menghisap biasanya trips hidup di celah-celah sempit seperti dalam lipatan-lipatan kuncup atau mahkota bunga Gejala kerusakan Langsung: daun berbercak keperakan, kemudian menjadi coklat dan akhirnya gugur Tidak Langsung: dapat menjadi vektor virus pada tanaman begonia, krisan (gejala daun mengeriting) Metamorfosis peralihan antara paurometabola dan holometabola 2 instar pertama, mirip serangga dewasa namun tidak bersayap 2-3 instar berikutnya memiliki bakal sayap pendek, tidak aktif disebut prapupa; instar pra dewasa terakhir disebut pupa. Beberapa jenis serangga Tysanoptera a.l. Thrips parvispinus Karny ; Menyerang tanaman paprika dan cabai Tysanoptera
Hymenoptera Sayap seperti selaput tipis Metamorfosis : Holometabola Bersifat sebagai hama (sebagian kecil), parasit, dan predator serta penyerbuk Beberapa jenis serangga Hymenoptera a.l. Tawon Semut
Sayap depan dan seluruh tubuhnya bersisik, sisik inilah yang memberi warna pada sayap Serangga dewasa tidak menjadi hama, yang menjadi hama adalah larvanya Larva berbentuk ulat (tipe eruciform) mempunyai tungkai palsu (false leg) sebanyak 5 pasang di abdomen Tungkai sejati terdapat pada toraks Metamorfosis Holometabola (sempurna) Sifat hidup larva Pemakan daun, bunga, buah Penggerek batang dan buah Pemakan akar dan buah Predator pada berbagai jenis kutu tanaman (Eublema) Lepidoptera
Odonata Tubuh panjang dan ramping Sayap memanjang membranus Memiliki antenna sangat pendek meyerupai bulu keras Memiliki sepasang mata facet Metamorfosa tidak sempurna (hemimetabola) Contoh Capung jarum Capung Odonata
Hama Predator Parasitoid Vektor Polinator Peranan arthropoda
Cara kerja di lapang Pemasangan pitfall traps satu hari sebelum pelaksanaan praktikum lapang pada masing-masing lahan yang akan diamati. Pemasangan dilakukan dengan metode pengambilan contoh secara sistematis pada garis diagonal. Hunting serangga dengan swept net dengan ayunan ganda. Serangga yang terperangkap pada pitfall diambil dan dimasukkan pada fial film kemudian diberi alkohol 70% atau klorofom. Sedangkan serangga yang terperangkap pada swept net dimasukkan pada plastik dan diberi alkohol 70% atau klorofom. Menyimpan serangga pada lemari pendingin hingga waktu identifikasi laboratorium.
Cara kerja di Lab. Serangga yang telah diperoleh saat praktikum di lapang dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Serangga diambil dan fial film dan dari plasti kemudian diletakkan pada cawan petri ataupun pada obyek glass. Pengamatan serangga dilakukan dibawah mikroskop cahaya atau dengan menggunakan kaca pembesar. Serangga yang diamati kemudin digambar. Dari hasil pengamatan serangga kemudian dilakukan pengelompokan berdasarkan ordo dengan menggunakan buku identifikasi serangga dan mengelompokkan serangga- serangga tersebut sesuai dengan peranannya di lapangan.
TERIMAKASIH