Review Bioinformatik 2 Desember 2009.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Reaksi PCR Drs. Sutarno, MSc., PhD..
Advertisements

Dibuat oleh Bambang Herlandi.  Buka search engine, seperti google.com  Ketik kata kunci pada kotak pencarian, contoh templete blog, free skin blog dan.
Bagaimana mengukur diversitas genetik? - Marka molekuler - Reaksi PCR
Pengoperasian Perangkat Lunak Pengolah Kata
Pertemuan 2.  Dreamweaver adl salah satu program pembuatan website yang mempunyai banyak sekali menu-menu dan tool-tool yang dapat dipergunakan untuk.
MODUL 4 MENGOPERASIKAN SOFTWARE PENGOLAH KATA
MODUL 6 : MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK PRESENTASI
SINTESIS PROTEIN Drs. Sutarno, MSc.PhD.
PARAGRAF, GAMBAR DAN BINGKAI
MICROSOFT EXCEL.
Bagaimana mengukur diversitas genetik? - Marka molekuler - Reaksi PCR
BROWSING DAN SEARCHING
Workshop ICT Direktorat Pendidikan Menengah Umum Design By Nahdi Santosa.
Langkah Upload File di Server Free Hosting
Membuat Data Base Kemahasiswaan
Penulis Purkan, Wiwin Retnowati, Dessy Natalia Asal Fakultas Sains dan Teknologi Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu Kesehatan MEKANISME RESISTENSI.
- COMPARISON - Multiple Sequences Alignment
Eksplorasi evolusi Kaitan evolusi pada tingkat molekul ditunjukkan dalam urutan protein Manusia berkerabat dekat dengan simpanse, dalam urutan asam amino.
MARKA GEN DALAM SELEKSI TANAMAN
KULIAH BLOK 1.1 DRA.ETI YERIZEL,MS
BELAJAR POWER POINT.
DNA Sequencing.
Pengoperasian Perangkat Lunak Pengolah Kata
MENANGANI aplikasi perangkat lunak
Sesi - 2 Analisis DNA Sequence:
Asam Nukleat MK Biokimia i.
Bioinformatika.
MEMULAI MS WORD Klik START > Program > Micorosoft Office >Microsoft Office Word 2007.
EDITING TEKS PERTEMUAN 2.
1 Pertemuan - 02 Formatting with Macro/VBA Matakuliah: F0292 Pengantar Macro dan VBA Tahun: 2007 Versi: 1.
EDITING TEKS PERTEMUAN 2.
Isolasi Gen α-Amilase B. aquimaris MKSC 6
PEMBUATAN DOKUMEN DENGAN STAR WRITE
Pertemuan 1 Fithri Selva Jumeilah S.Kom. Perangkat lunak pengolah kata (word processor) adalah suatu yang digunakan untuk produksi (termasuk penyusunan,
Fithri Selva Jumeilah S.Kom
 Dirancang untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam komputer, misalnya dalam sebuah server umum di web (WWW)
Microsoft Word Dicky Pratama S.Kom.
Lutfi Budi Ilmawan Univ. Muslim Indonesia
PCR 21 Juni 2016.
PERTEMUAN CSS Pengenalan CSS.
Sidik Jari DNA dan Genomik
Membuat dokumen baru.
APLIKASI KOMPUTER Microsoft Word 2007 II.
APLIKASI KOMPUTER Microsoft Word 2007 I.
Pengenalan Internet Budi Murtiyasa Jurusan Pendidikan Matematika
Pengantar Teknologi Informasi
PENETAPAN POTYVIRUS ISOLAT INDONESIA
Asam nukleat Tujuan instruksional khusus:
Pengantar Teknologi Informasi
BIOINFORMATIKA Sumber Bahan Ajar
Penentuan Akurasi dan Presisi Mikropipet PCR gen aktin dari zebra fish
Kelas XII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013 / 2014
MS ACCESS.
SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME ( SARS )
Filogenetik Siti K. Chaerun.
Persiapan presentasi sebelum UAS
Pengenalan Bioinformatika
Microsoft Power Point 2007.
SEARCH ENGINE Asep Taufik Muharram.
WORLD WIDE WEB (WWW) Kelompok 2 : Rana Meysa Mudazir ( )
SEARCH ENGINE Asep Taufik Muharram.
REPLIKASI DNA Agustina Setiawati Microteaching USD 9/19/2018.
Bab 4.
Pemanfaatan Turnitin dalam Penetapan Angka Kredit Dosen
Sejarah Bioinformatika
PCR based techniques.
Aplikasi Komputer Pertemuan 1 Pengantar Aplikasi Komputer
Teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR) 9 PCR By : Nurjannah Bachri.
Komponen table Ms. Access
POLYMERASE CHAIN REACTION Amplifikasi DNA
Transcript presentasi:

Review Bioinformatik 2 Desember 2009

Data & Website Bioinformatika J.Craig Venter TIGR Sel Program /Tool NCBI Genome Primer (Primer3) Alignment (Clustal, Muscle) Filogenetik (PAUP,MEGA) EMBL Transcrip- tome DDBJ Expasy PDB Proteome UNIPROT

GENOME_TRANSCRIPTOME INSDC (International Nucleotide Sequence Database Collaboration): GenBank-NCBI (National Center Biotechnology Information- USA), EMBL-EBI (European Molecular Biology Laboratory - Europe Bioinformatic Institute- Inggris) DDBJ-CIB (DNA Data Bank of Japan - Center for Information Biology - Jepang).

The International Sequence Database Collaboration EBI GenBank DDBJ EMBL Entrez SRS getentry NIG CIB NCBI NIH Submissions Updates

Polymerase Chain Reaction DNA Isolation Polymerase Chain Reaction Cloning Sequencing Data Retrieval MSA Primer Design Sequencing Result Analysis BLAST Phylogenetic Analysis 30 November 2008

BLAST Basic Local Alignment Search Tool Tool paling populer untuk mengetahui homologi suatu sekuen Tersedia di NCBI, EMBL dan DDBJ Jika sekarang Anda sudah mendapat hasil sekuensing  konfirmasi apakah gen yang disekuensing adalah yang diinginkan 30 November 2008

Pilih BLAST “flavour” yang sesuai untuk query protein Alamat BLAST pada NCBI : http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/ Pilih BLAST “flavour” yang sesuai untuk query protein 30 November 2008

Blastp : protein Copy dan paste sekuen protein anda disini Pastikan pilihan databasenya adalah Non-redundant Lalu klik tombol BLAST untuk memulai analisis 30 November 2008

Hasil BLAST : Merah  bagus hitam  jelek Panjang grafik menunjukkan kecocokan sekuen kita, semakin panjang  semakin bagus Bit score : semakin besar  semakin bagus E-value semakin mendekati 0  semakin bagus  semakin homolog 30 November 2008

Parameter hasil BLAST : Identity dan Gaps Hasil alignment menunjukkan seberapa cocok sekuen kita (Query) dengan database (Subject) Tanda + menunjukkan kesamaan sifat dari asam amino 30 November 2008

Pilih BLAST “flavour” untuk sekuen DNA 30 November 2008

Paste sekuen anda disini Ganti pilihan database menjadi non-redundant Klk tombol BLAST untuk memulai pencarian 30 November 2008

Klik disini untuk mendapatkan sekuen yang telah dipilih Klik disini untuk menandai sekuen yang akan dipilih Perhatikan hasil alignment dan parameter hasil BLAST 30 November 2008

Format FASTA ditandai dengan tanda > dan nama sekuen Sekuen protein atau DNA berada dibawah 30 November 2008

Multiple Sequence Alignment

Aplikasi Mencari kesamaan dan perbedaan dari beberapa sekuen Mencari daerah lestari (Conserve region) yang bisa digunakan untuk mendesain primer untuk proses PCR Mencari daerah fungsional dari suatu sekuen, melalui analisis komparatif Mencari domain fungsional dari suatu sekuen Mencari motif tertentu dari sekuen Mencari kesamaan (homologi) struktur, pola hidrofobik dan hidrofilik yang bisa mengantarkan pada prediksi struktur sekuender dan tersier Mencari hubungan kekerabatan/kesamaan (phylogenetic relationship) dari beberapa sekuen. Bisa dilakukan dengan membuat pohon kekerabatan berdasarkan penjajaran (alignment) yang telah dibuat.

Hasil Multiple Alignment Residu hasil penjajaran Posisi setiap residu Gap Subtitusi Sekuen Input Non Conserve Conserve Perbedaan residu menunjukkan adanya subtitusi Gap “-”  adanya insersi atau delesi residu Residu yang muncul di setiap sekuen ditandai dengan tanda bintang “ * ” Tanda “ : ”  berbeda residu, namun memiliki sifat fisikokimia (hydropathy) yang sama

Primer Design

Syarat Primer Panjang sekitar 17 hingga 30 nukleotida Persen GC sekitar 50 % Temperatur annealing antara primer forward dan Reverse diusahakan serupa (tidak jauh berbeda) Diusahakan tidak mengandung basa berulang lebih dari tiga basa, terutama basa G (seperti GGGG) Diusahakan primer tidak saling komplemen baik antara ujung- ujung dalam satu primer atau antara primer forward dan reverse. Diusahakan tidak menempatkan lebih dari dua basa G atau C pada 5 basa terakhir Hindari nilai ΔG Hairpin yang lebih rendah dari -0,5 Kcal / mol Hindari nilai ΔG Dimer yang lebih rendah dari -4,0 Kcal / mol

Design Primer PCR Standard Website : //frodo.wi.mit.edu Input DNA sequence

copy/pasta DNA sequence Sequence Id, Target (guna simbol [ dan ] atau Excluded regions (gunakan simbol < dan >. Klik warna biru utk ket. Lebih detail

Setting Kondisi Primer Rubah setting kondisi primer atau default setting Klik untuk mendapatkan penjelasan/manual

Output design primer PCR 1 2 Urutan oligo DNA- Forward Urutan oligo DNA- reversed

Design Primer PCR Standard (www. bioinformatics Design Primer PCR Standard (www.bioinformatics.nl/cgi-bin/primer3plus/primer3plus.cgi 1 copy/pasta DNA sequence copy/pasta DNA sequence 3 2 Rubah setting kondisi primer atau default setting Gunakan simbol [ dan ] untuk target

Output design primer PCR Urutan oligo DNA- Forward Urutan oligo DNA- reversed

Klik primer Manager - Hasil ditunjukan point 2 1 Klik Check dan BLAST 2 Klik primer Manager - Hasil ditunjukan point 2

CHECK 1 2

BLAST

1 2 Gunakan simbol { dan }untuk included

Output design primer PCR ( PERHATIKAN HASIL YG DIPEROLEH DARI SEBELUMNYA

Primer Degenerate (single protein – multiple protein/nucleotides) www Primer Degenerate (single protein – multiple protein/nucleotides) www.changbioscience.com/primo/index.html 1 Klik primo degenerate 2 Input data : copy/pasta single protein sequence or multiple protein/DNA (output clustal)

Gunakan data hasil output file clustal : multiple protein (output clustal), tampilkan/save dalam bentuk/ text Hasil Multiple alignment DNA sequence

Output primer degenerate Input data : copy/pasta protein sequence or multiple protein/DNA (output clustal) Output primer degenerate Pilih sesuai dengan input data Klik Go

Primer Design biotools.umassmed.edu/  Primer Selection tool

General Parameter

Primer size Panjang primer yang ingin didapatkan (umumnya sekitar 17 – 30 bp). Primer 3 memberi batasan untuk nilai min ≥ 1 bp dan nilai mak ≤ 36 bp. Primer Tm Melting temperature dari primer (Celcius) Max Tm Difference Perbedaan melting temp. yang diterima antara primer forward (left primer) dengan primer reverse (right primer). Product Tm Melting temp. yang diinginkan dari hasil amplifikasi (amplicon). Primer GC% Persen jumlah nukleotida G dan C yang terkandung dalam primer. Semakin tinggi %GC akan meningkatkan melting temp. Max Self Complementary Nilai maksimum local alignment (penjajaran) yang dapat diterima antara sesama primer atau antara primer forward (left primer) dengan reverse (right primer). Parameter ini digunakan untuk memprediksi kemungkinan primer menempel dengan sesamanya atau dengan pasangannya. Penilaian mengacu pada peraturan berikut: basa yang saling komplemen diberi nilai 1 ; basa yang komplemen dengan N diberi nilai -0,25 ; sedangkan yang tidak komplemen diberi nilai -1 ; dan setiap penambahan gap diberi nilai -2 ( hanya 1 panjang gap yang diperbolehkan dalam setiap penambahannya). Max 3’ Self Complementary Nilai maksimum global alignment (penjajaran) yang dapat diterima antara ujung 3’ sesama primer atau antara primer forward (left primer) dengan reverse (right primer). Parameter ini digunakan untuk memprediksi kemungkinan primer menempel dengan sesamanya atau dengan pasangannya pada ujung 3’ sehingga membentuk primer dimer. Max Poly-X Nilai maksimum basa berulang yang masih diterima, contoh: nilai (4) untuk GGGG

start (Start Position) Posisi awal mula primer. Posisi ini menunjukkan letak basa pertama pada ujung 5’ primer. len (Oligo Length) Panjang primer yang merupakan jumlah seluruh nukleotida dari primer tersebut. tm (Melting Temperature) Suhu melting primer. Suhu yang menjadi ukuran primer untuk melakukan proses annealing (penempelan) ketika amplifikasi PCR berlangsung. gc% Persen GC pada primer yang menunjukkan jumlah GC yang terkandung pada primer any (Self Complementarity) Nilai Self-Complementary dari Primer ( merupakan ukuran kemungkinan bagian primer untuk menempel dengan bagian primer lain dalam satu primer, sehingga membentuk struktur sekunder ). 3' (Self Complementarity) Nilai 3' self-complementarity dari primer ( merupakan ukuran kemungkinan bagian 3’ dari satu primer untuk menempel dengan bagian 3’ dari primer itu sendiri , sehingga membentuk primer-dimer antara primer itu sendiri). rep (Mispriming or Mishyb Library Similarity) Kemngkinan kesamaan sekuen primer dengan daerah lain pada template (diluar daerah yang diinginkan), sehingga memungkinkan terjadinya mispriming atau kesalahan penempelan. seq (Primer Sequence, 5'3') Sekuen primer yang dipilih. Sekuen selalu ditulis dari ujung 5’ ke 3’. Sehingga primer reverse (Right primer) ditulis terbalik dengan rancangan pada sekuen template.

Product size Ukuran daerah dari template yang akan teramplifikasi pada saat proses PCR Target (start, len)* Daerah target yang diinginkan. Ditunjukkan dengan letak awal nukleotida dan panjangnya. Pada peta ditunjukkan dengan tanda bintang (*) PAIR ANY COMPL Nilai Self-Complementary dari sepasang primer ( merupakan ukuran kemungkinan bagian primer forward (left primer) untuk menempel dengan bagian primer reverse (right primer). PAIR 3’ COMPL Nilai 3' self-complementarity dari sepasang primer ( merupakan ukuran kemungkinan bagian 3’ dari primer forward untuk menempel dengan bagian 3’ dari primer reverse, sehingga membentuk primer-dimer antara dua primer tersebut). >>>>>>>>>>>>>>>> Menunjukkan letak primer forward (Left primer) pada template <<<<<<<<<<<<<<<< Menunjukkan letak primer reverse (Right primer) pada template

FILOGENETIK

What is Phylogeny? What is Phylogenetic? Pengelompokan organisme berdaarkan kemiripan ciri-ciri morfologisnya What is Phylogenetic? Pengelompokan organisme berdasarkan kemiripan sekuen DNA atau protein ari organisme tersebut 30 November 2008

Reason to do phylogenetic : Filogenetik cenderung tidak bias karena informasi yang digunakan adalah sekuen DNA atau protein Reason to do phylogenetic : menentukan kekerabatan organisme, pada bateri dengan sekuen 16s rRNA menentukan fungsi suatu gen menetukan asal usul gen melihat persebaran organisme (filogeografi) 30 November 2008

DNA vs Protein, the hard choice? jika organisme/gen berkerabat dekat atau homologi > 70%  DNA Jika organisme/gen berkerabat jauh atau homologi < 70%  Protein Dari mana Anda tahu nilai homologinya? BLAST Pilihan Anda akan berpengaruh pada hasil Multiple Sequence Alignment 30 November 2008

Jika MSA Anda baik  pohon filogenetik dapat dipertanggungjawabkan. Kunci dari filogenetik yang baik  Multiple Sequence Alignment (MSA) yang baik. Jika MSA Anda tidak cukup baik  pohon filogenetik tidak dapat dipertanggungjawabkan Jika MSA Anda baik  pohon filogenetik dapat dipertanggungjawabkan. 30 November 2008

Semua metode dapat dipertanggungjawabkan Metode rekonstruksi pohon filogenetik : Distance based method : Mengukur perbedaan basa/asam amino antara dua sekuen. Semakin kecil perbedaan  berkerabat dekat. Contoh : Neighbor Joining (NJ) Sequence based method : rekonstruksi filogenetik berdasarkan perbedaan yang ada padaosisis tertentu dari sekuen DNA/protein. Contoh : Maximum Parsimony, Maximum Likelihood & Bayesian Semua metode dapat dipertanggungjawabkan 30 November 2008

Bagaimana membaca pohon filogenetik? Clade adalah pengelompokan utama pada pohon filogenetik Jarak antar Clade dilihat dengan membandingkan garis horizontal antar dua cabang dengan skala 30 November 2008 Pohon filogenetik dengan metode NJ

Lebih lanjut tentang membaca pohon filogenetik ketika workshop, sorry  30 November 2008

Bagaimana membaca pohon filogenetik ? Spesies akan memiliki jarak genetik yang kecil Genus bakteri dengan beberapa spesies dicirikan dengan jarak genetik yang cukup jauh 30 November 2008 Pohon filogenetik 16s rRNA dengan metode NJ

Jarak antar genus dicirikan dengan jarak genetik yang jauh 30 November 2008 Pohon filogenetik 16s rRNA dengan metode NJ

Bootstraping adalah pengujian terhadap kestabilan pengelompokan pada pohon filogenetik kita Semakin tinggi nilai bootstraping semakin stabil pengelompokan dalam pohon filogenetik kita 30 November 2008 Bootstraping pohon filogenetik 16s rRNA

Tugas Protein Modul tambahan d Dikumpulkan selasa, 8 desember 2009