MATERIAL HANDLING By : Nurul Ummi, MT
Definisi Material Handling Merupakan seni atau ilmu tentang pemindahan, penyimpanan, pengamanan, dan pengontrolan material. Menyediakan material yang tepat (right material) pada jumlah yang tepat (right mount), dengan kondisi yang tepat (right condition), ditempat yang tepat (right place), pada posisi yang tepat (right position, pada susunan yang tepat (right sequence), Ongkos yang tepat (right cost),menggunakan metode yang tepat (right methids).
Prinsip Material Handling Right Material : Material yang disediakan sesuai dengan yang dipesan oleh bagian produksi, akan lebih akurat jika menggunakan peralatan otomatis. Right Mount : Jumlah yang disediakan oleh bagian material handling sesuai jumlah kebutuhan. Right Condition : Sesuai dengan keinginan konsumen (misal tidak rusak, kondisi barang dipak atau tidak dipak, diurut penyusunannya, dlan lain-lain). Right Place : Menempatkan material langsung dilokasi akhir siap untuk digunakan, tidak di tengah-tengah perjalanan (misal di gang). Right Sequence : Urutan penanganan material yang efisien misalnya dengan penyederhanaan kerja, efisiensi manufakturing. Right Cost : Mendesain bentuk yang efisien sehingga biaya menjadi efisien ‘Not the lowest cost’. Right time : On time delivery, jika proses material handling di dalam pabrik dilakukan dengan peralatan otomatis syarat ini akan lebih mudah dicapai.
Prinsip Desain Material Handling Planning principle, perencanaan dibuat dengan menjawab pertanyaan what (materialnya), where dan when (pergerakanya), how dan who (metodanya). Standardization principle, adanya standard metoda kerja dan alat yang digunakan. Work principle, yaitu meminimalkan kerja. Ukuran kerja (work) adalah aliran material (volume, jarak, jumlah) dikali jarak perpindahan. Ergonomic principle, Pekerjaan dan kondisi kerja sesuai dengan operator. Unit Load principle, unit load adalah satuan atau kemasan pemindahan barang untuk sekali pemindahan misalnya pallet, tote pans, kontainer, dan lain-lain. Space Utilisation, pemanfaatan ruang semaksimal mungkin. System principle, yaitu interaksi antara entity yang membentuk pekerjaan secara keseluruhan. Automation principle, yaitu penggunaan sistem otomatisasi yang dikontrol melalui komputer. Environmental principle, memperhatikan kondisi lingkungan dan tidak merusak lingkungan. Life cycle cost principle, yaitu berfikir bagaimana cash flow akan terjadi terhadap suatu sistem material handling yang akan diterapkan mulai dari investasi peralatan maupun lokasi yang dipakai sampai dilakukan penggantian dengan metode yang baru.
Desain Unit Load Sejumlah barang atau barang besar yang disusun pada suatu tempat sehingga semuanya dapat dibawa sebagai single objek. Suatu unit load bisa terdiri atas satu barang yang siap dipindahkan, atau satu unit kardus diatas conveyor, atau satu unit barang diatas pallet atau satu kontainer barang yang dibawa oleh trailler
Bertambah kecil ukuran unit load akan mengurangi terjadinya barang work in process dan mendukung penerapan metoda just in time Dua prinsip penting dalam menentukan ukuran unit load adalah kapasitas volume dan kapasitas berat unit load. Penggunaan kontainer yang bisa dipakai ulang akan lebih hemat. Kontainer yang bisa disusun secara stacking dan nesting lebih baik
Jenis Kontainer Stacking adalah kemampuan setiap kontainer disusun diatas kontainer lain pada saat terisi penuh. Nesting adalah model kontainer yang memungkinkannya disusun didalam kontainer lain saat dalam kondisi kosong
Pallet Pallet merupakan suatu unit load yang sering digunakan. Ukuran pallet yang umum adalah : 32 x 40 in 40 x 48 in 48 x 40 in 36 x 48 in 42 x 42 in 48 x 48 in
Peralatan Material Handling Containers dan Unitizing Equipment. Container : Pallet, Skids dan skids boxes, Tote pans Unitizer : Stretchwrap Palletizers Tote pans adalah kontainer plastik yang biasanya memiliki kemampuan Stackable dan Nestable Skids box adalah kontainer yang cukup kokoh karena dibuat dari baja, mempunyai kemampuan bisa menjaga kondisi suhu didalamnya. Gambar 5.3 Stretchwrap equipment
2. Material transport Equipment Conveyors : Chute conveyors, Belt conveyor, Roller conveyor, Wheel conveyor, Slat conveyor, Chain conveyor, dan lain-lain. Industrial vehicle : Walking : Hand truck, hand cart, pallet jack, Walkie stacker Riding : Pallet truck, platform truck, fork lift, tractor trailler Automated : Automated gueded vehicle (AGV) AGV adalah kendaraan pabrik yang berjalan tanpa dikendarai tetapi dikendalikan lewat computer atau gelombang radio. Spiral Chute Conveyor
Walkie Stacker Flat Belt Conveyor Pallet Jack Lift Truck
Monorail, hoists, Cranes Jib Cranes Monorail Hoist
3. Storage and Retrieval Equipment Unit load storage equipment : Block stacking, pallet stacking frame, drive in rack Unit load retrieval equipment : Walkie stacker : Automatic Storage and Retrieval System (ASRS) ASRS merupakan sistem pengambilan material secara otomatis dari gudang dan dikirim ke stasiun-stasiun kerja. Pengendalian peralatan otomatis ini dilakukan melalui program computer. Block Stacking
4. Automatic data collection and Communication Equipment Automatic identification and recognition : Bar code, magnetic stripe. Automatic paperless communication : Radio frequency data terminal, Smart Card.
Estimasi Ongkos Material Handling OMH = Biaya mesin + Biaya operator Biaya mesin = Biaya perawatan + Biaya Bahan Bakar + Depresiasi Depresiasi adalah biaya penyusutan terhadap umur mesin/alat selama umur ekonomis alat tersebut. Depresasi mesin = Harga alat/umur ekonomis x 1 tahun/ jumlah hari kerja x 1 hari/jam kerja = Rp / jam
Ongkos Material handling z = dimana : fij = frekwensi perpindahan antara stasiun i dan j cij = ongkos material handling per-satuan jarak dij = jarak antara stasiun i dan j Jarak antar stasiun dapat dihitung setelah ditentukan posisi setiap stasiun didalam lantai produksi (shopfloor). Jika urutan penempatan stasiun adalah ABCD, maka : Jarak stasiun A dan B = Jarak stasiun A ke C =
Contoh : Gaji operator MH = Rp 800 Contoh : Gaji operator MH = Rp 800.000 per-bulan, sebulan 25 hari kerja dan sehari 8 jam kerja. Harga pallet jack = 30 juta dengan umur ekonomis 10 tahun. Biaya perawatan sebulan 500.000 dan biaya bahan bakar 1.000.000/ bulan . Jarak tempuh pallet jack per jam 200 meter. Maka OMH : Biaya perawatan = 500.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 2500/jam Biaya B. Bakar = 1.000.000/ (25 x 8 jam) = Rp.5000/ jam Depresiasi = 30 juta /(10 tahun x 300hari x 8 jam) =Rp1.250 / jam Biaya operator = 800.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 4.000 / jam Ongkos peralatan = B. Perawatan + Depresiasi + B. Bahan bakar = 2500 + 1250 + 5000= Rp 8.750 / jam OMH = Ongkos peralatan MH + Ongkos operator = 8.750 / jam + Rp 4.000 / jam = Rp 12.750 / jam = Rp 12.750 / 200 m = Rp 63.75 / m
Thanx for ur attention