BAKTERIOSIN Minggu-2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Metode Mikrobiologis-2
Advertisements

BAB II MEDIA DAN STERILISASI
Uji Kontaminan Mikroba dalam Pangan Bakteri Coliform (samb.2)
PENGENDALIAN MIKROBIA DENGAN PENGATURAN pH
MEKANISME KETAHANAN MIKROORGANISME TERHADAP PROSES PENGOLAHAN
MIKROBIOLOGI PANGAN.
Pertumbuhan dan pengendalian mikroorganisme
Keseimbangan Elektrolit
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN 2013
Ali Hamid Departemen Kimia
PENGASAPAN DAGING AYAM
KERJA LAMBUNG OLEH SYIFA FAUZIAH PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
Ali Hamid Departemen Kimia
PENGARUH SUHU PADA REAKSI ENZIMATIK
Progress Report PENGARUH UMUR INOKULUM PADA PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus niger Kelompok 4 PTF 2010.
MATERI II PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
V O L U M E T R I P E N D A H U L U A N ASIDI-ALKALIMETRI
Antibiotika.
KIMIA DASAR II. STOIKIOMETERI.
PERTUMBUHAN MIKROBA.
Bakteri anaerob adalah bakteri yg tidak menggunakan oksigen untuk petumbuhan & metabolismenya, namun tetap mendapatkan energi dr reaksi fermentasi. Bakteri.
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
Pengendalian pertumbuhan mikroba
SKRIPSI UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AKAR BLUNTAS (Pluchea Indica) TERHADAP BAKTERI Aggregatibacter actinomicetemcomitans 
Praktikum Mikrobiologi Pangan 3 Andini Hanif S.Si, M.Si MIKROBIOLOGI AIR PEMERIKSAAN AIR.
PERTUMBUHAN JASAD RENIK
BAB II MEDIA DAN STERILISASI
KESETIMBANGAN LARUTAN
ANALISIS GRAVIMETRI, pH LARUTAN PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
Oleh: Dr. Ir. Fronthea Swastawati, MSc Teknologi Hasil Perikanan
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PIKEL
Oleh : Hernandi Sujono, Ssi., Msi.
Food Biopreservatives of Microbial Origin
Uji Kualitas Enzim Lilis Hadiyati.
MATERI II PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
KUALITAS SUSU Susu bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu.
SISTEM KONSENTRASI LATIHAN SOAL DAN KESEIMBANGAN REAKSI
TEKNOLOGI PAKAN HIJAUAN
SUHU RENDAH & AKTIFITAS MIKROBIA
Teori Zona Difusi Antibiotik
PERTUMBUHAN JASAD RENIK
PERTUMBUHAN JASAD RENIK
MENGENAL BERBAGAI LARUTAN BUFFER
UJI AKTIVITAS ENZIM PROTEOLITIK
Bioteknologi Penggunaan biokimia, mikrobiologi dan keteknikan kimia secara terpadu untuk menerapkan teknologi pemanfaatan mikroba dan kultur jaringan.
Identifikasi Mikroba.
Teknologi fermentasi produk padat
MEKANISME KETAHANAN MIKROBA TERHADAP PROSES
POTENSI BARU PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBIAL DARI BAKTERI FILOSFER DAUN REUNDEU (Staurogyne longata)
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
DEDE KURNIAWAN NIM: FARMASI A
MEDIA BAKTERI DAN JAMUR
NAMA : DEDI HARMOLIS NPM : F1D011034
BIOPESTISIDA PT AGRO LESTARI INDONESIA
KOMPOSISI MEDIA EKSPLAN DALAM KULTUR JARINGAN
BIOTEKNOLOGI Dengan menggunakan Mikroorganisme
SENSITVITAS BAKTERI kuliah 7,8,9
LARUTAN DAPAR DAN LARUTAN ISOTONIS
PENGEMASAN AKTIF (active packaging)
PROTEIN Moh. Suwandi, M.Pd
PERTUMBUHAN MIKROBA.
1 Kelompok : 3 1.Erinda Finita 2.Monika Ginting 3.Aminah 4.Yunisa Naila.
LARUTAN BUFFER. ANGGOTA KELOMPOK 1. Amalia Nur Aini( ) 2. Retno Wulandari( ) 3. Sekar Dewi Setyaningrum( ) 4. Wahnutia Adilaregina( )
Kelarutan (s)  Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.  Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam.
Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS.
2. Selama Pengawetan. Your Logo or Name Here About Us Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas porttitor congue massa a.Penggunaan.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KUNYIT “ Curcuma domestica Val.” TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM.
Kikie Trivia Amalia( ) Mimi Salmawati( ) ‘Urfa Zakiyya ‘Uyunin ( )
TEKNOLOGI FERMENTASI “ PROSES FERMENTASI MIKROBA: TERASI” Oleh: TPG 2017B: 1.RATNA JUITASARI (Q1A ) 2.RENI SAFITRI (Q1A ) JURUSAN ILMU DAN.
Transcript presentasi:

BAKTERIOSIN Minggu-2

Senyawa senyawa peptida yang diproduksi oleh bakteri asam laktat dan beberapa diantaranya berfungsi sebagai senyawa anti bakteri Contoh bakteriosin: Nisin, Lactocossus lactis subs. Lactis Pediocin Ach, Pediococcus acidilactici strain Ach Pediocin PA1, Pediococcus acidilactici strain PA1 Enterococin EFS2, Enterococcus faecalis Nisin, 34 asam amino. Anti Clostridia, Listeria Pediocin, 44 amino acid. Anti Listeria Enterococin EFS2, 67 asam amino. Bakeri gram+ Selain bakteriosin: laktoperoksidase, thiosianat dan hidrogen peroksidase

Aktivtas nisin sebagai anti bakteri Nisin mengandung dehidro asam amino dan thioester linkages asam amino. Bereaksi dengan nucleophile pada membran sel dan merusak dinding sel bakteri gram + (pori pori melebar) hingga sel lisis. Bakteri gram negatif resisten terhadap nisin, bakteriosin pada umumnya. Bakteri gram negatif mengalami perlakuan panas sublethal, menjadi rentan terhadapa nisin. Aktivas nisin dipengaruhi kondisi keasaman, 1,5 mg/ml aktivitasnya turun dari 60.000 menjadi 10.000 jika pH berubah dari 6 menjadi 8,5

Metode-metode pengujian aktifitas antibakteri Mininal inhibitory concentration (MICs) Menggunakan media agar yang diinokulasi bakteri yang akan dihambat pertumbuhannya (Listeria, clostridia dll) Media TSA pH 7,3. Konsentrasi nisin 740 IU/ml – 1,2 x 105 IU/ml Media MRS pH 6,8. Konsentrasi nisin 1,9 IU/ml – 3,4 x 104 IU/ml Media dengan pH 6,5 hinggs 5,5 meningkatkan efektifitas kerja nisin. 8 – 80 UI/ml nisin A

Experiment in food sistem Mengetahui kemampuan nyata anti bakteri Konsentrasi yang dipakai berdasarkan MICs Hal hal yg mempengaruhi aktifitas anti bakteri : Bahan pangan, padatan atau cairan pH bahan pangan Aktifitas air Komposisi bahan panan Bahan aditif. Ketahanan bakteriosin sendiri dalam kondisi bahn pangan. Dimungkinan bangkitnya bakteri resisten, tabel berikut:

Number of Listeria (log10 CFU/g) Tabel 1. Effect of pediocin PA.1 (100 AU per grame) on Listeria monocyteges (MIC:55 AU/ml) at storage 4oC Food sytem Incubator time (days) Number of Listeria (log10 CFU/g) Control With pediocin 2,5 < 2,0 Half and half cream 1 4,2 (18% fat, pH6,6 7 6,7 3,8 14 8,3 6,0 2,8 Cheddar Soup 34 (1% NaCl,pH 7,2 2,0

Hal yang perlu diperhatikan dalam eksperimen: Sewaktu diinokulasikan bakteri sebaiknya dalam fase pertumbuhan tetap. Bakteri mempunyai ketahan terhadap perubahan kondisi. Sehingga tidak terjadi under or over estimate. Midia harus layak untuk tumbuh bakteri dan aktifnya bakteriosin. Kinetik peruskan sel harus dipelajari juga untuk mengetahui efek maksimal bakterisidal dari bakteriosin Jika perkiraan gagal, bakteri yang tidk sempurana rusak, akan tumbuh kembali, gambar berikut

Berikut percobaan dengan media TSBYE yg di variasi pHnya dengan HCl atau NaOH. Strain yang dipakai non-patogenic bakteri (Listeria innocua), di kultur pada media TSBYE suhu 30oC 107CFU/ml diinokulasikan pada TSBYE berbagai pH. Kemudian diinkubasi pada suhu (15, 30, 35oC) Gambar 1 menunjukkan pengaruh penambahan 20 IU/ml nisin pH 7 inkubasi 30oC. Terjadi penurunan drastis populasi bakteri. Bakteri yang tahan tumbuh lagi dengan kecepatan yang sama ∆ mac 2,3 log Gambar 2. Mengambarkan ∆ mac pada berbagai suhu dan pH