HARDWARE (Matherboard) Pertemuan 6 By : Asriadi HARDWARE (Matherboard)
Materi Pokok Slot Ekspansi Baterai CMOS Chip Bios
A. Slot Ekspansi Slot ekspansi adalah tempat pada motherboard yang digunakan untuk card tambahan. Untuk menambahkan kartu video ke komputer, harus tersedia slot ekspansi yang ada pada motherboard.
Lanjutan... Perbedaan generasi motherboard, menjadikan slot ekspansi yang diada di dalamnya ada perbedaan jenis slot. Generasi motherboard terdahulu memiliki slot ekspansi terdahulu, dan generasi terbaru memiliki slot ekspansi terbaru juga. Walau demikian ada beberapa motherboard terbaru yang masih menyertakan slot ekspansi terdahulu.
B. Baterai CMOS Baterai CMOS (disebut juga CMOS RAM atau hanya CMOS) adalah sebuah baterai yang digunakan oleh BIOS untuk tetap aktif meski tanpa aliran listrik. Salah satu kegunaannya untuk mengaktifkan dan menjalankan fungsi jam, serta menyimpan setting BIOS. Baterai Cmos adalah baterai dengan voltase sekitar 12 Volt dan berdiameter sekitar 1,5cm.
Akibat yang ditimbulkan dari ‘kerusakan’ baterai Cmos : 1 Akibat yang ditimbulkan dari ‘kerusakan’ baterai Cmos : 1.Komputer tidak menyimpan tanggal, bulan dan tahun. Dan tentu saja, settingan yang kita buat di Cmos atau Bios akan berubah ke posisi ‘default’, akibatnya komputer akan selalu meminta untuk men-setup ulang dengan perintah-perintah seperti Press Del to Setup, atau Press F1 to Continue atau perintah-perintah lain semacamnya.
2.Bila baterai tidak menyimpan tanggal bulan dan tahun, maka di beberapa situs terutama Facebook maka akan timbul peringatan keamanan dan situs yang anda masuki dianggap berbahaya. 3. Sebaliknya, kesalahan setting yang terjadi pada Bios atau Cmos pun yang mengakibatkan komputer tidak hidup disimpan oleh baterai, sehingga komputer tetap tidak bisa hidup.
4.Banyak terjadi, walaupun tidak sering, baterai-baterai Cmos menyebabkan komputer tidak bisa hidup, bahkan pada laptop, baterai Cmos sering bocor. Dan bocoran itu menetes pada Mainboard yang mengakibatkan konslet pada board laptop.
C. Chip Bios BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut: Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST) Memuat dan menjalankan sistem operasi Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer) Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut: Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung. Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS). Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.
Cara Kerja Bios 0,0300 detik Begitu sistem dihidupkan, tahap pertama BIOS, yaitu POST-Test (Power-On Self-Test) akan diaktifkan. Tahap ini memeriksa komponen inti komputer, apakah sudah berfungsi dengan benar. Selanjutnya, BIOS akan mengenali chipset komputer.
1,7300 detik Yang pertama sekali dilakukan BIOS adalah mereset CPU. Di sini, BIOS akan memutus NM-Interrupt-Line (non maskable Interrrupt) ke CPU. Untuk itu, BIOS akan mengeset bit ke-7 pada I/O-Port 70h.
2,6100 detik BIOS sekarang memeriksa sistemnya sendiri dengan cara membuat checksum yang terdiri atas semua bit pada chip. Dengan angka yang sudah ditentukan, BIOS harus menghasilkan “00″. Selanjutnya, PC mengirim sebuah instruksi ke keyboard controller. PC akan melakukan tes lain dan mendefinisikan sebuah data buffer untuk programming command. Di sini, BIOS akan menulis sebuah command byte dan memeriksa internal keyboard controller.
4,1100 detik Sekarang, masuk ke bagian chip CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Di sini tersimpan semua user-defined setting untuk BIOS. Setiap kali boot, BIOS akan membaca konfigurasi tersebut dari chip CMOS. Namun, data dan setting tersebut hanya tersimpan dalam chip selama masih terhubung dengan baterai, sama seperti RAM.
4,6200 detik Pada langkah selanjutnya, POST menguji fungsi dari Interrupt-Timer yang bertugas memperbaiki fungsi pengalokasian IRQ. IRQs (Interrupt Requests) merupakan perintah yang akan dikirim ke CPU, misalnya oleh hard disk atau graphics card agar prosesor mengetahui bahwa data-data untuk processing sudah tersedia. Request ini selalu disertai dengan latency time yang akan menyesuaikan waktu antara IRQ-Signal dan awal pemrosesan data.