PERKEMBANGAN PEMIKIRAN KUALITAS
PERSPEKTIF TERHADAP KUALITAS Transcendental Approach Product based Approach User Based Approach Manufacturing based Approach Value Based Approach
Transcendental Approach Kualitas dlm pendekatan ini sulit didefinisikan & dioperasionalkan. Tempat berbelanja yg menyenangkan (super market) Elegan (mobil) Kecantikan wajah (kosmetik) Kelembutan & kehalusan kulit (sabun mandi)
Product-based Approach Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai sebagai karakteristik atau atribut yg dpt dikuantifikasikan dan dapat diukur
User-based Approach Pendekatan didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yg memandangnya dan produk yg paling memuaskan preferensi seseorang yg merupakan produk berkualitas tinggi
Manufacturing-based Approach Memperhatikan praktik-2 perekayasaan dan pemanufacturan serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya. Menentukan kualitas adalah standar-standar yg ditetapkan perusahaan bukan konsumen yg menggunakannya.
Value-based Approach Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas bersifat relatif Produk yg memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yg bernilai.
DIMENSI KUALITAS Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok produk inti. Ciri atau keistimewaan tambahan (features) karakteristik pelengkap. Kehandalan(reliability) kemungkinan mengalami kerusakan. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) memenuhi standard yang telah ditetapkan. Daya tahan (durability) masa pakai produk. Serviceability penanganan keluhan yang memuaskan. Estetika daya tarik produk Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) reputasi perusahaan terhadap produk.
KUALITAS JASA Bukti langsung ( tangibles ), meliputi fasilitas fisik. Kehandalan ( reliability ), mampu memberikan pelayanan yg dijanjikan. Daya tanggap ( responsiveness ), memberikan pelayanan dg tanggap. Jaminan (assurance), dapat dipercaya. Empati kemudahan dlm melakukan komunikasi.
SEJARAH SINGKAT “KUALITAS” Ada empat era kualitas : - Inspeksi - Pengendalian kualitas statistikal - Jaminan kualitas - Manajemen kualitas strategik
INSPEKSI Pendekatan ini diterapkan pada permulaan abad ke 19 Inspeksi thd output dilakukan langsung atau dg menggunakan alat tertentu yg dirancang untuk mengukur output fisik dibandingkan dg standar yg seragam.
Pengendalian Kualitas Statistikal Pendekatan ilmiah dikenalkan th 1931 Menyatakan bahwa variabilitas merupakan suatu kenyataan dlm industri dan hal ini dapat dipahami dg menggunakan prinsip probabilitas dan statistik
JAMINAN KUALITAS Terdapat pengembangan empat konsep baru : - biaya kualitas (Juran) - pengendalian kualitas terpadu (TQC)1956 - reliability engineering - zero defects (1961-1962)
Manajemen Kualitas Strategis * Pengalaman perusahaan-2 Jepang - siklus deming yaitu plan,do,check,dan action - riset pelanggan Pengalaman perusahaan Amerika & Eropa - Kualitas yg sempurna mencakup 2 hal yaitu : tepat secara teknis dan layak secara ekonomi
LIMA SUMBER KUALITAS Program, kebijakan & sikap yang melibatkan komitmen dr manajemen puncak. Sistem informasi yang menekan kan ketepatan waktu. Desain produk yang menekankan keandalan sebelum dilepas ke pasar. Kebijakan produksi dan tenaga kerja yg menekankan pd peralatan yg terpelihara baik. Manajemen vendor yg menekankan kualitas
Biaya menjaga kualitas Biaya pencegahan(prevention cost), biaya yg terjadi untuk mencegah kerusakan produk yg dihasilkan. Biaya deteksi ( detection cost ), biaya yg terjadi untuk menentukan produk sesuai dengan persyaratan kualitas. Biaya kegagalan internal (internal failure cost), Biaya yg terjadi krn ketidak sesuaian dengan persyaratan dan diketahui sebelum dikirim. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost), Biaya yg terjadi krn ketidak sesuaian dengan persyaratan dan diketahui setelah dikirim.
The DemingCycle Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya dalam peren canaan produk (Plan) Menghasilkan produk (Do) Memeriksa produk apakah sudah sesuai rencana (Check) Memasarkan produk (Act) Menganalisa produk dipasar (Analyze)
Terima kasih