PENGUKURAN EVALUASI TERHADAP INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proses Manajemen Kinerja
Advertisements

BAB 4 PENDEKATAN DAN MODEL MONITORING DAN EVALUASI
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kelompok 2 Murniyati Deby W
PERENCANAAN.
Efisien, Efektif, Optimal, Inovasi, Inovatif, Kreatif, Kompetitif
AUDIT KEPERAWATAN.
MONITORING & EVALUASI Oleh Dr. Hj. Rahima Erna.
Teknik Evaluasi Perencanaan
Analisis dan Desain Jabatan
Pusat Pusat Tanggung Tanggung Jawab Pendapatan dan Beban Jawab Pendapatan dan Beban KELOMPOK 6: TAUFIANI ISTI IDAYANTI( ) NABILAH MAULIDIYAH( )
Kuliah 7 – Manajemen Proyek
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EVALUASI PENDIDIKAN
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
Sesi 1 │Monitoring dan Evaluasi
Materi – 03 Sistem Kantor.
Universitas Gunadarma
QA DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
Program MPMT PPs UT MATERI INISIASI 8 MPMT5203 METODOLOGI PENELITIAN
TANTANGAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT (2)
Penyelesaian Masalah Mutu dan Penjaminan Mutu pada Yankes
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Dipresentasikasikan oleh
MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT
MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
Pemeriksaan internal pada kegiatan produksi
STRATEGI MENGAJAR HANSISWANY KAMARGA.
Audit Produksi dan Operasi
Mutu Pelayanan Kesehatan
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
PENYUSUNAN Rencana On The Job Learning (ACTION PLAN)
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Semester VII/Kelas A, B, C
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
PENILAIAN KELAS MERUPAKAN SATU PILAR DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ADALAH KEGIATAN GURU YANG TERKAIT DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG.
Tujuh Standar Keselamatan Pasien
Manajemen Proyek Sistem Informasi DAY-2
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
MUTU PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 9 Gisely Vionalita SKM. M.Sc.
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
KESEKRETARIATAN MANAJEMEN WAKTU EFISIEN DAN EFEKTIF.
DESAIN ANALISIS PEKERJAAN (MSDM 1)
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga
Netting, Kettner & McMurty
DASAR-DASAR ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Ns. Heriviyatno J. Siagian.  Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan.
MANAJEMEN MUTU DAN AUDIT KEPERAWATAN MARSIANA ANGGRAENI.
Monitoring And Evaluation Communities and Education Program in Aceh CEPA - Phase 2 Presented by Irwansya Yahya.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Proses Manajemen Kinerja
Balance Scorecard.
EVALUASI PELATIHAN ISTIANA,S.Psi.,M.Pd.
Proses Manajemen Kinerja
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM MATA KULIAH EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 39-B APRIANINGSIH – MULYANI
Transcript presentasi:

PENGUKURAN EVALUASI TERHADAP INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME FAUZIE RAHMAN BAGIAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN DAN PROMOSI KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DEFINISI Pengertian Pengukuran Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur sesuatu, pada hakikatnya kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lainnya. Menurut Mardapi (2004: 14) pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis. Karakteristik yang terdapat dalam obyek yang diukur ditransfer menjadi bentuk angka sehingga lebih mudah untuk dinilai.

Pengertian Input Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan/implementasi program Input dalam pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula.

Pengertian proses : Proses yaitu semua kegiatan sistem yang dilakukan melalui proses mengubah input menjadi output (keluaran) yang berbentuk produk dan/atau jasa.

Jika dihubungkan dengan Pelayanan kesehatan, maka pengertian proses adalah Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang mengadakan interaksi secara profesional dengan pasiennya (Depkes RI, 2001). Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien. (Donabedian, 1980). Baik tidaknya pelaksanaan proses pelayanan di RS dapat diukur dari tiga aspek, yaitu relevan tidaknya proses itu bagi pasien, efektivitas prosesnya, dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien.

Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting. Penilaian terhadap proses adalah evaluasi terhadap dokter dan profesi kesehatan dalam memanage pasien. Kriteria umum yang digunakan adalah derajat dimana pengelolaan pasien sesuai dengan standar-standar dan harapan- harapan masing-masing proses.

Pengertian Output dan Outcome Output menurut Lauren K (2000) adalah hasil langsung dan segera dari suatu program sedangkan outcome adalah efek jangka panjang dari implementasi suatu program.

Perbedaan Output dan Outcome Margaret C, Martha Taylor dan Michael Hendricks (2002) membedakan antara output dan outcome sebagai berikut: Outcome suatu program adalah respon partisipan terhadap pelayanan yang diberikan dalam suatu program. Sedangkan output program adalah jumlah atau units pelayanan yang diberikan atau jumlah orang-orang yang telah dilayani.

Sementara itu, NEA (2000) mempertegas perbedaan antara output dengan outcome yaitu: Output merupakan hasil dari aktifitas, kegiatan atau pelayanan dari sebuah program. Output diukur dengan menggunakan istilah volume (banyaknya). Outcome adalah dampak, manfaat, harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau pelayanan suatu program.

1. Evaluasi konteks Meliputi analisis masalah yang berhubungan dengan lingkungan program yang dilaksanakan, yang secara khusus berpengaruh pada konteks masalah yang menjadi komponen dalam piogram. Evaluasi konteks menjelaskan atau menggambarkan secara jelas tentang tujuan program yang akan dicapai. Secara singkat dapat dikatakan evaluasi konteks; merupakan evaluasi terhadap kebutuhan, yaitu memperkecil kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi yang diharapkan.

Dapat disimpulkan bahwa evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap kebutuhan, tujuan pemenuhan dan karakteristik individu yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup menentukan prioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang kesuksesan program. Menurut Gilbert Sax, evaluasi konteks merupakan pengambaran dan spesifikasi tentang lingkungan program. Evaluasi konteks terutama berhubungan dengan intervensi yang dilakukan dalam program.

Dalam Evaluasi konteks, evaluator dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Kebutuhan-kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh kegiatan program ? Tujuan program apa saja yang menjadi prioritas pencapaiannya ? Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ? Tujuan-tujuan manakah yang paling mudah dilaksanakan ? Tujuan-tujuan program manakah yang benar-benar sangat diinginkan masyarakat ?

2) Evaluasi Masukan Meliputi pertimbangan tentang sumber dan strategi yang akan digunakan dalam upaya mencapai suatu program. Informasi informasi yang terkumpul selama tahap evaluasi hendaknya dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan sumber dan strategi analisis masalah yang berhubungan dengan lingkungan program yang di dalam keterbatasan dan hambatan yang ada.

Evaluasi masukan membutuhkan evaluator yang memiliki pengetahuan luas dan berbagai ketrampilan tentang berbagai kemungkinan sumber dan strategi yang akan digunakan mencapai tujuan program. Pengetahuan tersebut bukan hanya tentang evaluasi saja tetapi juga dalam efektifitas program dan pengetahuan subtansi program itu sendiri dan berbagai bentuk dalam pengeluaran program yang akan dicapai.

Menurut Stufflebean evaluasi masukan dilakukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut : Apakah strategi yang digunakan oleh program sudah sesuai dengan pencapaian tujuan? Apakah sumber sumber termasuk (SDM) yang ada sudah sesuai dengan beban program yang akan dijalankan? Apakah strategi yang diambil ini merupakan strategi yang benar-benar sudah disepakati bersama oleh pengelola program? Strategi yang manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah cocok untuk pencapaian tujuan yang lalu?

Sumber-sumber daya manakah yang benar-benar mempunyai kontribusi yang paling dominan? Prosedur dan jadwal khusus manakah yang digunakan untuk melaksanakan strategi tersebut? Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari kegiatan yang dilaksanakan di dalam program dan apa pula akibat yang ditimbulkannya. Bagaimanakah urutan prioritas sumber daya dan strategi yang paling mempunyai kontribusi terhadap pencapaian program?

3) Evaluasi Proses Meliputi evaluasi yang telah ditentukan (dirancang) dan diterapkan di dalam praktek (proses). Seorang penilai proses disebut sebagai pemonitor sistem pengumpulan data dari pelaksanaan program sehari hari. Evaluator harus mencatat secara detail apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan program, mempunyai catatan harian dan perkembangan setiap langkah dalam pelaksanaan program yang digunakan untuk pengambil keputusan dan menentukan tindak lanjut program apabila waktu berakhir telah tiba.

Tugas lain dari penilai proses adalah melihat catatan kejadian-kejadian yang muncul selama program tersebut berlangsung dari waktu ke waktu yang akan sangat berguna dalam menentukan kelemahan dan kekuatan atau faktor pendukung serta faktor penghambat program jika dikaitkan dengan keluaran yang ditemukan.

Suatu program yang baik (yang pantas untuk dinilai), yaitu: Program/kegiatan tersebut sudah dirancang dan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap program/kegiatan tersebut Bentuk kegiatannya nyata dan dapat di monitor dengan baik serta jelas terhadap unsur yang terlibat Waktu kegiatannya jelas. Tujuannya adalah membantu penanggung jawab pemantau (monitor) agar lebih mudah mengetahui kelemahan kelemahan program dari berbagai aspek untuk kemudian dapat dengan mudah melakukan remedial atau perbaikan di dalam proses pelaksanaan program.

Stufflebean mengemukakan pertanyaan pertanyaan sehubungan dengan evaluasi proses, yaitu : Apakah kegiatan program sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan? Apakah pelaksana sudah melakukan tugasnya sesuai dengan job-nya ? Komponen apa saja yang belum sesuai dengan rancangan yang telah dibuat? Target komponen apa saja yang kiranya sulit dicapai dalam pelaksanaan program ? mengapa ? dan bagaimana solusinya ?

Perlukah para staf pelaksana diberi orientasi kembali mengenai mekanisme kegiatan program ? Apakah fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola telah sesuai dengan kegunaan fungsinya ? kalau tidak mengapa ? Apakah fasilitas dan bahan penunjang lain telah digunakan secara tepat? Hambatan hambatan penting apakah yang dijumpai selama pelaksanaan program berlangsung dan perlu diatasi ?

Penanggung jawab program dalam melakukan evaluasi proses sebaiknya selalu mengadakan diskusi/koordinasi dengan para staf pelaksana agar para staf tersebut selalu sadar akan mekanisme program. Disamping itu hambatan hambatan yang timbul selama dalam proses, segera dapat diidentifikasi, dan sambil jalan dapat diatasi dan diperbaiki.

4) Evaluasi Hasil Adalah evaluasi yang dilakukan oleh penilai di dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan tersebut dikembangkan dan diadministrasikan. Data yang dihasilkan akan sangat berguna bagi pengambil keputusan dalam menentukan apakah program diteruskan dimodifikasi atau dihentikan.

Fungsinya adalah membantu penanggung jawab program dalam mengambil keputusan : meneruskan, memodifikasi atau menghentikan program. Evaluasi hasil memerlukan perbandingan antara tujuan yang ditetapkan dalam rancangan dengan hasil program dicapai. Hasil yang dinilai dapat berupa skor tes, data observasi, diagram data, sosiometri dan lain sebagainya, yang masing masing dapat ditelusuri kaitannya dengan tujuan tujuan yang lebih rinci,

Selain itu, dapat dilakukan dengan membandingkan pencapaian tujuan dengan hasil yang dicapai melalui presentase tiap komponen program. Kemudian membuat analisis kualitatif mengapa sekian persen dicapai dan mengapa hal itu terjadi.

Misalnya: Apabila tujuan yang ditetapkan program telah tercapai maka ukurannya tergantung dari kriteria yang telah ditetapkan. Ada kriteria (tolak ukur) yang menggunakan 100% sebagai standar, ada pula yang hanya 80%. Hal itu tergantung dari kepentingan setiap aspek yang diukur misalnya kesulitan pencapaian, kesederhanaan aspek bagi program dan sebagainya.

Dalam pembandingan antara tolak ukur dengan pencapaian, maka langkah selanjutnya adalah menjelaskan mengapa program tersebut berhasil atau apabila tidak berhasil. Berhasil: digali faktor apa saja yang berperan dalam keberhasilan program yang dilaksanakan termasuk faktor pendukung dan pendorong Tidak berhasil: digali faktor apa saja yang menjadi penghambat atau kendala program yang ditemukan dilapangan

Dalam evaluasi program, yang menjadi perhatian adalah apakah program tersebut berhasil, efektif dan efisien

efektif Efektif berarti ada efek (akibatnya, pengaruhnya), dapat membawa hasil Secara definisi: Efektif adalah suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara- cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.

Efisien Efisien yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang- buang waktu, biaya dan tenaga), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian- penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima.

Perbedaan Efisien lebih kearah melakukan sesuatu dengan benar (do the thing right).  Sedangkan efektif berarti melakukan sesuatu yang benar (do the right thing).

Efektifitas adalah melakukan tugas yang benar sedangkan efisiensi adalah melakukan tugas dengan benar. Penyelesaian yang efektif belum tentu efisien begitu juga sebaliknya. Program efektif bisa saja membutuhkan sumber daya yang sangat besar sedangkan yang efisien barangkali memakan waktu yang lama. Sehingga sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa mencapai tingkat optimum untuk kedua-duanya.

TERIMA KASIH