Membangun Ulang Paradigma Kepemimpinan Kita Arif Munandar FE UI ’89 Dauroh Qiyadah 2009
Pengantar Aktivis Da’wah: Subset dari aktivis Aktivis: Subset dari masyarakat Aktivis: sering terkena “We are Different (Unique) Syndrome” Contoh: “Tapi akh, lembaga mereka kan, bukan lembaga da’wah seperti kita. Jadi standar kita dan mereka jelas berbeda”
Saat Da’i Dimusuhi… ada dua penyebab dari kasus ini: Teguhnya ideologi sang da’i dalam mempertahankan prinsip-prinsip Islam Kelakuan da’i yang menjauhkan mereka dari keberkahan
Key Words of Leader People Transformation Contribution
People Which do you prefer, yourself or others? Do you remember our prophet, Rasulullah SAW who said, “ummati, ummati, ummati” in his death agony?
Transformation Good isn’t good enough! Daripada aktivis da’wah bekerja ala kadarnya, lebih baik tidak usah dikerjakan Karena apapun yang menjadi amanah kita haruslah mendapatkan nilai terbaik di mata Khaliq maupun makhluq-Nya
Contribution Always think to give, everytime… “Hidup itu bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya, tetapi untuk memberi sebanyak-banyaknya” Contoh: nyanyikan lagu Kasih Ibu, pasti ada baris “…hanya memberi, tak harap kembali…”, itulah PRICELESS CONTRIBUTION!!
Ingat Rasulullah? Sebelum kerasulannya, beliau bergelar Al-Amin Beliau juga seorang saudagar yang kaya raya! Buktinya, beliau melamar Khadijah ra., dengan 500 ekor UNTA MERAH! Bukan main-main, karena unta merah merupakan kendaraan termewah zaman itu. Suku beliau juga merupakan suku terhormat di kalangan suku-suku lainnya He was a star in his community
Fundamental Character of Leader Shared-meaning Persepsi dan penyikapan yang searah Shared-vision Punya arah yang konkret. Ikhwah terbiasa berasumsi, maka “Bertanyalah jika tidak jelas!” Shared-values Pastikan sistem nilai “kita” diakui setiap elemen. Contoh: Jepang, India, Cina sudah punya shared-values.
Setidaknya kita di sini Tingkatan Pemimpin Setidaknya kita di sini
Penjelasan Level 1: “they do because they have to” (basis: otoriter) Level 2: “they do because they want to” (basis: relasi) Level 3: “they do because of what you have achieved” (basis: results) Level 4: “they do because of what you have done for them” (basis: ketulusan) Level 5: “they do because who you are and what you represent” (basis: trust & respect = tsiqoh)
Trust & Respect (Tsiqoh) Qiyadah: Tidak mengambinghitamkan hasil syuro (baca: “Ini udah keputusan syuro, ikhwah! Antum jangan bertanya kenapa begini-kenapa begitu!”) mampu membahasakan hasil syuro dengan bahasanya sendiri sehingga dapat dicerna para jundinya. Tsiqoh itu DIBANGUN dari sang qiyadah, bukan DIMINTA! Tsiqoh Akibat, bukan penyebab
Leader.. Jika kita sudah memiliki dasarnya: integrity, maturity, dan abundance mentality, kita dapat menjadi contributive leader
Spiritual Capital
Penutup Tarbiyah applicable, contoh: seorang qiyadah harus bisa meyakinkan jundinya yang menggugat hasil syuro…ada caranya, yaitu dengan komunikasi yang tepat. Sudah di tingkat manakah kita? Komunikasi basa-basi Komunikasi data/fakta Komunikasi pikiran/gagasan Komunikasi emosi/perasaan Komunikasi spiritual
Selesai