AGENDA KERJA PEMERINTAH PROVINSI RIAU

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
PERUBAHAN UU NO. 24 TAHUN 1992 DAN PENYUSUNAN RTRW PULAU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN Oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen.
PENYUSUNAN RTRW KECAMATAN SANDARAN BERBASIS MASYARAKAT
Musrenbang RKPD Provinsi Kaltim
PAPARAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA
KERAGAMAN KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA
Tantangan reformasi birokrasi pemerintahan jokowi : refleksi terhadap pelayanan publik JAKARTA, 3 juni 2015.
Tim Fasilitator PKP2A 1 LAN untuk Bimbingan Teknis Penyusunan SOP dan SP Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon April 2014.
PELAKSANAAN TMKK TAHUN 2008
Asisten Pemerintahan dan Kesra
VISI – MISI DAN PROGRAM IR. DJAMALUDDIN MAKNUN, MP DR. MASJKUR, SP., M.SI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI GOWA PERIODE 2015 – 2020.
PENERAPAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
October 17 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI KALIMANTAN.
PERATURAN PRESIDEN NO. 87 TAHUN 2011 RENCANA TATA RUANG KAWASAN BBK
ADAPTASI.
PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2017
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2017
RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013
Arah Kebijakan Persusuan
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN TAHUN 2017
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
SAKIP ( SISTEM AKUNTANBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH )
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KABUPATEN BERAU TAHUN
Latihan Penyusunan RPJMD
PENGERTIAN 1. A process whereby something, typically information or knowledge, is successively passed on (Sebuah proses di mana sesuatu, biasanya berupa.
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
Fatmawati Outline Definisi-Definisi Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk.
Alamat Kantor Kelurahan Gt Payung
Arah Kebijakan Persusuan
Otonomi Daerah studi kasus provinsi riau
AKUNTABILITAS KINERJA
Area Perubahan AREA HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Organisasi 2. Tatalaksana
Capaian Kinerja Pembangunan
PEMBANGUNAN APLIKASI INFORMASI PELUANG PENANAMAN MODAL
Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Melalui KKN Tematik
Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN.
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
USULAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA SAMARINDA PADA APBD PROVINSI KALTIM
HASIL PENCERMATAN SUBSTANSI PERUBAHAN KAWASAN HUTAN PROVINSI RIAU DATA TANGGAL 23 – 24 FEBRUARI DI BOGOR TIM TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PKTL DAN PEMDA.
PERSPEKTIF PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN PP 18 TAHUN 2016
DISAMPAIKAN pada Musrenbang rkpd kabupaten belitung
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Gambaran umum Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan
Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi 2016
Akses Jalan Menuju Kuala Enok (Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 248/KPTS/M/2015 tanggal 23 April 2015) Akses Jalan Menuju Kuala.
CASCADING DINAS PERTANIAN KAB. SAMPANG TAHUN 2017
SUMMARY MPDP WPS 2 dan KWS 2.2 WPS 2 : Kawasan di WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Metro Medan – Tebing Tinggi – Dumai - Pekanbaru 2.2 Kawasan Pertumbuhan.
PERDA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAMBI
PROSES BISNIS KECAMATAN PUCUK
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
KECAMATAN DENPASAR SELATAN
Disampaikan pada Apresiasi dan Pembinaan Teknis bagi Tenga Pendamping Teknologi (TPT) Tahun 2008.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

AGENDA KERJA PEMERINTAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU AGENDA KERJA PEMERINTAH PROVINSI RIAU OLEH : IR. H. ARSYADJULIANDI RACHMAN, MBA Plt. GUBERNUR RIAU

GAMBARAN UMUM PROVINSI RIAU LUAS WILAYAH : 107.932,71 Km2 GAMBARAN UMUM PROVINSI RIAU KAWASAN PESISIR LUAS DARATAN 86.411,90 Km2 KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, 618.355 Pddk, 896.142,93 Ha LAUTAN 21.478,81 Km2 GARIS PANTAI 2.078,15 Km2 KOTA DUMAI 7 KEC, 33 KEL, 280.027 Pddk, 203.900,00 Ha KAWASAN DARATAN KAB. ROKAN HULU 16 KEC,153 KEL, 543.857 Pddk, 722.977,68 Ha KAB. BENGKALIS 4 Pulau, 8 KEC, 155 KEL, 543.786 Pddk, 843.720,05 Ha KAB. KAMPAR 21 KEC,245 KEL, 766.351 Pddk, 1.092.819,71 Ha KAB. SIAK 1 Pulau, 14 KEC, 131 KEL, 421.477 Pddk, 823.357,00 Ha KOTA PEKANBARU 12 KEC, 58 KEL, 999.031 Pddk, 63.300,86 Ha KAB. KEP. MERANTI 9 Pulau, 9 KEC, 101 KEL, 183.912 Pddk, 360.703,00 Ha KAB. PELALAWAN 12 KEC, 118 KEL, 352.207 Pddk, 1.240.413,95 Ha KAB. INDRAGIRI HILIR 32 Pulau, 20 KEC, 236 KEL, 697.814 Pddk, 1.379.837,12 Ha KAB. KUANSING 15 KEC, 229 KEL, 317.265 Pddk, 520.216,13 Ha ADMINISTRATIF TERDIRI ATAS : 2 Kota 10 Kabupaten 164 Kecamatan 1.836 Desa / Kelurahan JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2014: 6.188.400 LAKI-LAKI : 3.178.400 JIWA PEREMPUAN : 3.010.000 JIWA KAB. INDRAGIRI HULU 14 KEC, 194 KEL, 401.207 Pddk, 767.626,66 Ha

Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik dan Terpercaya AGENDA KERJA PEMERINTAHAN DAERAH Tata Kelola Pembangunan Daerah Sinergi dengan Program Pemerintah Nasional Rencana Aksi Bidang Pangan Rencana Aksi Bidang Maritim Rencana Aksi Bidang Energi Rencana Aksi Bidang Pariwisata Rencana Aksi Bidang Infrastruktur Sinergi dengan Program Pemerintah Kab/Kota Mindset dan Cultural Set Aparatur (Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi). Organisasi (Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran) > Revisi SOTK Tatalaksana (Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip-prinsip good governance) E-Government SOP Peraturan Perundang-undangan (Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif). Sumber Daya Manusia Aparatur (SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera) Pengawasan (Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN) Implementasi Zona Integritas (ZI) 6. Akuntabilitas (Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi) 7. Pelayanan publik (Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat) Pelayanan Terpadu (one stop service) Tata Kelola Keuangan Daerah Optimalisasi Pendapatan Daerah Efisiensi & Rasionalisasi Belanja Daerah Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik dan Terpercaya (Good & Trusworthy Governance) Implementasi Accrual Basis Tata Kelola Birokrasi & Pelayanan Publik 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi Pengelolaan Hutan & Lahan RTRW Tata Kelola Hutan & Lingkungan (Good Forest & environment Governance) Pengelolaan LH Tata Kelola Pemberdayaan Masyarakat Pengentasan Kemiskinan Kesenjangan Sosial Ekonomi Peningkatan UKM & Industri Kreatif

ISU-ISU PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PANGAN INFRASTRUKTUR MARITIM

KONDISI PERBERASAN (BERAS) Luas Tanam : 102.412 Ha ( Indeks Pertanaman = 1,16) Luas Panen : 97.796 Ha Produktifitas : 39,66 Kuwintal/Ha Produksi : 387.857 Ton Gabah Kering Giling Produksi Beras : 274.379 Ton Kebutuhan Beras : 616.115 Ton Kekurangan Beras : 341.736 Ton (dipenuhi dari Provinsi tetangga & impor) SASARAN Luas Tanam 141.848 Ha (Indeks Pertanaman =1,6) Luas Panen 134.754 Ha Produktifitas 50.00 Ku/Ha Produksi : 709.230 Ton GKG Produksi Beras : 446.815 Ton Kebutuhan Beras : 604.299 Ton Kekurangan Beras : 136.534 Ton LUAS LAHAN 139.816 Ha PANGAN IRIGASI, RAWA DAN SUMBERDAYA AIR Ketersediaan air  4 sungai besar, 15 sungai kecil, anak sungai dan rawa. Jaringan Irigasi  8.547,59 Km Baik : 1.770,05 Km (20,71%) Rusak Ringan : 1.610,17 Km (18,84%) Rusak Berat : 5.167,37 Km (60,45%) Sebaran Irigasi dan rawa  9 Kabupaten (kecuali Kabupaten Kep. Meranti) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Ketersediaan Pedamping Lapangan  Penyuluh PNS sebanyak 633 orang dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THLTB) 363 orang kebutuhan 1.800 orang di perlukan untuk Penguatan Kelembagaan Kelompok 8.893 Poktan. Diperlukan Pendampingan Teknologi  7 Paket Teknologi (Teknologi benih, Pupuk, Budidaya, Pengairan, Pengendalian Hama, Panen dan Pasca panen) PANGAN ALTERNATIF (SAGU) Luas Kebun : Rakyat : 37.788 Ha (produksi 161.307 Ton/Tahun, dimiliki 6.691 KK) Swasta : 21.000 Ha (PT. National Sago Prima)

INFRASTRUKTUR JALAN NASIONAL (1.134,47 Km) Baik : 834 Km (73,6%) Sedang : 212 Km (18,7%) Rusak : 87 Km (7,6%) Diperlukan pembangunan jalan baru untuk menghubungkan daerah - daerah terisolir dari Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi Diperlukan peningkatan dan pemeliharaan ruas jalan yang sudah ada JALAN JALAN PROVINSI (3.033,32 Km) Baik : 931 Km (30,7%) Sedang : 936 Km (30,8%) Rusak : 1.166 Km (38,44%) INFRASTRUKTUR AIR BERSIH 1. Akses Masyarakat Terhadap Sistem Penyediaan Air Minum : Perkotaan : 25,78 % Perdesaan : 44,10 % 2. Cakupan Layanan : 74,56 % (susenas) Wilayah Perkotaan : 91,09 % Wilayah Perdesaan : 63.67 % LISTRIK Total Kebutuhan Listrik pada Jam Puncak : 592,3 MW Daya Terpasang Saat Ini : 315,1 MW Kekurangan Daya Listrik : 277,2 MW Rasio Elektrifikasi : 61,95 % Pertumbuhan Permintaan Listrik Rata-rata : 14,1 % Per Tahun

KONEKTIFITAS /AKSES SIBILITAS Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Buton  Peningkatan pelabuhan, Lapangan Penumpukan, Perkantoran dan Gudang. Pelabuhan Kuala Enok  Peningkatan pelabuhan, Lapangan Penumpukan, Perkantoran dan Gudang. Pelabuhan Dumai  Perluasan Kawasan Pelabuhan, Perpanjangan Dermaga, Perluasan lapangan penumpukan 2. Peningkatan Manajemen Pengelolaan dan Kualitas Pelayanan Pelabuhan menjadi lebih efektif dan efisien serta menghilangkan pungutan yang tidak sesuai dengan ketentuan MARITIM KEPELABUHANAN KONEKTIFITAS Pelabuhan Tanjung Buton  Riau bagian tengah Pelabuhan Kuala Enok  Riau bagian selatan dan Sumatera barat bagian timur, Jambi bagian utara. Pelabuhan Dumai  Riau bagian Utara, Sumatera utara bagian selatan KONEKTIFITAS /AKSES SIBILITAS AKSES SIBILITAS Pelabuhan Tanjung Buton  Perlu peningkatan dan pelebaran akses jalan dari lintas timur menuju pelabuhan sepanjang 100 km (rigid) Pelabuhan Kuala Enok  Perlu peningkatan akses jalan dari Sorek-Sp. Japura-Rengat-Rumbai Jaya-Kuala Enok (238 Km) , dan akses Jalan Sei Akar-Bagan Jaya 56,5 Km (rigid) SUMBERDAYA KELAUTAN Potensi Kelautan  Peningkatan jumlah tangkap Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 (Laut Cina Selatan) dan WPP 571 (Selat Malaka dan Andaman) Penambahan Jumlah Armada  > 30 GT sebanyak 60 Unit Pembangunan pelabuhan perikanan di Rohil, Dumai, Bengkalis dan Indragiri Hilir Peningkatan Pengawasan Wilayah pengelolaan Perikanan dari Ilegal Fishing dan Destraktif Fishing (Penambahan jumlah kapal pengawas 5 unit) Peningkatan sumberdaya manusia perikanan melalui peningkatan fasilitas sarana dan prasarana sekolah usaha perikanan menengah Dumai.

TERIMA KASIH