Dr. Ananda Sabil Hussein

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGUJIAN HIPOTESIS (STATISTIK)
Advertisements

Pengujian Hipotesis (Satu Sampel)
Pengujian Hipotesis Aria Gusti.
ANALISIS DATA Dr. Adi Setiawan.
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
Hipotesis dan uji hipotesis
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata Independen
Bab X Pengujian Hipotesis
MK. PENGELOLAAN DATA MUTU PANGAN
1. U/ MENGETAHUIAPAKAH ADA HUBUNGAN YG SIGNIFIKAN ANTARA 2 VARIABEL 2. U/ MENGETAHUI APAKAH PERBEDAAN YG SIGNIFIKAN ANTARA 2 ATAU LEBIH KELOMPOK SAMPEL.
PENGUJIAN HIPOTESIS Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan masyarakat
PERTEMUAN 7 PENGUJIAN HIPOTESIS
Estimasi & Uji Hipotesis
Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS.
pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya
Bab 4 Pengujian Hipotesis Tentang Rata2
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
PENGUJIAN HIPOTESIS (bagian 1)
UJI HIPOTESIS.
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Uji Hipotesis.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
TEKNIK ANALISIS DATA.
STATISTIK INFERENSIAL
Statistik TP A Pengujian Hipotesis dan Analisa Data
PENGUJIAN HIPOTESIS.
KONSEP TEORI STATISTIK
MK. KULIAH STATISTIKA HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS (smno.psdl.ppsub)
Pengujian Hipotesis mengenai Rataan Populasi
PROSEDUR UJI STATISTIK/ HIPOTESIS
Uji Hipotesis (1).
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
MODUL V HIPOTESIS STATISTIK
PENELITIAN POPULASI SAMPEL D A T A DA TA KOTOR DIOLAH ARRAY KESIMPULAN
Pengujian Hipotesis Aria Gusti.
KONSEP DASAR STATISTIK
HIPOTESIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
Resista Vikaliana, S.Si.MM
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
ESTIMASI dan HIPOTESIS
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Metode PENGUJIAN HIPOTESIS
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Pengantar Statistik Irfan
UJI HIPOTESIS.
ESTIMASI.
BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
HIPOTESIS Hipotesis Penelitian = Hipotesis Konseptual adalah pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang masih harus diuji.
Pengujian Hipotesis mengenai Rataan Populasi
Statistika uji hipotesis (1 populasi)
ANALISis DATA statistik
TES HIPOTESIS.
Pengujian Hipotesis 9/15/2018.
PENGUJIAN HIPOTESIS Anik Yuliani, M.Pd.
Week 11-Statistika dan Probabilitas
INFERENSI.
DASAR-DASAR UJI HIPOTESIS
Pertemuan ke 12.
UJI HIPOTESIS MK. PENGELOLAAN DATA MUTU PANGAN PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dr. Ir. Budi Nurtama, Magr Dr.
HIPOTESIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
PENGUJIAN HIPOTESIS Ahsan Sumantika, S.E., M.Sc.
Pengantar Statistik Inferens
UJI HIPOTESIS.
Hp Banjarbaru - Kalimantan Selatan Pertemuan 5 Mata Kuliah : EPIDEMIOLOGI GIZI Level of significant, Confidence.
MARYANI SETYOWATI Mata Kuliah S1 – Kesehatan Lingkungan
ESTIMASI DAN KEPUTUSAN STATISTIK (HIPOTESIS)
UJI HIPOTESIS Indah Mulyani.
UJI HIPOTESIS Indah Mulyani.
UJI HIPOTESIS.
Transcript presentasi:

Dr. Ananda Sabil Hussein Pengujian Hipotesis Dr. Ananda Sabil Hussein

Analisis Data Deskriptif Inferensial Menghitung ukuran tendensi central (mean, median dan modus) dan ukuran dispersi (range, mean deviasi, SD) Penelitian deskriptif tidak untuk menguji hipotesis Inferensial biasanya disebut analisis inferensial Analisis data dilakukan dengan menguji hipotesis penelitian melalui statistik sampel

Hipotesis Hipotesis : Kesimpulan sementara atau dugaan logis tentang keadaan populasi Secara statistik Hipotesis menyatakan parameter populasi dari suatu variabel yang terdapat dalam populasi dan dihitung berdasarkan statistik sampel. Karena merupakan dugaan sementara, maka hipotesis mungkin benar, tetapi mungkin juga tidak benar

Pengujian Hipotesis tujuan pengujian hipotesis adalah kita ingin mendapatkan kesimpulan mengenai suatu populasi berdasarkan sampel yang kita miliki Bila kita ingin mengetahui pendapat mahasiswa tentang kelangkaan BBM dan menanyakan kepada seluruh mahasiswa  sensus  analisis deskriptif  tidak perlu uji hipotesis. Tetapi bila kita hanya mengambil sampel mahasiswa  uji hipotesis  untuk membuktikan jawaban dari sampel bisa mewakili jawaban seluruh mahasiswa

Pengujian Hipotesis Kesimpulan dari pengujian hipotesis secara statistik hanya berupa menerima atau menolak hipotesis dan ini tidak membuktikan kebenaran hipotesis karena statistika sama sekali tidak melakukan pembuktian

Contoh 1 Perusahaan otomotif “A” memproduksi mobil berteknologi baru dan mengklaim bahwa mobil tersebut lebih hemat BBM dibanding dengan mobil yang telah diproduksi saat ini Hipotesis awal (H0): Mobil berteknologi baru tidak lebih hemat BBM dibandingkan mobil yang telah diproduksi saat ini Dalam kasus ini peneliti/perusahaan mengharapkan bahwa Hipotesis awal tidak diterima

Prosedur pengujian hipotesis Rumuskan hipotesis yang akan diuji : H0 dan Ha Tentukan derajat kemaknaan (α) atau kesalahan tipe 1 Tentukan uji statistik yang akan digunakan (z atau t) Tentukan nilai titik kritis atau daerah penerimaan – penolakan H0 Hitung nilai statistik sampel dengan uji statistik pada derajat kemaknaan yg telah ditentukan Buatlah kesimpulan yang tepat pada populasi bersangkutan  menerima atau menolak H0

Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif H0 -> Hipotesis Nol Ha -> Hipotesis Alternatif Hipotesis selalu menyinggung parameter atau karakteristik populasi daripada karakteristik sampel. Artinya populasi, bukan sampel, bahwa kita ingin membuat sebuah kesimpulan (inference) dari data yang terbatas.

Ho : µ = µo dengan beberapa kemungkinan Ha Ha : µ < µo ; µ > µo ; ataukah µ ≠ µo

Ha  u1 > u2 atau u1 < u2 (satu arah) Contoh Hipotesis Untuk menguji apakah ada perbedaan rata-rata hasil UTS Biostatistik mahasiswa reguler dan mandiri. H0  u1 = u2 Tidak ada perbedaan rata-rata hasil UTS Biostatistik antara mahasiswa reguler dgn mandiri. Ha  u1 # u2 (dua arah) Ada perbedaan rata-rata hasil UTS Biostatistik antara mahasiswa reguler dgn mandiri. Ha  u1 > u2 atau u1 < u2 (satu arah) Rata-rata hasil UTS Biostatistik mahasiswa reguler lebih besar dari mandiri atau sebaliknya.

Step 2 : Tentukan Derajat Kemaknaan keputusan Ho benar Ho salah Terima Ho Tepat (1-α) Salah tipe II (β) Tolak Ho Salah tipe I (α) Tepat (1-ß) Probabilitas Kesalahan Tipe I (α)  adalah probabilitas menolak H0 ketika H0 benar (Significance level / derajat kemaknaan) Probabilitas Kesalahan Tipe II (ß)  adalah probabilitas menerima H0 ketika H0 salah

Derajat Kemaknaan (Significancy Level) Tidak ada ketentuan yang baku untuk besarnya derajat kemaknaan. Tetapi yang lazim digunakan adalah : α = 0,05 (CI=95%) atau α = 0,01 (CI=99%) CI = Confidence Interval (Tingkat Kepercayaan) = komplemen dari α = 1 - α

P-value (observed signivicance level) Peluang variabel yang dibandingkan pada sampel berbeda secara bermakna pada derajat kepercayaan yang telah ditetapkan  simbol (p) value  actual signicance level. Bandingkan p –value hasil uji statistik dengan α Jika : P < α  Tolak H0 Dan jika : P ≥ α  Gagal tolak H0

Step 3 : Tentukan Uji Statistik Beberapa Uji Hipotesis pada Statistika Parametrik 1. Uji rata-rata dari sampel besar  Uji z 1 sampel 2. Uji rata-rata dari sampel kecil  Uji t 1 sampel 3. Uji beda rata-rata dari 2 sampel besar  Uji z 2 sampel 4. Uji beda rata-rata dari 2 sampel kecil  Uji t 2 sampel 5. Uji korelasi  Uji Korelasi Pearson 6. Uji regresi  Uji regresi linear

H0 Nilai uji statistik Ha Wilayah kritis μ = μ0 Sampel besar n>30 _ Z = x - μ0 s/√n μ < μ0 μ > μ0 z < -zα z > zα z < -zα/2 dan z > zα/2 2. μ = μ0 Sampel kecil n<30 t = x - μ0 z < -z(db;α) z > z(db;α) z < -z(db;α/2) dan z > z(db;α/2)

H0 Nilai uji statistik Ha Wilayah kritis 3. [μ1 - μ2] = d0 Sampel besar n1 ≥ 30 n2 ≥ 30 _ _ Z = [x1 – x2] – d0 √(s12/n1)+(s22/n2) [μ1 - μ2] < d0 [μ1 - μ2] > d0 [μ1 - μ2] = d0 z < -zα z > zα z < -zα/2 dan z > zα/2 4. [μ1 - μ2] = d0 Sampel kecil n1 ≤ 30 n2 ≤ 30 _ t = [x1 – x2] – d0 t < -tα t > tα t < -tα/2 dan t > tα/2

4. Tentukan daerah penerimaan-penolakan H0 Uji satu arah (one tail) H0 : Ditulis dalam bentuk persamaan (=) Ha : Ditulis dalam bentuk (>) atau (<) Contoh uji satu arah : a. H0 : μ = 50 menit Ha : μ < 50 menit Daerah Penerimaan H0 Luas daerah terarsir = α Daerah penolakan H0 -zα atau –t(db;α) Titik kritis z / t

Arah Pengujian Hipotesis Uji satu arah (one tail) b. H0 : μ = μ0 menit Ha : μ > μ0 menit Daerah Penerimaan H0 Luas daerah terarsir = α Daerah penolakan H0 zα atau t(db;α) Titik kritis z atau t

Arah Pengujian Hipotesis Uji dua arah (two tail) H0 : μ = μ0 menit Ha : μ ≠ μ0 menit Daerah Penerimaan H0 Luas daerah terarsir = α Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 -zα/2 atau -t(db;α/2) zα/2 atau t(db;α/2)

Nilai z-tabel Zα  Nilai z tabel pada α tertentu Z5% = Z0,05 = 1,645

Nilai t-tabel tdb;α  Nilai t tabel pada α dan derajat bebas (db) db = derajat bebas = degree of freedom (df) satu populasi  db = n – 1 dua populasi  db = (n1 – 1) + (n2 – 1) = n1 + n2 - 2