PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING (ujian slide 1-22) OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt, MP.
PERENCANAAN ANGGARAN Perlu perencanaan usahatani tepat dlm memilih usaha yg akan beri laba max. Perencanaan ini mpkn tahapan2 inventarisasi sumber2 produksi tersedia, diikuti dg mengorganisasi faktor2 tsb dlm suatu rencana yg sesuai dg tujuan2 usaha (Tahap I). Kmdn disusun perkiraan semua ongkos atau biaya atas dasar rencana dlm bentuk suatu anggaran (Tahap II).
TAHAP I TAHAP II INVENTARISASI SUMBER2 PRODUKSI TERSEDIA MENYUSUN, MENGORGANISASIKAN SUMBER2 PRODUKSI DLM SUATU PERENCANAAN ESTIMASI BIAYA & PENDAPATAN DR RENCANA DI ATAS PENGORGANISASIAN BIAYA & PENDAPATAN DLM SUATU ANGGARAN
TAHAPAN2 PERENCANAAN ANGGARAN INVENTARISASI TERLIHAT SUMBER2 DAYA POTENSIAL, YG KURANG BAIK, YG TERBATAS SCR KUANTITAS & KUALITAS TANAH LUAS TNH & PEMBAGIAN PEMAKAIAN, BRP UTK TANAMAN PKN, PKN TERNAK,& BANGUNAN DR YG TDK TERPAKAI TPE LAHAN, TERMSK KEMIRINGAN, TEXTURE & KEDALAMAN ANALISA TNH, TNGKT KESUBURAN SISTEM IRIGASI, SUMBER AIR TERSEDIA
SISTEM DRAINASE CURAH HUJAN PD SAAT TANAM, TYPE PUPUK PETA TANAH BANGUNAN UKURAN LUAS, KAPASITAS & POTENSI PEMAKAIAN PENGGUNAAN UTK TERNAK, GUDANG PAKAN TENAGA KERJA KUALITAS KUANTITAS TENAGA KERJA DISTRIBUSI PEKERJAAN KECAKAPAN TENAGA KERJA, MACAM TRAINING PANGALAMAN
MESIN& ALAT2 JUMLAH, UKURAN, KAPASITAS KAPAN DIBELI, MCM KAPITAL JMLH UTK INVESTMENT, TAMBAHAN INVESMENT MODAL KERJA KAPITAL MILIK SENDIRI & BRP YG DIPINJAM DG BUNGA BRP MANAJEMEN TNGKT MANAJEMEN, APAKAH DIATAS RATA2 PENGALAMAN KECAKAPAN MANAJER
KOEFISIEN TEKNIK KOEFISIEN = PERSYARATAN TEKNIK YG MENGGAMBARKAN BRP INPUT DIPERLUKAN DLM MENGHASILKAN SATU UNIT SATUAN USAHA TERKECIL GROSS MARGIN ANGKA GROSS MARGIN MRPKN KONTRIBUSI USAHA TERHADAP BIAYA TETAP & KEUNTUNGAN SETELAH BIAYA VARIABEL DIBAYAR ADALH DIPERLUKAN DLM PERNCANAAN USAHA TANI GM = SELISIH ANTARA PENDAPATAN (TOTAL INCOME) DG TOTAL BIAYA VARIABEL
GM PERLU DIKETAHUI : KEMUNGKINAN HASIL SUATU USAHA HARGA OUTPUT BIAYA VARIABEL GROSS MARGIN PENDPTAN /UNIT BIAYA = ———————————— UNIT INPUT YG DIGUNAKAN FAKTOR KENDALA
1.Inventarisasi Input Jumlah/keterangan Tanah A 400 ha, semua lahan dapat digunakan Tanah B 200 ha, utk tanaman pangan 200 ha utk tanamana pakan Bangunan Tersedia cukup Manajemen Cukup baik utk tanaman pangan dan pengelolaan ternak
2. Koefisien usaha Input Tanaman/ha Ternak / ekor Tanah K S J H Bibit Fattening A-ha 1 B-ha 4 2,0 TK/ha 3 2 1,5 B.Var 115 60 30 40 120 320 Hay
3. Gross Margin Macam Usaha GM Tanah A K 155 S 120 J 90 Tanah B 80 60 -40 Ternak bibit 130 Fattening
Tabel GM rencana I Tanah A (ha) Tanah B (ha) Tenaga kerja (jam) GM (rupiah) Kapas 200 800 31.000 Sorghum 600 24.000 100 300 8.000 Jagung 6.000 Total 400 1.900 69.000 Sisa
Pendapatan per unit pasture & tenaga kerja TK Ternak bibit 32,50 43,83 Fattening 40 53,33
Rencana III Usaha A B Pasture **(ha) TK* GM K 200 800 31.000 S 600 24.000 50 150 4.000 J 300 9.000 Fattening 8.000 (66+34) 76.000
Rencana IV Usaha A B Pasture TK GM K 200 800 31.000 S 600 24.000 100 300 8.000 J 50 3.000 H 2.000 Pembibitan(50) 150 6.500 400 74.500
Anggaran komplit Pendapatan : K,S,J,F = 150.500 Biaya variabel : = 74.500 Pendapatan di atas biaya variabel (GM)=76.000 Biaya tetap = 36.250 Total pengeluaran =110.750 Keuntungan bersih = 39.750
LINEAR PROGRAMMING Linear Programming adalah prosedur matematis yang didasarkan atas pengertian bahwa produk per unit input akan tetap dan mempunyai hubungan garis lurus. Prosedur ini digunakan untuk memaksimumkan fungsi tujuan. Fungsi tujuan dirumuskan sebagai berikut : Z = C1X1 + C2X2 + C3X3………CnXn Dimana X1-n = Aktivitas usaha, yang > 0 C1-n = Harga dari output suatu usaha
Sumber daya Limit Persyaratan produksi/ha Tanaman Biji-bijian Pakan ternak Tanah 160 ha 1 TK musim hujan 300 jam 3 1,5 TK musim kemarau 0,5 2 Modal kerja (Rp) 20.000(000) 100(000) 60 (000) Pendapatan (Rp) 90 (000) 55 (000)
1X1 + 1X2 < 160 1X1 + 1X2 = 160 X1 = 0, X2 = ……. X2 = 0, X1 =…….. 3X1+ 1,5X2 < 300 X1 = 0, X2 =……… X2 = 0, X1 = ……..
3X1 + 1,5 X2 = 300 1X1 + 1X2 = 160 X1 =40 titik J (40, 120) X2 =120
Titik I (13,3 , 146,7 ) X1 +X2 = 160 0,5X1 + 2X2 = 300 X1 = 13,3 X2 = 146,7
Titik F (0,150) Z = 8.250 Titik I (13,3 , 146,7) Z = 9.226 Titik C (100, 0) Z = 9000 Titik J (40, 120) Z = 10.200
ANGGARAN ENTERPRISE DAN PARTIAL Anggaran Enterprise adalah anggaran yang dapat memberi perkiraan pendapatan dan pengeluaran dari suatu usaha ternak per satuan produksi. Anggaran ini akan dapat memberikan gambaran tingkat keuntungan. Terdapat 3 komponen anggaran yaitu pendapatan, biaya variabel dan biaya tetap
Anggaran Partial Dalam perencanaan perubahan usaha ternak, anggaran partial sering digunakan untuk menghitung perubahan-perubahan keuntungan dan biaya akibat adanya usul perubahan suatu usaha (sebagian) Di dalam menyusun anggaran ini, perlu pengelompokan pertanyaan, yaitu : Tambahan biaya apa yang akan dikeluarkan dan berapa Bagian pendapatan usaha ternak yang mana pada sistem lama yang akan berkurang dan berapa Pendapatan tambahan apa yang akan diperoleh pada sistem yang akan diusulkan dan berapa Bagian biaya apa yang berkurang pada sistem yang diusulkan dan berapa
Perubahan usulan yang bisa masuk dalam anggaran partial : Dari dua pertanyaan yang pertama akan didapat berapa berkurangnya pendapatan dan dari dua pertanyaaan yang terakhir akan didapat berapa tambahan yang akan diperoleh dari usulan yang baru. Bila perbedaan itu positif maka usulan baru tersebut memberi keuntungan, sedang bila negatif, usulan tersebut akan memberi kerugian. Perubahan usulan yang bisa masuk dalam anggaran partial : Substitusi usaha, misalnya usaha pembibitan diganti dengan usaha penggemukan pedet-pedet jantan Substitusi input, misalnya buruh diganti tenaga kerja ternak. Konsentrat diganti hijauan dan lain-lainnya. Merubah ukuran usaha, yaitu dapat menanmbah atau mengurangi ternak dan lain-lainnya.
CASH FLOW BUDGET Anggaran cash flow dibuat pada waktu tertentu biasanya setiap tahun yang merupakan catatan atau ringkasan dari semua kegiatan pendapatan dan pengeluaran pada usaha ternak. Ringkasan tersebut dapat berupa penjualan, pinjaman, penarikan saving, pengeluaran untuk bunga, utang, pengeluaran keluarga yang dicatat paa waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu pada cash flow pendapatan dan pengeluaran non cash tidak dimasukkan, karena termasuk perubahan inventaris.
Di dalam aliran uang tunai suatu usaha harus diketahui kapan, untuk apa dan berapa pendapatan serta pengeluaran. Cash flow budget merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem recording usaha ternak. Oleh karena itu cash flow ini dapat merupakan catatan pendapatan dan pengeluaran tiap tahun yang dapat terjadi tahun yang lalu, sekarang atau yang akan datang. Catatan untuk tahun depan merupakan proyeksi kegiatan usaha. Atas asar itu maka cash flow disebut sebagi alat forward planning dan juga disebut historical record.
Anggaran cash flow mempunyai beberapa kegunaan antara lain : Rencana pinjam dan pengembalian modal dapat disusun sesuai dengan kondisi perusahaan. Dengan anggaran ini dapat dicegah meminjam modal terlalu banyak, terlalu cepat serta dapat merencanakan segera pengembalian agar tidak ada beban terhadap interest. Dengan diketahuinya kapan ada cash inflow tinggi, maka dapat disusun imbangan pengeluaran dan pemasukan untuk imbangan pinjaman yang terlalu besar. Membayar pajak, premi asuransi, dilakukan setelah cash inflow tinggi.
Sistem anggaran ini dapat menampung kegiatan usaha dan pengeluaran-pengeluaran pribadi. Cash flow dapat memberi gambaran kreditor untuk menentukan kapan kredit diberikan Dapat mengurangi pengeluaran yaitu dengan jalan mengetahui bulan-bulan berapa ada cash sehingga bila pembelian berupa cash tentu akan mendapatkan discount. Dengan adanya cash inflow sistem, pinjaman jangka pendek, menengah dan lama dapat diatur sehingga perusahaan dapat berjalan baik, tidak dibebani pinjaman jangka pendek yang biasanya bila terlalu besar akan menyulitkan menyusun cash flow yang baik