COLITIS MATERI KULIAH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUMOR SALURAN PENCERNAAN TERUTAMA C.A COLON
Advertisements

Disentri amoeba dan basiler
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Hipertensi (Darah Tinggi)
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
PATOFISIOLOGI MALABSORBSI DIARE DAN KONSTIPASI
ALAT INDRA KULIT.
Kelainan Sistem Pencernaan
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
KESEHATAN TENTANG DIARE.
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Sri Dewi Sulastri (RKM )
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
Patologi Umum.
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
Nyeri Abdomen KASUS.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
EPIDEMIOLOGI STROKE.
SUCI FITRIA III B.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
CANCER.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
22 Khasiat Madu Plus Kayu Manis
Manfaat Air bagi Tubuh Kita
K51 SRI SULUHLESTARI.
YONI MAI PUTRI IIB.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
AMOEBIC LIVER ABSCESS dr. Ayling Sanjaya, M.Kes., Sp. A
Syok.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Menyembuhkan luka bakar
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
Penyakit Crohn [daerah enteritis] PENGERTIAN
Sindrom Guillain–Barré
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PENDARAHAN DILUAR HAID
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
Ganguan Fungsi Hati Relin Yesika
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
Kelompok 3 PARU - PARU.
ILEOSTOMI.
PERSENTASI PENYAKIT MAAG
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
TUGAS MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 2 DOSEN PENGAMPU : DR.HANDY EKA BAYU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KAMPUS SINTANG FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH:
TRAUMA ABDOMEN.
CEDERA JARINGAN LUNAK Yang termasuk dalam kelompok jaringan lunak antara lain kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar,
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
ABSES GIGI.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

COLITIS MATERI KULIAH

A. Pengertian Colitis berasal dari kata kolon (usus besar) dan itis (peradangan). Colitis adalah penyakit berupa peradangan usus besar yang menyebabkan gejala nyeri, meradang, diare dan perdarahan anus. Usus besar meliputi area dari caecum (tempat menempel usus buntu/appendiks), kolon ascendant, kolon transversum, kolon descendent, sigmoid, rektum, dan anus. (Lestari, 2011) Colitis adalah suatu bentuk radang usus besar, suatu penyakit dari usus, khususnya usus besar, yang meliputi karakteristik bisul, atau luka terbuka, di dalam usus. (Saputra,2012)

B. Etiologi Penyebab Kolitis Ulseratif tetap tidak diketahui, gambaran tertentu menunjukkan beberapa kemungkina penting berkaitan dengan faktor : Faktor Familia/Genetik  Lebih sering pd org kulit Putih dr pd org kulit hitam dan Cina. Insidensi meningkat 3-6 kali pd org Yahudi dibandingkan org Non Yahudi. (Ariestine, 2008)

2. Faktor Infeksi  Pseudomonas ( masih harus dikonfirmasi) 2. Faktor Infeksi  Pseudomonas ( masih harus dikonfirmasi). Infeksi virus, bakteri atau parasit dari makanan, minuman atau tangan yang kotor, umumnya : Shigella, E. Coli, Salmonella dan Campylobacter. Amuba juga dapat menyebabkan kolitis (menyebabkan diare darah, demam dan dehidrasi) dan Parasit : Giardia. (Lestari, 2011) 3. Faktor imunologik  manifestasi ekstraintestinal : artritis, perikolangitis. 4. Faktor Psikologis  stres psikologi mayor (ex : kehilangan seorang anggota keluarga), rentan terhadap stres emosi yg dapat merangsang penyakit Kolitis.

5. Faktor Lingkungan/Kebiasaan  Perokok beresiko 40% terkena Kolitis dibanding bukan perokok. Hubungan terbalik antara operasi apendikotomi dg kolitis (penyakit Kolitis menurun secara signifikan). (Ariestine, 2008) 6. Bahan-bahan kimia keras yang merangsang usus besar : enema 7. Kolitis akibat radiasi pada usus besar. (Lestari, 2011)

C. Tanda & Gejala Gejala utama Kolitis: Diare berdarah Nyeri abdomen/Nyeri perut (nyeri bertambah saat diare dan kemudian berkurang) Seringkali terjadi demam menggigil dan tanda-tanda infeksi lain (sesuai penyebab kolitisnya) Penurunan berat badan (Kasus berat) Feses mengandung sedikit darah/tanpa manifestasi sistemik (Kasus ringan) Kembung dan peningkatan udara usus.

D. Patofisiologis Peradangan mukosa, ulserasi, kerusakan kronis mukosa kolon. tahap awal  ditemukan infiltratperadangan difus yg terdiri dari sel mononukleus di lamina propria. Infiltrat neutrofilik di lapisan epitel neutrofil di lumen kriptus (abses kriptus). Pada ulserasi kolon tidak ada granuloma. Kedua  destruksi mukosa lebih lanjut  ulkus meluas ke submukosa  muskularis propria terpajan Dengan remisi penyakit aktif, kawah ulkus terisi jaringan granulasi, diikuti regenerasi epitel mukosa Fibrosi submukosa, kacaunya arsitektur mukosa & atrofi adl gejala sisa penyakit yg sudah sembuh 1 1

E. Anatomis Letak Colitis penyakit ulceroinflamatorik yg mengenai kolon, tetapi sebatas mukosa dan submukosa. Kecuali pada keadaan parah. Berawal dari rektum meluas ke perkontinuitatum. Colitis terjadi pada usus besar, khususnya bagian kolon desenden sampai rectum.

Gambar : Anatomis letak terjadinya Colitis

F. Fungsi Organ Fungsi utama kolon adalah (1) absorbsi air dan elektrolit dari kimus untuk membentuk feses yang padat dan (2) penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan. Setengah bagian proksimal kolon berhubungan dengan absorbsi dan setengah distal kolon berhubungan dengan penyimpanan.

G. Sistem Sirkulasi Kolitis ulseratif mempengaruhi mukosa superfisisal kolon dan dikarakteristikkan dgn adanya ulserasi multiple, inflamasi menyebar, dan deskuamasi atau pengelupasan epitelium kolonik. Perdarahan terjadi sebagai akibat dari ulserasi. Lesi berlanjut, yang terjadi satu secara bergiliran, satu lesi diikuti lesi yang lainnya. Proses penyakit mulai pada rectum dan akhirnya dapat mengenai seluruh kolon. Akhirnya usus menyempit, memendek dan menebal akibat hipertrofi muskuler dan deposit lemak. (Huda, 2010)

H. Prognosis Dapat terjadi komplikasi : perforasi usus yangterlibat, terjadinya stenosis usus akibat proses fibrosis, megakolon toksik (terutamapada colitis ulseratif), perdarahan, dan degenerasi maligna. Diperkirakan risiko terjadinya kanker pada IBD lebih kurang 13% . Risiko terjadi kanker usus besar akan meningkat pada pasien kolitis ulseratif setelah 8-10 tahun, Perjalanan klinis Colitis bervariasi, mayoritas pasien akan menderita relaps dalam waktu 1 tahun dari serangan pertama, mencerminkan sifat rekuren dari penyakit.

Komplikasi yang mungkin muncul pada penderita Colitis jika kondisinya parah adalah : Anemia Abses hati pada kolitis amuba Dehidrasi Hipoksia Syok Disseminated intravascular coagulation (DIC) Toksik megakolon Peritonitis Perforasi usus Obstruksi Hemolytic uremic syndrome (HUS) Perlu pertolongan medis yang adekuat untuk menghindarkan terjadinya kematian.

I. Pengobatan Dokter akan memutuskan terapi berdasarkan kondisi klinis pasien dan penyebab yang mendasari terjadinya kolitis. Diantaranya: 1. Pemberian cairan adekuat secara intravena. 2. Tranfusi darah jika diperlukan 3. Diet cair tanpa serat, dimana dapat mengistirahatkan usus besar karena tidak menghasilkan ampas/sisa. 4. Obat-obatan: antibiotik, antinyeri, antiradang, imunosupresan, penghenti diare 5. Terapi bedah

Terapi non-medis atau pengobatan alternative yang dapat dilakukan adalah terapi air sagu dengan memasukkan tiga sendok makan tepung sagu ke dalam segelas air putih biasa (tidak panas dan juga tidak dingin) kemudian diberi tambahan gula jawa dan garam (boleh tanpa gula jawa dan garam). (Kalbe Medical Portal, 2010)

J. Upaya Pencegahan Kolitis yang disebabkan infeksi dapat dilakukan pencegahan seperti: 1. menjaga kebersihan makanan dan minuman 2. mencuci tangan sebelum makan Penyebab genetik dan autoimun sulit dicegah, seperti pada kolitis ulseratif dan penyakit Crohn’s. Pada kolitis iskemik yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah harus dilakukan pencegahan risiko terjadinya penyempitan di organ lain seperi stroke, serangan jantung, penyakit vaskular perifer dengan mengatasi faktor risikonya (stop merokok, kontrol tekanan darah, kolesterol dan diabetes).

TERIMA KASIH