MENGELOLA KONFLIK ORGANISASI
PERILAKU ANGGOTA ORGANISASI YANG DICURAHKAN UNTUK BEROPOSISI TERHADAP ANGGOTA YANG LAIN (JAMES D THOMPSON : 1960) PROSESNYA DIMULAI JIKA SATU PIHAK MERASA BAHWA PIHAK LAIN TELAH MENGHALANGI ATAU AKAN MENGHALANGI SESUATU YANG ADA KAITANNYA DENGAN DIRINYA (KENNETH W. THOMAS : 1976) JIKA ADA KEGIATAN YANG TIDAK COCOK (MORTON DEUTSCH : 1973)
SUATU PROSES DI MANA “A” MELAKUKAN USAHA YANG SENGAJA DIBUAT UNTUK MENGHILANGKAN USAHA- USAHA “B” DENGAN SEBENTUK USAHA UNTUK MENGHALANGI SEHINGGA MENGAKIBATKAN FRUSTASI PADA “B” DALAM USAHANYA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA ATAU DALAM MENERUSKAN KEPENTINGAN- KEPENTINGANNYA
SETIAP KONFLIK ADALAH JELEK SETIAP KONFLIK MEMPUNYAI DAMPAK YANG NEGATIF PADA KEEFEKTIFAN ORGANISASI KONFLIK = KEKERASAN, KEHANCURAN, DAN IRRASIONALITAS ADANYA MANAJEMEN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA KONFLIK TIDAK TIMBUL, JIKA TERJADI KONFLIK, AGAR BERTINDAK DENGAN CEPAT UNTUK MEMECAHKANNYA
KONFLIK ADALAH FUNGSIONAL JIKA DAPAT MEMPRAKARSAI PENCARIAN CARA-CARA BARU DAN LEBIH BAIK DALAM MELAKUKAN SESUATU DAN MENGURANGI RASA PUAS DIRI DALAM ORGANISASI
RENDAHTINGGI A B C
1. SALING KETERGANTUNGAN PEKERJAAN 2. KETERGANTUNGAN PEKERJAAN SATU ARAH 3. DIFERENSIASI HORIZONTAL YANG TINGGI 4. FORMALISASI YANG RENDAH 5. KETERGANTUNGAN PADA SUMBER BERSAMA YANG LANGKA
6. PERBEDAAN DALAM KRITERIA EVALUASI DAN SISTEM IMBALAN 7. PENGAMBILAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF 8. KEANEKARAGAMAN ANGGOTA 9. KETIDAKSESUAIAN STATUS 10. KETIDAKPUASAN PERAN 11. DISTORSI KOMUNIKASI
1. TUJUAN SUPERORDINATE 2. MENGURANGI KESALINGTERGANTUNGAN ANTAR UNIT 3. PERLUASAN SUMBER DAYA 4. PEMECAHAN MASALAH BERSAMA 5. SISTEM NAIK BANDING
6. WEWENANG FORMAL 7. INTERAKSI YANG MAKIN BERTAMBAH 8. KRITERIA EVALUASI UNTUK SELURUH ORGANISASI & SISTEM PEMBERIAN IMBALAN 9. MEMBAURKAN UNIT YANG BERKONFLIK
1. KOMUNIKASI 2. KEANEKARAGAMAN 3. PERSAINGAN
SELESAI