RASIO SOLVABILITAS PERTEMUAN 5
PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS RASIO SOLVABILTAS/LEVERAGE RATIO: RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SEJAUHMANA AKTIVA PERUSAHAAN DIBIAYA DENGAN UTANG. ARTINYA: BERAPA BESAR BEBAN UTANG YANG DITANGGUNG PERUSAHAAN DIBANDINGKAN DENGAN AKTIVANYA.
TUJUAN DAN MANFAAT RASIO SOLVABILITAS MENGETAHUI POSISI PERUSAHAAN TERHADAP KEWAJIBAN KEPADA PIHAK LAIN (KREDITOR) Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjama termasuk bunga). Menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal. Menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiaya oleh utang.
TUJUAN DAN MANFAAT RASIO SOLVABILITAS Menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva Menilai atau mengukur berpaa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. Menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih Menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiaya oleh utang terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.
MANFAAT RASIO SOLVABILITA Untuk menganalisis kemampuan perusahaan terhadap kewajiban pada pihak lainnya. Menganalisa kemampuan perusahaan memnuhi kewajiban yang bersifat tetap (Angsuran pinjaman termasuk bunga). Menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal. Menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
MANFAAT RASIO SOLVABILITA Menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. Menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih terdapat modal sendiri.
JENIS-JENIS RASIO SOLVABILITAS Debt to asset Ratio (Debt Ratio) Debt to equity ratio Long term to Equity Ratio Tangible asset debt coverage Current liabilities to net worth Times interest earned Fixed charge coverage
DEBT TO ASSET RATIO Rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Atau Seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengarh terhadap pengelolaan aktiva.
RUMUSAN UNTUK DEBT RATIO TOTAL DEBT DEBT TO ASSET RATIO = TOTAL ASSETS
CONTOH KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN 2010 2011 Total Aktiva (Asset) Total Utang (Debt) 4.200 2.050 4.000 1.900 Rp 2.050 Debt to Asset Ratio = 0,488 (49%) Rp 4.200
ARTINYA: Rasio di atas menunjukkan bahwa 49% pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010. hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 100 pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang Rp 49% dan Rp 41% disediakan oleh pemegang saham
TAHUN 2011 Rp 1.900 Debt to Asset Ratio = Rp 0,475 (48%) Rp 4.000 Artinya : Rasio ini menunjukkan sekitar 48% pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang tahun 2011 artinya setiap Rp 100 pendanaan perusahaan Rp 48 dibiayai dengan utang dan Rp 52% disediakan oleh pemegang saham.
PENJELASAN Jika rata-rata industri 35%, debt to asset ratio perusahaan masih dibawah rata-rata industri sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman. Kondisi tersebut juga menunjukkan perusahaan dibiayai hampir separuhnya oleh utang. Jika perusahaan bermaksud menambah utang perusahaan perlu menambah dulu ekuitasnya. Secara teori
DEBT TO EQUITY RATIO Adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas, rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang.
LANJUTAN… Bagi bank (kreditor), semakin besar rasio ini akan semakin tidak mgnuntungkan karena semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi diperusahaan. Namun bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya jika rasio rendah semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugiaan atau penyusutan nilai aktiva.
RUMUS DEBT TO EQUITY RATIO TOTAL UTANG (DEBT) DEBT TO EQUITY RATIO = EKUITAS (EQUITY)
CONTOH Komponen laporan keuangan 2010 2011 Total Utang (Debt) Total Equitas (Equity) 2.050 2.250 1.900 2.100 Untuk tahun 2010: Rp 2.050 Debt to Equity Ratio = = 0,911% (91) Rp 2.100
CONTOH Komponen laporan keuangan 2010 2011 Total Utang (Debt) Total Equitas (Equity) 2.050 2.250 1.900 2.100 Untuk tahun 2011: Rp 1.900 Debt to Equity Ratio = = 0,904% (91%) Rp 2.100
PENJELASAN Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp 91,00 tahun 2011 untuk setiap Rp 100 yang disediakan pemegang saham. Atau perusahaan dibiayai oleh utang sebanyak 91 %. Demikian juga tahun 2011 yaitu sebesar 90,4 % tidak jauh beda dengan tahun 2010.
Long term debt to equity Ratio Merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jk panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
RUMUS LTDtER LONG TERM DEBT LTDtER = EQUITY Komponen laporan keuangan 2010 2011 T Utang Jangka Panjang Total Equity 1.300 2.250 1,150 2.100
CONTOH TAHUN 2010: Rp 1.300 LTDtER = 0,577 % (58%) Rp 2.250
CONTOH TAHUN 2011 Rp 1.150 LTDtER = 0,547 % (55%) Rp 2.100
TIMES INTEREST EARNED Rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini diartikan juga sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga.
lanjutan Rasio untuk mengukur sejauhmana pendapatan dapat menurun tanpa membuat perusahaan merasa malu karena tidak mampu membayar biaya tahunannya. Bila perusahaan tidak mampu membarar bunga, dalam jangka panjang menghilangkan kepercayaan dari para kreditor. Bahkan ketidakmampuan akan mengakibatkan implikasi hukum bagi perusahaan.
CARA MENGUKUR RASIO DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN ANTARA LABA SEBELUM BUNGA DAN PAJAK DIBANDINGKAN DENGAN BIAYA BUNGA YANG DIKELUARKAN. DENGAN DEMIKIAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN UNTUK MEMBAYAR BUNGA PINJAMAN TIDAK DIPENGARUHI OLEH PAJAK.
RUMUS TIMES INTEREST RATIO EBIT TIMES INTEREST EARNED= BIAYA BUNGA (INTEREST) ATAU: EBT + Biaya Bunga Times interest earned= Biaya Bunga (interest)
CONTOH Tahun 2010: Rp 1800 Times interest earned = = 10 kali Rp 180 Komponen laporan keuangan 2010 2011 EBIT Biaya Bunga (Interest) 1.800 180 1,300 170 Tahun 2010: Rp 1800 Times interest earned = = 10 kali Rp 180
CONTOH Tahun 2011: Rp 1300 Times interest earned = = 7,6 kali Rp 170 Komponen laporan keuangan 2010 2011 EBIT Biaya Bunga (Interest) 1.800 180 1,300 170 Tahun 2011: Rp 1300 Times interest earned = = 7,6 kali Rp 170
Penjelasan Times interest tahun 2010 adalah 10 kali atau dengan kata lain, biaya bunga dapat ditutup 10 kali dari laba sebelum bunga dan pajak. Lalu tahun 2011 adalah 7,6 kali atau dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup 7,6 kali dari laba sebelum bunga dan pajak.
Penjelasan…lanjutan Apabila rata-rata industri untuk usaha yang sejenis 10 kali, rasio tahun 2010 adalah baik, namun rasio tahun 2011 dinilai kurang baik karena berada masih dibawah rata-rata industri 10 kali. Hal ini akan menyulitkan perusahaan untuk memperoleh pinjaman dimasa yang akan datang.
FIXED CHARGE COVARAGE (FCC) FIXED CHARGE COVARAGE (FCC) atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerupai times interest earned ratio, hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aset berdasarkan kontrak sewa (lease contract). Biaya tetap adalah biaya bunga ditambah biaya sewa tahunan atau jangka panjang.
Rumus FIXED CHARGE COVERAGE EBT+ Biaya Bunga+Kewajiban Sewa/Lease FCC= Biaya Bunga + Kewajiban / Lease Komponen laporan keuangan 2010 2011 Earning Before tax (EBT) Biaya Bunga Kewajiban Sewa /Lease 1.620 180 40 1.130 170 30
CONTOH Tahun 2010: 1.620 + 180 + 40 FCC = 8,4 kali 180 + 40 Tahun 2011: 1.130 + 170 + 30 170 + 30
PENJELASAN Seandainya rata-rata industri untuk fixed charge coverage adalah 10 kali, tahun 2010 hanya 8,4 kali dan ini dinilai kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri da n tentu menyulitkan perusahaan untuk memperoleh pinjaman. Sementara tahun 2011 dengan rasio 7 kali dianggap tidak baik juga karena berada dibawah rata-rata industri sehingga menyulitkan perusahaan dalam memperoleh pinjaman.
HASIL PENGUKURAN NO JENIS RASIO 2010 2011 STANDAR INDUSTRI 1 2 3 4 5 Debt to Asset Ratio Debt to Equity Ratio Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) Times interest Earned Fixed Charge Coverage 49 % 91 % 58 % 10 kali 8,5 kali 48 % 90 % 55% 7,6 kali 7 K 35% 90% 100 %