Perpipaan Mekanika Fluida 1
Pendahuluan Fluida biasanya ditransportasikan didalam Pipa(pipe) atau tabung(tubing) yang berpenampang bundar. Tidak ada perbedaan yg tegas istilah pipa dan tabung
Pipa Berdinding tebal Diameter relatif besar Tersedia dlm panjang sedang, yaitu antara 20 sampai 40 ft Dinding kesat Sambungan, ulir, las atau flens, Dibuat dgn teknik las, cor, pierching
Tabung Berdinding tipis Tersedia dlm bentuk gulungan panjangnya sampai bbrp ratus kaki Dinding licin kompresi, jolak, solder Dibuat dgn teknik ektrusi
Bahan-bahan pipa secara umum : 1. Carbon steel 2. Carbon Moly 3. Galvanees 4. Ferro Nikel 5. Stainless Steel 6. PVC (Paralon) 7. Chrom Moly
bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1 bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Vibre Glass 2. Aluminium (Aluminium) 3. Wrought Iron (besi tanpa tempa) 4. Cooper (Tembaga) 5. Red Brass (kuningan merah) 6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga) 7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)
Komponen perpipaan : Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya. Komponen perpipaan meliputi : 1. Pipes (pipa-pipa) 2. Flanges ( flens-flens) 3. Fittings (sambungan) 4. Valves (katup-katup) 5. Boltings (baut-baut) 6. gasket 7. Specials items
Pemilihan bahan Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI
Pembagian sebagai berikut 1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga 2. Perpipaan untuk industri bahan migas 3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah 4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak 5. Perpipaan untuk proses pendinginan 6. Perpipaan untuk tenaga nuklir 7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
Macam Sambungan Perpipaan : Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan 2. Sambungan dengan menggunakan ulir
Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb: 1 Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb: 1. Sambungan langsung (stub in) 2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung) 3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)
Diameter, Ketebalan, Schedule Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society of Testing Materials).Dimana diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar (Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule.
Diameter dalam (Inside Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule. Diameter Nominal adalah diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity). Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.
Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1 Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160. 2. Schedule standard 3. Schedule Extra strong (XS) 4. Schedule double Extra Strong (XXS) 5. Schedule special
Perbedaan-perbedaan schedule dibuat guna : 1 Perbedaan-perbedaan schedule dibuat guna : 1. Menahan internal pressure dari aliran 2. Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material) 3. Mengatasi karat 4. Mengatasi kegetasan pipa.
Jenis-jenis katup : 1. Gate Valve (katup pintu)= Fungsi untuk membuka & menutup sepenuhnya 2. Ball valve (katup bola)= Fungsi untuk membuka & menutup dan mangatur aliran fluida secara lebih cepat 3. Globe valve (katup dunia) = Fungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran & tekanan 4. Check Valve (katup cek)= Fungsi untuk mencegah aliran ke satu arah saja
5. Butterfly valve (katup kupu-kupu)= Fungsi untuk membuka & menutup aliran lebih cepat 6. Diaphragma valve (katup diaphragma)= Fungsi untuk membuka & menutup dengan diaphragma 7. Knife gate valve (katup pintu pisau) 8. Needle valve (katup jarum) 9. Plug valve (katup sumbat) 10. Wafer check valve (katup cek wafer) Katup fungsinya untuk menghentikan atau mengendalikan aliran
Jenis-jenis alat penyambung : pada dasarnya alat penyambung ini dikelompokkan dalam dua bagian : A. Jenis sambungan dengan pengelasan : 1. 45 derajat elbow 2. 90 derajat elbow 3. 180 derajat elbow 4. Concentric reducer (pemerkecil sepusat) 5. Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat) 6. Tee 7. Cross (silang) 8. dll
B. Jenis sambungan dengan ulir 1. Bushing (paking) 2. Cap (tutup) 3. Coupling 4. Red coupling (kopling pemerkecil) 5. 45 derajat elbow 6. 95 derajat elbow 7. 45 derajat lateral 8. Reducer (pemerkecil) 9. Tee 10. Red Tee 11. Cross (silang) 12. Plug (sumbat) 13. dll
Peti Gasket dapat membuat rapat sekeliling poros berputar atau bergerak secara aksial Jenis gasket 1. Ring gasket 2. Oval ring gasket 3. Full face gasket 4. Flat ring gasket 5. Spiral gasket
Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb: 1. Pipa diatas tanah 2. Pipa dibawah tanah 3. Pipa dibawah air ( didalam air)
Material pipa ada berbagai jenis. Bagaimana cara menentukan material yang harus digunakan? Untuk menentukan material, terutama untuk industri, faktor yang paling penting adalah fluida apa yang mengalir didalamnya. Selain itu, kondisi luar dari pipa juga mempengaruhi. Dan terakhir, tentu saja sisi ekonomi juga menjadi dasar pemilihan material
Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan rumah tangga atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial Standard), sedangkan untuk PDAM biasanya memakai standard Nasional SNI.
Polyvinyl chloride (PVC) adalah pipa yang terbuat dari plastik dan beberapa kombinasi vinyl lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak gampang dirusak. Pipa PVC juga tidak berkarat atau membusuk. Oleh karena itu, PVC ini paling sering digunakan dalam sistem irigasi/perairan dan pelindung kabel.
Berikut ini adalah macam-macam ukuran pipa PVC dengan standard JIS (satuan inch) yang dimulai dari AW 1/2″ sampai AW 10″ (atau lebih), D 1 1/4″ sampai D 10″ (atau lebih) dan C 5/8″ sampai C 5″
AW = paling tebal, biasanya dipakai untuk perairan yang memiliki tekanan (seperti pakai pompa) D = tidak terlalu tebal, bisa untuk tekanan yang tidak terlalu besar atau bisa dipakai untuk buangan. C = paling tipis, biasanya untuk buangan air, tidak bisa untuk tekanan
Berikut ini maksud dari angka dibelakang kode AW/D/C 5/8″ 17 mm 1/2″ 22 mm 3/4″ 26 mm 1″ 32 mm 1 1/4″ 42 mm 1 1/2″ 48 mm 2″ 60 mm 2 1/2″ 76 mm 3″ 89 mm 4″ 114 mm 5″ 140 mm 6″ 165 mm 8″ 216 mm 10″ 267 mm Berikut ini maksud dari angka dibelakang kode AW/D/C
Kegunaan pada umumnya tiap ukuran C 5/8 untuk pelindung kabel listrik AW 1/2, 3/4 biasa dipakai untuk supply air di rumah tangga. Untuk ukuran yang lebih besar biasanya dipakai kalau memang membutuhkan debit air yang lebih besar
D 2 1/2, 3, 4 biasa dipakai untuk air buangan di rumah tangga D 2 1/2, 3, 4 biasa dipakai untuk air buangan di rumah tangga. Bisa saja pakai C tapi lebih baik gunakan type D kalau pipanya tidak ditanam di tembok, takutnya kalau ada apa-apa misalnya wc buntu dan perlu disedot, bisa pecah kalau tidak kuat. C 3, 4 biasa untuk pembuangan air yang memiliki tekanan rendah