Ns. Janny Erika, S.Kep,M.Kes KMB

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Asam Urat (Gout)
Advertisements

PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
RUDY AFRIANT Bag. Ilmu Penyakit Dalam FKUA/RSUP M. Djamil Padang 2013
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
Diagnosis dan analisis batu
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “ Ny M “ DENGAN POST PARTUM HARI I DI RUANG PERAWATAN NIFAS RSUD KABUPATEN WAJO TANGGAL 25 S/D 27 JULI 2011   Karya.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Management Inkontinensia Urine
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Pemeriksaan Faal Ginjal
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
SUCI FITRIA III B.
Kehamilan disertai penyakit
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Prinsip perawatan pasien medik
DIET RENAL CALCULI/BATU GINJAL
ARDIYA REGITA PRAMESTI BIMA NAFI NURCAHYO KARMELIA SUWANTI
DIURETIK.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
SISTEM EKRESI PADA GINJAL
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
Hepatitis A Nurmayanti.
Anestesi Pada Gagal Ginjal
ASKEP PADA KLIEN IBU NIFAS DENGAN RETENSIO URINE
Sistem Ekskresi.
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Pielonefritis
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
5.
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
Bagus Rulianto Vicky Febrian
Sindrom Guillain–Barré
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS)
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASKEP COLITIS ULSERATIF
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
PERNAFASAN / RESPIRASI
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
URINARY TRACT INFECTION
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
ABSES GIGI.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NEFROLITIASIS OLEH : 1. LUCI ANDRIANA 2. AIYUB.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Transcript presentasi:

Ns. Janny Erika, S.Kep,M.Kes KMB BATU GINJAL Ns. Janny Erika, S.Kep,M.Kes KMB

DEFINISI Batu ginjal ( Urolitiasis ) terjadi bila batu ada di dalam saluran perkemihan. Batu itu sendiri juga sering disebut kalkuli. Pembentukan batu mulai dengan kristal yang terperangkap disuatu tempat sepanjang saluran perkemihan yang tumbuh sebagai pencetus larutan urine. Kalkuli bervariasi dalam ukuran dari focus mikroskopik sampai beberapa.cintimeter dalam beberapa diameter cukup besar untuk masuk dalam pelvis ginjal

Factor yang mempengaruhi pembentukan batu pH urine, konsentrasi zat terlarut urine, stasis urine, beberapa infeksi, diet tinggi kalsium dan dimeralisasi tulang. Kebanyakan batu mengandung kalsium, sementara sisanya mengandung amoniomagnesium fosfat atau struvit, asam urat, atau sistin

Perawatan di rumah sakit sampai batu hilang dari saluran perkemihan dan masalah teratasi. RLP untuk untuk klasifikasi KDB dari batu ginjal dengan litotripsin gelombang kejut ekstra corporeal (ESWL) adalah 3,0 hari ( Lorenz,1991 ) .

Komplikasi obstruksi ginjal, yang dapat menimbulkan kerusakan permanent bila itu semua belum bahkan tidak teratasi, dapat juga terjadi pendarhan dan infeksi itu adalah salah satu diantara komplikasi lainnya.

PENATALAKSANAAN MEDIS UMUM Pada kebanyakan kasus, tidak ada tindakan yang khusus karena batu dapat melewati semua saluran perkemihan tanpa pertolongan medis itu apabila batunya kecil.

Manajemen Medik Untuk mempertahankan pH urine : Natrium karbonat untuk membuat urine lebih alkalin, pada asam awal pencetus batu itu sendiri Asam askorbat untuk membuat urine menjadi lebih asam, pada alkalin awal pencetus batunya. Untuk mengurangi ekskresi dari subtansi pembentukan batu : Diuretic untuk menurunkan ekskresi kalsium lebih cepat Arupulinol untuk mengatasi batu asam dengan menurunkan kadar asam urat plasma

Cara pengangkatan batu melalui pembedahan: Pielolitotomi ( batu diangkat dari pelvis ginjal ) Uretolitotomi ( batu diangkat dari ureter ) Sistolitotomi ( bati diangkat dari kandung kemih ) Litotripsi perkutan ( PUL ) dan litotripsi gelumbang kejut ekstrakoporeal ( ESWL ) mengunakan gelombang suara dan gelombang kejut, secara berturut – turut, untuk memecahkan batu menjadi potongan kecil untuk memudahkqan terjadinya ekskresi yang dibawa oleh pembuangan urine itru sendiri. Metode ini bermanfaat untuk pasien yang beresiko terhadap pembedahan secara langsung Terapi pelarutan dengan menggunakan larutan yang khusus yang dimasukan dengan menggunakan selang nefrostomi untuk mempercepat secara irigasi area dan melarutkan batu

RENCANA PERAWATAN TERINTEGRASI Therapi IV Pusatkan pada factor nyeri Perawatan praoperasi dan pascaoperasi

PERTIMBANGAN UNTUK PASIEN UNTUK DIPULANG Perawatan lebih lanjut dan penanggulangan perawatan dirumah oleh pribadi maupun bantuan keluarga Memberikan penyuluhan pemakaian obat – obatan yang telah di instruksikan oleh dokter Pembatasan aktifitas untuk sementara waktu Memberikan penyuluhan untuk tindakan mencegah kekambuhan batu kembali

PENGKAJIAN DASAR PADA PASIEN BATU GINJAL

Riwayat atau adanya factor resiko : Perubahan metabolik atau diet Imobilitas lama Masukan cairan tidak adekuat Riwayat batu atau infeksi saluran kemih sebelumnya Riwayat keluarga dengan pembentukan batu ginjal

Pemeriksaan fisik berdasarkan pada survey umum ( Apendiks F ) dapat menunjukan : Pola nyeri, batu yang terdapat di pelvis ginjal akan mengakibatkan nyeri yang sangat pekak dan juga konstan. Batu yang terdapat di uretral mengakibatkan nyeri dengan jenis kolik dan hilang timbul yang berkurang setelah batu lewat dari uretra Akan menyebabkan mual dan muntah karena cairan tidak bias di alirkan keluar dari tubuh bahkan bias menyebabkan diare Perubahan warna urine pada pola berkemih, sebagai contoh : urine keruh disertai bau yang menyengat bila terjadi infeksi, dorongan berkemih dengan nyeri dan penurunan keluaran urine bila masukan cairan tidak adekuat atau bila terdapat abstruksi saluran perkemihan serta hematuris bila terdapat kerusakan jaringan ginjal.

Pemeriksaan diagnostic : Urinalisa ( UA ) menunjukan hematuria mikroskopik atau gros, SDP, perubahan pada pH, dan kristal kalsium, asam urat atau sistim menunjukan batu Kultur urine menandakan bakteri apabila terjadinya infeksi BUN serum dan kreatinin meningkat bila terjadi kerusakan ginjal SDP meningkat pada infeksi Pengumpulan urine selama 24 jam untuk klirens kreatini menurun apabila kerusakan ginjal telah terjadi Sinar x pada ginjal, ureter, dan kandung kemih ( GUK ) dan piologram intravena ( PV ) mendeteksi batu dan anomaly yang dapat membuat pembentukan batu. Sistoskopi memungkinkan visualisasi langsung dari saluran perkemihan untuk menditeksi abnormalitas dan pada beberapa kasus untuk bagaimana cara membuang batu

kaji perasaan pasien tentang kondisi dan rencana terapeuetik kaji perasaan pasien tentang kondisi dan rencana terapeuetik. Pasien dapat mengekspresikan masalah tentang kekambuhan dan dampak pada pekerjaan dan aktifitas harian lainnya. Pasien pria dapat menunjukan tentang disfungsi seksual yang berhubungan dengan nyeri dan infeksi

DP NYERI DX : Nyeri berhubungan dengan factor cidera jaringan skunder terhadap batu ginjal ( DS ): Mengatakan nyeri yang dapat disertai dengan takikardi dan takipnea, meringis, menangis, perilaku melindungi yang sakit, mengerutkan dahi ( DO ) : nyeriTekan, ekspresi wajah rileks, tidak ada mengeran dan perilaku melindungi bagian yang nyeri, N : 60 – 100 x / mnt, R ; 12 – 24 x/ mnt

INTERVENSI RASIONAL Monitor dan dokumentasikan lokasi dan tempat dari nyeri. Konsul dokter bila nyeri menetap serta memburuk Peningkatan nyeri adalah indikatif dari obstruksi, sedangkan penghilangan nyeri tiba – tiba merupakan pergerakan batu, apabila nyeri hebat akan mengakibatkan syok Berikan banyak cairan bila sudah Tidak ada rasa mual. Lakukan dan pertahankan terapi IV yang diprogramkan bila mual dan muntah terjadi. Cairan membantu akan pembersihan ginjal dan dapat mengeluarkan batu kecil Dorong aktivitas sesuai toleransi. Berikan analgesic dan antiemetik sebelum bergerak bila memungkinkan . evaluasi keefektifannya. Gerakan dapat meningkatkan masa pasase dari beberapa batu kecil dan mengfhalangi urine statis. Kenyamanan meningkatkan istirahat dan penyembuhan. Mual disebabkan peningkatan nyeri.

Terima Kasiiih