LOGIKA INFORMATIKA Enzha21@yahoo.com.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LOGIKA Viska Armalina ST., M.Eng.
Advertisements

1 Logika Informatika Komang Kurniawan W.,M.Cs..
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
Pertemuan 3 Viska armalina, st.,m.eng
DASAR – DASAR LOGIKA INFORMATIKA
DASAR-DASAR LOGIKA Septi Fajarwati, S.Pd..
Review Proposisi & Kesamaan Logika
Algoritma dan Pemrograman
BY : NI WAYAN SUARDIATI PUTRI, m.pd
Dasar Logika Matematika
MATEMATIKA DISKRIT By DIEN NOVITA.
MATEMATIKA DISKRIT By DIEN NOVITA.
LOGIKA INFORMATIKA I Gusti Ayu Agung Diatri Indradewi, S. Kom
DASAR – DASAR LOGIKA INFORMATIKA
REPRESENTASI PENGETAHUAN
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 5 KALKULUS PROPOSISI
BAB 10 ALJABAR PROPOSISI KALIMAT DEKLARATIF(Statements)
PROPORSI (LOGIKA MATEMATIKA)
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
MATEMATIKA DISKRIT MATEMATIKA DISKRIT ADALAH CABANG MATEMATIKA YANG MEMPELAJARI OBJEK-OBJEK DISKRIT OBJEK DISKRIT ADALAH SEJUMLAH BERHINGGA ELEMEN-ELEMEN.
BAB 1 KALKULUS PROPOSISI
ILMU KOM PUTER FAK MIPA UGM.
LOGIKA Purbandini, S.Si, M.Kom.
Matematika Diskrit Oleh Ir. Dra. Wartini.
Bina Nusantara Logika Proposisi Pertemuan 1: Matakuliah:K0144/Matematika Diskrit Tahun:2008.
© STMIK-Indonesia 2012 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER INDONESIA KALKULUS PROPOSISI 1 DosenAlbaar Rubhasy, S.Si., M.T.I. Mata.
DASAR LOGIKA MATEMATIKA
LOGIKA Logika mempelajari hubungan antar pernyataan-pernyataan yang berupa kalimat-kalimat atau rumus-rumus, sehingga dapat menentukan apakah suatu pernyataan.
Matematika Informatika 2
PROPOSISI Citra N, S.Si, MT.
Logical Connectives – Penghubung Logika / Operator Logika
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
Pertemuan # 2 Logika dan Pembuktian
Logika proposisi Pertemuan kedua.
Proposisi.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
LOGIKA PROPOSISI (Logika Pernyataan).
Logika Informatika Fajrian nur adnan, mcs.
IMPLIKASI (Proposisi Bersyarat)
LOGIKA dan ALGORITMA Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta
MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA MATEMATIKA.
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
Matematika diskrit Kuliah 1
Matematika diskrit Logika Proposisi
PERNYATAAN ATAU PROPORSI
The Logical Basis For Computer Programming
Reasoning : Propositional Logic
Aljabar Boolean Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
LOGIKA DAN ALGORITMA HANIF AL FATTA M.KOM AMIKOM Yogyakarta 2006
PRESENTASI PERKULIAHAN
Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
Pertemuan 1 Logika.
Prepared by eva safaah LA – PROPOSISI Prepared by eva safaah
Dasar dasar Matematika
REPRESENTASI PENGETAHUAN dan Reasoning (Penalaran)
Adalah cabang dari matematika yang mengkaji objek-objek diskrit.
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
Proposisi Lanjut Hukum Ekuivalensi Logika
1.1 Proposisi & Proposisi Majemuk
MATEMATIKA KOMPUTASI LOGIKA MATEMATIKA.
Proposisi Sri Nurhayati.
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Tabel Kebenaran Dan Proposisi Majemuk
BAB 2 LOGIKA MATEMATIKA.
Aljabar Boolean Kusnawi, S.Kom Logika Informatika 2008.
LoGiKa InFoRmAtIkA Asrul Sani, ST. M.Kom MT Asrul Sani, ST M.Kom MT - Logika Informatika.
Pertemuan 1 Logika.
Materi Kuliah Matematika Diskrit
Modul Matematika Diskrit
Transcript presentasi:

LOGIKA INFORMATIKA Enzha21@yahoo.com

LOGIKA PROPORSIONAL Logika proporsional merupakan ilmu dasar untuk mempelajari algortima dan logika, yang berperan sangat penting dalam pemrograman. Proses kerja komputer tidak dapat dilepaskan dari program -program yang akan diterjemahkan dengan sistem logika. Dengan metode-metode logika proposional, kita akan mampu menentukan nilai kebenaran ( benar atau salah ) dari banyak kalimat-kalimat nyata hanya dengan menguji atau mengamati bentuk-bentuknya.

PROPOSISI Merupakan komponen penyusun logika dasar yang dilambangkan dengan huruf kecil (p, q, r, ….) yang memiliki nilai kebenaran(true) dan kesalahan (false) yang dapat diwakili oleh kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung nilai kebenaran true atau false tetapi tidak mungkin memiliki kedua nilai tersebut. Contoh : p: Jakarta adalah ibu kota indonesia True q: 9 di tambah dengan 2 adalah 12  False

PROPOSISI Kebalikan dari deklaratif adalah kalimat terbuka, yaitu kalimat yang nilai kebenaranya tidak bisa ditentukan. Contoh : Sedang kemanakah dia pergi ? Apakah di tahun 2100 akan ada kiamat ? Apakah hari ini hujan ?

RELASI PROPORSIONAL Untuk mengkombinasikan dua proposisi atau lebih diperlukan connectives yang disebut propositional connectives yaitu not, and, or, if-then, if-and-only-if, if- then-else. Proposition + Propositional connectives  Sentences Untuk menggabungkan proposisi-proposisi dengan penghubung diperlukan syntactics rule yaitu aturan yang diperlukan untuk mengkombinasikan antara propositions dan Propositional connectives untuk menghasilkan sentences

SYNTACTICS RULE Setiap proporsisi adalah sentences tanpa ada Propositional connectives Jika p adalah sentences maka negasinya not p juga sentences Jika p dan q adalah sentences maka conjunction-nya yaitu p and q juga suatu sentences Jika p dan q adalah sentences maka disjunction-nya yaitu p or q juga suatu sentences Jika p dan q adalah sentences maka implication-nya yaitu if p then q juga sentences Jika p dan q adalah sentences maka equivalen-nya yaitu p if and only if q adalah sentences Jika p, q dan r adalah sentences maka conditional-nya yaitu if p then q else r adalah sentences

INTERPRETASI Adalah pemberian nilai kebenaran (true atau false) pada setiap symbol proposisi dari suatu kalimat logika. Semantic Rule (Aturan Semantik) Adalah suatu aturan yang digunakan untuk menentukan “truth value” dari suatu sentence dari interpretasi suatu Proposisi

SEMANTIC RULE Negative Rule (Aturan NOT) Conjunction Rule (Aturan AND) P q p and q True False P NOT p True False ”Negasi bernilai true jika proposisi bernilai false, dan sebaliknya negasi bernilai false jika proposisinya bernilai true”. “ Konjungsi bernilai true jika setiap proposisi bernilai true, jika salah satu proposisinya false maka konjungsi bernilai false”

SEMANTIC RULE Disjunction Rule (Aturan OR) P q p OR q True False “ Disjungsi bernilai true jika salah satu proposisinya true, jika setiap proposisinya bernilai false maka disjungsi bernilai false”

SIFAT LOGIKA ALJABAR ^ dan v Hukum Idempoten pp= p pp= p Hukum Komulatif pq= qp pq= qp Hukum Assosiatif (pq) r= p(qr) (pq) r= p(q r) Hukum Distributif p(qr)= ( pq)  (pr) p(q r)= (pq)  (pr) Hukum Identitas pFalse= p pTrue = p pTrue = True pFalse= False

SIFAT LOGIKA ALJABAR ^ dan v Hukum Komplemen p no t p= False not(not p)= p Hukum De Morgan Negasi dari konjungsi dan disjungsi not (pq)= not p  not q not (pq)= not p  not q

(Aturan IF –AND ONLY IF - ) SEMANTIC RULE Implication Rule (Aturan IF-THEN) Equivalence Rule (Aturan IF –AND ONLY IF - ) P q If p then q True False p q If and only if True False ”Implikasi bernilai false bila anteseden true dan konsekuen false” ”Bernilai true jika semua proposisinya bernilai sama”

(Aturan IF-THEN-ELSE) SEMANTIC RULE Conditional Rule (Aturan IF-THEN-ELSE) p q r If p then q else r True False ”Jika p bernilai benar maka q berlaku, Jika p bernilai salah maka r berlaku”

CONTOH If (p and (not q)) then ((not p) or r), yang mana bila nilai p true, qfalse dan r false maka tentukan nilai kebenaran dari kalimat diatas. Nilai q  false , maka not q  true Nilai p  true dan not q  true maka Nilai (p and (not q))  true Nilai p  true, maka not p  false Nilai r  false maka ((not p) or r)  false JADI : (p and (not q))  true ((not p) or r)  false maka If (p and (not q)) then ((not p) or r) false

Metode Truth Tabel: False P q r ~ p ~ q p ^ (~ q) |A| (~ p) or r |B| If A Then B T F False

((if p then q) and (if q then p)) if and only if (q or not p) SOAL KUIS Tentukan nilai kebenaran dari kalimat logika berikut p=T, q=T, r=F, s=F jika : ((if p then q) and (if q then p)) if and only if (q or not p) 2. (p and (if r then s)) if and only if ((if r then s) and p)

TO .…. BE ..... CONTINUE