Oleh Sri Adiningsih FKM UNAIR
Air bagian vital dari kehidupan Manusia membutuhkan air untuk hidup sehat dan aktif. Manusia hanya mampu bertahan hidup sekitar satu minggu jika tanpa air minum. Di dalam tubuh manusia terdapat 55-75% air Terbesar pada bayi 75%, paling sedikit pada manula.
Air dalam tubuh manusia Air didalam tubuh terdistribusi antara intra-seluler 65% dan ekstra-seluler 35%. Total air tubuh antar individu tergantung dari komposisi massa tubuh aktif (lean body mass). Laki-laki mempunyai massa tubuh aktif lebih tinggi dibanding wanita, maka kadar air tubuh laki2 lebih tinggi (Kleiner, 1999). Wanita dan orang lanjut usia berkurang kandungan air tubuh karena lebih rendah komposisi massa bebas lemak (fat-free mass) dan meningkatnya lemak tubuh (IOM, 2004). Total air tubuh tidak berbeda nyata antara laki-laki dan perempuan sampai anak berusia 12 tahun, dan setelah itu laki-laki lebih banyak kandungan air dibandingkan perempuan. Pertukaran air tubuh (turnover) pada orang dewasa antara 3.2 L (aktifitas ringan) dan 4.5 L (aktif). Pada wanita dewasa lebih rendah 0.5-1.0 L lebih rendah dibandingkan pria (IOM, 2004).
Peran penting air dalam tubuh 1). Pengisi setiap rongga baik didalam sel maupun di antara sel tubuh, 2). Sebagai bagian dari cairan tubuh atau pembentuk komponen tubuh yang berupa cairan seperti darah, hormon, enzim, air susu ibu, limfe dan lainnya, 3). Pelarut mineral, vitamin, asam amino, glukosa, dan zat gizi lainnya, 4). Alat distribusi dan transportasi berbagai zat gizi dalam tubuh 5). Media untuk eliminasi toksin, produk sisa metabolisme, 6). Pengatur suhu tubuh (Kleiner, 1999). Air juga penting untuk menjaga volume vaskuler dan medium transpor dengan mensuplai zat gizi dan membuang sampah sisa metabolik. Hidrasi sel juga merupakan sinyal penting untuk regulasi metabolisme sel dan ekspresi genetik (IOM, 2004).
Kondisi keseimbangan cairan dalam tubuh yang negatif, atau rehidrasi, akan muncul saat cairan dalam tubuh menurun 2-6%. Dehidrasi disebabkan oleh penurunan asupan air, dan peningkatan pengeluaran air (urin, pendarahan, atau keringat). Penurunan total air tubuh akan mengurangi volume cairan intraseluler maupun ekstraseluler. Bentuk atau perwujudan klinis dari dehidrasi sebagian besar dikaitkan dengan penurunan volume intravaskular dan peningkatan hal tersebut akan menyebabkan terjadinya kegagalan fungsi organ dan akhirnya kematian (Sawka dan Montain, 2001).
Type and Sign of dehidration Source: TP and AFIC (2004) Light Dehidration Thirst Headache Tiredness Un freshs skin Dry mouth Moderate Dehidration Increase heartbeat Headache Weak and powerless Concentrated urine concentration, low volume
Dehidrasi definisi : keadaan terjadi kekurangan air dan elektrolit tubuh yang dapat berakibat serius dan berpotensi mematikan (Thompson, Manore & Vaugan, 2008). Dehidrasi umumnya terjadi akibat olahraga berat, kerja berat atau ekpose pada tempat dengan suhu tinggi dimana kemudian tubuh kehilangan berat badan secara nyata melalui pengeluaran air yang berlebih, baik dalam bentuk keringat maupun uap air dari pernafasan.
Usia Resiko dehidrasi Manula dan bayi dapat pula mengalami dehidrasi meskipun sedang tidak beraktivitas, karena resiko dehidrasi pada kelompok tersebut lebih besar dari pada remaja dan orang dewasa. Total air tubuh manula sudah menurun dan mekanisme rasa haus sudah tidak seefektif dan sesensitif kelompok usia yang lebih muda, sehingga manula sering tidak menyadari kapan seharusnya minum air. Bayi dapat mengeluarkan urin dengan laju tinggi namun belum dapat menyampaikan rasa haus serta memiliki rasio permukaan tubuh dan body core yang lebih besar, menyebabkan mereka memberikan respon lebih dramatis terhadap panas dan dingin dan kehilangan lebih banyak air tubuh dibandingkan anak yang lebih tua
Dehidrasi dan kategori Berbagai studi menunjukkan hubungan hidrasi dengan status kesehatan dan performa fisik dan mental. Jenis Dehidrasi 1.akut terjadi akibat kegiatan fisik yang berlebihan, atau 2. kronis karena kebiasaan asupan air yang kurang. Kedua jenis dehidrasi tersebut dikeiompokkan sebagai dehidrasi tingkat berat jika kehilangan berat badan akibat kehilangan cairan tubuh sebanyak > 6%, dehidrasi sedang bila kehilangan air tubuh 3 -5% berat badan, dan dehidrasi tingkat ringan jika 1-2% berat badan.
Sumber air bagi tubuh Kebutuhan air tubuh tergantung dari keseimbangan air di dalam tubuh yang ditentukan antara air yang diperoleh dan keluar dari tubuh. Tubuh memperoleh air dari konsumsi (makanan dan minuman), serta hasil metabolisme, Pengeluaran air keluar melalui pernafasan, kulit, ginjal (urin), dan saluran pencernaan (feses). Estimasi total kehilangan air dari butuh pada orang dewasa aktifitas ringan sebesar 1050 - 3100 ml per hari (IOM, 2004). Survey pada populasi dewasa di USA menunjukkan total asupan air 28% berasal dari makanan, 28% air putih, dan 44% dari minuman lainnya.
Keseimbangan air tubuh Regulasi osmotik : osmolalitas plasma Regulasi volume : volume sirkulasi efektif Efektor dan sensor : yakni di hipotalamus terdapat pusat rasa haus, yang bila ada rasa haus akan keluar hormon ADH sehingga ekresi air turun. Hormon ADH tidak bekerja baik pada manula
Gejala dehidrasi Rasa haus merupakan indikasi awal bahwa tubuh mengalami kekurangan air (predehidrasi). Meskipun begitu, air tidak hanya dibutuhkan pada saat tubuh merasa haus, tapi juga dibutuhkan setiap saat karena air merupakan salah satu zat gizi yang penting.
Asupan air individu tergantung dari tingkat cairan tubuh, tingkat aktifitas, lingkungan, dan pola makannya. Kebutuhan cairan tiap individu akan sangat bervariasi, tergantung pada aktivitas fisik, kelompok umur, berat badan, iklim atau suhu (ekologi) serta diet (konsumsi pangan).
KEBUTUHAN AIR UMUR MAKANAN AIR TOTAL 0-6 BULAN 600 7-12 BULAN 200 800 600 7-12 BULAN 200 800 1 – 3 TAHUN 400 900 1300 4- 8 TAHUN 500 1200 1700
KEBUTUHAN AIR (EROPAH) UMUR MAKANAN AIR TOTAL 2- 3 TAHUN 390 910 1300 4-8 TAHUN 480 1120 1600 9-13 TAHUN 630 1470 2100 > 14 TAHUN 750 1750 2500 PREGNANT 690 2290
KESEIMBANGAN AIR INTAKE OUTPUT 1. IN FOOD 100 SKIN 500 2. FROM OXIDATION 300 LUNG 350 3. IN DRINK 1200 FRESH 150 KIDNEY 1500
Tubuh dalam jumlah yang terbatas dapat memproduksi air melalui proses oksidasi. Studi pada kelompok dewasa pria dengan berat 70 kg, dengan asupan energi 2900 kkal rata-rata akan membutuhkan air sebesar 2900 ml per hari. Jika produksi air dalam tubuh sebesar 250 ml, maka selebihnya kebutuhan air harus. dipenuhi dari minuman dan makanan.
Kandungan air pada bahan makanan Bahan makanan alami mengandung air 40-90%. Tubuh akan memperoleh air yang berasal dari minuman seperti air minum, jus, minuman kaleng, susu; dan juga berasal dari makanan padat seperti nasi, sayur, dan buah. Dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan, kadar air pada beras 13%, tepung 12%, daging 60-70%, ikan segar 75-80%, sayuran 71-85%, buah-buahan 60-90%.
Kebutuhan air Kebutuhan air bagi setiap individu akan berbeda-beda, tergantung dari ukuran fisik, umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan lingkungannya. Estimasi kebutuhan air tubuh biasanya dinyatakan berdasarkan asupan energi, luas permukaan tubuh, atau berat badan tubuh. Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan cairan tubuh adalah kegiatan olah raga, suhu udara yang tinggi, kelembaban udara rendah, ketinggian, konsumsi tinggi serat, dan kehilangan cairan tubuh karena konsumsi kopi dan alkohol. Karena faktor ini pengaruhnya sangat variatif antar kelompok individu, sehingga tidak terdapat faktor koreksi khusus untuk penetapan kebutuhan air tubuh.
Rumus kebutuhan air Secara sederhana berdasar jumlah energi yang dikeluarkan (energy expenditure atau kebutuhan energi). Rata-rata kebutuhan air untuk kelompok dewasa adalah 1 ml/kkal, setara dengan 2900 ml pada laki-laki dewasa dan 2200 ml pada wanita dewasa. Untuk bayi dan anak-anak kebutuhan 1.5 ml/kkal pengeluaran energi (FNB 1989). Kelompok dewasa, asumsi metode penghitungan tersebut adalah pada kondisi lingkungan normal, dengan model seorang laki-laki berusia 19-50 tahun, BB 70 kg, kebutuhan energi 38-41 Kkal/kg BB/hari atau aktifitas ringan dan sedang. Sehingga diperoleh kebutuhan air sebesar 2660-2870 ml/hari atau 11-12 gelas. Kebutuhan orang dengan aktifitas tinggi, seperti atlet akan berbeda dengan standar di atas. Pada tahun 2004 FNB merekomendasikan kebutuhan air (DRI) pada remaja 14-18 tahun laki-laki 3.3 L/hari dan perempuan 2.3 L/hari. Pada kelompok dewasa (19-70 tahun) kebutuhan air sebesar 3.7 L/hari bag! laki-laki dan 2.7 L/hari bagi wanita.
World Health Organization (2005) Review WHO bersama ILSI menunjukkan kebutuhan air untuk hidrasi pada kelompok dewasa adalah 2.9 L/hari bagi laki-laki dan 2.2 L/hari bagi wanita pada kondisi normal. Namun untuk buruh yang bekerja pada suhu tinggi berturut-turut sebesar 4.5 L/hari baik untuk laki-laki dan wanita. Panduan umum kebutuhan air minum 2 L/hari, tetapi kebutuhan akan meningkat saat fisik kerja berat dan suhu udara tinggi. Keringat dapat mencapai 3-4 L/jam yang bervariasi tergantung pada intensitas kerja, suhu, udara, kelembaban, kondisi awan dan baju yang dikenakan. Militer US menetapkan batasan konsumsi air minum untuk tidak melebihi 1.03 L/jam atau 11.35 L/hari.
Kebutuhan air Kelompok Umur BALITA BB : (10-20 kg) BB : > 20 kg 1000 ml (+ 50 ml / kg untuk setiap kg pertambahan di atas 10 kg) BB : > 20 kg 1500 ml (+ 20 ml / kg untuk setiap kg pertambahan di atas 20 kg) Dewasa ( >18 tahun) 40-60 ml / kg BB Manula ( ≥ 65 tahun) 1500 ml
Pengaturan air tubuh Kehilangan air dari tubuh terutama melalui ginjal (urin) dan saluran pencernaan (feses) atau disebut dengan sensible/measurable water loss. Sedangkan kehilangan air melalui paru-paru dan kulit disebut dengan insensible water loss. Ginjal merupakan organ utama yang mengatur kehilangan air kentara. Jumlah asupan air dan pengeluarannya akan membentuk keseimbangan air di dalam tubuh (Whitmire, 2004):
Keseimbangan air: Guyton AC. 1996 Asupan 1400 Minuman 700 Makanan 200 Oksidasi seluler 2300 Total Pengaturan suhu normal Urin 100 Feses Kulit (perspirasi) 350 Kulit (tidak kentara) Pernafasan tidak kentara) Pengaturan suhu panas 1200 250 Pernafasan (tidak kentara) 3300
Pengaruh hidrasi pada Kesehatan, Sekitar 12-15% populasi menderita batu ginjal dengan berbagai faktor diantaranya kebiasaan minum yang kurang. Prevalensi batu ginjal yang tinggi dijumpai pada populasi yang pengeluaran urinnya rendah, sehingga terjadi peningkatan konsentrasi padatan yang memudahkan pembentukan batu. Resiko tersebut meningkat ketika volume urin kurang dari 1 L/hari. Ketika jumlah minuman dapat ditingkatkan sampai dengan pengeluaran urin menjadi 2-2.5 L/hari, meskipun tanpa ada perubahan diet maupun pengobatan lainnya, kejadian batu ginjal dapat dicegah. Telah dibuktikan pada kelompok anak dan dewasa terdapat hubungan konsumsi air dengan pencegahan terjadinya obesitas, karena minum banyak air dapat mengurangi rasa lapar
Pengaruh hidrasi pada performa fisik, dan Kebugaran Sawka et a/. (2000) melaporkan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume cairan baik intrasel maupun ekstrasel serta menurunkan cardiac output. Suhu tubuh akan meningkat karena penurunan laju pengeluaran keringat. Dehidrasi juga diketahui akan menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit pada otot. Studi dampak dehidrasi yang disengaja terhadap performa fisik masih menunjukkan hasil yang belum konsisten sehingga masih memerlukan studi lebih lanjut (Williams 2005). Sebagian besar studi menemukan bahwa dehidrasi 4% sampai 8% berat badan tidak berhubungan dengan faktor performa fisik seperti intense muscular effort, isomeric muscle strength atau endurance. Studi lain menunjukkan bahwa dehidrasi 4% secara signifikan mengganggu performa fisik seperti pelaksanaan anaerobic muscular endurance yang lebih lambat 20-30 detik, juga menurunkan 15% knee extention endurance. Mekanisme gangguan diperkiraan karena otot Kehilangan Kalium dan peningkatan suhu otot selama olanraga
Pedoman konsumsi air Salah satu isi dari 13 Pesan Umum Gizi Seimbang adalah "Minumlah air dalam jumlah yang cukup dan aman" (Departemen Kesehatan, 1995). Dalam pedoman tersebut, orang dewasa Indonesia disarankan untuk mengkonsumsi minimal 2 liter atau 8 gelas air minum setiap hari dalam kondisi lingkungan normal untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh serta menjaga kesehatan. Walaupun pedoman tersebut telah dirumuskan sejak tahun 1995, pada kenyataannya masih belum populer di masyarakat
Hydration studi IPB, UNAIR,UNHAS 2009