THE EMPLOYMENT AND WAGE Pengantar Ilmu Ekonomi II Dr. Siti Nurjanah , SE, M.Si THE EMPLOYMENT AND WAGE M.Rifki Fadilah (8105142661) Nabilah (8105141531) Risya Tri Annisa (8105142664) Tyas Arydevanti (8105141534)
SIKLUS PEREKONOMIAN penduduk Tenaga Kerja Angkatan kerja Bekerja Bekerja Penuh Setengah Menganggur Pengangguran Bukan angkata kerja Pelajar Ibu rumah tangga Pensiunan Bukan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Penduduk yang memasuki usia produktif kerja, baik yang sedang bekerja maupun sedang mencari pekerjaan. Bukan Angkatan Kerja (Potential labour force) yaitu golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain penerima pendapatan.
Cara Menghitung Angkatan Kerja Tingkat partisipasi angka kerja adalah angka perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam presentase. Ket: TPAK = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ANGKATAN KERJA TPAK = X 100% JUMLAH PENDUDUK >10 TAHUN
BERDASARKAN KUALITASNYA 1. Tenaga kerja terdidik Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain 2. Tenaga kerja terampil Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
LANJUTAN….. c. Tenaga kerja tidak terdidik Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya
PENGANGGURAN Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR). penduduk usia kerja yang belum mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang semacam ini merugikan negara dan secara khusus memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja.
ANGKA KETERGANTUNGAN Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang penduduk produktif disebut angka ketergantungan. Dilihat dari segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan penduduk makin berat beban penduduknya. Angka ketergantungan (DR) DR = Jumlah penduduk usia nonproduktif Jumlah penduduk usia produktif X 100 %
TERBUKA (OPEN UNEMPLOYMENT) SETENGAH MENGANGGUR (UNDEREMPLOYMENT) TERSELUBUNG (DISGUISED UNEMPLOYMENT) TERBUKA (OPEN UNEMPLOYMENT) SETENGAH MENGANGGUR (UNDEREMPLOYMENT) PENGANGGURAN MENURUT LAMA WAKTU KERJA
JENIS-JENIS PENGANGGURAN 1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia kerja : yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan yang sudah pernah bekerja namun berhenti yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak
2. Setengah menganggur (under employment) Menurut ukuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan, dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini : Setengah penganggur kentara Setengah penganggur tidak kentara Setengah penganggur potensial
3. Pengangguran terselubung atau tersembunyi (invisible unemployment) yaitu suatu keadaan di mana seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk menghasilkan kecil
BERDASARKAN FAKTOR PENYEBAB TEKNOLOGI UNEMPLOYMENT BERDASARKAN FAKTOR PENYEBAB SIKLIS/ KONJUNGTUR MUSIMAN STRUKTURAL FRIKSIONAL VOLUNTARY
JENIS-JENIS PENGANGGURAN 1. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer. Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena adanya pergeseran pada penawaran dan permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga pengangguran ini tidak serius karena bersifat sementara. Ada juga yang memberi istilah pengangguran normal atau pengangguran mencari (search employment).
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur perekonomian sebagai akibat perkembangan ekonomi. Dengan adanya perubahan itu dituntut juga perubahan dalam keterampilan tenaga kerja. 3. Pengangguran voluntary atau voluntary unemployment adalah pengangguran karena adanya orang yang sebenarnya masih bisa bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja
4.Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu panen banyak tenaga kerja yang menganggur 5.Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia
CARA MENGATASI PENGANGGURAN Pengangguran siklis : 1. Pemerintah nenbuka proyek yang bersifat umum (padat karya) 2. Mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa memperluas pasar barang dan jasa. Pengangguran struktural : 1. Pendidikan dan pelatihan (diklat) 2. Memindahkan tenaga kerja ke tempat yang membutuhkan 3. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada
LANJUTAN….. Pengangguran friksional : Pengangguran musiman : 1. Mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran kerja 2. Menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin Pengangguran musiman : Pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain melatih seseorang agar memiliki keterampilan untuk dapat berkerja pada “masa menunggu” musim tertentu
FAKTOR PENYEBAB UNEMPLOYMENT Tingkat investasi rendah sehingga perusahaan dalam negeri sulit mengembangkan dan memperluas usahaanya Angkatan kerja yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja Tidak memiliki kemauan wirausaha Tidak ada kecocokan upah Informasi yang tidak lengkap FAKTOR PENYEBAB UNEMPLOYMENT
UPAH Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayar-kan menurut suatu perjanjian kerja, kesepa-katan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan . UU NO.13 TAHUN 2003
Perbedaan Upah Nominal dan Upah Riil Upah nominal yaitu jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga mental/fisik pekerja yang digunakan dalam proses produksi Upah riil yaitu tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut untuk membeli barang dan jasa keperluan pekerja
Hubungan antara Produktifitas dan Upah Produktifitas yang semakin tinggi (marginal revenue product / MRP) akan menyebabkan upah semakin tinggi.
Tingkat Produktifitas dan Upah Riil Tingkat Upah E1 W1 E0 W0 MRP1 = D1 MRP0 = D0 S Jumlah Tenaga Kerja
Sumber-sumber Kenaikan Produktifitas Kemajuan teknologi produksi Perbaikan sifat-sifat tenaga kerja Perbaikan organisasi perusahaan dan masyarakat
PASAR TENAGA KERJA suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja.
Fungsi Tenaga Kerja Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja
Manfaat Tenaga Kerja Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat mengurangi penggangguran Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan.