Pengristalan protein.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYERAPAN-PENGALIRAN DAN KEHILANGAN AIR
Advertisements

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI
KONSENTRASI ZAT Molaritas = mole / L larutan
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
KESETIMBANGAN LARUTAN
Jenis Ikatan pada zat padat :
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair
ANALISIS PROTEIN.
Faktor Abiotik.
Karakteristik Komponen Pangan
Teknik Menghilangkan Protein
Bab III Zat dan Wujudnya.
Kristalisasi.
Kristalisasi.
SIFAT – SIFAT CAMPURAN LARUTAN DAN KOLOID.
PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
= Pengendapan protein secara lambat dan terkendali
ZAT PADAT.
SIFAT POLAR DAN KELARUTAN
V O L U M E T R I P E N D A H U L U A N ASIDI-ALKALIMETRI
Materi Tiga : LARUTAN.
PERSAMAAN REAKSI : REAKSI MOLEKUL REAKSI ION LENGKAP REAKSI ION BERSIH
BAB VIII Larutan Sifat dasar larutan Konsentrasi larutan
KIMIA DASAR II. STOIKIOMETERI.
KESETIMBANGAN LARUTAN
PENGANTAR PRAKTIKUM TEKNIK PEMISAHAN PROTEIN
PENINGKATAN TITIK DIDIH
LARUTAN DAN KELARUTAN PADA KRISTAL
PEMURNIAN Lanjutan.
PEMBENTUKAN LARUTAN dan KONSENTRASI LARUTAN
KESETIMBANGAN LARUTAN
Larutan.
KESETIMBANGAN LARUTAN
KELAS XII SEMESTER 1 SMKN 7 BANDUNG
KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5
IKATAN KIMIA.
Air.
I. Air dan Buffer.
METODE ANALISIS TITRIMETRI
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Larutan.
Kristalisasi.
Kristalisasi.
EKSTRAKSI DNA 13 Juni 2016.
ELEKTROKIMIA.
Tumbuhan dan lingkungannya
ARANG AKTIF ~> arang aktif atau karbon aktif adalah suatu bahan padat berpori yang merupakan hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon ~> arang yang.
Stoikiometri Larutan + Koloid
ASS. WR. WB.
KESTABILAN KOLOID.
ANALISIS BAHAN PENGAWET ALAMI PADA MINUMAN
Identifikasi Mikroba.
KESETIMBANGAN LARUTAN
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
KIMIA ANALISIS SENYAWA APA ? 2. ANALISIS KUANTITATIF
Argento-Gravimetri.
KOLOID KELOMPOK 5: BELLA OKTARI EMMIA YULITA GINTING FELYSIA ALODIA
TITRASI ASAM BASA.
Air Aris Fitridiana IX F 04.
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Koefisien Partisi Suatu zat terlarut ditambahkan kedalam campuran pelarut yang saling tidak bercampur, zat terlarut tersebut mendistribusikan dirinya sendiri.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI OBAT
Titrasi Asam Basa Powerpoint Templates Oleh: Deismayanti Lia Agustina
Kelarutan (s)  Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.  Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam.
OLEH: MIFTAHUL JANNAH NURDIYATI. Pendahuluan Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, dimana terjadi perpindahan massa (mass.
AIR*) DAN TUMBUHAN *) 90 – 95 % tumbuhan adalah air.
Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan
Kesetimbangan Kelarutan
IKATAN KIMIA Grup 2 1. Nia Audia Bandar Zulfian12009.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
Transcript presentasi:

Pengristalan protein

Langkah penentuan struktur Penyiapan sampel murni Pembuatan kristal Pengumpulan data kristalografi Pembuatan dan penyelesaian model struktur Analisis struktur

Pengristalan Kristal tunggal → analisis struktur XRD Kalau perlu dalam gravitasi mikro Prosedur coba-coba (trial and error) Makin murni protein, makin baik kesempatan menumbuhkan kristal Syarat lain protein: memiliki sifat permukaan yang sama (muatan yang sama) → untuk pengemasan molekul dalam kristal)

Tahap penting pengristalan Penentuan kemurnian protein Pelarutan protein dalam pelarut yang cocok → dengan garam atau pelarut organik (untuk protein membran perlu deterjen) Pengkondisian superjenuh untuk pembentukan inti kristal → pembentukan agregat kecil Pertumbuhan kristal → pengikatan molekul baru pada permukaan inti krital

Kurva kelarutan protein

Pengendapan protein Melalui penambahan garam, PEG, atau pelarut organik Garam: salting out (pelemahan gaya tolak dan dehidarasi permukaan protein) PEG: menarik air dan mengimobilisasi air Pelarut organik: efek elektrostatik (gaya elektrostatik ~ 1/tetapan dielektrik) Melalui pengubahan pH dan suhu

Berapa gram protein? Ukuran kristal yang umum: 0,2 × 0,2 × 0,2 mm (0,008 mm3 atau sekira 10 µg protein) 1 mg protein → 100× percobaan Pretein membran sangat sulit dikristalkan Cara lama penambahan detergen Cara lain: fase kubus lipid sebagai matriks pengristalan protein

Teknik pengristalan Metode batch Difusi cair-cair Difusi uap Dialisis Tetes menggantung Tetes duduk Dialisis

Contoh: kristalisasi fosfolipase A membran luar Hanging-drop vapour diffusion Protein solution: 8 mg/ml OMPLA 1,5% -oktil-glukosida 10 mM buffer suksinat, pH 6,5 1 mM NaN3 Reservoir solution: 25-29% 2-metil,2,4-pentanediol 1 mM CaCl2 0,1 M Bis-Tris pH 6.0

Kristal amilase Protein: 10 mg/ml 40% PEG600 50 mM CaCl2 50 mM NaCl 100 mM MES pH 6.5 40% PEG600 200 mM Ca-asetat 100 mM cacodylate pH 6.5, 40% PEG600 100 mM MES, pH 6.5 75 mM CaCl2 25 mM NaCl

Kristal ABS (fragmen FBP) Tetes: 1 ml ABS (9.0 mg/ml) + 1 ml lar pengendap, pada 20oC Larutan pengendap: 0.1 M NaAc pH 4.6, 1.5% PEG1500 Kristal batang Tumbuh setelah 4 hari (ukuran 300 × 2 × 2 µm)

Catatan awal kristal Muka datar (merefleksikan kemasan teratur molekul, ion, atau atom) Periksa dengan mikroskop pemolarisasi

Persiapan percobaan XRD Kristal: 40–60% berisi air/pelarut Keuntungan: dapat melakukan reaksi dalam kristal Kerugian: labil karena air mudah menguap Cryo (100–120 K, N2 cair) →perlu cryoprotectant Mounting kristal Letak pada kepala goniometer Amati data osilasi sekira 0,15o Ambil data hingga 3o

Persamaan Bragg: 2 d sin θ = λ

Difraksi

Difraksi dalam 3D

Catatan Pengristalan: tahap utama dalam XRD No crystal no structure Mounting kristal: perhatikan ketebalan kapiler Pola sinar-X (sinar terdifraksi sering disebut refleksi)