MONGIN-FERDINAND DE SAUSSURE (Pelopor Strukturalisme)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mutia Rahmi Pratiwi Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
Advertisements

M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-2
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE DALAM MENGKAJI FENOMENA SOSIAL
KAJIAN SEMIOTIKA.
Tokoh-tokoh Bahasa dan Aliran Bahasa
Pengantar Kesusastraan Umum
STRUKTURAISME GENETIK
TEORI STRUKTURALISME DAN SEMIOTIKA
Linguistik : Sebuah Pengantar 24 Februari 2014
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
Pengantar Linguistik Umum 10 September 2012 Nadya Inda Syartanti
STRUKTURALISME Dewi Puri Astiti.
Hakikat Bahasa Pengantar Linguistik Umum 4 November 2013
Pengantar Kesusastraan Umum
Bahasa : Sebuah Pengantar 24 Februari 2014
Tokoh-Tokoh Linguistik Abad 20
Strukturalisme Genetik
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Teori Semiotika Komunikasi
HAKIKAT BAHASA MENURUT FERDINAND DE SANSSURE
Pengantar Linguistik Umum
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
SEMANTIK >Kata semantik diturunkan dari kata Yunani “semainein” yang mempunyai arti bermakna atau berarti. >Aminuddin (1988 : 15) menjelaskan bahwa semantik.
ALIRAN STRUKTURAL TEGUH SETIAWAN.
MATA KULIAH SEMINAR TUJUAN MATA KULIAH SEMINAR , 2 SKS DIMAKSUDKAN UNTUK MEMBEKALI MAHASISWA AGAR TERBIASA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENYELESAIKAN MASALAH.
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Pengantar Semiotika Satya Hermawan.
KONSEP TEKNOLOGI.
SOSIOLOGI DESAIN TIU: Setelah mengikuti Mata Kuliah Sosiologi Desain, mahasiswa mengerti tentang proses pemikiran dan perwujudan hasil karya yang terkait.
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
Manusia Dan Kebudayaan
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
SEMIOTIKA VISUAL Penganut “Aliran” (Saussurean) Wisnu Adisukma, M.Sn.
Muhammmad Noor Hidayat Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
Realitas & “Kesadaran” Semiotika
1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik
METODOLOGI PENELITIAN BAHASA DAN SASTRA
Materi Perkuliahan UNDA
SEMANTIKA merupakan bidang kajian dari ilmu SEMIOTIKA (hubungan antara penanda dan petanda (Moris,1938) SEMANTIKA Dari Bahasa Yunani : “Semantikos” = memberikan.
SEMANTIKA merupakan bidang kajian dari ilmu SEMIOTIKA (hubungan antara penanda dan petanda (Moris,1938) SEMANTIKA Dari Bahasa Yunani : “Semantikos” = memberikan.
Ferdinand de Saussure dan Semiologi
Ferdinand de Saussure dan Semiologi
MANFAAT SOSIOLOGI Kartika Melati Putri
Matakuliah Sosiolinguistik
C. ZAMAN PERTENGAHAN Dari zaman pertengahan ini yang patut di bicarakan dalam studi bahasa, antara lain peranan kaum modistae, tatabahasa spekulativa,
S E M I O T I K A (sebuah pengantar)
KAJIAN SEMIOTIKA.
SEJARAH ANALISIS WACANA Analisis wacana sebagai sebuah disiplin ilmu (linguistik makro) mulai berkembang sejak tahun 1960-an.
Filsafat pendidikan Abdul Sani (A1A513201) Eka Hendiana Safitri (A1A513245) Syamsudinnor (A1A513237) Dosen Pengampu: Prof. Dr.H. Suratno, M.Pd.
Pengantar Kesusastraan Umum
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Gagasan Awal tentang Belajar
MANUSIA, KEBUDAYAAN, DAN PERADABAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KEDUDUKAN FILOLOGI ANTARA ILMU-ILMU LAIN
Pengenalan Ilmu Linguistik dan Bahasa:
HAKIKAT BAHASA DAN LINGUISTIK : SATU PERBANDINGAN
OLEH : NUR ENDAH JANUARTI, MA
BBM 3105 FALSAFAH BAHASA MELAYU SESI BERSEMUKA KEDUA
PENGERTIAN LINGUISTIK
Pengenalan Ilmu Linguistik dan Bahasa:
PEMBIDANGAN LINGUISTIK
NOTA 3 BBM 5201 PEMBANGUNAN BAHASA MELAYU: PENDEKATAN STRUKTURAL
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
BBM 3105 FALSAFAH BAHASA MELAYU SESI BERSEMUKA KEDUA
Pengenalan Ilmu Linguistik dan Bahasa:
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Pengantar Sosiologi.
Teori Semiotika ROLAND BARTHES Ketua : Restu Anggraeny Dwi Sartika ( ) Anggota : Deliana Yulianti ( ) Gilang Gandara ( )
STRUKTUR SOSIAL DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Transcript presentasi:

MONGIN-FERDINAND DE SAUSSURE (Pelopor Strukturalisme) Latar Belakang Pendidikan Saussure (1857-1913) Umur 15 tahun menulis “Essai sur les langues” Tahun 1874 belajar bahasa Sansekerta, kuliah ilmu kimia & Fisika di Universitas Jenewa Tahun 1876-1878 belajar ilmu bahasa di Leipzig Tahun 1878-1879 belajar ilmu bahasa di Berlin (belajar dari tokoh besar linguistik Brugmann dan Hubschmann) (Membaca karya linguis Amerika William Dwight Whitney) Tahun 1878 menulis Mémoire sur le systéme primitif de voyelles dans les langues indo-européennes (Catatan tentang sistem vokal purba dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa) Tahun 1880 mendapat gelar doktor summa cum laude dari Leipzig (Disertasi: De l’emploi du génetif absolu en sanscrit) Akhir tahun 1906 ia menggantikan seniornya di Jenewa mengajar linguistik historis Tahun 1908-1909 ia mulai memasukkan kajian linguistik sinkronik Tahun 1910-1911 ia mengajar linguistik sinkronik secara penuh Tahun 1913 meninggal Tahun 1916 catatan kuliah yang diberikan diterbitkan dalam bentuk buku Cours de linguistique générale oleh Charles Bally dan Albert Sechehaye.

Dasar pemikiran Saussure: Kegelisahannya dalam menentukan objek linguistik. Biologi dan ilmu alam lain memiliki objek yang jelas sebagai data penelitian. Pada akhir abad 19 pandangan bahwa bahasa sama dengan makhluk hidup mulai ditinggalkan. Jika bahasa bukan lagi sebagai makhluk hidup, apa yang menjadi objek kajian linguistik? Pertanyaan itu terjawab lewat kuliahnya tentang linguistik umum di Jenewa

Ajaran Saussure dalam kuliah linguistik umum: Perbedaan antara langue, parole, langage Perbedaan antara kajian sinkronis dan diakronis Hakekat tanda bahasa Perbedaan antara hubungan asosiatif/paradigmatis (vertikal) dan sintagmatis(horizontal) Perbedaan antara valensi, isi, dan pengertian

Bahasa sebagai fakta sosial Dalam menentukan objek linguistik, Saussure dipengaruhi oleh Emile Durkheim (1858-1917) seorang ahli sosiologi. Masyarakat dapat diteliti secara ilmiah karena interaksi antar anggota-angotanya dapat membentuk fakta sosial yang dijadikan sebagai data empiris. Tugas sosiologi adalah mempelajari dan memajankan jangkauan fenomena yang berbeda dari fenomena fisik dan fenomena psikologi. Fenomena itu melekat dalam masyarakat dan disebut fakta sosial. Fakta sosial adalah gagasan di dalam minda kolektif (collective mind) dari suatu masayarakat. Contoh fakta sosial adalah sistem kekerabatan, kepercayaan, dan tradisi. Berdasarkan pemikiran itu, Saussure beranggapan bahwa bahasa dapat dianggap sebagai fakta sosial karena: dapat dilepaskan dari penuturnya diwariskan kepada generasi penutur berikutnya melalui pengajaran meliputi suatu masyarakat menjadi kendala bagi penuturnya alih-alih memberi pilihan lain lepas dari perkembangan historis sehingga bahasa dapat dikaji secara ilmiah.

Langue, Parole, dan Langage Keseluruhan apa yang diujarkan orang Manifestasi dari individu dari bahasa. Bukan fakta sosial karena merupakan hasil individu yang sadar. Bersifat perorangan, berubah-ubah, heterogen, dan mengandung banyak hal baru. Pemeriannya bersifat takterbatas karena dituturkan oleh banyak orang. Dirumuskan sebagai (1 +1’ +1’’ + 1’’’ …) Langue: Keseluruhan kebiasaan yang diperoleh secara pasif. Diajarkan oleh masyarakat sebelumnya. Merupakan kesadaran kolektif dalam diri penutur (1+1+1+1…) = 1. Suatu sistem nilai yang murni yang ditentukan oleh pengamatan atas parole. Merupakan keseluruhan kesan yang tersimpan dalam otak setiap orang. Produk sosial dari kemampuan bahasa dan sekaligus merupakan keseluruhan konvensi yang dipengaruhi oleh keompok sosial tertentu.

Langage [ parole + Langue] Langue adalah fakta sosial yang di dalamnya mengandung pola-pola di belakang tuturan-tuturan dari penuturnya. Pola tersebut bersifat abstrak dan stabil sepanjang waktu karena Perubahan yang terdapat dalam langue sangat lambat sehingga hampir tidak terasa perubahannya. Objek penelitian adalah LANGUE, bukan PAROLE atau LANGAGE

Kajian sinkronis vs. diakronis Pada abad ke-19 kelompok Junggrammatiker berpendapat bahwa pendekatan historis komparatif merupakan satu-satunya kajian linguistik yang ilmiah. Namun, pendapat tersebut ditentang oleh Saussure karena: 1. Ada fakta-fakta bahasa lain yang hanya dapat dikaji secara sinkronis, yaitu bahasa yang dilihat dari sudut pandang penggunanya. 2. Kajian sinkronis menghasilkan deskripsi bahasa yang lebih sistematis dibandingkan dengan kajian diakronis. Kajian diakronis dapat dilakukan dengan memerikan bahasa secara sinkronis terlebih dahulu. 4. Kajian diakronis yang dilakukan oleh kelompok Junggrammatiker tidak menjelaskan efek atas perkembangan bahasa pada masa tertentu. Oleh karena itu, Saussure berpendapat bahwa kajian sinkronis merupakan kajian bahasa yang bersifat ilmiah, alih-alih kajian diakronis.

Tanda bahasa Langue adalah “khazanah tanda” sehingga objek linguistik: “Tanda Bahasa” Tanda Bahasa menyatukana konsep dan citra akustik konsep Citra akustik signifié signifiant petanda penanda = Signe Linguistique “tanda bahasa”

HUBUNGAN ASOSIATIF DAN SINTAGMATIS John gave Mary a ring He They Table Sun Etc. See Meet Write Knew Etc. Him Them Room Mind Etc. The An One Those Etc. Flowers Present Warning Surprise Etc.

KONSEP VALENSI, ISI, DAN PENGERTIAN Valensi: Nilai atau hubungan antarunsur yang dapat dipertukarkan atau beroposisi Pengertian: signification, asosiasi suatu bunyi dengan suatu konsep. (makna referensial dalam semantik) Isi : konten, yang mencakup valensi dan pengertian Ketiga konsep tersebut oleh Saussuredigunakan untuk menjelaskan bahwa bahasa adalah forma atau bentuk, bukan substansi yang identik Dengan aspek material dari bahasa.

PENGARUH SAUSSURE DALAM LINGUISTIK KONSEP RELASI LINIER IC ANALYSIS (AMERIKA) John kicked the ball

Penerapan dalam bidang fonologi bahasa Inggris: PARADIGMATIS VS SINTAGMATIS LONDON SCHOOL ( JR FIRTH) SYSTEM STRUCTURE NEO-FIRTHIAN (HALLIDAY) Penerapan dalam bidang fonologi bahasa Inggris: C1 V C2 p i t b i t p i n p e n

BAHASA ADALAH STRUKTUR TANDA ALIRAN GLOSEMATIK (LOUIS HJELMSLEV) BAHASA ADALAH STRUKTUR TANDA TATA BAHASA STRATIFIKASI SEMIOTIK SEMANTIK PRANCIS

ANCANGAN STRUKTURALISME: SUATU CARA PANDANG YANG MENEKANKAN DESKRIPSI TENTANG STRUKTUR, YAITU SUATU TATANAN WUJUD-WUJUD YANG MENCAKUPI KEUTUHAN, TRANSFORMASI, DAN PENGATURAN DIRI (JEAN PIAGET) CLAUDE LEVI-STRAUSS MENGGUNAKAN ANCANGAN STRUKTURAL (LANGUE-PAROLE) DAN SINTAGMATIK-PARADIGMATIK UNTUK MENELITI KEBUDAYAAN (UPACARA, SISTEM KEKERABATAN, DLL)