GERAKAN MACAN TAMIL EELAM Di Sri Lanka
Sejarah Asia Selatan II ANGGOTA : *NURIL LAILIL M. (K4413046) *SATIVA PERMATA S. (K4413056) * TOMI BUDI P. (K4413066) Sejarah Asia Selatan II
Latar Belakang ……. Macan Tamil atau lengkapnya Macan Pembebasan Tamil Eelam adalah kelompok pemberontak dari Sri Lanka yang bercita-cita mendirikan Tamil Eelam, suatu negara impian di wilayah utara dan timur Sri Lanka yang populasi penduduknya murni dari etnis Tamil. Macan Tamil terkenal karena keterlibatannya dalam konflik bersenjata dengan pemerintah Sri Lanka sejak tahun 1976.
Asal-Usul Konflik Akar konflik ini mulai membesar ketika Inggris membangun kawasan-kawasan perkebunan di Sri Lanka Kedatangan Tamil dari Nadu yang memeluk agama Hindu membuat warga Sinhala terancam, apalagi penjajah Inggris memberikan tempat yang lebih baik kepada Tamil yang sebagai pekerja keras dan tidak banyak menuntut. Pada awalnya para pemimpin Sinhala dan Tamil saling bekerja sama namun kedua kelompok ini pecah pecah karena para pemimpin Tamil menolak posisi mereka diminoritaskan dalm Kongres Nasional Ceylon.
Lanjutan …… Akhirnya terjadi kerusuhan antara warga Tamil dan warga Sinhala Pemerintah penjajahan Inggris memberi kemerdekaan di Ceylon 4 Februari 1948. Sennayake menjadi menteri yang berusaha menghindarkan konflik antara warga Sinhala dengan warga Tamil. Persatuan nasional berhasil dikalahkan pada pemilu 1956
Lanjutan ……. Salomon Bandaranaike kemudian menjadi perdana menteri mengambil langkah pada 1956 melalui “Sinhala Only Act”. Akibatnya banyak warga Tamil yang mengundurkan diri karena tidak menguasai bahasa Sinhala. Keputusan itu langsung di ambil protes oleh para anggota parlemen Tamil dan menimbulkan Kerusuhan Pada tahun 1972, membentuk Macan Tamil yang lebih berdasarkan ideologis berbasis ras
Aktifitas Macan Tamil Perang Eelam I mulai terjadi 1976 Pada fase pertama ini, gerilyawan Macan Tamil melakukan dua operasi besar yaitu pembantaian di peternakan Kent dan Dollar terhadap warga Sinhala di Distrik Mullativu. Kedua Pembantaian Anuradhapura juga terhadap warga Sinhala. Pada fase pertama ini terjadi perang terbuka. India ikut campur tangan yakni mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian India atau Indian Peace Keeping Forces (IPKF) Perang Eelam II tahun 1990 sampai 1995 dibuka dengan kegagalan perundingan perdamaian antara pemerintahan Ranasinghe Premadasa dan Macan Tamil dan ditariknya Pasukan Pemelihara Perdamaian India. Pada bulan Oktober 1990, macan Tamil mengusir 28.000 warga muslim yang tinggal di Jaffna, yang membuat Tamil semakin menguasai Jaffna,
Lanjutan ….. Sepanjang Perang Eelam II itu, banyak sekali pertempuran sengit antara kader Macan Tamil dan Pemerintah Sri lanka. Perang Eelam III Fase Perang Eelam III terjadi pada tahun 1995-2000. Macan Tamil benar-benar menyiapkan diri untuk Perang Eelam III. Pada fase ini mereka memiliki persenjataan baru. Rudal panggul ini berhasil menjatuhkan dua pesawat pengangkut pasukan AVRO produksi Inggris yang terbang di tengah Semenanjung Jaffna. Setelah musibah jatuhnya kedua pesawat AVRO itu, militer Sri Lanka menyiapkan “Operasi Riviresa”. Macan Tamil yang sudah bersiap menyambut para penyerangnya dengan memasang banyak sekali ranjau di semua wilayah jalan yang bisa dilalui menuju Semenanjung Jaffna dan akhirnya terjadi pertempuran sengit. Dalam setahun kemudian para tiga komando Brigade militer Sri Lanka yang berperan besar dalam keberhasilan merebut Jaffna tewas, dan dua yang lainnya mengundurkan diri karena kecewa terhadap keputusan politik dan kepemimpinan militer.
Lanjutan ……. Akibatnya militer Sri lanka tidak mampu meneruskan posisi unggul mereka. Di Kolombo, markas besar militer Sri lanka menyiapkan”Operasi Thrivida Pahara” untuk menyelamatkan pasukan yang ada di Mullaitivu. Macan tamil mengerahkan juga pasukan lautnya untuk menyerang kapal bersenjata Angkatan laut sri lanka Ranaviru dengan aksi bunuh diri dan berhasil. Di darat pasukan Macan Tamil bisa menguasai markas Mullaitivu. Angkatan darat. Sri lanka berupaya merebut kembali Mullaituvu tetapi tidak berhasil. Setelah Maret 1997 , pemerintah mendorong sebuah operasi untuk membuka rute suplai militer ke Semenanjung Jaffna tapi gagal. Pada Februari 2000 Norwegia menjadi penengah
Lanjutan……. Pada Desember 2000 hingga April 2001, Macan Tamil melancarkan serangan baru, salah satunya di Elephant Pass. Macan Tamil mudah mengambil alih Elephant Pass tanpa mengirimkan pasukan bunuh diri. Macan Tamil dan Sri Lanka akhirnya menandatangani sebuah perjanjian gencatan senjata pada Februari 2002. Sejak itu Perang Eelam III berakhir. Kekerasan vs kekerasan Pada tahun 1983 itu, patroli Angkatan darat Sri Lanka di Jaffna dihadang dan dibantai oleh gerilyawan Tamil. Akibat peristiwa itu, selama beberapa hari massa warga Sinhala yang marah membunuh warga tamil dan menghancurkan harta milik mereka. Antara 4000 sampai 2000 warga Tamil tewas.
Cakar-cakar Tamil Eelam Ketika Macan Tamil resmi berdiri pada 5 Mei 1976, sudah memiliki angkatan perang berkekuatan 1.000 orang. Macan Tamil mengembangkan sayap-sayap di beberapa Negara. Mereka yang bersedia bergabung dengan macan Tamil diberikan pelatihan militer sangat serius serta penanaman ideologi pembebasan Tamil secara mendalam. Macan Tamil membentuk pasukan darat, pasukan laut, pasukan udara dan kesatuan kepolisian.
Pasukan Darat Macan Tamil Pasukan darat merupakan pasukan inti Macan Tamil. Macan Tamil juga membentuk pasukan elite yang disebut Macan Hitam. Macan Tamil merekrut anak-anak untuk memperkuat pasukan darat mereka. Sejumlah prajurit darat Macan Tamil juga diberi pelatihan membuat, merakit, hingga meledakkan bom.
Pasukan Laut Macan Tamil Pasukan Laut Macan Tamil resmi didirikan pada tahun 1984 dengan nama khusus Macan Laut atau Sea Tiger Awalnya tugas utama satuan ini adalah menyelundupkan personel dan perlengkapan antara basis-basis Macan Tamil di Tamil Nadu dan Semenanjung Jaffna, Sri Lanka. Macan Tamil mengembangkan perahu-perahu fiberglass ringan yang digunakan untuk aksi bunuh diri. Satuan Macan Laut juga memiliki pasukan katak. Macan Laut berhasil mengimbangi Angkatan Laut Sri Lanka dengan hasil diluar perkiraan. Pada awal Oktober 2006, angkatan laut Sri lanka berhasil menenggelamkan sembilan perahu tempur Macan Tamil.
Pasukan Udara Macan Tamil Pada 26 Maret Macan Tamil untuk pertama kalinya mempertunjukkan kekuatan angkatan udara mereka dengan mengebom pangkalan udara Sri Lanka. Jika dibandingkan dengan pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Sri Lanka, pesawat yang dimiliki Macan Tamil merupakan sebuah ancaman kecil Keberadaan pasukan udara Macan Tamil menunjukkan bagaimana sebuah organisasi seperti Macan Tamil mampu menggunakan segenap sumber daya untuk mendapatkan pesawat dan memfungsikan pesawat tersebut untuk fungsi-fungsi tempur.
Kepolisian Tamil Eelam Pada November 1991Prabhakaran meresmikan berdirinya pasukan Kepolisian Tamil Eelam. Tujuan utama satuan kepolisian ini adalah menjaga keamana warga Tamil, melayani kebutuhan-kebutuhan rakyat, mencegah kejahatan agar tidak sampai terlaksana. Macan Tamil memiliki Akademi Militer Tamil Eelam . Pada 23 Oktober 1991 Macan Tamil membentuk Klub anak-anak Chencolai
Jejak-Jejak Kehancuran Macan Tamil Banyak Konflik bersenjata antara gerilyawan Macan Pembebasan Tamil Eelam dan pemerintahan Sri Lanka dan militernya telah diupayakan untuk diselesaikan dengan jalan damai. Pada tahun 2000, misi Norwegia yang dipimpin Erik Solheim berhasil membawa Macan Tamil dan Pemerintahan Sri Lanka ke meja perundingan.
Sebab-sebab kehancuran Macan Tamil Pembelotan Kolonel Karuna Pada awal 2004 Komandan pasukan Macan Tamil di provinsi wilayah timur Sri Lanka, yang terkenal dengan nama Kolonel Karuna, bersama 5.000 pengikutnya membelot Terjadinya bencana tsunami pada 26 Desember 2004
Penyerbuan Puthukudiyiruppu Pada 19 Februari 2009, Angkatan Darat Sri Lanka secara bertahap mengepung kota kecil Puthukudiyiruppu, yang masih berada dalam cengkeraman gerilyawan Macan Tamil berkekuatan lebih kecil Setelah bertempur sengit selama beberapa hari, pada 24 Februari 2009 pasukan Divisi 58 berhasil menguasai benteng parit tanah Macan Tamil di wilayah Kombayil, di barat daya Puthukuddiyiruppu
Hari-Hari Terakhir Macan Tamil 4 Mei 2009, Macan Tamil semakin terpojok dikawasan seluas 4,5 kilometer persegi di sekitar selatan Rektavanikkal, kawasan hutan Mullaitivu 8 Mei 2009,Para gerilyawan Macan Tamil, yang sebelumnya menggunakan kawasan hutan sebagai benteng perlindungan sekaligus perlawanan mereka, semakin terpojok hingga akhirnya memutuskan berlindung di kawasan yang justru ditetapkan militer Sri Lanka sebagai kawasan bebas tembakan di Karayamullivaikkal dan Vellamullivaikkal, di utara kota Mullaitivu
Lanjutan…… 10 Mei 2009, Operasi penumpasan terakhir Macan Tamil menjadi lebih sulit lagi karena juga merupakan operasi penyelamatan ribuan warga sipil yang dijadikan Macan Tamil sebagai tameng 15 Mei 2009, Pertempuran pun mendapatkan momentum baru. Pasukan Divisi 53 dan Divisi 58 bergerak maju ke wilayah terakhir yang dikuasai Macan Tamil dari sisi utara dan barat, sedangkan pasukan Divisi 59 berhasil menyeberangi celah sempit di sekitar laguna Nadhikadal di utara Mullaitivu untuk mengurung Prabhakaran dan sisa-sisa pengikutnya dari selatan
Lanjutan ……. 16-17 Mei 2009, Keteguhan sikap dan semangat tinggi pemerintah dan militer Sri Lanka untuk menumpas habis Macan Tamil akhirnya membuahkan hasil gemilang. Mereka berhasil menemukan para petinggi Macan Tamil, termasuk Prabhakaran, ditempat persembunyian terakhir mereka. Ketika itu dia dikelilingi sejumlah kadernya yang semuanya siap meledakkan diri untuk menghindari penangkapan. Mereka menempati sebuah tempat kecil dengan ukuran 100 meter kali 100 meter di utara Vellamulivaikkal.
Pembuktian-Pembuktian Pemerintah Kepada Dunia Internasional Beberapa organisasi, bahkan wakil-wakil Perserikatan Bangsa-Bangsa, mensinyalir militer Sri Lanka, ketika berperang, tidak membedakan antara warga sipil biasa dan mereka yang mengangkat senjata untuk bertempur Untuhlah pemerintahan Sri Lanka giat melakukan pendokumentasian sehingga bisa menunjukan sejumlah cuplikan video dan rekaman percakapan radio mengenai bagaimana Macan Tamil memperlakukan warga sipil yang justru menjadikannya sebagai tameng hidup
Hasil Diskusi sesi 1:
Hasil Diskusi sesi 2 :