Selamat BERTEMU KEMBALI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PP No. 32 Tahun 2013 Sebagai Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005
Advertisements

PEMBELAJARAN AKTIF DI PERGURUAN TINGGI Dr. Johannes, S.E., M.Si November 2011.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERMENDIBKUD No. 54 Tahun 2013 Tentang SKL.
PENGELOLAAN KURIKULUM
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
Peranan pendidikan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan
Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum 2013
UU NOMOR 20 TAHUN Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BAB II
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
KURIKULUM INTI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI draft-Februari 2015
Kurikulum D-3 Keperawatan Tahun 2014
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
KORPUS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem Munawar Ketua LP3M-UB
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Kebijakan program BINTEK pengembangan kpt dalam rangka PENINGKATAN MUTU pendidikan tinggi STKIP MUHAMMADIYAH SORONG, 7-9 JUNI 2017.
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
Penyaji: Momon Sulaeman
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG.
Pengembangan Kurikulum
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Nama Kelompok Emma Sherlyana A ( ) Yessi Mey W ( )
Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
HANDOUT 1 BELAJAR PEMBELAJARAN
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Tujuan dan Standar Kompetensi
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
Modul 4 - TOT RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Oleh: Anik Ghufron PENGEMBANGAN “LEARNING OUTCOME”
PENETAPAN MATAKULIAH PRODI DAN JUMLAH SKS C. Asri Budiningsih
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL Oleh : KUNTJOJO UNP Kediri 2008.
PENGEMBANGAN KURIKULUM KKNI
Transcript presentasi:

Selamat BERTEMU KEMBALI WORKSHOP PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUSI DIPLOMA lll KEPERAWATAN Hotel Kesambi Semarang 14 – 15 Agustus 2014

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 Fungsi Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Tujuan Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

TUNTUTAN GLOBAL KOMPETENSI MAHASISWA ABAD 21 BERDAMPAK PADA CARA PEMBELAJARAN OLEH DOSEN

1. Peran Pendidikan Tinggi Meningkatkan mutu & relevansi Meningkatkan kompetensi lulusan Hubungan Internasional Internasional Komunikasi Bahasa Asing TERMASUK

2. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA KEBIJAKAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Q ualification Framework Dan Arah Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2011

9 8 7 6 5 4 3 2 1 KKNI S3 S3T S2 S2T S1 SMU SMK RENCANA KEDEPAN AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR SPESIALIS 2 S2T SPESIALIS 1 PROFESI DIV/ S1T DIII DII DI SMK PROGRAM AKADEMIK PROGRAM VOKASI PROGRAM PROFESI PENGEMBANGAN KARIR BERBASIS PELATIHAN KERJA PENGEMBANGAN KARIR BERBASIS PENGALAMAN RENCANA KEDEPAN

PENGEMBANGAN KEILMUAN PENDIDIKAN BERBASIS PENGEMBANGAN KEAHLIAN AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KKNI 1 2 3 4 5 7 8 9 6 KKNI 1 2 3 4 5 7 8 9 6 S2 S1 S3 Sekolah Menengah Umum S2(T) D I D IV D III D II S3(T) Profesi Spesialis Sekolah Menengah Kejuruan PENDIDIKAN BERBASIS PENGEMBANGAN KEILMUAN PENDIDIKAN BERBASIS PENGEMBANGAN KEAHLIAN

KKNI LEVEL 5 (diii) Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU KOMPETENSI Kompetensi terfokus pada pengetahuan Kompetensi berfokus pada pengetahuan (hard skill), keterampilan, dan perubahan sikap, perilaku mahasiswa PROSES Pembelajaran pasif sebagai proses menerima pengetahuan (dosen aktif mahasiswa pasif) Pembelajaran aktif sebagai proses mencari dan membentuk pengetahuan (dosen dan mahasiswa aktif dalam pembelajaran) DOSEN Dosen menjalankan instruksi pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya Dosen menjalankan berbagai strategi yang membantu mahasiswa belajar guna ketercapaian kompetensinya MEDIA Media pembelajaran dengan media tunggal Media pembelajaran menggunakan berbagai media yang sesuai dengan ketercapaian kompetensi

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi (2) PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU EVALUASI Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan terpisah Proses pembelajaran & penilaian dilakukan berkesinambungan & terintegrasi. MANAJEMEN Manajemen pembelajaran model paket Manajemen pembelajaran fleksibel sesuai dengan minat belajar mahasiswa MASYARAKAT AKADEMIK Kurang terciptanya masyarakat akademik Terbentuknya masyarakat akademik melalui forum-forum ilmiah di kalangan dosen dan mahasiswa INSENTIF Insentif bagi dosen terbatas pada jadwal memberi kuliah Insentif diberlakukan pada tim teaching

Konsekuensi Pergeseran Paradigma (3) PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU KERJASAMA Kerjasama dosen dan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah belum terbentuk Terbentuknya kolaborasi yang harmonis dalam kegiatan ilmiah antara dosen dan mahasiswa KEGIATAN AKADEMIK Kompetensi hanya diperoleh dari intra-kurikuler Kompetensi diperoleh dari kegiatan intra-kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler

2 ARAH KURIKULUM

Watak/Perilaku Kolektif Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan Watak/Perilaku Kolektif Pembelajaran Sistem Nilai Kompetensi: Sikap keterampilan Pengetahuan Aktualisasi (Action) Internalisasi (Reflection) Watak/ Perilaku Individu Pengetahuan & Keterampilan Kurikulum Peduli Produktif Bertangggung jawab ... PTK dan dukungan lain: SarPras,...

Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural *tidak pernah berhenti belajar Peserta Didik Pembelajaran Lulusan yang Kompeten Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Pembelajar yang Sukses Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Manajemen dan Kepemimpinan Iklim Akademik dan Budaya Kurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Mahasiswa, Buku Pegangan Dosen) Rumusan Kompetensi dan Penyiapan Dosen

Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum UU Sisdiknas Bab III Pasal 4 ayat 3 : Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

Lanjutan... Bab X pasal 38 tentang kurikulum: Kurikulum dilakukan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Kurikulum memperhatikan: 1. peningkatan imtaq 2. peningkatan ahlak 3. peningkatan potensi, kecerdasan, minat 4. tuntutan dunia kerja 5. perkembangan IPTEKS 6. dinamika perkembangan global 7. persatuan nasional

ARAHNYA MAU KEMANA? Apa peran yang akan dimainkan oleh lulusan DIII Keperawatan? Jika perannya sudah ditentukan, maka….. Kemampuan apa yang perlu mereka kuasai agar dapat Berperan di masyarakat? tentukan Learning Outcomes Jika Learning Outcomesnya sudah ditentukan, maka…. Pembelajaran (isi dan cara penyampaiannya ) seperti apa?

Rambu-rambu yang harus dipenuhi Di tiap jenjang perlu dapat membedakan: Learning Outcomes Jumlah sks Waktu studi minimum Mata Kuliah Wajib : untuk mencapai hasil pembelajaran dengan kompetensi umum Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa Akuntabilitas asesmen Perlunya Diploma Supplement (surat keterangan pelengkap ijazah dan transkrip)

PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUSI DIPLOMA III KEPERAWATAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM Difokuskan : Kurikulum Institusional (32 SKS)

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM KKNI, Kualifikasi 5. (2012) (outcome) “Setelah lulus nanti, akan menjadi apa saja lulusan program studi ini?” BAB II, Hal.6, Buku Kurikulum Prodi D3 Kep. 2014

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM (output) “Untuk menjadi profil (.......yang ditetapkan) lulusan harus mampu melakukan apa saja?” BAB III, Hal.7, Buku Kurikulum Prodi D3 Kep. 2014

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni , obyek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan kajian bukan merupakan mata kuliah. BAB IV, Hal.10-28, Buku Kurikulum Prodi D3 Kep. 2014

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM Waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu, dengan melalui suatu bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu. BAB V, Hal.29-30, Buku Kurikulum Prodi D3 Kep. 2014

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM Adanya keterkaitan yang erat antar bahan kajian yang bila dipelajari secara terintergrasi diperkirakan akan lebih baik hasilnya; Adanya pertimbangan konteks keilmuan, artinya mahasiswa akan menguasai suatu makna keilmuan dalam konteks tertentu; Adanya metode pembelajaran yang tepat yang menjadikan pencapaian kompetensi lebih efektif dan efisien serta berdampak positif pada mahasiswa bila suatu bahan kajian dipelajari secara komprehensif dan terintegrasi

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM (Peta Kurikulum) Pengelompokan mata kuliah berdasarkan sistem tubuh, kebutuhan dasar manusia, respon atau tema. Pendekatan Paralel : disusun menjadi beberapa blok dan setiap blok menghasilkan kompetensi secara tuntas Pendekatan Seri : disusun berdasarkan tema yang menghasilkan kompetensi secara bertahap dari yang sederhana sampai kompleks Kombinasi Paralel dan Seri

KONSEP PENYUSUNAN PETA KURIKULUM : DALAM SETIAP SEMESTER DENGAN JUMLAH SKS TERTENTU (20 SKS) SETIAP SEMESTER TERDIRI DARI BERAPA BLOK DAN NON BLOK (MATA KULIAH) BLOK : MODUL DENGAN INTEGRASI HORIZONTAL ATAU VERTIKAL TIAP MODUL MEMILIKI BEBAN (SKS) YANG DIBAGI : TATAP MUKA, LAB. DASAR (PRAKTIKUM), TUTORIAL NON BLOK (MATA KULIAH WAJIB UMUM) DGN JUMLAH SKS TERTENTU

AKTIVITAS & MOBILITAS I AKTIVITAS & MOBILITAS II PETA KURIKULUM PENDIDIKAN D3 KEPERAWATAN (Contoh) No. SEMESTER I II III IV V VI Blok ILMU KEP. DASAR I OKSIGENISASI I NUTRISI I AKTIVITAS & MOBILITAS I ISTIRAHAT & TIDUR I 4 3 2 ILMU KEP. DASAR II OKSIGENISASI II NUTRISI II AKTIVITAS & MOBILITAS II ISTIRAHAT & TIDUR II CAIRAN & ELEKTROLIT I ELIMINASI I AMAN & NYAMAN I SEKSUALITAS I BIOMEDIK DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT II ELIMINASI II AMAN & NYAMAN II SEKSUALITAS II   RISET KEPERAWATAN I RISET KEPERAWATAN II LAB SKILLS – 1 (KEP.DASAR) LAB SKILLS – 2 (KEP.MED.BEDAH I) LAB SKILLS – 3 (KEP.MED.BEDAH II) LAB SKILLS – 4 LAB SKILLS – 5 LAB SKILLS – 6 1 Non Blok PSIKOLOGI PANCASILA KEWARGANEGARAAN AGAMA BAHASA INDONESIA KEWIRAUSAHAAN KARYA TULIS ILMIAH JLH SKS 18 24 23 12 112

NAMA BLOK CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHAN KAJIAN SLO JAM NUTRISI 1 MENGUASAI PRINSIP FISIKA TERMOFISIKA MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI …… …….. MENGUASAI PRINSIP BIOKIMIA MEKANISME KERJA HORMON MEKANISME KERJA ENZYM METABOLISME TUBUH METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK, MINERAL, VITAMIN DAN AIR KONSEP ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN MENNGUASAI KONSEP GIZI KONSEP DASAR NUTRISI PENGATURAN NUTRISI NUTRISI PADA BAYI KEBUTUHAN NUTRISI BAGI REMAJA dst KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI

Mata Kuliah Ilmu Alam Dasar dan Biomedik Dasar Membuat Tabel : Kelompok keilmuan, Capaian Pembelajaran , Bahan Kajian, SKS dan jumlah jam T dan P No. Mata Kuliah Ilmu Alam Dasar dan Biomedik Dasar Bobot (SKS/Jam) Capaian Pembelajaran Bahan Kajian jam 1. Gizi dan Diet (B.2) 2 2x14=28 Mengusai Konsep Gizi (1) Konsep Dasar Nutrisi (c.1) 1 Pengaturan Nutrisi (c.2) Nutrisi pd Bayi dan Anak (c.3) 3 Kebutuhan Gizi Remaja (c.4) dst Peran Perawat dalam pelaksanaan diet pasien 4 28 Asumsi : 1 SKS = 1 Jam (50’) tatap muka x 14 Minggu/Semester = Total 14 jam/Semester

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM Student-centered Problem-based Integrated Community-oriented Early clinical exposure Systematic SPICES !!!

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM Ceramah Tutorial (Problem Based Learning) Pleno Meeting Basic Laboratorium Skills Laboratorium Assignment (tugas) Field studies

TERIMA KASIH