Lapangan Pandang M. Hidayat Bag. Mata FK Unand/RS M.Jamil Padang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Indera SiswaNF.com.
Advertisements

Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
ANATOMI FISIOLOGI S1 KEPERAWATAN STIKES YOGYAKARTA
Detty Iryani Bagian Fisiologi FK-Unand.  Mata identik dengan kamera ◦ Memiliki sistem lensa ◦ Bayangan yang terbentuk yang jatuh di retina adalah.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
fiSIOLOGi DAN FISIKA pendengaran 2 LEONARDO W. PERMANA, DR., MARS
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
IPA BIOLOGI.
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
BAB 9 SISTEM KOORDINASI.
SISTEM SENSORIS II.
Sistem Saraf.
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem Saraf Pusat.
Uveitis Posterior.
Mata mrpk organ yang memiliki reseptor sensori paling banyak (70%) dibandingkan organ sensori persepsi yang lain. Terdapat 250 juta reseptor sensori.
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
SARAF KRANIALIS.
Lissa M Nanulaitta A7.  Seorang laki-laki 20tahun sedang berada di tempat yang terang dan kemudian berpindah ke ruangan yang gelap, sesaat.
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
Review Anatomi dan Fisiologi Mata Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners
GLAUKOMA AKUT Kelokmpok 1B: Alisya Putri Hannani Desi Kartika Sari
PENGKAJIAN OFTALMIK.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
ORGANON VISUS PENGLIHAT.
Saraf Kranial.
Psikologi Faal Unita Werdi Rahajeng -
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
Siepend 2006 presents… Praktikum Histologi © Cloud_str, 2009.
STROKE (CEREBRO VASCULAR ACCIDENT
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi
MATA.
SISTEM KOORDINASI DAN INDRA
TUGAS LAPORAN KASUS Dionissa shabira
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
Kompetensi Dasar Ke 9 SUSUNAN SISTEM SYARAF.
PERSEPSI & SENSASI.
ANATOMI FISIOLOGI DASAR
Fisiologi Visual (advance, blok 19 )
HISTOLOGI MATA.
Sistem Saraf Invertebrata
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Fisiologi III Eka Candra Sasmita Putri dr. Sp S
Kortikospinal dan Kortikobulbar
Glaukoma By Ronalda.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
Pembuluh darah kepala. Perdarahan arteri kepala berasal dari a.karotis komunis dan a.subklavia untuk mendarahi alat-alat di kepala yaitu tulang, jaringan.
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Mata.
Kelainan Kongenital Mata
ANATOMI SYARAF BY DRS. I WAYAN MERTA, M.Si..
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
BIMBINGAN BELAJAR HARAPAN BANGSA
MATA.
SISTEM DERIA UTAMA SUBJEK PEMBEDAHAN KOD MGS 2312 KATARAK.
Kuliah Rinologi Tadulako
GANGGUAN BERKAITAN DEFEK PADA STRUKTUR GLAUKOMA
PANCA INDERA LIA AULIA FACHRIAL.
1 JARINGAN SARAF Kelompok 4 Ines Gusti Pebri Gressha Vionalle Ademi Hidayati Hariska Andriani Fitria Sasmita Yezi Gita Rahayu Lisa Sya’baniar Rahma Erlis.
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

Lapangan Pandang M. Hidayat Bag. Mata FK Unand/RS M.Jamil Padang

Neuro Oftalmologi Mempelajari kelainan berbagai persyarafan mata atau gejala yg timbul pada mata akibat kelainan saraf lain khususnya SSP

Anatomi & Tofografi anatomi Jalur Visuil Lapang Pandang Nervus opticus ( N II )

Jalur Visuil/ visual pathway Jaras syaraf yg dilalui impuls sensasi penglihatan : sel ganglion retina → ke korteks visuil di lobus osipitalis

Pinggir kornea = limbus Trabekula , Kanal Schlemm Sklera , Uvea:-Iris / pupil -Korpus Siliaris -Koroidea Retina - -Epitel pigment ………NASAL BOLA MATA KANAN dari atas Bilik Mata Depan (BMD), Bilik Mata Belakang (BMB) Lensa kapsul, korteks, inti) Zonula Zinnii Korpus vitreum berselubung memb. hyaloid N. Optikus, berselubung: Duramater Arakhnoidea Piamater Cairan serebro-spinal Ber-myelin

Serat serat akson sel ganglion retina N.Optikus foramen optikum Traktus optikus Khiasma optikum Badan Genikulatum Lateral Radiasio optikus Korteks visuil sekitar fissura Calcarina

Impuls dari retina perifer akan menuju daerah corteks visuil lebih depan Dari perifer atas lewat jalur visuil bag. bawah . Dari retina sentral menuju ke puncak belakang oksiput >dan meliputi daerah itu lebih padat

Dari titik lebih sentral retina lebih ke belakang korteks visuil dari 1 titik cahaya jatuh pada “corresponding points”masing masing retina kanan dan kiri Disampaikan ke satu titik bersama di korteks visuil daerah fissura calcarina Dari titik lebih sentral retina lebih ke belakang korteks visuil Dari makula / fovea di puncaknya

Akson retina sblh nasal masuk  N.Optikus bersilang di khiasma optikum  tr. optikus kontralateral, BGL Radiasio Optikus  menyebar lob parietalis, temporalis, osipitalis  kortek visuil sisi yg sama di fisura calcarina. .

Cahaya masuk dr sblh kananretina temporalimpuls lewat bgn sisi yg sama khiasma  trak optikus  bersinap dg dendrit sel syaraf BGL Radiasio Optikus  menyebar lob parietalis, temporalis, osipitalis  kortek visuil sisi yg sama di fisura calcarina.

Lapangan Pandang Untuk menilai jalur visual normal Menilai bentuk lesi jalur visual dan menetukan lokasinya lokasi

Lesi jalur visuil Lesi N.Optikus : Skotoma sentral Buta sebelah Khiasma Optikum : Hemoanopsia Bitemporal Traktus Optikus :Hemianopsia Homonim Kontralateral Badan Genikulatum Lateral : Hemianopsia homonim

Khiasma Optikum Khiasma: Blkg menyatu dinding anterior ventrikel III Diatas kelenjer Hipofise Lateral diapit Art.karotis Interna kiri &kanan Serat syaraf medial retina bersilang ditengah khiasma, membelok ke N.optikus sebelahnya Serat dari daerah makula berada di bag.blkg atas khiasma berdekatan ventrikel III Dari ipsilateral retina berada dibag.lateral khiasma  traktus optikus ipsilateral

Tekanan dari blkg skotoma parasentral bitemporal. Tekanan pada khiasma menimbulkan ggn lap.pandang hemianopsia bitemporal Tumor hipofise,meningioma,tumor ventrikel III Tekanan dari blkg skotoma parasentral bitemporal. Tumor ventrike III Tekanan dari lateral hemianopsia binasal Aneurisma atau pengerasan Art.karotis interna

Lesi jalur visuil Lobus Temporal: Hemikwadranopsia Homonim bag atas. Bisa kongruen Lob.Parietal : HH lengkap atau bag.bawah Lobus Oksipital : HH kongruen, bag. sentral bisa bebas. Kedua Lob.oksipital : defek luas, bisa tersisa sentral (tunnel Vision)

Gambar

Lesi jalur visuil Lobus Temporal: Hemikwadranopsia Homonim bag atas. Bisa kongruen Lob.Parietal : HH lengkap atau bag.bawah Lobus Oksipital : HH kongruen, bag. sentral bisa bebas. Kedua Lob.oksipital : defek luas, bisa tersisa sentral (tunnel Vision)

Lesi lobus osipitalis hemianopsia homonim dg bag.sentral terbebas Lesi padaTraktus optikus, BGL, jaras radiasio optikusggn lap.pandang Hemianopsia homonim atau hemikuadranopsia. Radiasio optikus. impuls dari atas retina disalurkan disisi yg sama dlm lobus parietal bag.bawah mel jaras di sisi sama lobus temporalis Lesi lobus osipitalis hemianopsia homonim dg bag.sentral terbebas Art .serebralis medius & posterior

Lesi N.Optikus Sering berupa skotoma sentral> Lebih gelap perifer pada neuropati optik luetika Lebih gelap perifer: akibat demyelinasi.

Berkas syaraf dari nasal /bawah retina berbelok ke arah pangkal N Berkas syaraf dari nasal /bawah retina berbelok ke arah pangkal N. Optikus seberangnya (Wilbrand’s knee) Di “Meyer’s loop” lebih menjurus ke depan bawah

Lesi N. Optikus dekat Khiasma Lesi N.Optikus kiri dekat Khiasma : mengenai serat asal dari bagian bawah nasal retina kanan yang membelok ke arah pangkal N. Optikus, maka ada skotoma sentral ipsilateral dan defek lapangan atas temporal kontralateral

Lesi Khiasma I Hemianopsi bitemporal Tekanan dari arah bawah (adenoma hipofise, Ro: ada pembesaran sella. Karena kraniofaringioma, meningioma, aneurisma, (Ro:tanpa pembesaran sella) menekan serat syaraf dari arah rongga hidung Hemianopsi bitemporal atas. Dapat juga di bawah Vent.III Art. Karotis interna Traktus optikus N. Optikus H Khiasma diatas kel. Hipofise , diatas sella tursika, sinus sfenoidalis

Lesi Khiasma Hemianopsi binasal (jarang, tekanan lateral dari aneurisma A. Karotis Interna , arteriosklerotik, lesi vasanervorum) Art. Karotis interna Traktus optikus N. Optikus Hipofise Sella T. Sin.Sfen.

Hemianopsi bitemporal Lesi Khiasma I Hemianopsi bitemporal Tumor gagang hipofise atau tekanan di ventrikel III (TIK naik) mengenai bagian belakang yang ditempati serat syaraf dari makula . Sindrom akuaduk Silvius : tak bisa melihat ke atas, nystagmus retraksi, disosiasi pupil light-near Vent.III

Lesi Traktus Optikus Hemianopsi Homonim Tidak kongruen

Lesi BGL krn. Oklusi art. Hemianopsi Homonim lateral horizontal karena sumbatatan art. Choroidalis lateral ranting art. Sebralis post Hemianopsi Homonim sektorial atas bawah sumbatan art. choroidalis anterior ranting art. karotis

Lesi Lobus Temporalis Di atas . (“pie in the sky”) Hemianopsi Homonim Di atas . (“pie in the sky”) Di depan tidak kongruen. Makin mendekati lobus Osipitalis agak kongruen Perhatikan : gejala kejang, halusinasi berbentuk , prosopagnosi. Agnosi visuil Ujung lobus depan bebas serat Meyer’s loop, maka bisa tanpa gangguan lap. Bila nampak berarti (tumor dll.) disana besar

Lesi Lobus Osipitalis Hemianopsi Homonim Sangat kongruen sering dengan “macular sparing” Di depan tidak kongruen. Makin mendekati lobus Osipitalis makin kongruen Perhatikan halusinasi tak berbentuk, sindrom Anton dll. Lokasi lesi bisa salah Mis.:Tekanan dari tumor lobus frontal ke belakang gejalanya osipital

Lesi Lobus Osipitalis puncak belakang Hemianopsi Homonim Skotoma parasentral kecil Tak ketemu dengan tes konfrontasi Visus baik . Tapi membaca sangat terganggu bila sebelah kanan. Membaca Qur’an bila kiri

Kesulitan melihat jalan yang akan dilalui Lesi Lobus Osipitalis bilateral bagian atas Hemianopsi inferior Kesulitan melihat jalan yang akan dilalui Bentuk yang di bagian atas tak mungkin ada (sangat fatal , sesuai daerah sinus venosus osipital )

Hanya bagian temporal bawah. kontralateral (Tak muncul dengan perimeter sentral ) Akibat lesi korteks visuil bagian depan atas

Lesi lobus osipital ada “Bebas makuler” karena: Representasi kortikal dari daerah makula lebih luas Ada pendarahan dobel dari art. Serebralis media dan art serebralis post. Informasi dari sebelahnya via splenium

Hanya bagian temporal bawah. kontralateral (Tak muncul dengan perimeter sentral ) Akibat lesi korteks visuil bagian depan atas

Lesi Lobus Parietalis Hemianopsi Homonim Di bawah. Di depan tidak kongruen. Makin mendekati lobus Osipitalis makin kongruen Ada gangguan nystagmus optokinetik, diskalkuli, disleksia, disgrafi, konfusi kiri kanan

Terimakasih