1.Polimer decamethylene adipate dengan = 190 dan hanya memiliki gugus ujung berupa gugus hidroksil dihasilkan dengan cara mereaksikan dibasic acid dengan glycol yang sedikit berlebihan hingga reaksi sempurna. Hitung % mol ekses glycol yang digunakan. 2.Campuran R(COOH) 2 dan R’(OH) 2 dengan rasio mol 1 : 1,1 digunakan untuk mempelajari kinetika poliesteri- fikasi. Campuran dengan konsentrasi R(COOH) 2 3,808 mol/kg mula-mula di-polimerisasi pada temperatur rendah sampai 80% dari gugus asam karboksilat bereaksi. Kemudian campuran di-polimerisasi lebih lanjut dengan adanya katalis asam kuat pada temperatur tinggi. Air hasil reaksi dihilangkan dengan cara mengalirkan gas nitrogen ke dalam reaktor.
Polimerisasi tahap kedua menghasilkan data sbb: Waktu (menit) [COOH] (mol/kg) 01,71 51,47 101,28 201,00 300,80 400,66 600,47 900,30 Hitung konstanta kecepatan poliesterifikasi.
3.Ketika peroksida P dipanaskan pada temperatur 60 C dalam solven inert, maka senyawa itu akan mengalami dekomposisi menurut reaksi order satu. Konversi sebesar 20% dicapai dalam waktu 60 menit. Senyawa peroksida ini dengan konsentrasi 4,0 mol/L digunakan sebagai inisiator pada polimerisasi yang juga dilangsungkan pada temperatur 60 C. Berapa fraksi dari monomer dan inisiator yang tersisa setelah 10 menit? Pada 60 C, parameter f = 0,8 dan
4.Larutan acrylamide dalam metanol dengan konsentrasi 100 g/L di-polimerisasi pada temperatur 25 C dengan menggunakan isobutyryl peroxide sebagai inisiator. Half life dari isobutyryl peroxide pada 25 C adalah 9,0 jam dan efisiensinya dalam metanol adalah 0,3. Pada pada 25 C, untuk acrylamide: Tahap terminasi berlansung melalui mekanisme coupling. (a)Berapa kecepatan awal dari polimerisasi ini? (b)Untuk larutan sebanyak 1 L, berapa polimer yang dihasilkan setelah reaksi berlangsung 10 menit?