DIAN MUSTIKASARI, 2102407044 Serat Dharma Sasana Dalam Kajian Semiotik.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DEVI DWI ASTITI, Kepribadian Tokoh dalam Novel Pawestri Tanpa Idhentiti Karya Suparto Brata.
Advertisements

SUWARSIH, Kriminalitas dalam Novel Kembang Kantil Karya Senggono.
RATIH BUDI NURANI, Cerita Jaka Setya Lan Jaka Sedya Karangan Mas Arjasuwita Dalam Kajian Greimas.
IMA ISTIANI, Tokoh Panji Dalam Serat Panji Balitar.
HERI ROHMADANI, Heroisme Dalam Serat Menak Dewi Soja.
GALIH WICAKSONO, Tindak Tutur Ekspresif pada Rubrik Gambang Suling di Majalah Jaya Baya.
RUDIANTO, NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SERAT CEMPORET KARYA R. NG. RANGGAWARSITA.
SITI ROKHANA, Analisis Tokoh Utama dengan Teori Psikoanalisa Sigmund Freud pada Cerpen HANA Karya Akutagawa Ryunosuke.
SUWASTI RATRI ENI LESTARI, Semiotik Syair Lagu Karya Sujiwo Tejo Album Pada Suatu Ketika.
ZULNITA MUSFIANI, Intertekstual Wayang Gombal dalam Majalah Jaya Baya.
BEKTI LIYA SARI, NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRAGANTORO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA.
WAHYU HANDAYANI, Serat Warawurcita dalam Kajian Struktural.
PUJIANIK, Novel Panglipur Wuyung Asmara Ing Bandjir Lusi Karya JA. Setia Kajian Stilistika.
LAILY HAYUNING TYAS, Analisis Kelayakan Penyajian Materi Kompetensi Berbicara Pada Buku Teks Basaku Basamu Basa Jawa dan Marsudi Basa lan Sastra.
MUHAMMAD HERU WIBAWA, WATAK DAN PERILAKU TOKOH UTAMA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA.
ANDIKA RAKA DIANJAYA, Skizofrenia sebagai Fenomena Psikologis dalam Cerpen Le Horla Karya Guy de Maupassant.
HENDI ANGGORO, Stuktur Mantra Primbon Ajimantrawara.
NOR HIDAYAH, CITRA DIRI WANITA CINA DALAM NOVEL PUTRI CINA KARYA SINDHUNATA.
TRIMIATI, Puitika Widodo Basuki Dalam Kumpulan Geguritan Layang Saka Paran.
YENNY NOOR AFIFA, KONFLIK BUDAYA TOKOH LELAKI DALAM NOVEL TIBA-TIBA MALAM KARYA PUTU WIJAYA.
JOKO WURYANTO, Struktur dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Lakon Dewa Ruci Versi Ki Anom Suroto dan Kemungkinannya sebagai Bahan Ajar bagi Siswa.
TAWAR INDARWANTO, Tinjauan Tema, Amanat, Fungsi Ekspresif Referensial dan Puitik dalam Kumpulan Puisi Le feu de joie Karya Louis Aragon.
DWI TARYANTO, Genetika Gurit Banyumasan Nonton Ronggeng Karya Warto Tirta.
CHARISAH MILATILLAH, Watak Tokoh-tokoh dalam Kumpulan Crita Cekak Ajur Karya Akhir Lusono.
NOVIA FITRIANI, Kepahlawan Dalam Serat Pedhalangan Arjuna Wiwaha.
ENIK MURDIESTI, PENYIMPANGAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM KUMPULAN CERPEN CERITA PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK KARYA DJENAR MAESA.
FRANSISCUS XAVERIUS HARDANTO, Penokohan dalam Novel Pertemuan Dua Hati Karya N.H. Dini dan Kemungkinannya sebagai Bahn Ajar di SMA/ MA.
B.WIDIA HAYU SAMAPTA, Novel Ombak Sandyakalaning dalam Kajian A.J. Greimas.
DIDIK KUSUMA SAPUTRA, Fakta Cerita dan Tema Novel Purasani Karya Yasawidagda.
ANANG FEBRI PRIAMBADA, Bentuk dan Makna Leksikon Pembentuk Rumah Adat Kudus.
SUDIHARTI, Nilai Religius dalam Kumpulan Cerpen Derai-Derai Kamboja Karya Kusmawanti sebagai Alternatif Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMP.
FINNA DWI ESTIANINGRUM, Cerita Rakyat Ki Sondong Majeruk dan Ki Sondong Makerti Dalam Perspektif Greimas.
HENI PURWATI, Gaya Bahasa dalam Cerita Sambung Sang Fotografer Karya Ay. Suharyono.
DEWI KARTIKAWATI, Lagu dalam Teks yang Mengiringi Kesenian Rakyat Jatilan di Desa Beseran Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang.
SULIYATI, Ajaran Serat Nitiprana Dalam Kajian Struktural Semiotik Todorov.
AULIA AHMAD RITAUDDINZ, SUDUT PANDANG DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA.
HERU PRASETYO, PENCARIAN HAKIKAT KETUHANAN DALAM KUMPULAN PUISI O AMUK KAPAK KARYA SUTARDJI CALZOUM BAHCRI.
INTI ARI, Distribusi Ranah Kognitif dalam Langkah-langkah Pembelajaran pada RPP Bahasa Jawa VII di SMP Islam Ngadirejo Kabupaten Temanggung.
PUJI MARYATI, Ekspresi Esmiet dalam Sembilan Crita Cekak di Majalah Panjebar Semangat.
RESTU KURNIAWAN, Lamating Kewan pada Masyarakat Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.
NAUFAL ALIN, Perempuan Dalam Novel Dawet Aju Karya Widi Widajat.
FEBRIANA BUDHI PALUPI, BENTUK PERTUNJUKAN DAN MAKNA SIMBOLIS KESENIAN BABALU DI KABUPATEN BATANG.
MUHAMMAD ZAENUDIN, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI ATM DENGAN MEDIA CONTOH CERPEN SISWA KELAS X-8 SMAN 2 BAE KUDUS.
NOVITA LAELLY, Sinden Dalam Cerbung Tembang Katresnan Karya Atas S. Danusubroto.
RETNO CAHYANINGTYAS, Menak Gandrung Yasadipura I dalam Kajian Struktural Semiotik.
BAGUS PRASETYO ADILUHUNG, Sirwenda Danurwenda Dalam Kajian Strukturalisme Greimas.
GANJAR TRIADI, Simbol dan Makna Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansinya pada Masyarakat di Eks-karesidenan Banyumas.
AWALIA FARAH DIBA LAILA, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS X SMA N 4.
DEWI MAFTUCHAH, Alur Novel Emprit Ambuntut Bedhug Karya Suparto Brata.
DEFIANA LUTFITASARI, Mitos Cerita Candi Gamelan Di Kabupaten Pekalongan.
AGUSTINA TRI LESTARI, Cerita Dewi Rayungwulan dalam Serat Babad Pati.
DEDDY DWI WIJAYA, Struktur Cerita Misteri Alaming Lelembut pada Majalah Jawa Panjebar Semangat Tahun 2010.
ENDANG MURDININGSIH, NALURI DAN REAKSI TOKOH UTAMA PADA NOVEL MUKJIZAT CINTA KARYA MOHAMMAD MASYKUR A.R.SAID.
ODA SHYANTICA HANINGTYAS, DEIKSIS DALAMROMANVENDREDI OU LAVIE SAUVAGE KARYA MICHEL TOURNIER.
DINA NURMALISA, Citra Wanita dalam Novel Jala Karya Titis Basino
KHORIDATUL MAULA, KESANTUNAN BERBAHASA DALAM WACANA SMS PEMBACA PADA KOLOM SUARA WARGA DI HARIAN KOMPAS.
EKO GUNAWAN, Penggunaan Kohesi dan Koherensi Antarkalimat Dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Sapuran Kabupaten Wonosobo.
ARMI APRILIANINGSIH, Peningkatan Keterampilan Menulis Cerkak Siswa Kelas IX D SMP 3 Welahan Kabupaten Jepara dengan Pendekatan Keterampilan.
TITAH FURI HADIYANTI, Analisis Tindak Kekerasan dalam Dongeng Le Petit Poucet Karya Charles Perault.
Identitas Mahasiswa - NAMA : RANIN AGUNG KURNIAWAN - NIM : PRODI : Sastra Indonesia - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS :
AMNAH FALESTINA, Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Sugesti- Imajinasi Media Lagu Siswa Kelas X MA Salafiyah Karang Tengah.
YUNITA ENDARWATI, Struktur Crita Cekak (Cerkak) Majalah ''Jaya Baya'' pada Tahun 90-an.
DIAN WARSITANINGRUM, Pembelajaran Menggambar di TK
NOVIA DWI TRANWATI, PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MEDIA ANGKA SISWA KELAS X SMA DIAN KARTIKA.
Identitas Mahasiswa - NAMA : SHOFATUN NASIKHAH - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra.
ASTERIA MURBANDARI, Novel Luruh Kuncup sebelum Berbunga Karya Mira W dan Kemungkinannya sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMP.
MIFTAH FARID, Serat Panutan Karya Mas Prawirosudirjo dalam Kajian Strukturalisme A.J. Greimas.
Identitas Mahasiswa - NAMA : KUMAISAROH - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa)
Identitas Mahasiswa - NAMA : IMA WULANDHARI - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra.
SITI FATIMAH, RELASI GAMBAR ILUSTRASI DENGAN TEKS PUISI DALAM KUMPULAN PUISI AIR KATA KATA KARYA SINDHUNATA.
Transcript presentasi:

DIAN MUSTIKASARI, Serat Dharma Sasana Dalam Kajian Semiotik

Identitas Mahasiswa - NAMA : DIAN MUSTIKASARI - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - mustikasaridianmustikasari pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Drs. Sukadaryanto, M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. - TGL UJIAN :

Judul Serat Dharma Sasana Dalam Kajian Semiotik

Abstrak Serat Dharma Sasana adalah salah satu karya sastra hasil dari khazanah sastra Bali. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Jawa (kuna) dan Bali. Perpaduan bahasa ini memuat ajaran sebagai pedoman hidup. Serat ini ditulis pada tahun 1903 M. Serat Dharma Sasana mencakup aspek kepercayaan, adat istiadat, ajaran, etika maupun aspek kehidupan sosial budaya. Untuk memaknai Serat Dharma Sasana yang sarat dengan ajaran dan nilai, diperlukan pendekatan atau teori agar pembaca bisa paham dan mempelajari ajarannya. Dalam hal ini dilakukan penelitian terhadap Serat Dharma Sasana agar bisa diketahui simbol, makna serta ajaran yang terkandung di dalamnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana simbol dan makna dalam Serat Dharma Sasana berdasarkan kode bahasa? (2) Bagaimana simbol dan makna dalam Serat Dharma Sasana berdasarkan kode sastra? (3) Bagaimana simbol dan makna dalam Serat Dharma Sasana berdasarkan kode budaya? Tujuan penelitian adalah (1) Mengungkap simbol dan makna dalam Serat Dharma Sasana berdasarkan kode bahasa. (2) Mengungkap simbol dan makna dalam Serat Dharma Sasana berdasarkan kode sastra. (3) Mengungkap simbol dan makna dalam Serat Dharma Sasana berdasarkan kode budaya. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya sastra atau teks sastra dan lebih menekankan pada objek sastra sebagai fokus penelitian. Dalam hal ini berkisar pada permasalahan simbol dan makna serta ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Penelitian Serat Dharma Sasana menggunakan metode struktural semiotik, karena dalam Serat Dharma Sasana sarat dengan simbol dan makna serta ajaran-ajaran yang ada di dalamnya. Hasil penelitian yang didapat yaitu berupa kode bahasa dengan menggunakan beberapa istilah Jawa, Bali, dan Hindu. Simbol yang maknanya menggambarkan Tuhan yaitu Widi, Widi Tunggal, Hyang Widi, Hyang Suksma, Ida Hyang Widi, Taya- suksma, Mahapadma, Dewa, Hyang Triaagni, Sanghyang Titah. Simbol yang maknanya menggambarkan kebenaran, yaitu misadya ayu, Sanghyang Dharma, Hyang Dharma, dharma, Bathara Dharma, dan Sang Dharma. Selain itu, Serat Dharma Sasana juga memuat simbol-simbol menggambarkan berbagai ajaran sebagai pedoman hidup seperti sad ripu, dasakrama paramarta, asta pangradana, astadewi. Semuanya menggambarkan tentang ajaran-ajaran dan budi pekerti yang luhur. Analisis kode sastra dalam Serat Dharma Sasana adalah menggunakan metrum tembang macapat. Tembang macapat dalam Serat Dharma Sasana ini secara berurutan dimulai dari pupuh Ginanti, Semarandana, Sinom, Pucung, Mijil, Kumambang, Dandang, Girisa, Durma, Juru-Demung, Megatruh. Serat Dharma Sasana juga menggunakan perumpamaan yang bermakna konotatif untuk menyampaikan suatu pesan atau ajaran, antara lain dengan istilah giri brata, indra brata, amreta brata, yama brata, gni brata dan sebagainya. Analisis kode budaya ditemukan konsep budaya Bali, Jawa dan Hindu. Kebudayaan ini ditemukan dengan adanya penulisan naskah geguritan dalam media lontar dan dilestarikan masyarakat Bali. Pemahaman ini dapat dikatakan sebagai budaya kegiatan olah sastra yang menandai pada kultur budaya setempat, yaitu Bali dan Jawa (kuna). Serat Dharma Sasana juga memuat budaya Jawa yang ditunjukkan dengan adanya penjabaran dari ajaran astabrata. Simbol-simbol konsep budaya Bali, Jawa dan Hindu tersebut semua mengajarkan tentang kewajiban manusia yang beragama untuk memuji dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan agar pembaca karya sastra Serat Dharma Sasana dapat menerapkan ajaran-ajaran, budi pekerti luhur dan keagamaan sebagai pedoman hidup.

Kata Kunci Semiotik, simbol, makna, kode bahasa, kode sastra, kode budaya, ajaran, Serat Dharma Sasana.

Referensi Aminuddin Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algesindo Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta Eagleton, Terry Teori Kesusastraan Satu Pengenalan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Teori Sastra Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra Endraswara, Suwardi Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama Fanani, Zainuddin Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press Herusatoto, B Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita Jabrohim Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya Keraf, Gorys Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Khusyaeri, Yoni Ahmad Simbol dan Makna Serat Rangsang Tuban Karya Ki Padmasusastra. Skripsi Luxemburg, Jan van. Mieke Bal, Willem G. Weststeijn Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia Na’im, Aldila Syarifatul Serat Sastra Gendhing dalam Kajian Strukturalisme Semiotik. Skripsi Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Pradopo, Rachmat Djoko Pengkajian Puisi : Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Prinsip-Prinsip Kritik Sastra : Teori dan Penerapannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Ratna, Nyoman Kutha Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sachari, Agus Estetika. Bandung: Penerbit ITB Sangidu Penelitian Sastra : Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Santosa, Puji Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: Angkasa Sudjiman, Panuti dan Aart van Zoest Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Tarigan, Henry Guntur Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Teeuw, A Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya Wellek, Rene dan Werren Teori Kesusastraan (diindonesiakan oleh Melani Budianta). Jakarta: Gramedia Zoest, Aart van Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik. Jakarta: Intermasa

Terima Kasih