Update Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia, 2010 - 2011 Rapat Konsinyering Penyusunan Laporan Bulanan Perkembangan Makroekonomi Biro Moneter dan Keuangan Seswapres Bidang Ekonomi Bogor, 5 Nopember 2010 Danareksa Research Institute Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3601 Fax: (6221) 3501709 http://www.danareksa-research.com
Outline A. Kondisi Perekonomian Global B. Perkembangan Laju Inflasi dan Suku Bunga di Indonesia C. Sistem Peringatan Dini dan Prospek Perekonomian Indonesia 1. Composite coincident & leading economic index 2. Indeks kepercayaan konsumen 3. Indeks sentimen bisnis 4. Banking pressure index D. Kesimpulan
Perekonomian global dalam fase ekspansi, namun masih rapuh Pertumbuhan ekonomi terendah di banyak negara terjadi pada triwulan I 2009. Pada triwulan keempat Jepang dan Euro masih mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, tapi makin mengecil. Sementara itu semua negara di Asia sudah mengalami pertumbuhan PDB positif pada Q4 2009. Pada triwulan pertama tahun 2010, semua negara sudah membukukan pertumbuhan PDB positif.
Laju Inflasi global: cenderung bergerak menuju long-term trend-nya Sampai dengan bulan Desember 2009 tampak adanya tren inflasi yang makin meningkat dan sempat menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian pelaku pasar. Namun dalam sembilan bulan terakhir tren inflasi global cenderung bergerak menuju tren jangka panjangnya. Tren inflasi di Indonesia agak meningkat yang disebabkan oleh faktor cuaca yang esktrim serta kenaikan TDL (timing yang kurang tepat). Kedepan laju inflasi diperkirakan terkendali, namun perkembangan harga komoditi di pasar global perlu diwaspadai.
Suku bunga acuan masih stabil pada level yang rendah Sejalan dengan laju inflasi yang terkendali, suku bunga acuan stabil pada level yang sangat rendah. Suku bunga yang rendah diperkirakan masih tetap bertahan hingga beberapa bulan kedepan dan diharapkan dapat menjadi stimulus moneter untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi dunia.
Ekonomi AS: Tingkat pengangguran masih tinggi & PMI menurun Pengangguran masih tinggi dan biasanya akan menurun sejalan dengan peningkatan aktifitas perekonomian. PMI dalam tren menurun, namun masih dalam teritori ekspansi dan masih jauh dari level yang mengindikasikan perekoniman menuju resesi.
Perekonomian AS: indeks kepercayaan konsumen masih rendah
Ekonomi AS: Leading dan Coincident Index dalam tren meningkat Leading Economic Index Naik Siklus Bisnis Ekonomi AS Resesi yang mulai melanda perekonomian Amerika sejak bulan Desember 2007, telah terdeteksi oleh LEI (Leading Economic Index) 6 bulan sebelumnya, yaitu sejak bulan Juli 2007, saat mana LEI mengalami penurunan yang signifikan. LEI dan CEI mencapai titik terendah masing-masing pada bulan Maret dan Juni 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa prospek ekonomi AS yang lebih cerah kedepan.
Ekonomi AS: Peluang double dip sangat kecil, tapi cenderung flat Good news: analisis yang lebih mendalam yang dilakukan ECRI menunjukkan bahwa peluang terjadinya double dip dalam perekonomian Amerika sangat kecil. Bad news: belum ada tanda-tanda perekonomian Amerika akan segera bangkit. Pertumbuhan yang mulai melambat sejak pertengahan 2010 akan berlanjut hingga awal 2011, dan menyebabkan penyerapan tenaga kerja (sektor swasta) akan semakin melambat. Hal ini akan membuat debat tentang double dip tetap hidup. Kondisi yang kurang kondusif ini ditambah dengan kekhawatiran akan terjadinya deflasi mendorong pemerintah AS kembali meluncurkan paket stimulus fiskal, yang dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan perekonomiannya.
Ekonomi Jepang: sejumlah indikator masih menunjukkan perbaikan
Ekonomi Jepang: LEI dan CEI masih dalam tren meningkat CEI menurun dalam periode Februari 2008 – Maret 2009. Setelah itu CEI terus meningkat yang mengindikasikan peningkatan aktifitas perekonomian Jepang. Tren LEI yang meningkat mengindikasikan prospek perekonomian Jepang yang semakin membaik.
Beberapa indikator menunjukkan perekonomian Euro mulai membaik
Euro: Leading economic index masih naik, tapi pertumbuhannya menurun Penurunan pertumbuhan leading economic index Euro mengindikasikan kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa dalam beberapa bulan mendatang.
Pemulihan ekonomi global berdampak positif bagi ekspor Indonesia Meskipun masih rapuh, pemulihan perekonomian global berdampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Sementara itu peningkatan aktifitas perekonomian dalam negeri juga mendorong peningkatan impor.
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara, % Hanya sedikit negara yang bertumbuh positif di tahun 2009. Tahun 2010 dan 2011 kondisi perekonomian dunia diperkirakan akan semakin membaik, dan Indonesia termasuk negara yang kondisi ekonominya diperkirakan relatif baik.
Outline A. Kondisi Perekonomian Global B. Perkembangan Laju Inflasi dan Suku Bunga di Indonesia C. Sistem Peringatan Dini dan Prospek Perekonomian Indonesia 1. Composite Coincident & Leading Economic Index 2. Indeks Kepercayaan Konsumen 3. Indeks Sentimen Bisnis 4. Banking Pressure Index D. Kesimpulan
Suku Bunga (BI rate) dan Pertumbuhan Ekonomi YoY% percent Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Data historis menunjukkan bahwa suku bunga di bawah 10 persen akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Harga Minyak dan Pertumbuhan Ekonomi Amerika
Perkiraan Harga Minyak Dunia: relatif stabil hingga akhir 2011 Sumber: Energy Information Administration (October 2010)
Perkiraan laju inflasi dan suku bunga: Relatif Stabil Laju inflasi tahun 2009 mencapai 2.78%, dan pada tahun 2010 & 211 diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 6.0%. Dengan laju inflasi yang terkendali, BI rate diperkirakan akan stabil pada level yang relatif rendah di sekitar 6.5%.
Waspadai dampak kenaikan harga komoditi di pasar global terhadap inflasi
Outline A. Kondisi Perekonomian Global B. Perkembangan Laju Inflasi dan Suku Bunga di Indonesia C. Sistem Peringatan Dini dan Prospek Perekonomian Indonesia 1. Composite Coincident & Leading Economic Index 2. Indeks Kepercayaan Konsumen 3. Indeks Sentimen Bisnis 4. Banking Pressure Index D. Kesimpulan
Early Economic Indicators Composite Coincident & Leading Economic Index Coincident economic index: menggambarkan kondisi ekonomi terkini Leading economic index: menggambarkan kondisi ekonomi kedepan Survey Kepercayaan Konsumen Indeks Kepercayaan Konsumen: persepsi konsumen terhadap perekonomian Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah: persepsi konsumen terhadap kinerja pemerintah. Indeks Sentimen Bisnis: persepsi produsen terhadap perekonomian Banking Pressure Index: untuk melihat tingkat vulnerability sektor perbankan.
Pertumbuhan PDB vs Coincident Economic Index (CEI) Coincident Economic Index (CEI) bergerak seiring dengan pertumbuhan PDB
Coincident Economic Index: …masih dalam tren meningkat Dalam periode Juli 2008 – Februari 2009 CEI cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan adanya perlambatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun dalam periode Maret 2009 – saat ini, CEI cenderung meningkat, yang mengindikasikan aktivitas perekonomian yang meningkat. Tren pertumbuhan sempat menurun pada Jan - Mei 2010, namun kembali rebound pd Juni 2010.
Leading Economic Index: …masih dalam tren meningkat Tren kenaikan LEI sejak bulan Nopember 2008 sampai saat ini mengindikasikan bahwa aktifitas perekonomian masih akan terus meningkat. Namun sejak bulan Oktober 2009 tren pertumbuhannya cenderung menurun. Hal ini berarti meskipun aktifitas perekonomian masih meningkat, namun akselerasi pertumbuhannya tidak sepesat periode sebelumnya (catatan: dari Q3 ke Q4 delta pertumbuhan PDB adalah 1,3%).
Siklus Bisnis
Peak Detection: Ekonomi melambat sejak Juli 2008 s/d Feb 2009 Meskipun pertumbuhan CEI melambat, namun belum ada deteksi peak, artinya ekspansi masih berlanjut
Trough Detection: Ekonomi berekspansi sejak Maret 2009
Siklus Bisnis Perekonomian Indonesia: Dapat Berlangsung 7 Tahun
IKK: cenderung menurun, namun levelnya masih relatif baik IKK turun tajam ke level 65.3 di bulan Mei 2008 menyusul kenaikan harga BBM, dan setelah itu rebound dan naik terus sampai bulan Agustus 2009. Setelah Itu IKK menurun, akan tetapi tetap berada pada level yang relatif tinggi. IKK memberikan indikasi tentang tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan.
Kepercayaan Konsumen Terhadap Pemerintah: kembali meningkat Setelah menurun pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2010, IKKP kembali meningkat pada bulan September. Peningkatan IKKP pada bulan September terutama didorong oleh membaiknya penilaian konsumen terhadap kemampuan pemerintah menjaga kestabilan harga dan pemulihan ekonomi.
Optimisme Pebisnis menurun
Pebisnis: kondisi terkini membaik, namun ekspektasi menurun
Banking Pressure Index (BPI) Banking Pressure Index (BPI) adalah salah satu sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya krisis perbankan di suatu negara. BPI adalah kombinasi dari 6 variabel yang berdasarkan studi dibeberapa negara merupakan leading indicator terhadap terjadinya banking crisis di suatu negara. Ke-6 variabel tersebut adalah real effective exchange rate atau REER (deviation from Hodrick-Prescott filter trend), indeks harga saham (six-months smoothed annualized growth rate atau SM6), money multiplier (six-months smoothed annualized growth rate), PDB riil (interpolated) atau composite leading economic indicator (six-months smoothed annualized growth rate), ekspor dalam nominal US$ (six-months smoothed annualized growth rate) dan suku bunga jangka pendek. Semakin tinggi nilai BPI (menurut para praktisi di atas 0.5), maka semakin vulnerable pula sistem perbankan suatu negara, dan sebaliknya (<0.5) less vulnerable.
Data Historis BPI Banking Pressure Index berada pada level yang tinggi (diatas 0.5) sejak bulan Oktober 2008 hingga bulan Maret 2009. Pada bulan April BPI menurun ke level dibawah 0.5 yang mengindikasikan bahwa sektor perbankan tidak vulnerable.
Banking Pressure Index: …sistem perbankan kondusif Sistem perbankan berada dalam kondisi yang cukup kondusif seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian, penurunan suku bunga dan penguatan nilai tukar Rupiah. Perbankan Indonesia mencatat kinerja yang semakin membaik.
Transmisi Kebijakan Monter Berjalan Lambat Meskipun BI rate sudah turun dari 9.5% pada bulan Nopember 2008 menjadi 6.5% pada bulan Agustus 2009, namun suku bunga pinjaman hingga saat ini hanya turun sedikit. Akibatnya Gap antara suku bunga pinjaman dan BI rate makin melebar. Hal ini mengindikasikan kebijakan moneter yang kurang efektif.
…Kredit Perbankan: rebound Lambatnya penurunan suku bunga pinjaman menyebabkan recovery pertumbuhan kredit juga terlambat. Kondisi ini sangat berbeda dengan sebelumnya.
Perbandingan Respon Penurunan Suku Bunga di Negara Lain Di Malaysia selisih antara suku bunga pinjaman dan suku bunga acuan cenderung stabil, artinya penurunan suku bunga acuan langsung diikuti oleh penurunan bunga pinjaman. Di Thailand agak terlambat, namun tidak seburuk yang terjadi di Indonesia.
Peningkatan aktifitas perekonomian mendorong NPL menurun NPL berkorelasi negatif dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi peningkatan aktifitas perekonomian (seperti tercermin pada kenaikan CEI) akan mendorong penurunan NPL, baik untuk modal kerja maupun investasi.
Non Performing Loan: …dalam tren menurun Sejalan dengan perbaikan kondisi perekonomian NPL cenderung makin menurun.
Pembelanjaan APBN belum optimal Pembelanjaan anggaran yang tepat waktu dan tepat sasaran juga sangat penting sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pembelanjaan anggaran dalam 3 tahun terakhir menunjukkan adanya keterlambatan pembelanjaan.
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 Source: Danareksa Research Institute Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 6.23% di tahun 2010. Pertumbuhan terutama ditopang oleh investasi dan konsumsi serta ekspor.
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011 Source: Danareksa Research Institute Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 6.38% di tahun 2011 dengan mesin pertumbuhan yang makin berimbang yaitu konsumsi, investasi dan ekspor.
Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: tren membaik Ekspektasi pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 dan 2011 semakin membaik
Skenario Proyeksi Indikator Ekonomi Utama Ada 3 (tiga) skenario proyeksi indikator ekonomi utama: Baseline adalah skenario dengan asumsi tidak ada shock yang sangat signifikan, yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Harga minyak dan komoditi di pasar global relatif stabil dan pemulihan ekonomi dunia tidak terganggu. Dengan demikian inflasi relatif terkendali, suku bunga acuan tetap rendah dan ekspor semakin membaik. Optimis adalah skenario dgn asumsi harga minyak dan komoditi di pasar global relatif stabil, pemulihan ekonomi dunia berlangsung pesat, dan pembelanjaan APBN lebih tepat waktu serta suku bunga pinjaman menurun signifikan. 3. Pesimis adalah skenario dengan asumsi harga minyak dan komoditi di pasar global mengalami kenaikan yang signifikan dan mendorong kenaikan inflasi dan suku bunga acuan serta krisis hutang Eropa memburuk dan pemulihan ekonomi dunia terhambat.
Skenario Proyeksi Indikator Ekonomi Utama Source: Danareksa Research Institute
Waspadai penguatan Rupiah Apresiasi (+) / Depresiasi (-1) mata uang Penguatan nilai tukar Rupiah yang lebih besar dibandingkan dengan China Yuan akan mengurangi daya saing produk Indonesia terhadap produk China, baik di pasar domestik maupun global. Kondisi ini diperparah oleh suku bunga pinjaman yang jauh lebih rendah di China dibandingkan dengan di Indonesia.
Outline A. Kondisi Perekonomian Global B. Perkembangan Laju Inflasi dan Suku Bunga di Indonesia C. Sistem Peringatan Dini dan Prospek Perekonomian Indonesia 1. Composite Coincident & Leading Economic Index 2. Indeks Kepercayaan Konsumen 3. Indeks Sentimen Bisnis 4. Banking Pressure Index D. Kesimpulan
Kesimpulan Saat ini perekonomian global berada dalam fase ekspansi. Namun di beberapa negara maju ekspansi tersebut masih rapuh seperti terlihat pada PMI yang menurun, indeks kepercayaan konsumen yang masih rendah, tingkat pengangguran yang masih tinggi, konsumsi domestik yang masih lemah, dan lain-lain. Kemudian laju inflasi global juga masih terkendali, sehingga kebijakan suku bunga rendah diperkirakan masih akan bertahan hingga beberapa bulan mendatang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Peluang double dip dalam perekonomian AS relatif kecil, akan tetapi tanda-tanda untuk bangkit juga belum ada hingga awal tahun 2011 mendatang. Kondisi yang hampir sama terlihat di negara maju lainnya. Keadaan ini ditambah dengan imbal hasil yang rendah akan mendorong aliran modal dari negara maju ke emerging market yang pada gilirannya akan mendorong pelemahan US$ terhadap mata uang dunia, termasuk terhadap Rupiah.
Sekian dan Terima Kasih …Kesimpulan Perekonomian Indonesia saat ini juga berada dalam fase ekspansi, yang diperkirakan dapat berlangsung hingga tahun 2016 mendatang. Ekspansi tersebut akan dapat berlangsung lebih pesat bila suku bunga pinjaman turun signifikan dan pembelanjaan APBN yang tepat waktu. Laju inflasi di dalam negeri masih terkendali dan suku bunga acuan masih bertahan pada level yang rendah. Namun peningkatan harga komoditi di pasar global perlu diwaspadai. Hal lain yang perlu diwaspadai adalah pemulihan perekonomian dunia yang masih rapuh, masalah hutang negara-negara Eropa serta menjaga agar IDR tidak menguat signifikan. Sekian dan Terima Kasih