Merancang Analisis Kebutuhan (needs assessment) Ahmad Nurkhin Jurusan Akuntansi FE Unnes
Definisi John Mc Neil (1985); “the process by wich one defines educational needs and decides what their priorities are”. Seels and Glasgow (1990); “it means a plan for gathering information about discrepancies and for using that information to make decisions about priorities”
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan; Merupakan suatu proses Kebutuhan itu sendiri pada hakikatnya ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Dengan demikian, need assestment adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang kesenjangan yang seharusnya dimiliki setiap siswa dengan apa yang telah dimiliki.
Langkah-langkah 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
Identifikasi prioritas dan tujuan 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
Witkin (1984) mendefinisikan analisis kebutuhan, sebagai proses membuat keputusan dengan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan. Sembilan pokok pertanyaan yang diajukan; Siapa yang membutuhkan need assessment? Mengapa need assessment dibutuhkan? Meliputi apa saja need assessment itu? Untuk siapa kebutuhan itu dirumuskan dan bagaimana levelnya? Bagaimana jenis dan jumlah data yang dikumpulkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. Bagaimana menentukan metode dan sumber yang digunakan dalam mengumpulkan data? Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam mengumpulkan data? Apa yang dapat dilakukan dalam menentukan orang, waktu, dan dana? Bagaimana produk need assessment digunakan dalam mencapai tujuan, menentukan kendala dan menentukan sumber?
Tiga hal yang dapat diingat dalam proses perencanaan pengumpulan data; Apa yang anda ingin ketahui? Bagaimana yang anda dapat lakukan dalam proses pengumpulan data tersebut? Siapa yang dapat dijadikan sumber informasi dalam proses pengumpulan data tersebut?
Identifikasi prioritas dan tujuan 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
Kaufman dan English (1979) Organizational Elements Model (OEM) Kaufman dan English (1979) Organizational Elements Model (OEM). Terdiri dari 5 elemen yang berkaitan; input, proses, produk, output, dan otucome. outcome input proses produk output
Input; kondisi yang tersedia pada saat ini, misalnya tentang keuangan, waktu, bangunan, guru, pelajar, problem, tujuan, materi kurikulum. Proses; meliputi pelaksanaan pendidikan yang berjalan yang terdiri atas pola pembentukan staf, pendidikan yang berlangsung sesuai dengan kompentensi, perencanaan, metode, pembelajaran individu, dan kurikulum yang berlaku. Produk; meliputi penyelesaian pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dimiliki, serta kelulusan tes kompetensi Output; meliputi ijazah kelulusan, keterampilan prasyarat, lisensi. Outcome; hasil akhir yang diperoleh.
Identifikasi prioritas dan tujuan 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
Analisis performance terdiri dari; Mengidentifikasi guru. Mengidentifikasi sarana dan kelengkapan penunjang. Mengidentifikasi berbagai kebijakan sekolah. Mengidentifikasi iklim sosial dan iklim psikologis.
Identifikasi prioritas dan tujuan 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
bentuk sumber waktu Fasilitas Bahan' Pengelompokan dan komposisinya Filosofi Personal organisasi sumber orang dana
Identifikasi prioritas dan tujuan 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
Tingkat sosial ekonomi Latar belakang usia Level pendidikan Jenis kelamin Tingkat sosial ekonomi sikap Gaya belajar pengalaman
Identifikasi prioritas dan tujuan 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
Tidak semua kebutuhan menjadi tujuan dalam desain instruksional Tidak semua kebutuhan menjadi tujuan dalam desain instruksional. Sehingga ada skala prioritas. Terdapat beberapa teknik, diantaranya teknik perangkingan seperti teknik Delphi, FGD (focus group discussion), Q-sort, dan Storyboarding.
Identifikasi prioritas dan tujuan 7 6 Merumuskan masalah 5 Identifikasi prioritas dan tujuan 4 Identifikasi karakteristik siswa 3 Identifikasi hambatan dan sumber 2 Analisis performance 1 Identifikasi kesenjangan Pengumpulan informasi
Penulisan masalah merupakan rangkuman atau sari pati dari permasalahan yang ditemukan. Pernyataan masalah harus ditulis secara singkat dan padat yang biasanya tidak lebih dari satu-dua paragraf. Jung, Pino, dan Emory (1979) mengembangkan satu format; RUPS (research Utilizing Problem Solving). Tujuan RUPS adalah merumuskan lata belakang dan konteks permasalahan dan memberikan tujuan berdasarkan permasalahan untuk dikembangkan.
Terdapat empat pokok pertanyaan yang harus dijawab dalam menggunakan teknik RUPS; Siapa yang menjadi sasaran permasalahan, apakah anda sendiri, team teaching, kelompok lain, atau masyarakat? Siapa dan apa faktor-faktor penyebab permasalahan, apakah karena faktor organisasi? Lemahnya bahan dan alat pendukung? Macam apa permasalahan yang dihadapi, apakah karena ketidaksepakatan tentang tujuan? Apakah karena lemahnya kemampuan? Tidak adanya sumber yang memadai? Lemahnya komunikasi? Adanya konflik dalam membuat keputusan? Apakah tujuan pengembangan itu, apa yang akan berbeda manakala tujuan telah berhasil dicapai? Siapa dan akan mengerjakan apa? Apa target yang harus dicapai?
Sumber Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan akademis Berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SI dan SKL), PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Analisis kebutuhan nonakademis Dikembangkan berdasar prinsip; sesuai kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik serta sesuai perkembangan IPTEK.