Interest rate determination
Penyebab Perubahan Suku Bunga 2 Faktor utama penyebab perubahan suku bunga: Perubahan suku bunga akibat adanya perubahan dalam makroekonomi, dengan menganggap pasar surat berharga tidak terpengaruh (konstan) Perubahan pada karakteristik surat berharga (seperti jenis dan resiko) dengan menganggap tidak ada pengaruh variabel makroekonomi.
I. Makroekonomi Mempengaruhi Suku Bunga Loanable Funds Theory (Bond’s market framework) dikemukakan oleh Kaum Klasik Liquidity Preference Theory (Keynesian)
Loanable Fund Theory Dalam jangka pendek, suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran dana yang dapat dipinjamkan (loanable fund) Jumlah permintaan dana (DL) berhubungan negatif dengan suku bunga, sementara jumlah penawaran dana (SL) berpengaruh positif terhadap suku bunga
Sumber Penawaran Dana Tabungan Masyarakat Tabungan Perusahaan Surplus Anggaran Pemerintah Daerah Surplus Anggaran Pemerintah Pusat Bertambahnya jumlah uang beredar oleh Bank Sentral
Sumber Permintaan Dana Pembelian Masyarakat secara Kredit Investasi Perusahaan Defisit Anggaran Belanja Pemerintah Daerah Defisit Anggaran Belanjar Pemerintah Pusat
Keseimbangan Loanable Fund Theory
Bond’s Market Framework Perubahan pada permintaan dan penawaran Obligasi akan merubah harga dan suku bunga obligasi Permintaan obligasi datang dari pihak yang kelebihan dana sehingga bertindak seperti pihak ‘supply of fund’ dalam loanable fund theory. Oleh karena itu kurva permintaan bond berlereng positip. Artinya semakin besar suku bunga, maka semakin besar orang mau membeli obligasi, karena harga obligasi murah.
Zero Coupon Bond Obligasi tidak mendapatkan pembayaran bunga pada tiap tahunnya disebut dengan zero coupon bond. Zero coupon bond diperdagangkan dengan harga diskon Dimana: PB = Harga Bond Fn = Nilai Maturity i = suku bunga n = lama waktu
Contoh Zero Coupon Bond Nilai Obligasi saat jatuh tempo (maturity) adalah $1000 dengan suku bunga (i) = 5%. Lamanya obligasi adalah 1 tahun. Sehingga harga obligasi adalah: Harga = 1000/(1+.05)1 Harga = $958.32 Apabila suku bunga naik menjadi 10% maka harga obligasi menjadi: Harga = 1000/(1+0.1)1 = 909,1
Bond’s Market Framework Penawaran bond datang dari perusahaan ataupun pengusaha yang memerlukan tambahan dana untuk investasinya. Oleh karena itu, penawaran bond bertindak seperti demand of fund dalam loanable fund theory. Oleh karena itu kurva penawaran bond berslope negatif. Artinya semakin rendah suku bunga, maka pengusaha akan semakin banyak menawarkan bond karena harga bond tinggi dan mereka memperoleh dana yang semakin besar.
Bond’s Market Framework Sementara itu, permintaan bond muncul dari sisi investor (pemilik dana) Semakin besar suku bunga, akan membuat harga bond menjadi lebih murah. Dengan demikian, semakin banyak jumlah permintaan bond. Slope permintaan bond positip.
Penawaran dan Permintaan Bond
Permintaan Bond Faktor yang menyebabkan peningkatan permintaan bond: Kesejahteraan rakyat yang meningkat Tingginya ekspektasi pendapatan dari bond Rendahnya ekspektasi inflasi Rendahnya ekspektasi pendapatan dari asset lainnya Semakin rendahnya resiko dari bond Semakin mudahnya bond untuk dicairkan (liquid) Semakin rendahnya biaya informasi dari bond
Penawaran Bond Faktor yang menyebabkan meningkatnya penawaran bond Tingginya ekspektasi keuntungan dari kapital Semakin rendahnya pajak Semakin tingginya ekspektasi inflasi Semakin tingginya pinjaman pemerintah
Liquidity Preference Framework Teori ini dikembangkan oleh Keynesian Menurut paham ini, suku bunga keseimbangan tercapai karena adanya keseimbangan pada permintaan dan penawaran uang. Teori ini mengasumsikan bahwa apabila terjadi keseimbangan pada pasar uang, maka juga akan terjadi keseimbangan pada pasar surat berharga (bond). Suku bunga keseimbangan pada pasar uang sama besarnya dengan suku bunga keseimbangan di pasar bond.
Liquidity Preference Framework Menurut teori ini, permintaan uang berlereng negatif, sesuai dengan motif permintaan uang untuk tujuan spekulasi Sedangkan kurva penawaran uang berdiri tegak.
Pergeseran Penawaran Uang
Efek Pendapatan
Efek Perubahan Harga
Penawaran Uang dan Suku Bunga Hubungan antara penawaran uang dan suku bunga tidaklah sederhana Kritikan dan Milton Friedman (Monetaris) Perubahan pada Ms bukanlah ceteris paribus, karena perubahan pada Ms akan juga: - meningkatkan pendapatan Md naik - meningkatkan harga Md naik - meningkatkan inflasi
Penawaran Uang dan Suku Bunga 2. Liquidity effect setiap manusia tidak seragam (berbeda-beda)
II. Perubahan Karakteristik Surat Berharga dan Suku Bunga Perubahan suku bunga akibat perubahan karakteristik suku bunga dapat terjadi karena: Waktu jatuh tempo surat berharga Resiko ‘default’ dari surat berharga Perbedaan perlakuan pajak Likuiditas atau Marketability
Resiko Kegagalan (Default Risk) Resiko yang muncul akibat si pembuat surat berharga tidak dapat memenuhi pembayaran sesuai kontrak yang dibuat seperti membayar bunga atau membayar ‘principal’ (nilai surat berharga). Untuk default risk digunakan indikator default risk premium. Default risk premium = bond yield – yield on risk free bond Semakin tinggi premium berarti semakin besar default risk nya.
Resiko Kegagalan (Default Risk) Risk premium mencerminkan rating dari bond tersebut 2 agensi yang mengeluarkan rating terhadap bond: - Moody’s - Standard and Poor’s
Rating surat berharga
Resiko Pajak (Tax Risk) Apabila di suatu negara, tingkat pajak atas surat berharga tinggi, maka tax risk nya juga tinggi sehingga investor tidak tertarik untuk membeli surat berharga tersebut. Pendapatan setelah pajak dari surat berharga: iat = ibt (1 – t) t = marginal tax rate
Pilih yang Mana? Municipal Bond Yield (7%) dan Corporate Bond Yield = 10%
Resiko Kecairan (Liquidity Risk) Semakin mudah, cepat suatu surat berharga dicairkan atau diuangkan, maka semakin rendah liquidity risknya. Saat ini surat berharga yang rendah liquidity risknya seperti Treasury Bills, Treasury Notes, Higher Standard Bonds.