Masalah Penelitian, Kerangka Pemikiran & Hipotesis Oleh: Toni Heryana, S.Pd, MM
ARTI SKRIPSI Secara etimologis kata “skripsi” berasal dari bahasa latin scriptio yang artinya hal menulis, karangan tertulis mengenai sesuatu, uraian. Skripsi dapat digambarkan dalam dua karakteristik, yaitu: Skripsi sebagai karya tulis formal yang berfungsi untuk menyampaikan identifikasi masalah yang bersifat diagnostik. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa skripsi harus mengkaji masalah secara kritis dan hati – hati, khususnya untuk menentukan sifat, hakekat, dan pentingnya masalah. Skripsi menjadi salah satu syarat untuk mencapai peringkat sarjana (S1) dalam perguruan tinggi.
TUJUAN PENULISAN SKRIPSI Untuk melengkapi latihan dalam perkuliahan dan korelasi fakta dan pikiran. Untuk memperoleh pengalaman luas, berarti, dan mendalam bagaimana seorang ilmuwan menulis yang merupakan salah satu cara berkomunikasi yang sangat hakiki dalam pendidikan tingkat akademis. Untuk menyiapkan mahasiswa suatu praktek terbimbing dalam melakukan dan menyajikan hasil penelitian dengan karya yang bermutu, terhormat, dan dapat dipublikasikan di waktu yang akan datang. Untuk memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan atau mengembangkan sikap atau perilaku dalam beberapa kegiatan.
KEUNTUNGAN MENULIS SKRIPSI Keuntungan substantif Keuntungan teoritis Keuntungan metodologis Keuntungan praktis
MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN GARIS BESAR PROSES PENELITIAN MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN TELAAH TEORITIS PENGUJIAN FAKTA HIPOTESIS HASIL KESIMPULAN
RERANGKA INTI SKRIPSI Bab 1, Pendahuluan Bab 2, Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran & Hipotesis Bab 3, Metodologi Penelitian Bab 4, Hasil penelitian dan Pembahasan Bab 5, Kesimpulan dan Rekomendasi
MASALAH PENELITIAN Penemuan masalah dalam penelitian meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan atau pemilihan pokok masalah (topik) dan perumusan atau formulasi masalah. Penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit dan krusial karena masalah penelitian mempengaruhi strategi yang diterapka dalam pemecahan penelitian.
TIPE MASALAH PENELITIAN Empat kemungkinan tipe masalah dalam penelitian akuntansi: (1) Masalah yang ada saat ini pada suatu organisasi yang memerlukan solusi, (2) Area – area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan perbaikan, (3) Persoalan – persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena, (4) Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.
KRITERIA MASALAH Ada sejumlah kriteria yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penemuan masalah penelitian: Merupakan bidang masalah dan topik yang menarik, Mempunyai signifikansi secara teoritis atau praktis, Dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data, Sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia.
SUMBER PENEMUAN MASALAH Sumber masalah penelitian dapat berasal dari: Literatur yang dipublikasikan, antara lain dalam bentuk buku teks, jurnal, atau text database, data base. Literatur yang tidak dipublikasikan, antara lain berupa skripsi, tesis, disertasi, paper atau makalah – makalah seminar.
METODE PENEMUAN MASALAH Ide untuk menemukan masalah penelitian dapat diperoleh melalui dua pendekatan yaitu formal dan informal. Ada enam metode untuk menemukan masalah dengan metode formal yaitu: (1) metode analog, (2) metode renovasi, (3) metode dialektis, (4) metode morfologi, (5) metode dekomposisi, dan (6) metode agregasi.
Metode analog menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian pada bidang tertentu untuk menentukan masalah penelitian pada bidang lain yang terkait, contoh: (1) studi semantik dalam penyajian laporan keuangan, (2) penerapan teori komunikasi pada pembaca laporan keuangan. Metode renovasi, masalah penelitian ditentukan dengan cara memperbaiki atau mengganti komponen teori atau metode yang kurang relevan dengan komponen teori atau metode lain yang lebih efektif, misalnya dalam pelaksanaan perhitungan risiko dan keuntungan dalam EVA dapat digunakan CAPM (Capital Assets Pricing Model) atau APT (Arbitrage Pricing Theory).
Metode dialektis. Cara menentukan masalah penelitian dengan metode ini melalui pengajuan usulan pengembangan teori atau metode yang telah ada. Misalnya metode pengukuran general price level accounting dapat diusulkan sebagai alternatif dari metode historical cost accounting pada masa inflasi. Metode morfologi. Metode ini merupakan metode untuk menemukan masalah penelitian dengan menganalisis berbagai kemungkinan kombinasi bidang masalah penelitian yang saling berhubungan dalam bentuk matrik. Contoh:
Parameter 1 2 3 4 Mahasiswa Sikap Prestasi Akademik Kemampuan Komunikasi - B. Kelembagaan Evaluasi Kinerja Dosen Kegiatan Penelitian Pengembangan Lembaga C. Proses Pengajaran Kurikulum Metode Pengajaran Ujian Sarana & Prasarana D. Administrasi & Keuangan Struktur Organisasi Administrasi Akademik Keuangan Program Akreditasi Misal: Apakah ada hubungan antara kemampuan komunikasi dengan prestasi akademik mahasiswa ?
Metode Dekomposisi. Masalah penelitian ditemukan dengan cara membagi masalah ke dalam elemen – elemen yang lebih spesifik. Misal masalah metode pembenanan BOP dalam akuntansi yang dibagi menjadi beberapa elemen yang lebih spesifik, antara lain: Metode pembebanan Efisiensi BOP Berdasarkan dekomposisi masalah tersebut, peneliti dapat menentukan masalah dengan topik “studi terhadap pemilihan metode pembebanan BOP terhadap tingkat efisiensi BOP”. Metode agregasi. Metode ini merupakan kebalikan dari metode dekomposisi yaitu menggunakan hasil penelitian atau teori dari berbagai bidang penelitian yang berbeda untuk menentukan suatu masalah penelitian yang lebih kompleks. Misal: penerapan teori nilai sekarang dalam akuntansi leasing dan akuntansi sumber daya manusia.
Dalam pendekatan informal, ada empat metode yang dapat digunakan untuk menemukan masalah penelitian, yaitu: (1) metode perkiraan, (2) metode fenomenologi, (3) metode konsensus, dan (4) metode pengalaman. Metode perkiraan. Masalah penelitian dalam metode ini ditentukan berdasarkan perkiraan mengenai situasi tertentu yang diperkirakan memiliki potensi masalah. Misal kerugian karena produk hilang untuk jenis produk yang mudah menguap dapat terjadi pada proses pembelian, penyimpanan atau penjualan produk. Dengan demikian penentuan masalah penelitian dapat diarahkan untuk perbaikan sistem pembelian atau penjualan produk.
Metode Fenomenologi. Masalah penelitian melalui metode ini ditemukan berdasarkan hasil observsi terhadap fakta atau kejadian. Fakta yang dapat diamati dalam lingkungan bisnis dapat berupa sikap dan perilaku anggota organisasi, kinerja operasional perusahaan. Misal pengamatan investor terhadap data keuangan perusahaan atau beberapa perusahaan dalam suatu industri dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan topik masalah mengenai: manfaat rasio keuangan untuk memprediksi pertumbuhan laba atau kandungan informasi laporan kas untuk pembuatan keputusan investasi. Metode Konsensus. Ide masalah penelitian dapat ditemukan berdasarkan adanya konsensus dalam praktik bisnis yang merupakan kebiasaan yang dipraktikkan dalam bisnis yang tidak dilandasi oleh konsep atau teori yang baku. Misal kriteria untuk menentukan materiality dalam pengakuan dan penyajian informasi akuntansi atau auditing. Metode Pengalaman. Masalah penelitian ditemukan berdasarkan pengalaman perusahaan atau orang – orang dalam perusahaan. Misal pengalaman perusahaan dalam menghadapi kesulitas likuiditas.
Setelah permasalahan dapat diidentifikasikan dengan tepat, langkah berikutnya adalah memberi nama penelitian atau judul penelitian. Ada dua orientasi dalam memberikan judul riset: (1) berorientasi singkat, (2) berorientasi jelas. Berorientasi singkat. Judul dibuat sesingkat mungkin agar menarik dan membangkitkan keingin tahuan pembaca. Misal: Analisis Perilaku Akuntan dalam Memberikan Jasa Layanan Audit Berorientasi jelas. Hendaknya mencakup jenis penelitian, obyek yang diteliti, lokasi penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian. Contoh: Pengaruh penilaian risiko saham terhadap nilai perusahaan kelompok manufaktur di BEI Tahun 2008 – 2009. Jenis penelitian : asosiatif Obyek penelitian : penilaian risiko saham, nilai perusahaan Lokasi riset : BEI Waktu pelaksanaan : Tahun 2008 – 2009.
PERUMUSAN MASALAH Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu: Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dapat dituangkan dalam bentuk kalimat tanya atau pernyataan. Contoh: Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi. Bagaimana pengaruh idealisme terhadap komitmen pada profesi. Apakah volume perdagangan saham meningkat signifikan pada saat perusahaan mengumumkan laba tahunan.
KESALAHAN UMUM DALAM PENEMUAN MASALAH PENELITIAN Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian sesuai dengan data yang tersedia. Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk terlalu umum dan ambiguitas sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan penelitian. Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil penelitian sebelumnya dengan topik sejenis, sehingga masalah penelitian tidak didukung oleh kerangka teoritis yang baik. Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis. Permasalahan tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti dalam hal teori, waktu, dan biaya. Kurang dukungan dari pihak yang berkewenangan memberikan ijin (subyek penelitian).
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka dalam karya ilmiah memiliki fungsi antara lain: Memberikan kemampuan kepada pembaca untuk memperoleh wawasan dari tujuan dan hasil kajian. Untuk mengidentifikasi teori – teori yang dapat diterapkan dan diuji. Untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan teori – teori dan kajian empirik dari karya tulis orang lain. Untuk menjelaskan teknik dan instrumen penghimpunan data. Mendefinisikan dan membatasi masalah Menghindari replikasi yang tidak dikehendaki dan tidak diperlukan.
Dalam menyusun tinjauan pustaka, sumber yang dapat digunakan oleh peneliti melalui (1) jurnal profesional, (2) buku ilmiah, (3) dokumen perusahaan/lembaga pemerintah, (4) skripsi, tesis, disertasi. Tinjauan pustaka harus berisi tentang teori – teori terpilih yang relevan dengan judul penelitian. Contoh judul: Pengaruh Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar terhadap Harga Saham dan Implikasinya pada Jumlah Investasi Sektor Manufaktur di BEI. Dari judul tersebut, maka teori yang dipilih harus merunut kepada judul yang dimaksud, misalnya konsep tentang kinerja keuangan, konsep nilai tambah ekonomis, konsep nilai tambah pasar, konsep saham, dan konsep investasi.
KERANGKA PEMIKIRAN, KERANGKA TEORITIS, & SUB STRUKTUR PENELITIAN Kerangka pemikiran merupakan sebuah alur yang menggambarkan proses riset secara keseluruhan. Dengan kata lain kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan proses penelitian. Oleh karena itu dalam kerangka pemikiran harus dapat menerangkan (1) mengapa penelitian dilakukan, (2) bagaimana proses penelitian dilakukan, (3) apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut ?, (4) untuk apa hasil penelitian yang akan diperoleh ? Kerangka teoritis merupakan bagan atau gambar yang digunakan untuk menjelaskan sebuah teori agar lebih mudah dipahami. Sub struktur penelitian hanya menggambarkan hubungan atau keterkaitan dari variabel yang diteliti.
Contoh Bagan Kerangka Pemikiran
Contoh Bagan Kerangka Teoritis
Contoh Bagan Sub Struktur Penelitian
KERANGKA TEORITIS Perbedaan paradigma penelitian dapat dilihat paling tidak pada dua aspek utama, yaitu (1) posisi dan peran teori, dan (2) cara pandang terhadap fenomena. Perbedaan dalam dua aspek tersebut mempunyai implikasi yang berbeda dalam perumusan definisi teori. Menurut Kerlinger teori merupakan suatu kumpulan construct atau konsep, definisi, dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena alam.
Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena – fenomena yang memiliki kesamaan karakteristik. Misal prestasi akademik merupakan konsep yang mengekspresikan abstraksi dari kemampuan belajar mahasiswa antara lain dalam menyusun laporan keuangan, membuat flow chart prosedur akuntansi. Construct adalah abstraksi dari fenomena – fenomena kehidupan nyata yang diamati. Contoh construct kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seseorang terhadap pekerjaan yang dapat diamati berdasarkan persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai dimensi lingkungan pekerjaan, antara lain (1) tugas – tugas yang dikerjakan, (2) pimpinannya, (3) kompensasi pekerjaan, dan (4) promosi karir. Construct digunakan secara sistematis untuk penelitian ilmiah melalui dua cara, yaitu: (1) mengoperasionalisasikan construct ke dalam konsep – konsep yang dapat diamati dan diukur menjadi variabel penelitian, dan (2) menghubungkan construct yang satu dengan construct yang lain menjadi suatu kontruksi teori. Misal inovatif dan kreatif merupakan bagian dari fungsi kepuasan kerja dan prestasi kerja.
CONSTRUCT DAN VARIABEL Construct adalah abstraksi dari fenomena kehidupan nyata yang diamati. Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Teori mengekspresikan fenomena – fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Variabel merupakan mediator antara construct yang abstrak dengan fenomena yang nyata. Oleh karenanya sebuah variabel mesti memiliki sifat terukur (measurable)
JENIS – JENIS VARIABEL PENELITIAN HUBUNGANNYA Independent Variable, Dependent Variable, Moderating Variable, Intervening Variable JENIS VARIABEL SIFATNYA Endogen, Eksogen, Latent, Manifest
Contoh Variabel Independen dan Dependen STOCK SPLIT (Variabel Independen) HARGA SAHAM (Variabel Dependen) Contoh Variabel Moderating KOMPETENSI AKUNTAN (Variabel Independen) KUALITAS AUDIT (Variabel Dependen) KUALIFIKASI AKUNTAN (Variabel Moderating)
Contoh Variabel Intervening KEPUTUSAN KEUANGAN (Variabel Independen) HARGA SAHAM (Variabel Intervening) NILAI PERUSAHAAN (Variabel Dependen) Contoh Gabungan KEPUTUSAN KEUANGAN (Variabel Independen) HARGA SAHAM (Variabel Intervening) NILAI PERUSAHAAN (Variabel Dependen) NILAI TAMBAH EKONOMIS (Variabel Moderating)
Dalam penggunaan teknik statistik berupa Path Analysis maupun Struktural Equation Model (SEM) seringkali dikenal istilah variabel endogen, eksogen, latent, dan manifest. Berikut ini pengertian dari istilah tersebut: Endogen, yang memiliki sifat sebagai akibat dalam kerangka hubungan kausalitas. Eksogen, yang memiliki sifat sebagai penyebab dalam kerangka hubungan kausalitas. Laten, variabel yang tidak dapat diukur secara langsung. Manifest, variabel yang dapat diukur secara langsung sebagai indikator dari variabel laten.
Contoh dalam path analysis:
PERUMUSAN HIPOTESIS Kata hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti lemah dan tesis yang berarti pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah. Disebut demikian karena masih berupa dugaan yang belum diuji. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui penelitian. Perhatian !!!! … tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, khususnya penelitian yang bersifat eksploratif. Fungsi hipotesis: Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional. Menyatakan variabel – variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris. Sebagai pedoman untuk memilih metode – metode pengujian data. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Perumusan hipotesis dilakukan berdasarkan: (1) teori, (2) penelitian terdahulu, (3) penelitian pendahuluan, (4) akal sehat peneliti. Kriteria perumusan hipotesis: Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori – teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis yang disusun oleh teori yang lain.
JENIS HIPOTESIS Hipotesis deskriptif Contoh: Efisiensi biaya PT. X paling rendah sebesar 80% dari kriteria ideal yang ditetapkan. Daya tahan auditor dalam melakukan pekerjaannya tidak lebih dari 5 jam per harinya. Hipotesis komparatif Pembebanan BOP dengan metode ABC lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional. Kualitas hasil auditor yang berpendidikan luar negeri lebih baik daripada auditor yang berpendidikan dalam negeri. Hipotesis asosiatif Contoh: Nilai tambah ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
Dari jenis hipotesis yang disusun, selanjutnya guna keperluan pengujian hipotesis, hipotesis kerja tersebut dibuat menjadi hipotesis statistik. Hipotesis statistik biasanya dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) Contoh: H0 : r = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tambah ekonomis dengan harga saham. Ha : r ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tambah ekonomis dengan harga saham.