1 PEMBELAJARAN INQUIRY & TEORI BELAJAR KOQNITIF (GESTALT) OLEH : CASUTRI NIM. 0104511001 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNNES SEMARANG 2012.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN DI KELAS, LAB & LAPANGAN
Advertisements

MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Metode Penemuan Terbimbing
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Sejarah Pemikiran Sains
Model discovery learning
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
BERBASIS LABORATORIUM
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PROBLEM SOLVING ADE PANJI RUKMANA NURSIDDIK TRI ANDIKA M. HATIF
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN SAINS
Model discovery learning
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
Model problem based learning
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
MODEL PEMBELAJARAN IPA
STRATEGI MENGAJAR HANSISWANY KAMARGA.
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Hakikat Sains Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya IPA membahas tentang gejala-gejala.
STRATEGI PEMBELAJARAN AKUNTANSI
ESTHERIINA RATIH I.W
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TEKNIK PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA oleh imelda wea PROGRAM.
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG,INKUIRI DAN BERBASIS MASALAH
POLA PENDEKATAN PEMBELAJARAN
CBSA DALAM PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES Kelompok IV
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
“ASPEK PSIKOLOGI KOGNITIF MENURUT JEROME BRUNER DAN GESTALT”
TEORI BELAJAR BRUNER, GESTALT DAN BROWNELL
Strategi Pembelajaran Inkuiri
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Mata Kuliah Pembelajaran Inovatif II
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Per:2 Dr H Azis Lukman Praja Msi Chandra Gunawan Spd
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
BELAJAR PENEMUAN DAN BELAJAR BERMAKNA
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Metode Inkuiri Strategi yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan. cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, dan analisis menuju.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN PROSES SAINS
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA OLEH: VICE IRAWATI SAEFATU NIM:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

1 PEMBELAJARAN INQUIRY & TEORI BELAJAR KOQNITIF (GESTALT) OLEH : CASUTRI NIM KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNNES SEMARANG 2012

PEMBELAJARAN INQUIRY Inquiry berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaran inquiry ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. 2

3 Strategi pembelajaran inquiry Pertama, strategi inquiry menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri ( self belief ). Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inquiry siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Pembelajaran inquiry mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Orientasi, Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif Merumuskan masalah, Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalanyang mengandung teka-teki Merumuskan hipotesis, Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Mengumpulkan data, Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan 4

Menguji hipotesis, adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Merumuskan kesimpulan, adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. 5

Pendekatan Inquiry terbagi 3 jenis : Inquiry Terbimbing ( guided inquiry approach ) dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Inquiry Bebas ( free inquiry approach ). menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Inquiry Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach ) kolaborasi atau modifikasi dari dua pendekatan inquiry sebelumnya 6

Teori Belajar Koqnitif (Gestalt) Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai persamaan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut Koffka dan Kohler, ada beberapa prinsip organisasi yang terpenting yaitu: (1)Hubungan bentuk dan latar belakang (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. (2) Kedekatan (proxmity); bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu. 7

(3) Kesamaan (similarity); bahwa sesuatu yang memiliki kesamaan cenderung akan dipandang sebagai suatu obyek yang saling memiliki. (4) Arah bersama (common direction); bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu. (5) Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya bentuk yang sederhana, penampilan reguler dan cenderung membentuk keseluruhan yang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan (6) Ketertutupan (closure) bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap 8

Terdapat empat asumsi yang mendasari pandangan Gestalt, yaitu: 1.Perilaku “Molar“adalah perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar. 2. Hal yang penting dalam mempelajari perilaku ialah membedakan antara lingkungan geografis dengan lingkungan behavioral. 3. Organisme tidak mereaksi terhadap rangsangan lokal atau unsur atau suatu bagian peristiwa, akan tetapi mereaksi terhadap keseluruhan obyek atau peristiwa. 4. Pemberian makna terhadap suatu rangsangan sensoris adalah merupakan suatu proses yang dinamis dan bukan sebagai suatu reaksi yang statis. 9

Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain : 1.Pengalaman tilikan (insight); yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa. 2.Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. 3.Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. 4.Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. 5.Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. 10

TERIMA KASIH