Pengantar Kesusastraan Umum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“Tak ada kata terlambat untuk mencintai seseorang”.
Advertisements

Bindo sepuluh II KD 14.1 Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi. Tujuan: Siswa dapat.
CLICK TO ADVANCE SLIDES
Rela Berbagi – Ikhlas Memberi
Maulfi Syaiful Rizal FIB UB
Aryani Widyaningsih, S.Pd.
KAJIAN SEMIOTIKA.
KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
Pengantar Kesusastraan Umum
Pertemuan 3: Karakter & Cara Membaca + Menulis Fiksi
Materi Bahasa Indonesia 2 Paket ke 4
TUGAS BAHASA INDONESIA “Proses Menjadi Warga yang Baik”
Apresiasi Puisi herdito sandi pratama.
Pengantar KAJIAN Kesusastraan
DAFTAR ISI PROFIL PENGERTIAN PUISI PUISI CINTA PUISI UNTUK ORANG TUA
KUMPULAN PUISI BY: ASRIADI
Bahan Ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
TEORI STRUKTURALISME DAN SEMIOTIKA
Genre Sastra: Puisi Oleh Ki Puji Karyanto
Lukisan-lukisan dari JURANG MAUT
Analisis Struktural dan Semiotik puisi
Analisis Struktural dan Semiotik puisi
MULTIMEDIA INTERAKTIF BAHASA INDONESIA
ERICH FROMM Latar belakang dan pandangan-pandangan Fromm:
Menulis Puisi maulfisr.lecture.ub.ac.id.
Dosen: ADE SURYANI, M.Soc.Sc
Maulfi Syaiful Rizal FIB UB
PUISI.
MINGGU KE-1 SEMIOTIK PROGRAM S2 UPI BANDUNG. Click to edit Master title style 2 SISTEM TANDA DAN KOMUNIKASI BAHASA SBG SISTEM TANDA BAHASA SBG ALAT KOMUNIKASI.
Pengantar Kesusastraan Umum
Sastra & Sosiologi Ki Puji Karyanto.
Citraan dalam Puisi.
Hak Dan Kewajiban.
KEMAMPUAN BEKERJA SAMA
Penulisan dan atau pemunculan sebuah karya sering ada kaitannya dengan unsur kesejarahannya sehingga pemberian makna itu akan.
PEMAKAIAN KALIMAT.
FALLING IN LOVE Ku temukan hati mu di pelabuhan cinta
KOLABORASI PARA SENIMAN PENYAIR PENCIPTA LAGU PEMUSIK PENYANYI.
BAB VIII. PARAGRAF DALAM TULISAN Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menerapkan paragraf yang benar dalam tulisan Paragraf adalah kalimat-kalimat yang bertalian.
PUISI/PBIN4213 Sarana retorika Sarana Retorika: Sarana kepuitisan yang menuntut pembaca/pendengar untuk memikirkan efek yang ditimbulkannya (hal: 9.4).
TRADISI-TRADISI TEORI KOMUNIKASI
Algoritma & Pemrograman (2) Pengenalan Java
PENGANTAR ILMU SASTRA UMUM (PISU)
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER GENAP
STRUKTUR FISIK DAN STRUKTUR BATIN PUISI
Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Indikator :
FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN
NILAI ESTETIK.
Presentasi-1 Matakuliah : N0662 / Kesusastraan Jepang Kontemporer
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
Dosen: ADE SURYANI, M.Soc.Sc
Pengertian Bahasa: Gorys Kerap: bahasa merupakan alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Simbol.
Pengertian Bahasa: Gorys Kerap: bahasa merupakan alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Simbol.
Dinas PendidikanProvinsi DKI Jakarta
HAKIKAT SASTRA dan STUDI SASTRA
KAJIAN SEMIOTIKA.
Pengantar Kesusastraan Umum
All About Me Sekilas Tentangku Hobi Cita-cita.
SEMIOTIKA.
KEMAMPUAN BEKERJA SAMA
APRESIASI SASTRA DAN PENGAJARANNYA PERTEMUAN KE-2 -KHUSNUL FATONAH-
Ayasha, Naisha, Qanita, Utari
Teori Kritik Sastra Akademik
KEDUDUKAN FILOLOGI ANTARA ILMU-ILMU LAIN
Puisi Cantik untuk para Sahabat
Coping terhadap grief pada anak tunggal atas kematian ayahnya
KELOMPOK 2 ANGGOTA: 1.Antares Alvian Dinosa Agaki (08) 2.Arif Fahmi Rizal (09) 3.Arya Mahendra Asmara (10) 4.Kristo Roy Martahan Pasaribu (22) 5.Vira Nur.
KEGIATAN BELAJAR 1 HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BAHASA
Menulis Puisi dengan Memperhatikan Persajakan
OLEH : DINA PERMATA SARI, S.Pd NIP
Transcript presentasi:

Pengantar Kesusastraan Umum Puisi

Analisis Puisi Makna di dalam sajak (puisi) ditentukan dari koherensi unsur-unsurnya. Analisis yang melihat bahwa unsur-unsur struktur sajak saling berhubungan erat, saling menentukan artinya  analisis struktural Analisis yang melihat struktur tanda-tanda yang bermakna dan bersistem  analisis semiotik Analisis dgn melihat hubungan antar teksnya dengan sajak2 yg terbit sebelumnya, yg menunjukkan adanya hubungan antar teks  analisis intertekstual

Analisis Struktural Sajak adalah sebuah struktur. Terdiri dari susunan unsur yg bersistem, yg antar unsunya terjadi hubungan yg timbal-balik, saling menentukan 3 ide dasar dalam struktur: Ide kesatuan struktur merupakan kesatuan yang bulat, bagian yg menyusunnya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur

Ide transformasi Struktur mampu melakukan prosedur transformasional misal: Ia memetik bunga S P O  Saya (Siman, Tuti, Tini) memetik bunga Ide pengaturan diri sendiri Struktur tidak membutuhkan bantuan dari luar utk mensahkan prosedur transformasinya. Tiap unsur mempunyai fungsi tertentu berdasarkan aturan dlm struktur itu dan mempunyai fungsi tertentu berdasarkan letaknya dalam struktur.

Analisis struktur sajak  Analisis sajak ke dalam unsur-unsurnya dan fungsinya dalam struktur sajak & penguraian bahwa tiap unsur mempunyai makna hanya dalam kaitannya dengan unsur lainnya, bahkan juga berdasarkan letaknya dalam struktur

Analisis Semiotik Bahasa sebagai medium karya sastra merupakan sistem semiotik/ketandaan (ketandaan yg mempunyai arti) Lambang2/tanda2 kebahasaan itu berupa satuan2 bunyi yg mempunyai arti dlm konvensi masyarakat. Sistem tanda: semiotik Ilmu yg mempelajari sistem tanda: semiologi

Tanda dalam semiotik: Penanda (signifier)/yang menandai Bentuk tanda contoh: rambu jalan S yang disilang Petanda (signified)/yang ditandai Arti tanda contoh: arti dari rambu S yang disilang adalah dilarang berhenti

3 jenis tanda (berdasar hubungan penanda dan pertanda) Ikon: tanda hubungan antara penanda & pertanda bersifat persamaan bentuk yg alamiah. Merupakan imitasi dari bentuk aslinya. contoh: potret orang yg menandai orang yg dipotret Indeks: tanda yg menunjukkan hubungan alamiah antara penanda & petanda yg berhubungan kausal contoh: asap menandakan api

Simbol: tanda yg tidak menunjukkan hubungan alamiah antara penanda & petanda. Didasarkan pada konvensi yg ada di masyarakat. contoh: “ibu” merujuk pada “orang yg melahirkan kita” Makna sajak tidak semata-mata dari arti bahasanya, melainkan dari arti bahasa dan suasana, perasaan, intensitas arti, arti tambahan (konotasi), daya liris, pengertian yg ditimbulkan tanda2 kebahasaan/tanda2 lain yg ditimbulkan konvensi sastra (tipografi, enjambement, sajak, baris sajak, ulangan, dll)

AKU Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi (Chairil Anwar)

Kalau si Aku meninggal, ia tidak ingin ada seorangpun yang bersedih (“merayu”), bahkan juga kekasih atau istrinya. Tidak perlu juga sedu sedan meratapi kematian Aku, karena tidak ada artinya. Si Aku adalah binatang jalang, yang bebas dari kelompoknya, bebas, tidak mau terikat peraturan2. Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasinya hingga akhirnya semua itu akan hilang sendiri.

Si Aku ingin hidup seribu tahun lagi Si Aku ingin hidup seribu tahun lagi. Bukan hidup secara fisik, tapi Aku menginginkan semangatnya, pikirannya dan karya- karyanya akan hidup selama-lamanya. Secara struktural dapat ditafsirkan bahwa sajak ini mengemukakan ide kepribadian bahwa orang harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Orang lain hendaknya tidak campur tangan akan nasibnya, baik suka maupun duka. Semua masalah pribadi adalah urusan sendiri.

Latar belakang sejarah & Sosial budaya sastra Sebuah karya sastra tidak lepas dari penulisnya. Dalam menganalisis karya sastra tidak bisa lepas dari latar belakang kemasyarakatan dan budayanya. Untuk dpt memberikan makna sepebuhnya pada sebuah sajak, selain dianalisis strukturalnya dan dihubungakan dengan kerangka sejarahnya, maka analisis tidak bisa lepas dari kerangka sosial budayanya (Teeuw)

Karya sastra mencerminkan masyarakatnya Karya sastra mencerminkan masyarakatnya. Sastrawan merupakan anggota dari masyarakat, tidak bisa lepas dari pengaruh sosial-budaya masyarakatnya.

ASMARADANA Sita di tengah nyala api tidak menyangka; betapa indahnya cinta berahi Rakasasa yang melarikannya ke hutan begitu lebat bulu jantannya dan Sita menyerahkan diri Dewa tidak melindunginya dari neraka tapi Sita merasa berlaku dosa sekedar menurutkan niat Pada geliat sekarat terlompat doa jangan juga hangus dalam api sisa mimpi dari sanggama (Subagio)