MOTOR INDUKSI Pertemuan 11

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INDUKSI ELEKTOMAGNETIK
Advertisements

Induksi Magnetik Materi yang dibahas : Fluks magnetik Hukum Faraday
Motor listrik oleh Ir. Sardono Sarwito M.Sc Layout: umar syaifullah
ROHMAD EKO RAHARJO MEKATRONIKA 6/4 NIM
PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT RUMAH TANGGA LISTRIK KELAS/SEMESTER : XI/GENAP PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK
MOTOR AC SINKRON.
MOTOR ASINKRON 3 FASA By Susilo Hadi.
TRANSFORMATOR Dwi Sudarno Putra.
MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
Tahukah kamu gambar apakah ini ?
MOTOR INDUKSI 3 FASA.
Induksi Elektromagnetik
INDUCTION MOTOR PRINSIP KARAKTERISTIK PENGATURAN.
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Medan Listrik yang Ditimbulkan oleh Perubahan Fluks Magnetik
UNIVERSITAS GUNADARMA
GENERATOR SINKRON DAN MOTOR SINKRON
Kontrol Motor Induksi dan Motor Sinkron. Motor Induksi.
PRINSIP-PRINSIP DASAR ELEKTROMAGNETIK PADA KEMAGNETAN MOTOR
MOTOR LISTRIK.
FISIKA II.
Mesin Arus Searah Pertemuan 10
MOTOR SINKRON Pertemuan 12
LISTRIK KE MEKANIK MATERI KE 3.
Generator Sinkron Generator sinkron: arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk mengahasilkan medan magnet rotor. Rotor generator diputar oleh prime.
Arus Listrik Bolak-balik (AC) 1 Fasa
JENIS PENGGERAK DAN TRANSMISI DAYA
Instalasi Arus Bolak-balik
MOTOR INDUKSI.
Melakukan pengaturan beban pada unit generator pembangkit
Generator listrik.
INDUKTOR Pengertian dan Fungsi Induktor beserta Jenis-jenisnya
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK.
Generator Sinkron Sebagian besar energi listrik yang dipergunakan oleh konsumen untuk kebutuhan sehari-hari dihasilkan oleh generator sinkron fasa banyak.
MESIN LISTRIK.
Motor 3 Fasa.
Menggunakan Hasil Pengukuran
UNIVERSITAS GUNADARMA
Arus Bolak-Balik (AC).
GENERATOR INDUKSI.
DINAMO Triana Norwidianti IX-3.
BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK.
M. Hariansyah Mesin-mesin Listrik I FT – UIKA Bogor
MOTOR INDUKSI Pertemuan 11
Induksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
PERENCANAAN GENERATOR ASINKRON
PERENCANAAN GENERATOR ASINKRON
INDUKSI ELEKTOMAGNETIK
Generator AC Juwari Sutono
GENERATOR ARUS SEARAH Generator adalah suatu alat pembangkit, bisa listrik, bisa frekuensi, bisa pulsasi. Generator arus bolak-balik, disebut juga alternator,
EKI SAPUTRA/RISTYA NURIKA/SUCI ALDILA
Induksi Elektromagnetik
Pengertian Motor DC Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan.
Medan Listrik yang Ditimbulkan oleh Perubahan Fluks Magnetik
Motor Listrik.
Instalasi Listrik Pertemuan ke-9.
Instalasi Listrik Pertemuan ke 8.
Presentasi Kelompok 6 Dasar Teknik Elektro Materi Anggota Dosen Video
FISIKA II. Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)
Induksi Elektromagnetik
Seminar Fisika PENERAPAN PRINSIP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PADA GENERATOR LISTRIK AC Diajukan Oleh : NURUL IZZATI NIM Mahasiswa Fakultas Tarbiyah.
Induksi Elektromagnetik G Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya.
Prinsip Motor Listrik.
Induksi Elektromagnetik
1. Perbedaan Generator sinkron dan Asinkron 2. Konstruksi Generator Sinkron 3. Bagian-bagian Dari Generator 4. Penggunaan Bagian-bagian Dari Generator.
Induksi Elektromagnetik
Gayuh Sandy Pangestu Muhamad Naufal Yuldam Radityo Bagas Waskito Teknik Elektro – Regular Khusus Universitas Pancasila.
Induksi Elektromagnetik G Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya.
Transcript presentasi:

MOTOR INDUKSI Pertemuan 11

nS nr 3 Motor Induksi Berdasarkan sumber tegangan yang diberikan pada motor ac maka motor ac dapat dikategorikan menjadi motor ac satu fasa dan motor ac tiga fasa. Motor tiga fasa yang paling banyak digunakan di lingkungan industri dibandingkan dengan motor satu fasa.

Motor arus bolak-balik yang paling luas digunakan adalah motor induksi Motor arus bolak-balik yang paling luas digunakan adalah motor induksi. Penamaan motor induksi berdasarkan arus motor yang timbul terjadi karena proses induksi akibat perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar. Prinsip Kerja Belitan stator yang dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa menghasilkan medan magnet putar yang berputar dengan kecepatan sinkron . Medan magnet putar pada stator tersebut memotong konduktor-konduktor pada rotor sehingga terinduksi arus , sesuai dengan hukum Lents, sehingga rotor menjadi berputar dengan arah mengikuti medan putar stator. Perbedaan relatif antara stator dan rotor disebut slip. Beban motor yang ada dapat mempengaruhi putaran rotor. Bila beban motor bertambah menyebabkan kopel motor dan arus induksi bertambah besar sehingga slip bertambah besar dan kecepatan putaran rotor menurun.

Slip Slip menghasilkan kopel motor untuk memutar rotor. Bila ns = nr tidak menghasilkan arus induksi pada kumparan jangkar rotor sehingga tidak dihasilkan kopel. Hubungan antara kopel motor (T) , slip (S) dan tahanan rotor ( R). T Tmaks R1<R2<R3 S=0 S=1 S

Rangkaian Ekivalen Kerja motor induksi seperti kerja transformator yaitu berdasarkan prinsip kerja induksi-elektromagnet. Motor induksi dapat dipandang sebagai transformator, stator berfungsi sebagai rangkaian primer dan rotor berfungsi sebagai rangkaian sekunder. a2X2 a2R2/S a2R2(1-S / S)

Generator Induksi Bila nr > ns pada motor induksi maka berubah fungsi menjadi generator yang menghasilkan energi listrik. Generator induksi jarang digunakan sebagai pembangkit energi listrik, digunakan untuk pengereman regeneratif. + Motor 1.0 -1.0 Generator -

Mengubah Jumlah Kutub Motor dan frekuensi Pengaturan Putaran Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan : - Mengubah jumlah kutub - Mengubah frekuensi - Mengatur tahanan luar Mengubah Jumlah Kutub Motor dan frekuensi

Mengatur Tegangan Jala-jala V1 0.5V1 n n1 n2

Pengaturan Tahanan Luar

Motor Induksi Fasa Tunggal Motor fasa tunggal tidak menghasilkan medan putar. Kondisi start tidak menghasilkan gerakan (resultan kopel nol, arah maju = arah mundur I keadaan setimbang) T S=0 S=2 S=1 maju mundur

Motor Fasa Tidak Seimbang 75 100 % Kecepatan 400 160 S V U B Motor Kapasitor T(%) 75 100 330 200 V S U B