Berpikir ilmiah Pengetahuan adalah hasil kegiatan berpikir Berpikir adalah kegiatan mental yang sulit (Thinking is hard work) Ilmu adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya Pengertian Berpikir Ilmiah : berpikir secara analitis menggunakan logika/penalaran tertentu dengan sikap skeptis. Analitis : menganalisis persoalan yang relevan dan tidak relevan, masalah utama atau penunjang Menggunakan logika : berpikir berdasarkan logika (metode deduktif dan induktif) dengan pertimbangan objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat Sikap skeptis : menanyakan bukti/fakta, atau berdasarkan fakta
Perangkat berpikir ilmiah Untuk dapat berpikir ilmiah diperlukan sarana berupa bahasa, logika , matematika, statistika Bahasa : alat komunikasi verbal untuk menyampaikan jalan pikiran Logika : pola berpikir (penalaran). Sillogisme : Jika premis-premis (pernyataan) benar maka kesimpulan benar Matematika : sarana berpikir deduktif Statistika : sarana berpikir induktif
Metode berpikir Analyse : consider the various components of whole and try to describe the inter-relationships between them Compare : examine the characteristics of the objects in question to demonstrate their similarities and their differences Contrast : examine the characteristics of the objects in question to demonstrate their differences Define : give a definition or state term of reference Describe : give an account
Metode berpikir Discuss : present the different aspects of a question or problem Enumerate : give a listing Evaluate : examine various sides of a question and try to reach a judgement Examine critically : act as a judge or critic, appraise Illustrate : give an example, explain, draw a figure Prove : demonstrate or show by logical argument Summarise : state the main points briefly
Penalaran Proses penalaran (Penarikan Kesimpulan) 1. Penalaran Deduktif : menarik kesimpulan bersifat individual (khusus) dari peryataan yang bersifat umum Berpikir menggunakan rasio, tanpa perlu bukti nyata Melahirkan aliran rasionalisme Penerapan dalam mengarahkan penelitian mengikuti urutan : teori, hipotesis, operasional, observasi, pengujian hipotesis
2.Penalaran Induktif : menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus individual (khusus). Kebenaran berdasarkan bukti nyata Melahirkan aliran empiris Penerapan dalam mengarahkan penelitian mengikuti urutan : observasi, pengujian hipotesis, pembentukan pola generalisasi, teori.
Metode ilmiah Berfikir teoritis diterima nalar (rasional), logis Diuji kebenarannya ( Empirik ) Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari metode Pendekatan rasional saja : Abstraksi intelektual dimana pendekatan secara rasional digabungkan
Metode ilmiah Hasil kajian teori dan kerangka berfikir bersifat jawaban sementara - hipotesis Harus diuji secara empirik Logika hypotesis verifikasi Logika : Teori dan kerangka berfikir Hypotesis : Jawaban sementara Verifikasi : pembuktian empirik Gabungan antara deduksi dan induksi
PERUMUSAN MASALAH KASANAH PENGETAHUAN ILMIAH PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR PERUMUSAN HIPOTESIS DITERIMA PENGUJIAN HIPOTESIS DITOLAK
Karakteristik ilmiah (Sekaran) Purposiveness : definite aim or purpose Rigor : based a good theoritical, and carefully thoughout methodology design Testability : the hypothesis can be tested when data are collected, such as statistic test Replicability : the result of test hypothesis should be supported again hwn the same type of research is repeated in other similar circumtance
Karakteristik ilmiah (Sekaran) Precision and confidence Precision : refers to the closeness of findings to reality (confidence interval). Confidence refers to the probability that our estimation are correct (significant level p = 0.5) Objectivity : the result should be based on facts (derived from actual data) not on our subjective or emotional value Generalizability