HISTOLOGI - FISIOLOGI JAR. SPES. Komponen dasar dan penunjang Struktur cellular Spesifikasi komponen Fisiologi jaringan spesifik GERAK DAN FUNGSI Gerak molecular - cellular - jaringan - organ - sistem - individu - lingkungan Fungsi sbg. Pemelihara sikap dan pembentuk gerak Fungsi lokal, segmental dan total 1
JARINGAN IKAT Mrpk komponen dasar dan penyangga jar. tubuh. Komposisi: Cells, Collagen, elastin, GAG, dan matrix serta Miofibroblas Dihasilkan oleh fibroblast Kekuatan oleh collagen, kelenturan oleh elastin dan viscositas matrix 2
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK OSTEOGEN T.a. collagen, osteoblast, osteocyte, osteoclast dan matrix dg komponen pengisi calcium Membentuk tubuh Memelihara posisi/sikap dan ‘mbentuk gerak tubuh secara pasif. Melindungi organ tubuh Memproduksi erythrocyte Menyimpan cadangan calcium Bersifat lentur terhadap tekanan axial dan tangensial Kekuatan oleh kandungan calcium, kelenturan oleh collagen 3
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK CHODRIUM-MENISCUS-DISCUS Tanpa kapiler T.a. collagen, chondroblast, chondrocyte dan matrix dg komponen pengisi utama, GAG’s, proteoglycans, hyalluronic acid. Fungsi sbg: shock absorber, melicinkan gerak (scratch resistant), mengarahkan gerak. Terdapat pada facets dan discus intervertebralis Kelenturan oleh kadar GAGs, kekuatan oleh collagen, pertautan oleh proteoglicans 4
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK CAPSULOLIGAMENTAIR T.a. tunica fibrosa bag. luar dan membrana sinovialis bag dalam. Ligament mrpk penebalan tunica fibrosa atau berdiri sendiri. Terdpt lipatan membr sinovialis facet: Meniscoide Mrpk stabilisator sendi pasif Mengarahkan gerak sendi Memproduksi synovium Terdapat serabut saraf sensosis, capilair T.a. srbt collagen sejajar bersilang, elastin; cell fibroblast, dan matrix dg. komponen utama: GAG’s, air, 5
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK MUSCULOTENDINOGEN Otot rangka melekat pd tulang/fascia melalui tendon. Otot tonic (red) dan phasic (white). Terbungkus oleh jar ikat fascia. Komponen contractile oleh myofrile, komponen penunjang/static oleh jar. ikat Sbg. stabilisator aktif dan penggerak sendi. Terdapat serabut saraf motoris. sensosis, dan vegetatif, capilair. 6
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK NEUROGEN: Motoric: A dlm satu motor unit; synaps spinal cord dan cortex motoric Sensoric: Ujung sensor; A, A, A dan C; synapstic spinal; cortex sensoric Vegetatif: sympathic dan para sympathic Terdapat integrasi fungsi senso-motoric-vegetatif 7
DERMATOMES ZONE Daerah kulit (pola tertentu) yg secara dominan disarafi dari segment spinal tertentu. 8
NERVINAL ZONE Daerah kulit yang secara spesifik disarafi oleh cabang saraf tertentu Menggambarkan pola berbeda Berasal dari cabang saraf perifer 9
SCLEROTOMES Daerah periost yg secara dominan disarafi dari segment spinal tertentu. 10
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK DERMATOGEN/INTEGUMEN Bag terluar tubuh sbg isolator, protector, penyangga dan organ sensor. Tersusun sbg epidermis, dermis dan subcutan. Pd subcutan terdpt jar ikat penyangga, lemak sbg isolator, saraf sensoris penerima impulse panas dingin, raba, tekan, maupun nyeri, serta pembuluh darah utk nutrisi Terdapat kelenjar keringat dan lemak. Kelenturan oleh sub cutan collagen & air Radic, jar segmental: Dermatomes, sclerotome dan myotome; saraf perifer: nervinal. 11
PATHOLOGY INFLAMASI Tissue respons thd injury Regenerasi Jar ikat, Jar otot, Tulang, Jar mitochondria Regenerasi Collagen wound healing Aktualitas patologi Tanda2: Tumor, dolor, calor, rubor, dan fungsiolesa. Penting dlm penentuan metoda dan dosis intervensi Pd spine referred pain luas dan jauh Tanda aktualitas: tumor dolor color fungsiolesa rubor 12
Tissue damage & haemorrhage WOUND HEALING PROCESS Injury Algogene.Fibrin menutup luka Tissue damage & haemorrhage 20 - 30 menit Inflamasi primer. Inflamasi neurogenik Gejala radang Inflamation 24 - 36 jam Proliferasi Produksi Remodeling <3-4 hr;Cell pertahanan & fibroblast <3 mgg; produksi collagen maksimal <3 bl; resorbsi collagen, penyesuaian bentuk semula 13
INFLAMASI JAR OTOT-TENDON Strain, rupture, avulsion. Myositis, tendinitis, myotendinosis, myofascial syndrome. Spasm/guarding spasm, muscle taut band/twisting. Nyeri kontraksi, tenderness. Pd spine postural deviation, referred pain. 14
INFLAMASI PD JAR. SARAF Infected, injury, Intrapment, stenosis. Neuritis: Neropraxia, axonotmesis, Neurotmesis. Dpt diikuti neurofibrosis Triad symptom pd lesi saraf perifer. Nyeri pd distribusi saraf, paraesthesia, hypoaesthesia. Dermatomal zone (radix = radicular pain), nervinal zone (srbt saraf) Sympathetic reflex dystrophy, trophic changes. 15
INFLAMASI JAR CAPSULE FACET Injury, arthritis, iritasi osteophyte, RA. Sprain, capsulitis/arthritis, spondyloarthrosis Compression pain, Pseudoradicular pain. Diikuti capsular pattern hypomobility. Nyeri gerak segmental, joint play movement positif 16
INFLAMASI LIGAMENTS Sprain, rupture, avulsion. Tergantung kedalaman jar: lokal luas atau pseudoradicular pain. Diikuti tegang/kontraktur, instabilitas atau tumbuh osteophyte. Nyeri regang, joint play movement positif 17
INFLAMASI JAR INTERNAL / PELVIC Referred pain segment somatovegetative Gejala dermatom overlapping Tes alat gerak negatif Pemeriksaan data medik lain 18
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Kontraktur mrpk peristiwa Collagen adhesion: Immobilisasi menimbulkan circulatory statis dan abnormal cross links. Bila ada inflamasi jumlah sangat besar shg kontraktur berat Collagen waving + cross links kontraktur. Pd otot spasm dpt timbul sindroma myofascial Dpt jadi fibrosis 19
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Capsule & Ligament contracture Collagen waving + cross links Seluruh capsule sendi capsular pattern. Sebagian capsule sendi non capsular pattern. Pd aging jumlah air dlm matrix dan srbt elastin menurun kelenturan menurun dan rapuh. Sinovium meningkat nutrisi kurang 20
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Muscle tightness & Contracture Otot spine umumnya jenis tonic, ( guarding spasm & kontrantur) Jumlah sarcomer menurun pd posisi memendek. Dipilah spasm/tightness (myofibrile) dg contracted (connective tissue) Muscle weakness & Atrophy Otot phasic Kelemahan & pengecilan. Kelemahan juga terjadi pd tonic ms bila kronik spine: deviasi postural dan stabilitas. 21
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Bone osteoporosis Lebih karena menurunnya circulatory, jml fibroblast & osteoblast rendah Aktifitas osteoclast > osteoblast Karena beban tulang menurun Pd aging (senile osteoporositc) atau immobilization porotic. Pada spine: compression fracture kyphosis/gibbus. Ditanggulangi dengan aktifitas pembebanan tulang pd posisi tubuh normal 22
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Circulatory disturbance Aktifitas turun COP turun, tensi turun, nadi meningkat. Stasis dpt timbul deep vein thrombosis/ thrombophlebitis hati2 imboli Reflex vasoconsrtiction turun orthostatic hypotension Hiperaktifitas simphatic: ketegangan abnormal kulit punggung Suhu tubuh menurun 23
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Gangguan Neurogenik Penurunan aktifitas neurotransmiter Synaps: sleeping neuron Ambang rangsang motoneuron turun reflex turun, muscle contraction lamban-perlu kalori besar. Ambang rangsang A , A, A menurun reflex turun, keseimbangan turun Sifat otot lebih tonic Vegetative Nocisensoric Micro circulatory: vegetative reflex. 24
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Skin atrophy Akibat circulasi kulit turun, reflex dilatasi turun kulit kering, keriput, pucat, dingin. Gangguan micro circulation: ketegangan sub cutan connective tissue, Sensasi turun hati2 decubitus. Gangguan respiratory, ginjal, gastrointestinal, psicologis, dll. 25
PROSES FISIO-MANUALTERAPI Temu 2 Assessment and intervension PROSES FISIO-MANUALTERAPI ASESSMENT DIAGNOSE PLANNING INTERVENTION REEVALUATION COORDINATION, COMMUNICATION, DOCUMENTATION STANDAR PRAKTEK FISIOTERAPI 26
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI ANAMNESIS R/sementara INSPECTION R/sementara QUICK TEST R/sementara PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR Active R/sementara Passive R/sementara Isometric R/sementara PEMERIKSAAN KHUSUS R/sementara DATA medik/ profesi kesehatan lain R/sementara R/ akhir sbg diagnosis manualterapi 27
ANAMNESIS Pain & sensation: jenis,lokasi-distribusi, provokasi-peringanan Joint mobility: hipo/hiper-mobil, unstable, blockade, Muscle power: Lemah, penurunan krn nyeri Hand function: Power grip, prehension, coordination, dll Gait: balance, nyeri, coordination dll Dll 28
INTERVENSION JOINT MOBILIZATION Indikasi capsuloligamentair contracture peregangan Traction (gapping)-regional/ segmental mobilization dan manipulasi. Mulai pd MLPP (tanpa nyeri) Gerakan pd pembatasan tiap ROM dgn intensitas III/IV/IV+. Teknik gerakan: Oscillation/Stacato/Static Diakhiri active stabilization 29