PEMBUATAN BATIK Dea Marantika (1413152034) Anis Diah Aprilia (1413152032) Nur khotimah (1413153090) M. Rizqillah Al Katsir (1413153085) Nanang Baihaqi (1413151013)
KETERKAITAN KIMIA DENGAN PROSES PEMBUATAN BATIK TEORI KIMIA HASIL OBSERVASI KETERKAITAN KIMIA DENGAN PROSES PEMBUATAN BATIK
Unsur kimia yang terdapat dalam batik Soda Api (NaOH) Sodium Nitrit (NaNO₂) Asam Klorida (HCl) Hidrogen Peroksida (H₂O₂) Sodium Ditionit (Na₂S₂O₄) Sodium Karbonat (Na₂CO₃) Sodium Silikat (Na2SiO3)
Dhingklik (Tempat Duduk) Alat dan bahan Gawangan Kompor Taplak Mori Canting Malam Dhingklik (Tempat Duduk) Wajan Bak pencelupan Cap Pewarna
Selanjutnya dikeringkan dan disetrika. Cara Membatik Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondisi 60 s/d 70 derajat Celcius Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih yang tercelup cairan malam adalah 2 cm bagian bawah cap ) Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi. Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori. Setelah proses penge-cap-an selesai , kain mori selanjutnya akan akan masuk ke proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih. Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses penggodogan atau ngelorot. Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda. Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.
Sifat-sifat fisis alkana Koloid liofil dan liofob Keterkaitan Kimia dengan Psoses Pembuatan Batik Alkana Tata nama alkana Sifat-sifat fisis alkana Kegunaan alkana Sol Koloid liofil dan liofob Pewarna Babarmas Biron Bangbiru
TERIMA KASIH