Pertemuan 3-4 Metode sampling Matakuliah : I0082/Analisis dan Perancangan survai Tahun : 2005 Versi : revisi Pertemuan 3-4 Metode sampling
Memilih metode sampling dalam penelitian survai Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Memilih metode sampling dalam penelitian survai
Non Probability sampling Outline Materi Metode sampling Probability sampling Non Probability sampling
Probability sampling Contoh yang diambil memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai contoh Probability sampling: Simple random sampling Systematic sampling Stratified random sampling Cluster sampling Multistage sampling
Simple random sampling (Pengambilan contoh acak sederhana) Prosedur: Susun kerangka contoh (sample frame) dari populasi Ambil bilangan acak sebanyak contoh yang akan diambil Anggota yang terpilih adalah anggota yang memiliki nomor dalam kerangka contoh sama dengan nomor/bilangan acak yang muncul. Pengambilan contoh secara acak sederhana layak digunakan pada populasi yang karakteristik yang akan diamati bersifat relatif homogen
Systematic sampling (Pengambilan contoh sistematis) Prosedur: Susun kerangka contoh dari populasi Ambil sebuah bilangan acak Contoh (sample) pertama yang terpilih adalah anggota yang memiliki nomor yang sama dengan bilangan acak yang muncul. Untuk memilih contoh berikutnya yaitu nomor anggota terpilih sebelumnya ditambah nilai interval I. I = N/n, sedangkan N= banyaknya anggota dalam populasi dan n=banyaknya contoh yang akan diambil. . Seperti pada pengambilan contoh acak sederhana, teknik ini layak digunakan pada populasi yang bersifat homogen
Stratified random sampling (Pengambilan contoh berstrata) Prosedur: Populasi dibagi menjadi beberapa strata/lapis. Dasar pembuatan strata/pelapisannya yaitu variasi/keragaman karakteristik yang akan diamati di dalam strata lebih kecil dibandingkan dengan variasi antar strata. Susun kerangka contoh setiap strata Ambil contoh dari setiap strata secara acak sederhana Pengambilan contoh acak berstrata efisien bila strata yang dibuat memenuhi syarat pada populasi yang heterogen.
Cluster sampling (pengambilan contoh berkelompok) Prosedur: Populasi dibagi menjadi beberapa kelompok. Dasar pembuatan kelompok yaitu variasi/keragaman karakteristik yang akan diamati di dalam kelompok lebih besar dibandingkan dengan variasi antar kelompok. Susun daftar kelompok dari populasi sebagai kerangka contoh Ambil kelompok dari populasi secara acak sederhana Seluruh anggota dari kelompok yang terpilih merupkan contoh yang terpilih Pengambilan contoh secara berkluster/berkelompok disebut juga pengambilan contoh satu tahap (one stage).
Multistage sampling (pengambilan contoh berbertahap) Prosedur : Populasi dibagi menjadi sub-populasi Susun daftar sub-populasi, lalu pilih sub-populasi secara acak sederhana Sub-populasi dibagi lagi menjadi sub-sub populasi Susun daftar sub-sub populasi dari sub populasi yang terpilih, lalu pilih sub-sub popuasi secar acak sederhana Seluruh anggota dalam sub-sub populasi yang terpilih merupakan contoh acak yang terpilih Pengambilan contoh ini merupakan pengambilan contoh dua tahap (two stage), karena pengambilan contoh dilakuakn dalam dua tahap. Bila tahapan dilakukan dalam 3 tahap disebut pengambilan contoh tiga tahap (three stage).
Non probability sampling Pengambilan contoh dengan teknik/metode non probability sanpling tidak dilakukan secara acak, sehingga setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai contoh. Hasil pengambilan contoh secara non probability sampling memiliki tingkat generalisasi yang rendah.
Non probability sampling Teknik/metode pengambilan contoh non probability sampling dapat dilakukan dengan pertimbangan tertentu atau target tertentu : - convenince sampling - purposive sampling : judgement sampling, quota sampling, snowball sampling
Pengambilan contoh berdasarkan kemudahan (Convenience sampling) Prosedur pengambilan contoh ini yaitu contoh diambil dari populasi yang mudah diperoleh atau contoh diambil bebas yang paling cepat dan murah dari populasi. Pengambilan contoh berdasarkan pertimbangan (Judgment sampling). Prosedur pemilihan berdasarkan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan/informasi yang akan diperoleh.
Pengambilan contoh berdasarkan kuota (Quota sampling) Prosedur pemilihan contohnya yaitu memilih contoh sesuai dengan target dalam jumlah tertentu. Pengambilan contoh snowball (snowball sampling). Prosedur pemilihan contohnya yaitu contoh yang dipilih berdasarkan informasi dari contoh yang terpilih sebelumnya
Penentuan ukuran contoh (sample) Untuk menentukan ukuran/banyaknya contoh (n) yang akan diambil dari populasi perlu diperhatikan hal-hal berikut : N= banyaknya anggota dalam populasi d = kesalahan maksimum yang dapat diterima Zα = nilai sebaran Z pada tingkat kepercayaan (1- α/2) S2= ragam populasi
Ukuran contoh yang diambil dari poplasi yaitu: n = ( N Z2 s2 )/ (N d2 + Z2 s2) Untuk data pengamatan proporsi s2= p(1-p), apabila p tidak diketahui (memang tidak diketahui) maka dapat diambil s2 maksimum dan diperoleh pada p= 0.5.
Alokasi contoh pada metode pengambilan contoh berstrata Alokasi contoh atau banyaknya contoh yang diambil dari setiap strata, diantaranya dapat ditentukan menurut: - alokasi sama - alokasi sebanding - alokasi optimum
Alokasi sama Banyaknya contoh yang diambil dari strata ke-h (nh) yaitu: nh= n / L , n= banyaknya contoh yang diambil dari populasi L = banyaknya strata dalam populasi
Alokasi sebanding Banyaknya contoh yang diambil dari strata ke-h (nh) yaitu: nh = (Nh/ N ) x n, n= banyaknya contoh yang diambil dari populasi, Nh = banyaknya anggota pada strata ke-h N = banyaknya seluruh anggota pada populasi
Alokasi optimum Banyaknya contoh yang diambil dari strata ke-h (nh) yaitu: Nh Sh √ ch nh = ------------------- x n, ∑ Nh Sh/ √ ch Sh= simpangan baku pada strata ke-h, ch = biaya yang diperlukan tiap contoh pada strata ke-h. n= banyaknya contoh yang diambil dari populasi Nh = banyaknya anggota pada strata ke-h
Metode sampling yang dipilih tegantung pada karakteristik populasi, biaya, tenaga dan waktu