Kriteria dan Indikator Tutupan Lahan (Tumbuhan) pada Agroekosystem

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung
Pertemuan ke : 10 HUTAN RAKYAT (PRIVATE FOREST)
Oleh: Cecep Kusmana Dept. Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2010
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
CARA MEMPELAJARI VEGETASI HUTAN
Menyarikan Karya Ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi)
DAYA DUKUNG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN ( DDSAL )
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Rakyat
SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN ANDAL
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT.
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
EVALUASI LAHAN PENGERTIAN DAN RISALAHNYA
EKONOMI KEHUTANAN ESL 325 (3-0)
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
PROSEDUR PEMILIHAN TEKNIK KONSERVASI TANAH
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
MANUSIA DAN KEHUTANAN LANSKAP
PENGUJIAN BENIH Pengujian Benih
MODEL SISTEM STUDI SISTEM TATA AIR
ALAT UKUR HUJAN SEDERHANA SERTA KALIBRASINYA
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 10
TOPIK 4 PERAN IKLIM DALAM PRAKTEK PERTANIAN
AGROFORESTRY (1) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Jenis, sumber, teknik pengumpulan data dan analisis data
SUKSESI.
`KONSERVASI TANAH & AIR` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Oleh: Sucipto Hariyanto
Pengendalian Sedimen dan Erosi
EVALUASI LAHAN Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG
ANALISA KESAMAAN JENIS
Pekerjaan Yang Telah Dilakukan
#05-Erosi Lahan E r o s i "Erosion is the wearing away of the land surface by rain or irrigation water, wind, ice or other natural or anthropogenic agents.
PEMBUATAN KLEM UNTUK TEBANGAN E (PENJARANGAN)
EKOLOGI TANAMAN (Plant Ecology) Tentang AGROECOSYSTEM.
EKOLOGI PERTANIAN KELOMPOK Q1.
Rancangan Petak Terpisah
Sistem Pertanian Terpadu
TANAMAN LEGUMINOSA POHON Potensi, Penanaman dan Manfaatnya
DOMINANSI TUMBUHAN JURUSAN BIOLOGI
EKOSISTEM DAS. Eko = OIKOS = Rumah tangga Sistem = System = Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu keutuhan.
“KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KACANG TANAH (Arachis Hypogeae L.)”
KRAKTRISTIK DDAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
PENANAMAN POHON. Pendahuluan Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
KELEMBABAN SUHU UNSUR-UNSUR CUACA CAHAYA MATAHARI NEXT.
ANALISIS VEGETASI.
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
Hasil hutan di lokasi penelitian
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUB DAS ALO TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN FISIK LAHAN Risman Jaya, S.Pd., M.Si.
Transcript presentasi:

Kriteria dan Indikator Tutupan Lahan (Tumbuhan) pada Agroekosystem Oleh : Tim Jurusan Budidaya Pertanian

Agroekosistem “ekosistem yang dimodifikasi dan dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan akan pangan dan atau sandang” (Conway, 1985) Pengembangan sumber Daya alam harus didekati secara komprehensif sehingga harus menekankan pada hubungan satu sama lain antara pengaruh suatu sumberdaya alam terhadap sumberdaya lain (Sorianegara, 1977). Pemahaman proses pendekatan agroekosistem merupakan perpaduan konsep dan metodologi penelitian tentang sumberdaya alam dan ilmu sosial ekonomi.

Sifat – sifat Sistem Produktivitas (Productivity) Stabilitas (Stability) Keberlanjutan (Sustainability) Kemerataan (Equitability)

1. Produktivitas (Productivity) Def : produksi atau pendapatan bersih yang diperoleh setiap satuan sumberdaya

2. Stabilitas (Stability) kemantapan produktivitas akibat gangguan kecil yang disebabkan oleh gejolak normal setiap waktu tertentu seperti iklim dan harga

3. Keberlanjutan (Sustainability) kemampuan sistem mempertahankan produktivitas dalam jangka waktu panjang meskipun mengalami goncangan seperti banjir, serangan hama atau erosi.

4. Kemerataan (Equitability) menggambarkan sejauh mana hasil suatu agroekosistem terbagi diantara orang-orang dalam suatu sistem.

Kriteria yang digunakan dalam karakteristik agroekosistem : Ekonomi Sosial Teknologi konservasi yang sesuai

Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Berupa data primer (wawancara) dan data sekunder (pustaka, peta, laporan, data cuaca, dll) 2. Jenis Data Berupa data biofisik (iklim, hidrologi, topografi, vegetasi, sifat tanah) dan sosial ekonomi

Jenis data A. Data biofisik 1. Iklim : curah hujan, hari hujan, suhu 2. Hidrologi : sistem irigasi 3. Topografi : kemiringan dan panjang lereng 4. Vegetasi : tanaman budidaya dan non budidaya (didalam plot utama & plot pendukung) 5. Sifat tanah: tekstur, struktur, kedalaman, permeabilitas

B. Data Sosial Ekonomi 1.Kependudukan (demografi & wilayah pertanian) 2. Latar belakang pendidikan & engalaman berusaha tani 3. Kelembagaan dan persepsi petani tentang teknologi konservasi 4. Produktivitas tenaga kerja, status lahan dan luas garapan 5. Pemahaman petani tentang pola usaha tani 6. Biaya input (teknologi,saprodi, tenaker) dan output (produksi) 7. Rata-rata penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja 8. Rata-rata jenis tanaman pada lahan pengamatan

Analisis Vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi ekosistem, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.

Komponen tumbuh-tumbuhan penyusun suatu vegetasi Belukar (Shrub) : Tumbuhan yang memiliki kayu yang cukup besar, dan memiliki tangkai yang terbagi menjadi banyak subtangkai. Epifit (Epiphyte) : Tumbuhan yang hidup dipermukaan tumbuhan lain (biasanya pohon dan palma). Epifit mungkin hidup sebagai parasit atau hemi-parasit. Paku-pakuan (Fern) : Tumbuhan tanpa bunga atau tangkai, biasanya memiliki rhizoma seperti akar dan berkayu, dimana pada rhizoma tersebut keluar tangkai daun. Palma (Palm) : Tumbuhan yang tangkainya menyerupai kayu, lurus dan biasanya tinggi; tidak bercabang sampai daun pertama. Daun lebih panjang dari 1 meter dan biasanya terbagi dalam banyak anak daun. Pemanjat (Climber) : Tumbuhan seperti kayu atau berumput yang tidak berdiri sendiri namun merambat atau memanjat untuk penyokongnya seperti kayu atau belukar. Terna (Herb) : Tumbuhan yang merambat ditanah, namun tidak menyerupai rumput. Daunnya tidak panjang dan lurus, biasanya memiliki bunga yang menyolok, tingginya tidak lebih dari 2 meter dan memiliki tangkai lembut yang kadang-kadang keras. Pohon (Tree) : Tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu batang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm.

parameter vegetasi yang diukur dilapangan Nama jenis (lokal atau botanis) Jumlah individu setiap jenis untuk menghitung kerapatan Penutupan tajuk untuk mengetahui persentase penutupan vegetasi terhadap lahan Diameter batang untuk mengetahui luas bidang dasar dan berguna untuk menghitung volume pohon. Tinggi pohon, baik tinggi total (TT) maupun tinggi bebas cabang (TBC), penting untuk mengetahui stratifikasi dan bersama diameter batang dapat diketahui ditaksir ukuran volume pohon.

Parameter Analisis Vegetasi Formulasi petak kuadrat untuk menghitung besarnya kerapatan (individu/ha), frekuensi dan dominasi (m2/ha) dan indeks nilai penting (INP)

Contoh pola pergiliran tanaman

Contoh penggunaan sarana produksi petani responden

Contoh total produksi, konsumsi dan penjualan usaha tani

Contoh penerimaan, biaya dan pendapatan usaha tani

Contoh rencana tindak lanjut